Anda di halaman 1dari 28

GEOTEKNIK - 1 Xbal Meiprastyo

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Metode Klasifikasi Tanah FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Sistem Klasifikasi Tanah

Suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah yang


berbeda-beda tetapi mempunyai sifat yang serupa ke
dalam kelompok-kelompok dan subkelompok-
subkelompok berdasarkan pemakaiannya.

Sistem klasifikasi tanah memberikan suatu bahasa yang


mudah untuk menjelaskan secara singkat sifat-sifat
umum tanah yang bervariasi tanpa penjelasan yang
terinci.
Sistem Klasifikasi Tanah

1. Klasifikasi berdasarkan Tekstur (USDA)

2. Klasifisasi berdasarkan pemakaian:


AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials)
Umumnya dipakai oleh departemen jalan raya.

USCS (Unified Soil Classification System)


Para ahli geoteknik
Klasifikasi Tanah

Ukuran Butir (mm)


Nama Insitusi Kerikil Pasir Lanau Lempung
► Massachusetts Institute of Technology (MIT) >2 2 – 0,06 0,06 – 0,002 <0,002
► U. S. Department of Agriculture (USDA) >2 2 – 0,05 0,05 – 0,002 <0,002
► American Association of State Highway and
Transportation Officials (AASHTO) 76,2 - 2 2 – 0,075 0,075 – 0,002 <0,002
►Unified Soil Classification System 76,2 – 4,75 4,75 – 0,075 <0,075
USDA

Pengelompokan jenis tanah


hanya didasarkan pada
persentase ukuran butiran:

pasir : butiran  2-0.05mm


lanau : butiran  0.05-0.002 mm
lempung : butiran <0.002 mm
USDA

Contoh:

40% pasir : 30%


lanau : 40%
lempung : 30%

30% TANAH LIAT BERLEMPUNG

30%
USDA

Kerikil : 20%
pasir : 10%
lanau : 30%
lempung : 40%
37.5

50
Koreksi:

pasir 10 x100
= = 12.50%
(100 − 20)
lanau 30 x100
= = 37.50%
(100 − 20)
lempung = 40 x100 = 50.00%
(100 − 20)

12.50
LEMPUNG (berkerikil)
AASHATO

• Pengelompokan didasarkan pada gradasi dan plastisitas tanah


• Tanah dibagi menjadi 7 kelompok: A1 s.d. A7 sesuai dengan urutan
kualitasnya (dari terbagus s.d. terjelek) sebagai material lapisan
konstruksi perkerasan.
• Kelompok tanah ke-7 adalah tanah organik dan tidak bisa
dipergunakan sebagai lapisan konstruksi perkerasan.
• Secara umum sistem ini membagi tanah menjadi 2 kelompok besar:
AASHATO

- Tanah berbutir kasar (< 35% lolos saringan No. 200):


A-1: kerikil dan pasir kasar dengan sedikit atau tanpa butiran halus, dengan atau tanpa sifat plastis
A-2: pasir halus dengan sedikit sekali butir halus (lolos # 200) dan tidak plastis
A-3: campuran kerikil/pasir dengan banyak tanah berbutir (<35%)

- Tanah berbutir halus (> 35% lolos saringan No. 200):


A-4: lanau dengan plastisitas rendah
A-5: lanau plastis (plastisitas > A4)
A-6: lempung yang masih mengandung butir-butir pasir dan kerikil, tetapi stabilitas volumenya agak kecil
A-7: lempung dengan plastisitas tinggi (stabilitas volumenya sangat kecil, mudah kembang-susut)
AASHATO
AASHATO

Rentang LL vs PI untuk kelompok


A-2, A-4, A-5, A-6, dan A-7
AASHATO
Group Index

Selain simbol A1 s.d. A7, AASHTO juga memerlukan satu besaran yang diistilahkan
dengan Group Index (GI) dan berfungsi sebagai simbol kualitas tanah sebagai material
lapisan tanah dasar jalan.

GI= (F-35)[0. 2+0.005(LL-40)]+0.01 (F-15) (PI-10)

pengaruh LL pengaruh PI

F : persentase butiran yang lolos ayakan No.200


LL : batas cair (liquid limit)
PI : index plastisitas
AASHATO
Aturan Group Index

• Apabila dari persamaan didapat hasil negatif, maka GI = 0

• Hasil peritungan persamaan dibulatkan ke angka yang lebih dekat

• Tidak ada batas atas

• Untuk kelompok tanah A-1a, A-1b, A-2-4, A-2-5, dan A-3 harga GI selalu 0

• Untuk kelompok A-2-6 dan A-2-7 hanya pengaruh PI yang diperhitungkan,


sehingga: GI = 0.01 (F-15) (PI-10)

• Semakin besar harga GI, semakin jelek kualitas tanah sebagai tanah dasar
Contoh

Hasil analisis ayakan suatu tanah:


Lolos #10 = 100%
Lolos #40 = 58%
Lolos #200 = 58%
LL dan PI untuk tanah yang lolos ayakan #40 adalah 30% dan 10%
Klasifikasikan tanah tersebut menurut AASHTO!

Lolos #200 = 58% > 35% → Tanah lanau/lempung (A-4, A-5, A-6, atau A-7)

LL = 30% (max. 40%) → A-4 atau A-6

PI = 10% (max. 10%) → A-4

GI= (F-35)[0. 2+0.005(LL-40)]+0.01 (F-15) (PI-10) Jadi klasifikasi tanah


GI= (58-35)[0. 2+0.005(30-40)]+0.01 (58-15) (10-10) = 3.45  3 tersebut adalah A-4(3)
USCS
Tanah dibagi menjadi 3 kelompok besar:
• Berbutir kasar: < 50% lolos #200
• Berbutir halus: > 50% lolos #200
• Tanah Organik: dikenal dari warna, bau, sisa tumbuhan

Simbol lain yang digunakan:


• W= well graded (bergradasi baik)
• P= poorly graded
• L= low plasticity (LL < 50%)
• H= high plasticity (LL > 50%)

Kriteria klasifikasi USCS:


• % butiran yang lolos #200 (fraksi halus)
• % fraksi kasar yang lolos #4
• Cu dan Cc untuk tanah dimana 0% - 12% lolos #200
• LL dan PI untuk tanah yang lolos #40 (untuk tanah  5% lolos #200
USCS
USCS
USCS
USCS
Contoh

Hasil analisis ayakan suatu tanah:


Lolos #10 = 100%
Lolos #40 = 58%
Lolos #200 = 58%
LL dan PI untuk tanah yang lolos ayakan #40 adalah 30% dan 10%
Klasifikasikan tanah tersebut menurut USCS!

Lolos #200 = 58% >50% → Tanah berbutir halus (lanau/lempung)

LL = 30% <50% → ML, CL, atau OL

LL = 30% dan PI = 10% → Bagan Pastisitas → CL

Jadi klasifikasi tanah tersebut adalah


CL (lempung dengan plastisitas rendah)
Contoh
Tanah A Tanah B
LL 30 26
PL 22 20
PI 8 6
Klasifikasikan tanah tersebut menurut USCS!

Lolos #200  8% < 50% → Tanah berbutir kasar

Lolos #200  8% (antara 5% - 12%) → Simbol ganda

Lolos #4(4.75mm) = 100% > 50% → Tanah pasir (SW, SP, SM, atau SC)

D 60
D10 = 0.085 mm Cu = = 1.59 < 6
D10
D30 = 0.120 mm → Gradasi jelek → SP
2
D60 = 0.135 mm D 30
Cc = = 1.25 > 1
D 60 x D10
LL = 30% dan PI = 8% > 7% → Bagan Pastisitas → C (clay/lempung)

Jadi klasifikasi tanah tersebut adalah SP-SC


Contoh
Tanah A Tanah B
LL 30 26
PL 22 20
PI 8 6
Klasifikasikan tanah tersebut menurut USCS!

Lolos #200  61% > 50% → Tanah berbutir halus

LL = 26% <50% → ML, CL, atau OL

LL = 26% dan PI = 6% → Bagan Pastisitas → CL-ML

Jadi klasifikasi tanah tersebut adalah CL-ML


AASHTO
USCS
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai