Anda di halaman 1dari 5

UAS KUALITAS DAYA LISTRIK

Nama : I Komang Indra Okta Wiryana

Nim : 42120895

Kelas : Pagi

1. Ada beberapa alasan mengapa jumlah konsumsi listrik di Indonesia terus meningkat. Berikut
adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan tersebut:

1. Pertumbuhan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan meningkat dapat


berdampak pada peningkatan kegiatan industri, komersial, dan sektor bisnis lainnya.
Semakin banyak perusahaan dan bisnis yang beroperasi, semakin banyak energi listrik
yang dibutuhkan untuk menjalankan peralatan dan infrastruktur mereka.

2. Pertambahan Penduduk: Populasi Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. Semakin
banyak penduduk, semakin banyak juga kebutuhan akan listrik untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari seperti pencahayaan, pendingin udara, dan elektronik rumah tangga.

3. Urbanisasi: Proses urbanisasi yang terjadi di Indonesia, dengan semakin banyaknya


penduduk yang berpindah ke perkotaan, juga menyebabkan peningkatan konsumsi listrik.
Di kota-kota besar, infrastruktur seperti gedung perkantoran, apartemen, dan pusat
perbelanjaan membutuhkan pasokan listrik yang lebih besar untuk menjalankan sistem
penerangan, pendingin udara, dan peralatan lainnya.

4. Perkembangan Teknologi: Kemajuan teknologi dan peralatan elektronik yang semakin


canggih juga berdampak pada peningkatan konsumsi listrik. Semakin banyak rumah
tangga yang menggunakan peralatan listrik seperti AC, mesin cuci, kulkas, dan peralatan
elektronik lainnya. Selain itu, peningkatan penggunaan teknologi informasi, seperti
komputer dan smartphone, juga berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi listrik.

5. Infrastruktur Listrik yang Berkembang: Peningkatan jumlah dan kualitas infrastruktur


listrik di Indonesia juga berkontribusi pada peningkatan konsumsi listrik. Pembangunan
pembangkit listrik baru, jaringan transmisi yang lebih luas, dan perluasan akses listrik ke
daerah-daerah yang sebelumnya belum terjangkau, dapat meningkatkan kesempatan
masyarakat untuk menggunakan listrik.

2. Memang benar bahwa semakin besar penggunaan daya listrik dapat menyebabkan penggunaan
yang lebih boros. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan sehari-hari yang dapat
menyebabkan borosnya penggunaan listrik :

1. Pendingin Ruangan (AC): AC merupakan salah satu peralatan yang paling boros energi.
Menggunakan AC dengan suhu yang sangat rendah atau meninggalkannya dalam keadaan
menyala ketika tidak ada orang di dalam ruangan dapat menyebabkan pemborosan energi
yang signifikan.

2. Pemanas Air: Pemanas air, seperti water heater, biasanya menggunakan daya listrik yang
tinggi. Menggunakan air panas dalam jumlah yang berlebihan atau membiarkan pemanas
air menyala terus menerus dapat menghabiskan energi secara tidak efisien.

3. Peralatan Elektronik Standby: Banyak peralatan elektronik seperti TV, komputer, dan
peralatan rumah tangga lainnya memiliki mode standby yang tetap menggunakan daya
listrik meskipun tidak sedang digunakan. Mematikan peralatan tersebut sepenuhnya ketika
tidak digunakan dapat membantu mengurangi konsumsi listrik yang tidak perlu.

4. Penerangan: Menggunakan lampu yang lebih terang atau lebih banyak lampu dari yang
diperlukan dapat memperbesar konsumsi listrik. Mengganti lampu pijar konvensional
dengan lampu LED yang lebih efisien dapat membantu mengurangi penggunaan listrik
untuk penerangan.

5. Peralatan Elektronik di Mode Tunggu: Banyak perangkat elektronik seperti televisi, stereo,
dan komputer memiliki mode tunggu atau sleep mode. Meskipun dalam mode ini, peralatan
tersebut masih menggunakan sedikit daya listrik. Mematikan sepenuhnya peralatan
tersebut saat tidak digunakan dapat membantu menghemat energi.

6. Pengisian Gadget: Pengisian berlebihan dan penggunaan charger yang tidak efisien dapat
menyebabkan pemborosan energi. Menggunakan charger yang sesuai dengan kebutuhan
dan tidak meninggalkan perangkat dalam keadaan terus terhubung ke listrik setelah
pengisian penuh dapat membantu mengurangi penggunaan listrik yang tidak perlu.

3. Sambaran petir pada saluran transmisi dapat menyebabkan tegangan dip atau tegangan sag
eksternal karena efek elektromagnetik yang dihasilkan oleh aliran arus tinggi dari sambaran petir.
Berikut adalah penjelasan mengapa hal ini bisa terjadi:

1. Induksi Elektromagnetik: Ketika petir menyambar saluran transmisi, arus petir yang sangat
tinggi mengalir melalui saluran tersebut. Aliran arus ini menciptakan medan magnet yang
kuat di sekitar saluran. Medan magnet yang berubah dengan cepat ini menghasilkan gaya
elektromagnetik yang berinteraksi dengan saluran dan konduktor lainnya di sekitarnya.
Akibatnya, timbul tegangan induksi dalam saluran transmisi tersebut.
2. Hukum Induksi Faraday: Hukum induksi Faraday menyatakan bahwa perubahan medan
magnet yang melintasi suatu konduktor akan menginduksi tegangan listrik dalam
konduktor tersebut. Ketika sambaran petir menyebabkan perubahan medan magnet di
sekitar saluran transmisi, hukum induksi Faraday berlaku, dan tegangan induksi akan
muncul dalam saluran tersebut.
3. Resistansi dan Reaktansi Saluran: Tegangan dip eksternal juga dipengaruhi oleh
karakteristik resistansi dan reaktansi saluran transmisi. Arus petir yang sangat tinggi yang
melewati saluran transmisi menghasilkan tegangan jatuh pada saluran tersebut. Jika
resistansi saluran tinggi atau reaktansi saluran besar, maka tegangan jatuh akan semakin
besar dan menyebabkan tegangan dip eksternal yang signifikan.

Dampak dari tegangan dip eksternal yang disebabkan oleh sambaran petir dapat meliputi gangguan
pada sistem kelistrikan seperti pemadaman sementara, kerusakan pada peralatan listrik, atau
gangguan pada sistem komunikasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perlindungan yang tepat pada
saluran transmisi dan peralatan listrik untuk mengurangi risiko akibat sambaran petir dan tegangan
dip eksternal yang mungkin terjadi.

4. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Pengering Padi Berbasiskan Rice
Cooker Machine

Adalah suatu penelitian rekayasa / rancang bangun mesin pengering dengan pemanfaatan sumber
udara panas dari elemen pemanas listrik. Yang akan digunakan unuk membantu para petani dalam
proses pengeringan gabah.

Model perancangan (PLTS) yang terealisasikan ini terdiri atas komponen utama yaitu : Panel
surya, solar charger control, panel indikator, inverter, baterai, saklar tukar, dan pencahayaan.

1. Panel surya

Digunakan untuk menerima cahaya kemudian dikonversi menjadi energi listrik. Dalam sistem
pengering kami menggunakan panel surya dengan daya maksimum 50 Wp dan tegangan output
maksimum 18,2 V.

2. Solar Charger Controller

Digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban.
Solar charge controller mengatur overcharging (kelebihan pengisian - karena baterai sudah
'penuh') dan kelebihan voltase dari panel surya sistem pengering padi. Solar charger controller
yang digunakan bekerja pada rentang tegangan 12 V sampai 24 V dan arus kerja maksimum 10 A.

3. Inverter

Digunakan untuk mengkonversikan tegangan searah (DC) ke tegangan bolak-balik (AC), inverter
yang digunakan adalah inverter jadi dengan tegangan input 12 V, arus 40 A, dan daya 500 Watt.
Tegangan output inverter tanpa beban 220 V dan tegangan output dengan beban penuh berkurang
menjadi 187 V.

4. Baterai (Aki)

Berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang akan digunakan untuk mensuplai atau
menyediakan listik. Dalam system Pengering padi kami mengunakan baterai/aki merek YUASA
dengan spesifikasi tegangan batrai 12 V dan arus 10 Ah

5. Panel Indikator

Berfungsi untuk mengetahui tegangan yang terdiri dari tegangan PLN, tegangan inverter, tegangan
baterai, arus beban mesin operasi, arus beban pencahayaan serta lampu indikator pencahayaan.

6. Saklar Inverter

Berfungsi untuk memutus dan menghubungkan tegangan dan arus dari baterai ke inverter.

7. Saklar Tukar

Saklar Tukar berfungsi untuk mengalihkan sumber daya baterai ke sumber PLN secara manual
apabila daya baterai berkurang. Proses tersebut dilakukan dengan cara mengubah posisi saklar dari
“0” ke “3”.

Perancangan alat pengering padi menggunakan memanfaatkan udara panas berasal elemen mesin
rice cooker. indera ini terdiri dari elemen mesi rice cooker menjadi sumber panas, motor AC dan
pencahayaan. Rangkaian sistem pengering padi ini memiliki dua asal yaitu, PLN dan PLTS
(fotovoltaik). di sistem pengering ini, PLN menjadi sumber pembantu akan bekerja di cuaca
mendung serta PLTS fotovoltaik akan bekerja sesuai saklar tukar yg dipergunakan buat mengganti
jalur listrik asal PLN atau kebalikannya.

satunya gabah basah, sebab buat mengeringkan gabah basah baru panen hanya memerlukan saat
lima-6 jam baik dimusim kering maupun dimusim hujan dan selama proses pengeringan
petani/pengguna hanya perlu menyalakan indera ini serta sesekali mengaduk gabah supaya panas
yg diterima merata tanpa berpanaspanasan dibawah panas terik mentari . Indera pengering
menggunakan memanfaatkan udara panas dari elemen pemanas listrik ini bisa mengurangi
penggunaan waktu serta tenaga petani pada melakukan pengeringan produk-produk pertanian.

Anda mungkin juga menyukai