Anda di halaman 1dari 12

Jurnal raad Kertha Vol.5, No.

2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

IMPLIKASI PERUBAHAN UNDANG-UNDANG KEOLAHRAGAAN


TERHADAP PENGUPAHAN BAGI OLAHRAGAWAN PROFESIONAL

I Ketut Satria Wiradharma Sumertajaya

Universitas Ngurah Rai, Denpasar, Bali-Indonesia


satriawiradharma713@gmail.com

Abstrak, Olahragawan profesional yang menjadikan kegiatan olahraga sebagai profesi,


memiliki hak yang salah satunya mendapatkan pendapatan yang layak. Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan mengatur hak-hak olahragawan
profesional. Hak-hak olahragawan profesional sebelumnya diatur dalam Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional yang telah dicabut.
Perubahan Undang-Undang Keolahragaan tersebut berimplikasi terhadap hak-hak
olahragawan profesional salah satunya mengenai upah. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui bagaimana implikasi perubahan Undang-Undang Keolahragaan
terhadap pengupahan bagi olahragawan profesional. Kajian ini menggunakan metode
hukum normatif. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan
merupakan payung hukum pelaksanaan keolahragaan di Indonesia. Ketentuan Pasal 59
ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan, menunjukkan
adanya perubahan dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem
Keolahragaan Nasional, perbedaan tersebut yakni perubahan bunyi Pasal 59 ayat (3) pada
huruf d Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan, yang
menambahkan ketentuan mengenai pendapatan yang layak sesuai standar yang ditentukan
oleh cabang olahraga profesional. Perubahan ini memberikan maanfaat bagi olahragawan
profesional, setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang
Keolahragaan, olahragawan profesional memiliki standar khusus mengenai pengupahan
yang sesuai dengan standar cabang olahraga profesional, klub sebagai pemberi kerja
wajib memberikan upah sesuai dengan standar yang dibuat oleh cabang olahraga
profesional, hal ini wajib diberikan oleh klub karena telah diatur secara jelas dalam
ketentuan Pasal 59 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang
Keolahragaan yang mengatur bahwa olahragawan profesional diberikan upah yang layak
sesuai dengan standar cabang olahraga profesional, sehingga dengan adanya perubahan
tersebut akan memberikan kepastian hukum serta kemanfaatan yang sebesar-besarnya
untuk kesejahteraan olahragawan profesional dan peningkatan kualitas hidupnya
Kata kunci:Undang-Undang Keolahragaan; Pengupahan; Olahragawan
Profesional.

Abstract, Professional athletes who make sports activities a profession, have the wrong
rights and earn a decent income. Law Number 11 of 2022 concerning Sports regulates
the rights of professional sportsmen. The rights of professional sportsmen were
previously regulated in Law Number 3 of 2005 concerning the National Sports System
which had been revoked. The amendment to the Sports Law has implications for the
rights of professional athletes, one of which is regarding wages. The purpose of this study
is to find out how the changes in the Sports Law on wages for professional athletes. This
study uses the normative legal method. Law Number 11 of 2022 concerning Sports is the
legal umbrella for the implementation of sports in Indonesia. The provisions of Article 59
paragraph (3) of Law Number 11 of 2022 concerning Sports, indicate a change from Law
Number 3 of 2005 concerning the National Sports System, the difference is a change in
the sound of Article 59 paragraph (3) in letter d of the Law Number 11 of 2022

30
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

concerning Sports, which adds provisions regarding proper income according to the
standards determined by professional sports. This change provides benefits for
professional sportsmen, after the enactment of Law Number 11 of 2022 concerning
Sports, professional sportsmen have special standards regarding remuneration in
accordance with professional sports standards, clubs as employers are required to
provide wages in accordance with standards made by sports. professional sports, this
must be provided by the club because it has been clearly regulated in the provisions of
Article 59 paragraph (3) of Law Number 11 of 2022 concerning Sports which stipulates
that professional athletes are given decent wages in accordance with professional sports
standards, so that with changes This will provide maximum certainty and benefit for the
welfare of professional sportsmen and improve their quality of ,life.
Keywords: Sports Law, Remuneration, Professional Athlete.

Pendahuluan selain sebagai suatu sarana untuk


Olahraga merupakan hak bagi mendapatkan kesehatan juga sebagai
setiap orang, hal tersebut sesuai dengan suatu profesi untuk menghasilkan
ketentuan prinsip dasar Piagam pendapatan bagi olahragawan
Olimpiade (Olympic Charter) yang profesional.
menyatakan bahwa: Olahragawan profesional yang
menjadikan kegiatan olahraga sebagai
“The practice of sport is a profesi, memiliki hak yang salah satunya
human right. Every individual mendapatkan pendapatan yang layak,
must have the possibility of hal tersebut sesuai dengan ketentuan
practising sport, without Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang
discrimination of any kind and Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
in the Olympic spirit, which 1945 (selanjutnya disebut UUD NRI
requires mutual understanding 1945) menyatakan bahwa: “Setiap orang
with a spirit of friendship, berhak untuk bekerja serta mendapat
solidarity and fair play.” imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.”
(Praktek olahraga adalah hak Olahragawan menurut Pasal 1 angka 6
asasi manusia. Setiap individu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022
pasti memiliki kemungkinan Tentang Keolahragaan (selanjutnya
berlatih olahraga, tanpa disebut Undang-Undang Keolahragaan)
diskriminasi dalam bentuk apa diartikan sebagai “Peolahraga yang
pun dan dalam semangat mengikuti pelatihan dan kejuaraan
Olimpiade, yang membutuhkan olahraga secara teratur, sistematis,
saling pengertian dengan terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan
semangat persahabatan, untuk mencapai prestasi.”, sedangkan
solidaritas dan fair play.) pengertian olahragawan profesional
terdapat dalam Pasal 1 angka 8
Hak berolahraga bagi setiap individu Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
menunjukkan bahwa olahraga 2007 Tentang Penyelenggara
merupakan salah satu usaha Keolahragaan (selanjutnya disebut PP
memperbaiki kualitas hidup manusia, Penyelenggara Keolahragaan)
baik menyangkut kesehatan fisik, menyatakan bahwa: “Setiap orang yang
mental, emosional dan sosial.1 Olahraga berolahraga untuk memperoleh
pendapatan dalam bentuk uang atau
1
Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum, 2007,
Sport Development Index: alternatif baru olahraga (Konsep, Metodologi, dan Aplikasi),
mengukur kemajuan pembangunan bidang Penerbit Indeks, Jakarta, h.5

31
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

bentuk lain yang didasarkan atas olahraga yakni Persatuan Sepak Bola
kemahiran berolahraga.” Pengertian Seluruh Indonesia (selanjutnya disebut
tersebut menunjukkan bahwa PSSI) yang bertanggung jawab terhadap
olahragawan profesional menjadikan kompetisi sepakbola di Indonesia.
kegiatan olahraga sebagai mata Pengertian induk organisasi
pencaharian. cabang olahraga menurut Pasal 1 angka
Olahragawan profesional 24 Undang-Undang Keolahragaan
dalam memanfaatkan kemahiran yakni: “Organisasi Olahraga yang
berolahraga membutuhkan wadah membina, mengembangkan, dan
berupa kompetisi profesional sebagai mengoordinasikan 1 (satu) cabang
sarana dalam menjalankan profesinya. Olahraga, jenis Olahraga, atau gabungan
Kompetisi olahraga profesional di level organisasi cabang Olahraga dari 1 (satu)
internasional terdapat berbagai macam jenis Olahraga yang merupakan anggota
misalnya, cabang olahraga basket federasi cabang Olahraga internasional.”
memiliki kompetisi profesional yaitu Ketentuan bunyi Pasal 1 angka 24
National Basketball Association (NBA), Undang-Undang Keolahragaan tersebut
cabang olahraga tenis memiliki memberikan kewenangan kepada induk
kompetisi Wimbledon, Australia Open organisasi cabang olahraga untuk
dan US Open, cabang olahraga menyelenggarakan kompetisi olahraga
sepakbola memiliiki kompetisi profesional di Indonesia, yang sesuai
profesional seperti La Liga Spanyol, dengan aturan yang dibuat oleh federasi
Serie A Italia, Premiere League, UEFA cabang olahraga internasional.
Champions League, FIFA World Cup Kompetisi sepakbola profesional
sedangkan di Indonesia juga memiliki merupakan salah satu cabang olahraga
kompetisi profesional yakni Indonesian yang paling digemari di seluruh dunia.
Basket League pada olahraga basket, Kompetisi sepakbola yang memiliki
Turnamen Seneca Indonesia Fiks banyak penggemar dilatarbelakangi oleh
Sportama Junior Tennis Open dibidang klub, hal itu disebabkan oleh kebijakan
tenis dan di cabang olahraga sepakbola transfer klub untuk mendatangkan
memiliki kompetisi profesional Liga 1 olahragawan profesional dalam hal ini
dan Liga 2. Kompetisi sepakbola pemain sepakbola profesional sehingga
profesional memberikan kesempatan menarik minat penonton. Contoh
kerja yang sangat besar bagi pemain transfer Erling Haaland dari klub
sepakbola, pengelola sepakbola, pebisnis Borusia Dortmund ke Manchester City
sepakbola, dan pelaku-pelaku ekonomi dengan nilai transfer 60 juta euro atau
lainnya.2 Kompetisi olahraga basket, sekitar Rp. 917 miliar serta memperoleh
tenis dan lain-lainnya juga memberikan gaji 350.000 poundsterling atau sekitar
kesempatan kerja bagi olahragawan Rp. 6.269 miliar per pekan dengan
profesional sesuai dengan kemahirannya jangka waktu kontrak lima tahun,3
dalam berolahraga. Penyelenggaraan sedangkan di Indonesia transfer Evan
kompetisi profesional tersebut Dimas ke klub Arema dengan nilai
merupakan kewenangan dari induk kontrak Rp. 5 Miliar.4 Contoh transfer
organisasi cabang olahraga, contohnya
dalam cabang olahraga sepakbola 3
Ikhsan Abdul Hakim, 2022, Man City
memiliki induk organisasi cabang Rampungkan Transfer Erling Haaland, Diikat
Kontrak 5 Tahun,
https://www.kompas.tv/article/298625/man-city-
2
Hinca IP Pandjaitan XIII, 2011, Kedaulatan rampungkan-transfer-erling-haaland-diikat-
Negara Versus Kedaulatan FIFA Dalam kontrak-5-tahun?page=all, Diakses pada tanggal
Kompetisi Sepakbola Profesional untuk 13 Juli 2022.
4
Memajukan Kesejahteraan Umum, PT Gramedia Suci Rahayu, 2022, Fakta Unik Evan Dimas
Pustaka Utama, Jakarta, h.3-4. Darmono: Bintang Dalam Megatransfer Arema

32
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

antara klub dengan pemain sepakbola


profesional tersebut menunjukkan Metode Penelitian
adanya hubungan kerja. Hubungan kerja Jenis penelitian yang digunakan
antara klub dengan pemain sepakbola dalam penelitian ini adalah jenis
tersebut merupakan suatu hubungan penelitian hukum normatif. Penelitian
kontraktual berdasarkan suatu perjanjian hukum normatif pada hakikatnya
kerja pemain sepakbola profesional mengkaji hukum yang dikonsepkan
dengan klub, perjanjian kerja tersebut sebagai norma atau kaidah yang berlaku
dibuat untuk mengakomodir hak dan dalam masyarakat dan menjadi acuan
kewajiban para pihak. perilaku setiap orang,5 sedangkan
Perjanjian kerja antara menurut Soerjono Soekanto dan Sri
olahragawan profesional dengan klub Mamudji mendefinisikan penelitian
mengakomodir hak-hak olahragawan hukum normatif adalah penelitian
profesional seperti yang diatur dalam hukum yang dilakukan dengan cara
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 meneliti bahan pustaka atau data
Tentang Keolahragaan. Hak-hak sekunder.6 Penelitian hukum normatif
olahragawan profesional sebelumnya memiliki kecendrungan dalam melihat
diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 hukum dari sudut pandang norma-
Tahun 2005 Tentang Sistem normanya saja, yang tentunya bersifat
Keolahragaan Nasional yang telah preskriptif.7
dicabut. Undang-Undang Nomor 3 Pendekatan yang digunakan
Tahun 2005 tentang Sistem adalah pendekatan undang-undang
Keolahragaan Nasional sudah tidak (Statute Approach) dan pendekatan
sesuai dengan perkembangan dan konseptual ( Conseptual Approach ).
kebutuhan olahragawan profesional. Pendekatan undang-undang dilakukan
Perubahan Undang-Undang dengan menelaah semua undang-undang
Keolahragaan tersebut berimplikasi dan regulasi yang bersangkut paut
terhadap hak-hak olahragawan dengan isu hukum yang sedang
profesional salah satunya mengenai ditangani.8 Pendekatan perundang-
upah. undangan ini digunakan untuk meneliti
Tujuan dari penelitian ini yaitu peraturan perundang-undangan yang
untuk mengetahui bagaimana implikasi dalam penormaannya masih terdapat
perubahan Undang-Undang kekurangan baik dalam tataran teknis
Keolahragaan terhadap pengupahan bagi atau dalam pelaksanaannya di lapangan.
olahragawan profesional. Manfaat Pendekatan konseptual merupakan jenis
teoritis, yakni sebagai upaya pendekatan dalam penelitian hukum
pengembangan wawasan keilmuan yang memberikan sudut pandang
terutama pengembangan teori ilmu analisis penyelesaian permasalahan
hukum serta memberi manfaat dalam dalam penelitian hukum dilihat dari
pengembangan bacaan bagi pendidikan aspek konsep-konsep hukum yang
hukum kepada pembaca. Manfaat melatarbelakanginya, atau dapat dilihat
praktis, yakni untuk dapat dijadikan
pedoman bagi olahragawan profesional 5
H. Ishaq, 2017, Metode Penelitian Hukum, CV
terkait hak untuk mendapatkan upah Alfabeta, Bandung, h.66.
yang layak dalam perjanjian kerja. 6
Ibid.
7
Irwansyah, 2021, Penelitian Hukum Pilihan
Metode & Praktik Penulisan Artikel, Mirra Buana
FC, Media, Yogyakarta, h.64.
8
https://bola.kompas.com/read/2022/04/07/034000 Peter Mahmud Marzuki, 2008, Penelitian
58/fakta-unik-evan-dimas-darmono-bintang- Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
dalam-megatransfer-arema-fc?page=all, Diakses h.93.
pada tanggal 13 Juli 2022.

33
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

dari nilai-nilai yang terkandung dalam diarahkan untuk tercapainya


penormaan sebuah peraturan dengan kualitas kesehatan dan
konsep-konsep yang digunakan kebugaran masyarakat,
Teknik pengumpulan bahan pemerataan akses dan
hukum pada penelitian ini dilakukan pemenuhan infrastruktur
melalui studi kepustakaan (library keolahragaan, prestasi dan
research) dan pencarian bahan hukum perbaikan iklim keolahragaan,
melalui internet (online research). Studi serta tata kelola keolahragaan
kepustakaan dilakukan dalam rangka yang sesuai dengan
memperoleh bahan hukum primer, perkembangan masyarakat dan
bahan hukum sekunder dan bahan kompetisi keolahragaan dunia.”
hukum tersier. Bahan hukum primer
dikumpulkan dengan cara Keolahragaan menurut Pasal 1 angka 2
mengidentifikasi dan menyusun secara Undang-Undang Keolahragaan adalah
sistematis bahan hukum yang memiliki “segala aspek yang berkaitan dengan
otoritas berupa peraturan perundang- Olahraga yang memerlukan pengaturan,
undangan yang terkait dengan pendidikan, pelatihan, pembinaan,
permasalahan penelitian, sedangkan pengembangan, peningkatan,
teknik pengumpulan bahan hukum pengawasan, dan evaluasi.” Pengertian
sekunder, dilakukan dengan tersebut menunjukkan adanya beberapa
mengidentifikasi buku-buku, jurnal, dan aspek dalam keolahragaan yang
bahan hukum sekunder lainnya untuk didalamnya meliputi konsep olahraga.
mendapatkan teori dan konsep hukum Konsep olahraga pada dasarnya
yang mendukung penelitian. mengacu pada kegiatan jasmani untuk
tujuan kesehatan, kompetisi,
Pembahasan persahabatan, permainan dan hiburan
baik atas dasar kesukarelaan (amatir)
Implikasi perubahan Undang-Undang maupun bayaran (profesional).9
Keolahragaan terhadap pengupahan Olahraga amatir memiliki tujuan untuk
bagi olahragawan profesional mencari kesehatan dan hanya untuk
Undang-Undang Keolahragaan hiburan. sedangkan olahraga profesional
merupakan payung hukum pelaksanaan bertujuan untuk mencari pendapatan.
keolahragaan di Indonesia. Tujuan Olahraga sangat bermanfaat bagi
keolahragaan adalah sebagai suatu kesehatan fisik manusia sehingga tidak
wahana peningkatan kualitas hidup sedikit orang yang dengan sengaja
manusia, sebagaimana di muat dalam meluangkan waktunya, mengalokasikan
konsideran “Menimbang” Undang- tenaga dan biaya secara sukarela hanya
Undang Keolahragaan disebutkan: untuk berolahraga,10
Ciri hakiki olahraga adalah (1)
“bahwa untuk kualitas hidup aktivitas fisik, (2) Permainan, (3)
dan kesejahteraan manusia, pertandingan.11 Perhelatan olahraga
pembangunan nasional dibidang mulai dari adu lari sampai dengan adu
keolahragaan dilaksanakan jotos, balap sepeda hingga balapan
secara terencana, sistematis, mobil yang melibatkan banyak orang
terpadu, berjenjang, dan
berkelanjutan, serta berorientasi
9
pada prestasi dan peningkatan Putu Sudarma Sumadi, 2016, Hukum Olahraga
Dalam Bingkai Hukum Bisnis, Udayana
kesejahteraan hidup pelaku
University Press, Denpasar, h.2
olahraga, sehingga 10
Ibid, h.3
pengembangan dan pengelolaan 11
H.J.S. Husdarta, 2019, Sejarah dan Filsafat
Olahraga, Alfabeta, Bandung, h.146.

34
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

serta menuntut alokasi waktu, tenaga, a. “pernah menjadi Olahragawan


pikiran dan terutama uang untuk amatir dan/atau mengikuti
membiayai pertandingan, gaji, hadiah dll kompetisi secara periodik;
menunjukkan berolahraga sebagai b. memenuhi ketentuan
pekerjaan, event olahraga menjadi ketenagakerjaan yang
tempat bekerja, olahragawan ditransfer dipersyaratkan; dan
dari satu klub ke klub lain dan banyak c. memenuhi ketentuan medis
orang menjadi hidup karena olahraga, yang dipersyaratkan.”
sehingga dari aspek-aspek tersebut
menunjukkan olahraga merupakan suatu Ketentuan tersebut diatas menunjukkan
bisnis.12 Olahraga sebagai suatu bisnis adanya perubahan dari Undang-Undang
membutuhkan olahragawan profesional, Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem
olahragawan terdiri dari olahragawan Keolahragaan Nasional, perbedaan
amatir dan olahragawan profesional. tersebut yaitu dihapusnya ketentuan
Menurut Pasal 1 angka 7 PP untuk memperoleh pernyataan tertulis
Penyelenggara Keolahragaan, dari organisasi cabang olahraga
“olahragawan amatir adalah profesional mengenai pelepasan status
pengolahraga yang melakukan kegiatan dari olahragawan amatir menjadi
pelatihan olahraga secara teratur dan olahragawan profesional. Ketentuan
mengikuti kejuaraan dengan penuh untuk memperoleh pernyataan tertulis
dedikasi untuk mencapai prestasi atas dari cabang olahraga profesional
dasar kecintaan atau kegemaran tersebut menjadi suatu hal yang sangat
berolahraga,” sedangkan pengertian penting karena pernyataan tertulis
olahragawan profesional dalam Pasal 1 tersebut merupakan suatu hak
angka 8 PP Penyelenggaraan memperoleh kepastian hukum bagi
Keolahragaan menyebutkan bahwa olahragawan profesional untuk beralih
“Setiap orang yang berolahraga untuk status dari amatir menjadi olahragawan
memperoleh pendapatan dalam bentuk profesional, sedangkan dalam Pasal 57
uang atau bentuk lain yang didasarkan PP Penyelenggaraan Keolahragaan,
atas kemahiran berolahraga.” Pengertian olahragawan profesional wajib
Olahragawan profesional tersebut mendapat rekomendasi dari cabang
menunjukkan bahwa dunia olahraga olahraga profesional, hal ini
sudah menjadi bisnis, berkembangnya menunjukkan tidak adanya kepastian
berbagai transfer olahragawan hukum bagi olahragawan amatir yang
profesional dari satu klub ke klub yang ingin beralih ke olahragawan
lain contohnya, misalnya perpindahan profesional.
Lionel Messi ke klub Paris Saint Beralihnya status olahragawan
Germain (PSG) menjadi satu contoh dari amatir menjadi olahragawan profesional,
sekian banyak transfer yang melibatkan dalam melaksanakan profesinya
klub dengan pemain profesional. mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan
Setiap orang yang menjadi kewajiban olahragawan profesional
olahragawan profesional wajib merupakan hal wajib yang harus
memenuhi beberapa persyaratan yang tercantum secara jelas dalam perjanjian
diatur dalam Undang-Undang kerja, sehingga klausul-klausul dan hal-
Keolahragaan, yaitu: hal lain yang menentukan perihal yang
boleh serta tidak boleh dilakukan dapat
diketahui secara jelas oleh olahragawan
profesional. Menurut Subekti, perjanjian
merupakan bentuk konkrit dari
perikatan, sedangkan perikatan
12
Putu Sudarma Sumadi, Op.Cit, h. 5

35
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

merupakan bentuk abstrak dari 7) Maintain membership of


perjanjian, hal ini dapat diartikan adanya recognised hospital and medical
hubungan hukum antara dua pihak yang benefits fund which provides
isinya adalah hak dan kewajiban, suatu hospital, medical and dental
hak untuk menuntut sesuatu dan benefits coverage and includes
sebaliknya suatu kewajiban untuk ambulance subscription.
memenuhi tuntutan tersebut.13 8) Not engage in dangerous
Kewajiban olahragawan profesional activity which in the option of
dalam hal ini ditinjau dari salah satu the Club may effect the player's
contoh kontrak keolahragaan akan ability to perform his
dijabarkan sebagai berikut:14 obligations under this Contract
1) Attend all training sessions and without fist obtaining the
team meetings of the club. consent in writing of the Club.
2) Obey all reasonable directions 9) During league matches, wear
of the Senior Coach, President, only such items of playing
and Secretary of the Club. apparel as may be approved of
3) Play in all football matches in or prescribed by the League and
which he is selected to play or to the extent that the same are
as otherwise directed by the not inconsistent therewith, the
Club unless a duly qualified Club.
Medical Practioner rules him 10) Not comment on a matter which
unfit to play. the Club has notified the Players
4) Comply with all reasonable is a matter upon which Players
requirements of the Club of the Club are not to comment
relating to preparation to publicly.
matches, attendance at social
functions, behaviour and dress. (Terjemahan:
5) Not play or train for Australian 1) Menghadiri semua sesi
Football with any other Club or pelatihan dan pertemuan tim
team (save for a Victorian klub
representative team or the 2) Patuhi semua arahan yang
league representative team) wajar dari Pelatih Senior,
without first obtaining the Presiden, dan Sekretaris
consent in writing of the club. Klub
6) Do everything reasonably 3) Bermain di semua
necessary to obtain and pertandingan sepak bola di
maintain the best possible mana dia dipilih untuk
physical condition so as to bermain atau seperti yang
render the most efficient service diarahkan oleh Klub kecuali
to the Club and to submit from jika seorang Praktisi Medis
time to time and as and when yang memenuhi syarat
required by the Club to a memutuskan dia tidak layak
complete a through medical untuk bermain
fitness test and examination. 4) Mematuhi semua
persyaratan yang wajar dari
Klub yang berkaitan dengan
13
Hartana, 2016, “Hukum Perjanjian (Dalam persiapan pertandingan,
Perspektif Perjanjian Karya Pengusahaan
kehadiran di acara sosial,
Pertambangan Batubara)”, Jurnal Komunikasi
Hukum Fakultas Hukum Universitas Pendidikan perilaku dan pakaian
Ganesha Singaraja, Volume 2 (2): h.149.
14
Ibid, h.60-61.

36
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

5) Tidak bermain atau berlatih diberitahukan oleh Klub


untuk Sepak Bola Australia kepada Para Pemain adalah
dengan Klub atau tim lain masalah yang tidak boleh
mana pun (kecuali tim dikomentari oleh Pemain
perwakilan Victoria atau tim Klub secara publik)
perwakilan liga) tanpa
terlebih dahulu Olahragawan profesional memiliki
mendapatkan persetujuan kewajiban untuk melaksanakan
tertulis dari klub pekerjaan dengan semaksimal mungkin
6) Melakukan segala sesuatu sesuai perintah dari pelatih maupun
yang diperlukan secara klub, sehingga pemain memiliki beban
wajar untuk mendapatkan untuk memenangkan setiap pertandingan
dan mempertahankan yang diikuti, hal tersebut juga berlaku
kondisi fisik sebaik bagi klub sebagai pemberi kerja yang
mungkin agar dapat memiliki kewajiban memenuhi hak-hak
memberikan layanan yang pemain profesional yang sesuai dengan
paling efisien kepada Klub standar profesional. Konsep hak
dan untuk menyerahkan dari merupakan suatu konsep yang
waktu ke waktu dan menekankan pada pengertian hak yang
sebagaimana dan bila berpasangan dengan pengertian
diminta oleh Klub untuk kewajiban, hak pada seseorang dengan
menyelesaikan tes dan kewajiban pada orang lain akan
pemeriksaan kebugaran senantiasa memiliki korelasi.15
medis Olahragawan profesional dalam
7) Mempertahankan melaksanakan profesinya mempunyai
keanggotaan dana manfaat hak, sebagaimana yang diatur dalam
rumah sakit dan medis yang Pasal 59 ayat (3) Undang-Undang
diakui yang menyediakan Keolahragaan meliputi:
cakupan manfaat rumah a) “didampingi oleh manajer,
sakit, medis dan gigi dan pelatih, tenaga kesehatan,
termasuk langganan psikolog, ahli hukum, dan
ambulans tenaga ahli lainnya sesuai
8) Tidak terlibat dalam dengan kebutuhan;
aktivitas berbahaya yang b) mengikuti kejuaraan pada semua
dalam pilihan Klub dapat tingkatan sesuai dengan
mempengaruhi kemampuan ketentuan;
pemain untuk melakukan c) mendapatkan pembinaan dan
tugasnya kewajiban pengembangan dari Induk
berdasarkan Kontrak ini Organisasi Cabang Olahraga,
tanpa terlebih dahulu Organisasi Olahraga
memperoleh persetujuan Profesional, atau Organisasi
tertulis dari Klub Olahraga fungsional; dan
9) Selama pertandingan liga, d) mendapatkan pendapatan yang
kenakan hanya pakaian layak sesuai dengan standar
bermain yang disetujui atau yang ditentukan oleh cabang
ditentukan oleh Liga dan Olahraga Profesional.”
sejauh tidak bertentangan
dengan Klub 15
Noviyanti Wulandari Sitepu, 2020, “Analisa
10) Tidak mengomentari Perlindungan Konsumen Sebagai Pengguna
masalah yang telah Information Technology And Communiccation”,
Jurnal Ius Civile, Volume 4 (2): h.121.

37
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

“hak pekerja/buruh yang


Hak pertama yang diperoleh diterima dan dinyatakan dalam
yakni didampingi oleh offisial klub yang bentuk uang sebagai imbalan
terdiri manajer, pelatih, tenaga medis, dari pengusaha atau pemberi
psikolog, dan ahli hukum. Hak tersebut kerja kepada pekerja/buruh yang
wajib didapat sebagai bagian dari proses ditetapkan dan dibayarkan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan menurut suatu perjanjian kerja,
pemain agar meraih hasil yang maksimal kesepakatan, atau peraturan
saat bertanding. perundang undangan, termasuk
Hak kedua, yakni mengikuti tunjangan bagi pekerja/buruh
kejuaraan pada semua tingkatan sesuai dan keluarganya atas suatu
dengan ketentuan. Olahragawan pekerjaan dan/atau jasa yang
profesional yang memiliki hubungan telah atau akan dilakukan.”
kerja dengan klub mengharuskannya
mengikuti seluruh pertandingan baik Hak atas pendapatan yang layak
tingkat nasional maupun Internasional, memiliki kesetaraan dengan hak atas
seperti misalnya di cabang olahraga pekerjaan, hak untuk memilih pekerjaan,
sepakbola terdapat Liga 1 di level hak untuk pindah pekerjaan, dst yang
nasional maupun Piala AFC untuk level dalam struktur hak dikategorikan
internasional. Hak pemain untuk tampil sebagai hak derivatif. Dilihat dari
membela Tim Nasional Indonesia perspektif hukum kontrak terutama
apabila secara resmi dipanggil oleh PSSI aspek motivasi berkontrak, maka hak
untuk mengikuti pertandingan yang atas penghasilan yang layak merupakan
mengacu pada regulasi Federation suatu hak yang asasi yang memang
Internationale de Football Association harus bersifat normatif.16 Hak untuk
(selanjutnya disingkat FIFA) juga mendapatkan upah yang layak
merupakan suatu hak yang didapat oleh merupakan hak konstitusional dari
pemain sepakbola profesional. olahragawan profesional. Hak-hak
Hak ketiga, mendapatkan normatif merupakan hak yang mendasar
pembinaan dan pengembangan dari bagi pekerja, olahragawan profesional
induk organisasi cabang olahraga, sebagai pekerja yang apabila tidak
organisasi olahraga profesional, atau dipenuhi haknya akan menimbulkan
organisasi olahraga fungsional. Prestasi konsekuensi berupa pelanggaran
dan kejayaan dalam olahraga pada terhadap sebagian terpenting hak-hak
dasarnya dapat dicapai melalui kerja dan seseorang sebagai warga negara.17
latihan keras yang penuh disiplin, Ketentuan Pasal 59 ayat (3)
sistematis, terarah dan kontinyu. Oleh Undang-Undang Keolahragaan
karena itu sebagai induk organisasi menunjukkan adanya perubahan dari
cabang olahraga wajib memberikan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
pembinaan dan pengembangan kepada Tentang Sistem Keolahragaan Nasional,
olahragawan baik amatir maupun perbedaan tersebut yakni perubahan
profesional. bunyi Pasal 59 ayat (3) pada huruf d
Hak keempat, hak atas yang menambahkan ketentuan mengenai
pendapatan yang layak yang sesuai pendapatan yang layak sesuai standar
dengan standar yang ditentukan oleh yang ditentukan oleh cabang olahraga
cabang olahraga profesional. Pengertian profesional. Pada Undang-Undang
upah menurut Pasal 1 angka 30 Undang- sebelumnya yakni Undang-Undang
Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem
Ketenagakerjaan adalah:
16
Ibid, h. 93.
17
Ibid, h. 89

38
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

Keolahragaan Nasional hanya mengatur sebagainya yang diberikan


olahragawan profesional mempunyai secara proporsional. Keadilan
hak untuk mendapatkan pendapatan distributif ini merupakan tugas
yang layak, sehingga hal tersebut belum pemerintah terhadap warganya,
memberikan kepastian hukum bagi menentukan apa yang dapat
olahragawan profesional mengingat dituntut oleh warga masyarakat.
olahragawan profesional membutuhkan Justitia distributiva (keadilan
standar khusus yang profesional. distributif) merupakan
Ketentuan mengenai pendapatan yang kewajiban pembentuk undang-
layak sesuai standar cabang olahraga undang untuk memperhatikan
profesional memberikan keadilan bagi dalam penyusunan undang-
olahragawan profesional sebab undang.
olahragawan profesional memiliki 2) Justitia Commutativa (Keadilan
standar yang profesional agar komutatif) artinya memberi
pemenuhan hak mendapatkan upah yang kepada setiap orang sama
layak dapat terwujud secara banyaknya, yang dituntut adalah
proporsional, yang diatur oleh masing- kesamaan. Keadilan adalah
masing cabang olahraga profesional apabila setiap orang
seperti contoh cabang olahraga diperlakukan sama tanpa
sepakbola memiliki cabang olahraga memandang kedudukan dan
profesional PSSI yang merupakan sebagainya. Justitia
anggota federasi cabang olahraga Commutativa (Keadilan
sepakbola internasional yaitu FIFA, komutatif) merupakan urusan
cabang olahraga bulu tangkis memiliki hakim. Hakim memperhatikan
cabang olahraga profesional yakni hubungan perorangan yang
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh mempunyai kedudukan
Indonesia (PBSI) merupakan anggota prosesuil yang sama tanpa
federasi cabang olahraga bulutangkis membedakan setiap orang
internasional yaitu Badminton World (equality before the law), jika
Federation (BWF), cabang olahraga dalam keadilan distributif itu
basket memiliki cabang olahraga bersifat proposional maka pada
profesional yakni Persatuan Bola Basket keadilan komutatif
Seluruh Indonesia merupakan anggota memperhatikan kesamaan yang
federasi cabang olahraga basket sifatnya mutlak.
internasional yaitu Federation
Internationale de Basketball (FIBA) dan Olahragawan profesional memiliki hak
sebagainya, Aristoteles membedakan untuk mendapatkan penghasilan yang
keadilan menjadi dua macam yaitu:18 layak sesuai dengan standar yang
ditentukan olah cabang olahraga
1) Justitia distributiva (keadilan profesional, hal tersebut sudah
distributif) yakni keadilan yang memberikan keadilan dan kepastian
menuntut setiap orang mendapat hukum kepada olahragawan profesional
apa yang menjadi haknya. Hak sebab pemenuhan hak untuk
ini tidak sama untuk setiap mendapatkan upah yang layak dapat
orangnya, tergantung pada terwujud secara proporsional, sehingga
kekayaan, kelahiran, sesuai dengan konsep keadilan
Pendidikan, kemampuan dan distributif yakni hak yang tidak sama
untuk setiap orangnya, tergantung pada
18
Sudikno Mertokusumo, 2008, Mengenal kekayaan, kelahiran, pendidikan,
Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, h. kemampuan setiap orang. Kemampuan
78-79

39
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

dan pendidikan olahragawan profesional Husdarta, H.J.S., 2019, Sejarah dan


berbeda dengan pekerja pada umumnya, Filsafat Olahraga, Alfabeta,
sehingga klub sebagai pemberi kerja Bandung.
wajib memberikan upah sesuai dengan Irwansyah, 2021, Penelitian Hukum
standar yang dibuat oleh cabang Pilihan Metode & Praktik
olahraga profesional, hal ini wajib Penulisan Artikel, Mirra Buana
diberikan oleh klub karena telah diatur Media, Yogyakarta.
secara jelas dalam ketentuan Pasal 59 Ishaq, H., 2017, Metode Penelitian
ayat (3) Undang-Undang Keolahragaan Hukum, CV Alfabeta, Bandung.
yang mengatur bahwa olahragawan Marzuki, Peter Mahmud, 2008,
profesional diberikan upah yang layak Penelitian Hukum, Kencana
sesuai dengan standar cabang olahraga Prenada Media Group, Jakarta.
profesional. Olahragawan profesional Mertokusumo, Sudikno 2008, Mengenal
menjadikan olahraga sebagai profesi Hukum Suatu Pengantar, Liberty,
untuk menghasilkan pendapatan, Yogyakarta
sehingga akan memberikan kemanfaatan Mutohir, Toho Cholik dan Maksum, Ali,
yang sebesar-besarnya untuk 2007, Sport Development Index:
kesejahteraan olahragawan profesional alternatif baru mengukur
dan peningkatan kualitas hidupnya. kemajuan pembangunan bidang
olahraga (Konsep, Metodologi,
Kesimpulan dan Aplikasi), Penerbit Indeks,
Undang-Undang Keolahragaan Jakarta.
merupakan payung hukum pelaksanaan Pandjaitan XIII, Hinca IP, 2011,
keolahragaan di Indonesia. Implikasi Kedaulatan Negara Versus
perubahan Undang-Undang Kedaulatan FIFA Dalam
Keolahragaan terhadap pengupahan bagi Kompetisi Sepakbola Profesional
olahragawan profesional, pada Undang- untuk Memajukan Kesejahteraan
Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Umum, PT Gramedia Pustaka
Sistem Keolahragaan Nasional, belum Utama, Jakarta.
memberikan keadilan bagi olahragawan Sumadi, Putu Sudarma, 2016, Hukum
profesional karena tidak memiliki Olahraga Dalam Bingkai Hukum
standar yang diatur secara profesional Bisnis. Udayana University Press,
hanya mengatur bahwa olahragawan Denpasar.
profesional mendapatkan pendapatan
yang layak, setelah berlakunya Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang
Keolahragaan, olahragawan profesional .
memiliki standar khusus mengenai Publikasi Ilmiah/Jurnal dan Internet
pengupahan yang sesuai dengan standar Hartana, 2016, “Hukum Perjanjian
cabang olahraga profesional, sehingga (Dalam Perspektif Perjanjian
dengan perubahan tersebut akan Karya Pengusahaan
memberikan keadilan, kepastian hukum Pertambangan Batubara)”, Jurnal
serta kemanfaatan yang sebesar- Komunikasi Hukum Fakultas
besarnya untuk kesejahteraan Hukum Universitas Pendidikan
olahragawan profesional dan Ganesha Singaraja, Volume 2
peningkatan kualitas hidupnya. (2).
Wulandari Sitepu, Noviyanti, 2020,
Daftar Pustaka “Analisa Perlindungan Konsumen
Sebagai Pengguna Information
Technology And

40
Jurnal raad Kertha Vol.5, No. 2 Periode Agustus 2022-Pebruari 2023

Communiccation”, Jurnal Ius Peraturan Perundang-undangan


Civile, Volume 4 (2). Undang-Undang Dasar Negara Republik
Hakim, Ikhsan Abdul, 2022, Man City Indonesia Tahun 1945.
Rampungkan Transfer Erling Undang-Undang Republik Indonesia
Haaland, Diikat Kontrak 5 Tahun, Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
https://www.kompas.tv/article/29 Ketenegakerjaan, Lembaran
8625/man-city-rampungkan- Negara Republik Indonesia Tahun
transfer-erling-haaland-diikat- 2003 Nomor 39.
kontrak-5-tahun?page=all, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022
Diakses pada tanggal 13 Juli Tentang Keolahragaan (Lembaran
2022. Negara Republik Indonesia Tahun
Rahayu, Suci, 2022, Fakta Unik Evan 2022 Nomor 71, Tambahan
Dimas Darmono: Bintang Dalam Lembaran Negara Republik
Megatransfer Arema FC, Indonesia Nomor 6782).
https://bola.kompas.com/read/202 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
2/04/07/03400058/fakta-unik- 2007 Tentang Penyelenggaraan
evan-dimas-darmono-bintang- Keolahragaan, Lembaran Negara
dalam-megatransfer-arema- Republik Indonesia Tahun 2007
fc?page=all, Diakses pada tanggal Nomor 35.
13 Juli 2022.

41

Anda mungkin juga menyukai