Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REPORT

(CBR)

Disusun untuk memenuhi mata kuliah pembelajaran


“Keterampilan dasar sepakbola”
Dosen pengampu:
Muhamad ishak, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
Liza Wirnanda Hasibuan
6233311046
PJKR j 2023

PENDIDIKAN JASMANI KESHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
NYA penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review dengan waktu yang
telah ditentukan. Critical Book Review (CBR) ini disusun sebagai pemenuhan tugas
mata kuliah Keterampilan Dasar Sepak Bola.
Dalam pembuatan Critical Book Review ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat sampai makalah ini dapat tersusun, terkhusus kepada
Muhammad ishak, S.Pd, M.Pd sebagai Dosen Pengampu mata kuliah Keterampilan
Dasar sepakbola. Tak lupa penulis juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya
kepada kedua orangtua penulis yang tiada henti memberikan dukungan, motivasi,
didikan serta doa-doa yang selalu menyertai penulis.
Penulis menyadari bahwasanya tugas ini masih memiliki banyak kekurangan
serta adanya kesalahan dalam penulisan dan kritik yang kurang tepat oleh karena itu
penulis memohon maaf dan penulis membutuhkan saran serta kritik dari Bapak Dosen
serta para pembaca untuk kesempurnaan tugas ini.

Medan, 13 Desember 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i


DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR.........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR.....................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan CBR..................................................................................................1
BAB II RINGKASAN .......................................................................................................2
A. Identitas Buku ................................................................................................................2
B. Ringkasan Buku .............................................................................................................3
BAB III ANALISIS BUKU..............................................................................................10
A. Latar Belakang Masalah Yang Dikaji ..........................................................................10
B. Permasalahan Yang Dikaji ...........................................................................................10
C. Kajian Teori Yang Digunakan......................................................................................10
D. Metode Yang Digunakan .............................................................................................11
E. Analisis Critical Book Report......................................................................................11
BAB IVPENUTUP .........................................................................................................12
A. Kesimpulan ..................................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sepak bola adalah merujuk pada permainan yang dilakukan oleh dua tim berbeda, dengan
komposisi pemain yang berada lapangan sebanyak sebelas orang. Dimana masing-masing tim
berupaya untuk menang dan mencetak gol ke gawang lawan.
Dalam pengertian sepak bola, kemudian permainan ini melibatkan pergerakan unsur fisik,
mental, motorik kasar dan motorik halus, serta di bangun dengan kekuatan tim yang solid.
Pergerakan semua unsur tersebut dilakukan untuk menjaga pergerakan bola tetap dinamis dan
melewati garis gawang.
Olahraga yang dimainkan oleh 250 juta orang di lebih dari 200 negara juga
berkomitmen untuk menjadikan olahraga yang wajib dimiliki. Sehingga banyak suporter dan
juga keluarga yang berkomitmen untuk tidak melewatkan pertandingan sepak bola, baik liga
profesional maupun liga amatir.

B. Tujuan Penulisan CBR


1. Tujuan didalam Critical Book Report ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
perbandingan dua buah buku tentang Keterampilan dasar Sepakbola, Pembelajaran
sepakbola daan Laws of the game (Peraturan Permainan).
2. Untuk melihat bagaimana saja Perkembangan dan Peraturan Keterampilan Dasar
Sepakbola.
3. Meningkatkan ketelitian dan pemahaman dari buku yang dikritik dengan cara meneliti
isi buku lalu meringkas pembahasan buku tersebut.
4. Menguatkan Potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi buku yang dibaca dan
melakukan perbandingan dengan buku yang lainnya.

C. Manfaat Penulisan CBR


Untuk menambah pengetahuan dan dapat mengaplikasi ilmu yang didapat bangku
perkuliahan dalam bidang Keterampilan Dasar sepakbola Dan sebagai tambahan referensi
dan pengalaman tentang perkembangan Pembelajaran sepakbola dan Peraturannya
BAB II
RINGKASAN BUKU

A. Identitas Buku
1. Buku Utama
Judul : Pembelajaran Sepakbola
Penulis : Dr. Afri Tanri, S.Pd.,M.Pd, dkk
ISBN : 978-623-7842-85-9
Penerbit : Perdana Mulya Sarana
Tahun Terbit : Agustus 2021
Dimensi Buku : -
Urutan cetakan : -
Tebal Buku : I +94 halaman

2. Buku Pembanding
Judul : Laws of The Game (Peraturan
Permainan)
Penulis : Dr. Afri Tanri, S.Pd.,M.Pd, dkk
ISBN : 978-623-7842-85-9
Penerbit : Perdana Mulya Sarana
Tahun terbit : Agustus 2021
Dimensi Buku : -
Urutan cetakan : -
Tebal Buku : -
B. Ringkasan Buku
a. Buku Pertama (Utama)
• BAB I
SEJARAH SEPAK BOLA:
Tujuan Pembelajaran :
• Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah perkembangan
sepakbola kuno.
• Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan sepakbola
modern.
• Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan sepakbola
di Indonesia.
• d. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian sepakbola.
URAIAN MATERI
A. Sejarah Sepakbola Kuno
Sepakbola merupakan kegiatan olahraga yang sudah rua usianya walaupun
masih dalam bentuk sederhana,
yang lalu. Jika kita membaca literature tentang sejara perkembangan sepakbola, maka
belum ada kesepakatan ataupun kesatuan dari mana dan siapa pencipta permain yang
banyak digemari masyarakat pada saat sekarang baik di Indonesia dan di Dunia pada
Umumnya.
1. Sejarah Sepakbola Cina (Tiongkok)
Kurang lebih 1000 tahun sebelum masehi di Tiongkok menurut peyelidikan dan bukti-
bukti yang terdapat dalam dokumen-dokumen militer pada zaman Dinasti, sudah
dikenal dan dimainkan dan sangat digemari permainan yang menyerupai sepakbola
seperti sekarang ini, yang tujuannya untuk menyehatkan jasmani.
2. Sejarah Sepakbola Jepang
Permainan sepakbola di Jepang yang diberi nama Kemari sudah ada sejak abad ke-14.
Permainan Kemari dimainkan oleh 8 orang untuk masing-masing regu dengan cara
yang khitmat sekali. Lapangan yang dipakai berukuran 14x14 meter dan dimainkan
oleh kalangan ningrat Jepang.
3. Sejarah Sepakbola Yunani
Di negara Yunani pemain sepakbola sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno/Purba,
pemudanya gemar bermain sepakbola. Pada zaman itu pemain sepakbola tersebut
dikenal dengan nama Episkyros.
4. Sejarah Sepakbola Itali
Pada tahun 1530 bangsa Itali telah mengenal permainan sepakbola yang diberi nama
"Giugo de Calcio" yang artinya bermain dengan sepakan, sehingga persatuan sepakbola
Nasional Itali bernama "Federazione Gioco di Calsial permainan
5. Sejarah Sepakbola Prancis
Pada zaman 1390 di Prancis, dimainkan sejenis permainan yang menyerupai permainan
sepakbola dengan sebutan Choule.
6. Sejarah Sepakbola Inggris
Ada yang berpendapat bahwa di Inggris, sepakbola yang mereka mainkan berasal dari
Yunanai (Episkyros!) dan dari Romawi (Haspartum).

B. Sejarah Sepakbola Modern


Inggris adalah salah satu negara yang paling tepa menjadi negara
persepakbolaan modren. Menurut sejarahnya perkembangan sepakbola dimulai dari
perkumpulan-perkumpulan di sekolah dan universitar Pada abad ke IX sepakbola
dimainkan sebagai alat menyehatkan rakyat Inggris, sehingga pada tanggal 26 Oktober
1846, dibuatlah peraturan permainan sepakbola di Universita Cambrige yang terdiri
dari 11 pasal.
Pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah Federan sepa dunia dengan nama
"Federation International de Footh Amation disingkat dengan FIFA, atas Inisiatif
Roben Gun dan Prancis dan sekaligus sebagai ketua yang pertama Federasi tersebut
beranggotakan tujuh negara yaitu: Spam Perancis. Belgia, Belanda, Swiss, Denmark
dan Swedia

C.Sejarah Sepakbola Indonesia


Permainan sepakbola modern berkembang di Indones dawn och hangsa Belanda
pada waktu menjajah Indonesia pada tahun 1920. Perkembangan pada awalnya,
terbacas pada orang-orang Belanda saja, terutama di kota-kota besar Lambat lan
berkembang dan dimainkan oleh bangsa pribum hingga ke kota-kota kecil.
Masih menggunakan bahasa Belanda, hal itu supaya tidak dilarang oleh penjajah
Belanda. Nama-nama perkumpulan tersebut diantaranya:
1. Vorstenlandsche Voetball Bond (VBB) di Solo pada tahun1923
2. Indonesiche Voetball Bond Magelang (IVBM) di Magelang pada tahun 192
3. Surabayache Indonesiche Voetball Bond (SIVB) di Surabaya pada tahun 1935
4. Voetball Bond Indonesiche Jakarta (VBLJ) di Jakarta pada tahun 1928
5. Madiunche Voetball Bond (MBV) di Madiun pada tahun 1930
6. Bandungche Indonesiche Voetball Bond (BIVB) di Bandung

D. Pengertian Sepakbola
Sepakbola menurut sarupeat adalah merupakan permainan yang dimainkan oleh
dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang sering disebut
kesebelasan.
Sucipto mengatakan bahwa sepakbola adalah merupakan permainan beregu,
masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang.
Sepakbola berkembang dengan pesat dikalangan masyarakat karena permainan ini
dapat dimainkan oleh laki-laki dan perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang rua.
Bukti nyata permainan dapat dimainkan oleh wanita yaitu diselenggarakan
sepakbola wanita pada kejuaraan dunia 1999. Dalam final hasil tim AS melawan China,
sesungguhnya tidak kalah menarik dengan partai final World Cup 1998 antara Perancis
dan Brasil.

• BAB II
➢ BALL FELILING
A. Basic Ball Feeling
Latihan-latihan dasar sentuhan bola dimaksudkan untuk mengumpulkan pengalaman
praktis dasar dan dapat dianggap sebagai tingkatan kemampuan dasar bermain
sepakbola. Pada tahap ini, basic ball feeling harus dilakukan tanpa menggunakan
tangan. Teknik dasar sentuhan bola yang diperagakan sebagai berikut
B.Ball Feeling
Gerakan yang harus diperagakan dalam ball feeling adalah sebagai berikut:
a) Sentuhan bola dengan sisi kai bagian dalam. b) Sentuhan boladengan sol sepatu.
c) Sentuhan sisi kaki bagian dalam dan luar. d) Juggling (menimang bola).
1 Pelaksanaan Poin A
Ball Feeling Sisi Kaki Bagian Dalam di Tem
Magum bola yang disentuh oleh kaki yaitu begian tengah bola samping kiri dan kanan.
Bola berada di tengah/diantara kedua kaki di atas tanah. Hola digeser dari kaki kiri
bagian dalam ke kaki kanan

2. Pelaksanaan Poin B
Bagian bola yang disentuh a
sol sepatu bagian depan
bagian dalam sambil melompat kecil-kecil.
Kedua tangan terbuka disamping badan untuk menjaga keseimbangan
Pandangan tidak sepenuhnya ke bola.

3. Pelaksanaan Poin C
Bola ditarik kearah dalam badan dari luar oleh sisi kaki bagian dalam melalui sol sepatu
- Sentuhan bola pada kaki adalah dari sisi bola sebelah kanan melalui atas bola.
Dan sebaliknya jika bola dimainkan dari sisi kaki bagian
kiri luar bola di tarik dari sisi bola bagian kiri melalui
atas bola ditarik keluar badan arah kanan.

4. Pelaksanaan Poin D
Bola ditimang-timang dengan kaki kiri dan kaki kanan secara bergantian (setiap
diusahakan hanya menyentuh bola satu kali).
• BAB III
Menendang
Menendang adalah suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ketempat
yang lain bdengan meng- gunakan kaki atau bagian kaki denan baik, dan unuk dapat
bermain secara efisien.

• BAB IV
Menghentikan bola
Sucipto mengatakan bahwa menghentikan bola salah satu teknik dasar dalam
permainan sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola.
Sarumpaet mengatakan bahwa menghentikan bola merupakan kegiatan pendahuluan
dari mengontrol bola. Menahan bola (Stopping) dalam perkembangan sepakbola
modern bukan berarti menghentikan bola tetepi melainkan pemain berusaha
mengurangi kecepatan bola dengan menggunakan bagian tubuh yang dibenarkan
peraturan permainan.
• BAB V
Pembelajaran sepak bola
Menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan untuk
memindahkan bola dari suatu daerah ke daerah lain pada saat permainan. Sedang
berlangsung, dan merupakan kebutuhan teknik yang penting dari taktik perorangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggiring bola adalah: bola harus
dikuasai sepenuhnya, dapat mengawasi situasi permainan pada waktu menggiring bola,
setiap pemain dianjurkan untuk menggunakan kedua kaki sebagai keperluan untuk
melindungi bola terhadap serangan dari lawan, pandangan tidak boleh selalu pada bola,
tapi diutamakan pengamatan situasi lapangan. Menggiring bola bertujuan untuk
mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, memperhambat tempo permainan,
memindahkan daerah permainan, memancing lawan untuk mendekati bola hingga
daerah penyerangan terbuka.
• BAB VI
Menyundul Bola
Menyundul bola adalah gerakan dari seluruh badan dan pada hakekatnya
memainkan bola dengan kepala yang paling lebar yaitu kening bagian depan,
pandangan kearah bola, langkah kaki pada saat melakukan heading, posisi dagu dan
dada, dan pergerakan pada saat heading tujuan menyundul bola dalam permainan
sepakbola adalah untuk mengumpan, mencetak gol, dan untuk mematahkan serangan
lawang/ membuang bola.
• BAB VII
Lemparan ke dalam
Lemparan kesalam adalah merupaka satu-satunya teknik dalam permainan
sepakbola yang dimainkan dengan lengan/ tangan dari luar lapangan pemain. Lemparan
ke dalam dapat dilakukan dengan awalan atau tanpa awalan, baik dengan posisi kaki
sejajar maupun salah satu kaki ke depan.
• BAB VIII
Penjaga gawang
Menjaga gawang menurut Sucipto dkk merupakan pertahanan yang paling akhir
dalam permainan sepakbola, Teknik menjaga gawang meliputi: menangkap bola,
melempar bola, menendang bola. Untuk melempar bola dapat dibedakan berdasarkan
jauh dekatnya sasaran. Untuk menendang bola dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
tendangan volley dan half-volley.
• BAB IX
Variasi pembelajaran sepak bola
Latihan teknik dasar sepak bola sanggup dilakukan dengan aneka macam
macam variasi, yaitu antara lain sanggup dijelaskan dan diuraikan sebagai berikut :
• Latihan menendang dan menahan bola berpasangan
• Latihan menendang bola ke gawang
• Latihan menggiring bola secara zig-zag melewati tongkat
• BAB X
Peraturan Permainan
Aturan Lama Permainan
Permainan normal dalam sepak bola biasanya selama 2×45 menit dan waktu
turun minum selama 15 menit. Dalam fase gugur, apabila permainan tetap seri selama
90 menit, dilakukan metode golden goal/sudden death (perpanjangan waktu sampai
satu di antara tim mencetak gol). Namun, metode tersebut sudah jarang digunakan.
Adapun metode yang sering dipakai ialah silver goal/extra time (perpanjangan waktu
2×15 menit), bila masih seri, diadakan adu penalti.
Aturan Mencetak Gol
Sebuah gol dinyatakan sah apabila bola sepenuhnya telah melewati garis
gawang. Tim yang paling banyak mencetak gol ke gawang lawan dinyatakan sebagai
pemenang.
Pertandingan Dimulai dengan Kick Off
Kick off dalam permainan sepak bila dilakukan dua kali, yakni ketika memulai
babak pertama dan memulai babak kedua. Ketika kick off, kedua tim harus berada di
wilayah masing-masing. Ketika peluit dibunyikan, tim yang ditunjuk mengambil kick
off akan memulai pertandingan. Setelah itu kedua tim kemudian boleh bergerak bebas.
Kick off diambil secara bergantian di babak pertama dan kedua.
Offside
Offside adalah satu di antara aturan penting dalam permainan sepak bola.
Aturan ini dibuat agar sepak bola dimainkan menggunakan taktik dan gerakan yang
cerdas.
Jadi, bukan membiarkan satu atau dua orang penyerang berdiam diri di dekat gawang
lawan dan hanya pasif menunggu bola datang. Seorang pemain dinyatakan offside jika
berada di belakang pemain bertahan terakhir saat bola dioperkan ke arahnya oleh salah
seorang teman satu timnya. Peraturan offside tidak berlaku pada:
• Lemparan ke dalam
• Tendangan sudut
• Tendangan ke arah gawang
Kartu Kuning
Kartu kuning merupakan sebuah peringatan yang dikeluarkan oleh wasit kepada
seorang pemain karena tindakannya. Jika satu pemain mendapat dua kartu kuning
dalam satu per tandingan, dia akan mendapat kartu merah dan harus keluar dari
pertandingan. Selain dua kartu kuning, seorang pemain bisa mendapat kartu merah
secara langsung jika melakukan pelanggaran tertentu. Adapun beberapa jenis
pelanggaran yang diganjar kartu merah antara lain:
Pelanggaran keras dan terlampau kasar (bisa mencelakakan pemain), seperti menjegal
dari belakang atau menendang pemain lawan (sengaja atau pun tidak).
Melakukan tindakan kasar, misalnya mendorong atau memukul pemain lawan atau
wasit.
Berkata kasar atau meludah, baik ke pemain lawan ataupun wasit.
Melakukan pelanggaran untuk menggagalkan peluang yang pasti gol. Misalnya
menjegal pemain lawan yang sudah lolos dari pertahanan dan tinggal berhadapan
dengan kiper, atau sengaja menahan bola yang pasti masuk ke gawang menggunakan
tangan (padahal posisinya bukan kiper).
Throw-in atau Lemparan ke Dalam
Lemparan ke dalam terjadi ketika bola melewati garis samping lapangan. Tim
yang berhak mengambil lemparan ke dalam adalah tim yang tidak menyentuh bola
terakhir sebelum melewati garis. Tim yang mengambil lemparan harus melempar pada
posisi bola melewati garis. Berikut ini ketentuan cara melakukan lemparan ke dalam.
1) Pemain bisa mengambil ancang-ancang untuk melempar bola. Namun, dia tetap
harus melempar pada posisi bola melewati garis.
2) Pemain harus melempar dengan cara memegang bola dengan kedua tangan di
belakang kepalanya dan melemparnya dengan kedua tangan dari atas kepala.
3) Kedua kaki pemain minimal sejajar dengan garis dan harus menginjak tanah
ketika melakukan lemparan.
Tendangan Bebas Langsung dan Tidak Langsung
Tendangan bebas langsung adalah tendangan bebas yang bisa diarahkan
langsung ke gawang tanpa harus menyentuh teman setim lain sebelumnya. Sedangkan
tendangan bebas tidak langsung adalah tendangan bebas yang harus menyentuh teman
setim yang lain sebelum bisa ditembakkan ke gawang.
Tendangan Penalti
Penalti terjadi ketika seorang pemain lawan melakukan pelanggaran di dalam
kotak penaltinya sendiri. Dalam penalti, seorang penendang akan menembak bola yang
diletakkan di titik penalti ke arah gawang yang hanya dijaga oleh kiper lawan. Pemain
lain harus berada di luar kotak penalti. Ketika penalti sudah dilakukan, permainan
kembali berjalan seperti biasa. Jadi, jika penaltinya tidak masuk dan masih berada
dalam wilayah permainan, kedua tim bisa merebut bolanya.
Tendangan Sudut dan Tendangan Gawang
Jika bola melewati garis gawang (garis yang sejajar dengan garis gol, tetapi
tidak berada di bawah mistar gawang) dan terakhir kali disentuh oleh tim yang bertahan,
tim yang menyerang berhak mendapat tendangan sudut. Tendangan tersebut dilakukan
di sudut lapangan yang paling dekat dengan posisi bola keluar dari lapangan.
Sebaliknya jika hal yang sama terjadi, tetapi yang terakhir menyentuh bola adalah
pemain yang menyerang, tendangan gawang akan diberikan kepada tim yang bertahan.

C. RINKASAN BUKU PEMBANDING



• BAB 1
Peraturan Permainan
Berdasarkan kesepakatan di dalam Asosiasi Anggota yang bersangkutan dan sesuai
dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Peraturan ini, Penerapan Peraturan Permainan ini
dapat dimodifikasi untuk pelaksanaan pertandingan yang pemainnya berusia di bawah 16
tahun, sepakbola wanita, sepakbola veteran (usia di atas 35 tahun) dan pemain yang cacat.
Perubahan yang diperkenankan adalah terhadap:
1) Ukuran Lapangan Permainan
2) Ukuran, berat dan bahan dasar bola
3) Lebar gawang dan tinggi mistar/palang gawang dari tanah
4) Lama waktu permainan
5) Pergantian pemain

• Bab 2
BOLA
Kualitas dan Ukuran
Spesifikasi Bola adalah:
a. Berbentuk bundar/bulat;
b. Terbuat dari kulit atau bahan lain yang sesuai;
c. Lingkaran tidak lebih dari 70 cm (28 inci) dan tidak kdari 68 cm (27 inci); • Berat tidak
lebih dari 450 g (16 oz) dan tidak kurang dari 410 (14 oz) pada saat dimulainya
pertandingan;
d. Tekanan udara sama dengan 0.6 1.1 atm (600 1100 g/cm2) pada permukaan laut (8.5 lbs/sq
inci 15.6 lbs/sq inci).

Penggantian bola yang rusak


Jika bola rusak atau kurang berfungsi dengan baik ketika pertandingan sedang
berlangsung maka:
1. Pertandingan harus di hentikan
2. Pertandingan dilanjutkan kembali dengan menjatuhkan bola pengganti pada tempat dimana
bola pertama mengalami kerusakan, kecuali apabila permainan dihentikan di daerah
gawang, untuk kejadian ini wasit mesti menjatuhkan bola pengganti di garis gawang yang
sejajar dengan garis gawang pada posisi yang terdekat dengan lokasi awal bola pada saat
permainan dihentikan.

• Jika bola pecah atau rusak selama tendangan pinalti atau selama tendangan dari titik
pinalti ketika bola bergerak kedepan dan sebelum menyentuh setiap pemain atau mistar
gawang atau tiang gawang; Tendangan pinalti diulang
• Jika bola pecah atau rusak ketika tidak sedang dalam permainan yaitu pada waktu akan
dilakukan kick-off, tendangan gawang, tendangan sudut, tendangan hukuman,
tendangan pinalti atau lemparan ke dalam; • Pertandingan dilanjutkan sesuai keadaan
pada saat kejadian tersebut.

Penggantian bola selama pertandingan berlangsung tidak dapat dilakukan tanpa ijin/perintah
wasit.

• Bab 3
JUMLAH PEMAIN
Suatu pertandingan dimainkan oleh 2 tim, masing-masing tim paling banyak terdiri dari
11 pemain dan satu diantaranya menjadi penjaga gawang. Suatu pertandingan tidak boleh
dimulai apabila pemain dari salah satu tim kurang dan 7 orang.
Jumlah Pergantian
Kompetisi Resmi
Pergantian pemain yang diijinkan dalam suatu pertandingan resmi yang diorganisir
suatu dengan ketentuan FIFA, Konfederasi atau Asosiasi-Asosiasi Anggota, maksimal
sebanyak tiga pemain pengganti. Peraturan kompetisi harus menentukan beberapa orang
pemain pengganti yang boleh/dapat berlakukan, mulai dari tiga sampai maksimal dua belas
orang.
Pertandingan lainnya
Dalam pertandingan yang dilakukan antar Tim Nasional A, pergantian pemain yang
diijinkan adalah sebanyak-banyaknya 6 pemain. Dalam pertandingan lainnya, pergantian
pemain dalam jumlah yang lebih besar dapat dilakukan, jika: Tim-tim yang bersangkutan
mencapai kesepakatan mengenai jumlah maksimal penggantian pemain.
Wasit telah diberitahukan sebelum pertandingan dimulai.
Jika (kepada) wasit tidak diberitahukan atau tidak ada kesepakatan lain tercapai
sebelum pertandingan dimulai, penggantian pemain yang diijinkan tidak boleh lebih dari enam
orang pemain.

• Bab 4
PERLENGKAPAN PEMAIN
Keselamatan: Pemain dilarang menggunakan perlengkapan atau apapun yang dapat
membahayakan dirinya atau pemain lain (termasuk segala macam perhiasan).
Perlengkapan Dasar/Utama
Perlengkapan dasar/utama yang wajib dipakai oleh seorang pemain terdiri dari item-
item yang terpisah berikut ini:
1. Baju kaos atau kemeja olahraga yang berlengan jika memakai pakaian dalam, warna
lengan pakaian dalam itu harus sama dengan wama dari lengan baju kaos atau kemeja
olahraga yang dipakai
2. Celana pendek jika memakai celana di bawah celana pendek, warnanya harus sama
dengan warna celana pendek utama
3. Kaos kaki jika memakai bahan atau tipe sejenis yang dipakai diluar harus sama dengan
warna kaos kaki yang dipakai
4. Pelindung tulang kering (shinguards);
5. Sepatu

Pelindung Tulang Kering


Seluruhnya tertutup oleh kaos kaki; Terbuat dari karet, plastic, atau bahan yang
sesuai/sejenis; Memberikan tingkat perlindungan yang memadai.
Warna
• Kedua tim mesti memakai kostum yang warnanya dapat membedakan mereka satu
sama lain dan juga dengan wasit dan asisten wasit
• Tiap penjaga gawang harus memakai kaos yang warnanya berbeda dengan warna kaos
pemain lainnya, wasit, dan asisten wasit.

• BAB 5
Wasit
a. menegakkan Peraturan Permainan;
b. memimpin pertandingan bekerjasama dengan asisten wasit, dan ofisial
c. keempat apabila ada penugasannya; memastikan bahwa setiap bola yang dipakai telah
memenuhi persyaratan yang diuraikan dalam Peraturan 2; memastikan bahwa
perlengkapan pemain yang dipakai telah memenuhi persyaratan yang diuraikan dalam
Peraturan 4;
d. bertindak sebagai pencatat waktu (time keeper) dan mencatat hasil pertandingan;
e. menghentikan, menunda atau meninggalkan pertandingan atas setiap pelanggaran
peraturan berdasarkan penilaiannya;
f. menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan karena adanya pingguan/campur
tangan pihak luar dalam bentuk apapun;
g. Menghentikan pertandingan, jika menurut pendapatnya, seorang pemain
h. mengalami cedera serius dan memastikan bahwa pemain tersebut telah diangkat keluar
lapangan, pemain yang cedera hanya boleh kembali ke lapangan permainan setelah
pertandingan dimulai kembali; tetap melanjutkan permainan sampaf bola di luar lapangan,
jika menurut pendapatnya, pemain hanya mengalami cedera ringan;
i. memastikan bahwa setiap pemain yang megeluarkan darah karena cedera, meninggalkan
lapangan permainan. Pemain hanya boleh kembali masuk ke lapangan permainan setelah
menerima isyarat dari wasit, yang telah yakin bahwa pendarahan telah berhenti.
j. Permainan tetap dilanjutkan bila tim yang dirugikan akan mendapat keuntungan dari
pelanggaran yang dilakukan oleh lawannya, dan menghukum pelanggaran tersebut, jika
menurut pendapatnya keuntungan yang akan diberikan tidak dapat atau tidak mungkin
terlaksana; Memberikan hukuman terhadap pelanggaran yang paling berat, apabila seorang
pemain pada waktu yang bersamaan melakukan pelanggaran lebih dari satu kali;
k. Menjalankan tindakan disiplin terhadap pemain yang melakukan pelanggaran, baik berupa
peringatan (kartu kuning) atau pengusiran dari lapangan permainan (kartu merah). Wasit
tidak harus megambil tindakan in dengan segera, tapi harus melakukannya ketika bola tidak
berada dalam permainan

• BAB 6
Asisten Wasit
Dapat ditetapkan dua orang asisten wasit yang tugas-tugasnya, tergantung keputusan wasit,
adalah untuk mengisyaratkan:
1. Kapan keseluruhan bagian bola telah meninggalkan lapangan permainan;
2. Tim mana yang berhak untuk suatu tendangan sudut, tendangan gawang atau lemparan ke
dalam;
3. Kapan seorang pemain dapat dihukum karena berada dalam posisi offside;
4. Apabila ada permintaan untuk penggantian pemain;
5. Tentang terjadinya pelanggaran atau insiden lain yang tidak terlihat oleh wasit;
6. Tentang terjadinya pelanggaran dan ketika itu asisten wasit berada pada posisi pandang
yang lebih baik dari pada wasit (hal ini termasuk, dalam keadaan tertentu, pelanggaran yang
terjadi di dalam daerah pinalti);
7. Apakah, pada saat tendangan pinalti, penjaga gawang telah bergerak keluar dari garis
gawang sebelum bola ditendang dan apabila bola telah melewati garis gawang.

• BAB 7
Lama pertandingan sepak bola
Lama permainan sepak bola adalah 2 x 45 menit atau 90 menit (2 babak) plus extra
time atau waktu tambahan. Permainan sepak bola dimainkan dalam 2 babak, setiap babak diberi
waktu 45 menit, jadi total lama permainan sepak bola adalah 90 menit (2 babak). Dalam 90
menit tersebut masih akan ditambah diberi extra time atau waktu tambahan oleh wasit, lama
waktu tambahan tergantung dari pergantian pemain dan insiden di lapangan seperti
pelanggaran.

• BAB 8
PERATURAN & MEMULAI DAN MEMULAI KEMBALI PERTANDINGAN
Pengertian kick-off
Kick-off adalah suatu cara untuk memulai atau memulai kembali permainan :
• Pada saat dimulai pertandingan; Setelah terciptanya gol;
• Pada permulaan babak kedua;
• Pada awal babak dari masing-masing babak perpanjangan waktu, bila ada.
• Gol dapat tercipta langsung dari kick-off.

Prosedur
Sebelum Kick-off Kick-off pada awal pertandingan atau waktu ekstra
• Sebuah koin dilemparkan dan tim yang memenangkan pelemparan koin memutuskan
kea rah gawang mana dia akan melakukan serangan selama babak pertama.
• Tim yang lain melakukan kick-off untuk memulai pertandingan.
• Tim yang memenangkan pelemparan koin akan melakukan kick-off untuk memulai
pertandingan babak kedua.
• Pada babak kedua pertandingan itu kedua tim berganti tempat dan melakukan serangan
kea rah gawang yang berlawanan.

Kick-off
a. Setelah satu tim mencetak gol, kick-off dilakukan oleh tim yang lain; Seluruh pemain
mesti berada di daerah permainannya sendiri; Tim lawan dari tim yang melakukan kick-
off harus berada minimal 9.15 m
b. (10 yard) dari bola sampai bola dalam permainan;
c. Bola diletakkan pada titik tengah;
d. Wasit memberi isyarat;
e. Bola sudah dalam permainan apabila setelah ditendang dia bergerak kedepan;
f. Penendang kick-off tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola telah
disentuh/menyentuh pemain lainnya.

Pelanggaran dan Sanksi-sanksi


Jika pemain yang melakukan kick-off menyentuh bola kembali sebelum disentuh oleh
pemain lain:
• Suatu tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari posisi dimana bola
berada pada saat pelanggaran terjadi (lihat Peraturan 13 Posisi Tendangan Bebas).
• Untuk pelanggaran lain dari prosedur kick-off ini: Kick-off diulang.

• BAB 9
BOLA DI DALAM DAN DI LUAR PERMAINAN
Bola berada di luar permainan apabila:
a. Bola sepenuhnya melewati garis gawang atau garis samping apakah berada di tanah
atau di udara;
b. Permainan dihentikan oleh wasit.

Bola ada di dalam permainan


Bola berada di dalam permainan untuk semua waktu lainnya, termasuk ketika:
a. Bola memantul dari tiang gawang, mistar gawang atau tiang bendera sudut dan berada
dalam lapangan permainan;
b. Bola memantul baik dari tubuh wasit maupun asisten wasit jika mereka berada dalam
lapangan permainan.

• BAB 10
CARA MENCETAK GOL
Gol Tercipta
Gol tecipta bila bola sepenuhnya melewati garis gawang, diantara kedua tiang gawang
dan berada di bawah mistar gawang, asalkan sebelum itu tidak terjadi pelanggaran terhadap
Peraturan Permainan yang dilakukan oleh tim yang memasukkan gol.
Tim Pemenang
Tim yang mencetak gol lebih banyak dalam suatu pertandingan adalah pemenangnya.
Jika gol yang dicetak kedua tim sama banyak atau tidak ada gol yang dicetak sama sekali,
pertandingan dinyatakan seri/draw.

Peraturan Kompetisi
Ketika aturan suatu kompetisi mensyaratkan adanya tim pemenang dari suatu pertandingan
atau pertandingan kandang dan tandang yang berakhir sert/draw, hanya prosedur yang telah
disetujui oleh IFAB berikut ini yang boleh dipakai untuk mendapatkan tim pemenang, yaitu:
a. Aturan penghitungan gol dari hasil pertandingan tandang;
b. Waktu tambahan;
c. Tendangan dari titik pinalti.

Teknologi Garis Gawang (GLT)


Sistem GLT dapat digunakan untuk tujuan memverifikasi apakah sebuah gol telah
tercipta guna mendukung keputusan wasit. Penggunaan GLT harus diatur dalam peraturan
kompetisi masing-masing.

• BAB 11
OFSSIDE
Bukan pelanggaran apabila hanya berada pada posisi ofsaid. Seorang pemain berada
pada posisi ofsaid jika:
• Pemain tersebut berada lebih dekat ke garis gawang lawan dari pada bola dan pemain
lawan yang kedua terakhir.

Seorang pemain tidak berada pada posisi ofsaid jika:


• la berada pada daerah permainannya sendiri
• Ia sejajar dengan pemain lawan yang kedua terakhir
• la sejajar dengan dua pemain lawan terakhir.

Pelanggaran
Seorang pemain yang berada pada posisi ofsaid hanya dapat dihukum jika, pada saat
itu bola menyentuh atau sedang dimainkan oleh salah seorang annya, dia menurut pandangan
wasit, terlibat aktif dalam permainan.
• Mencampuri jalannya permainan; atau
• Mengganggu/menghalang-halangi pemain lawan
• Memperoleh keuntungan dengan berada pada posisi tersebut.

Pelanggaran
Pemain yang berada pada posisi ofsaid, tidak melanggar ketentuan ofsaid jika dia
menerima bola langsung dari:
• Tendangan gawang (goal kick)
• Lemparan kedalam (throw-in)
• Tendangan sudut (corner kick)

Pelanggaran dan Sanksi


Untuk kejadian dari pelanggaran ofsaid, wasit memberikan tendangan tidak langsung
kepada tim lawan, dan dilaksanakan dari tempat dimana anggaran terjadi (that Peraturan 13
Posisi Tendangan Bebas).

• BAB 12
PELANGGARAN & KELAKUAN YANG TIDAK SOPAN
Tendangan bebas langsung
Sebuah tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain
melakukan salah satu dari tujuh pelanggaran berikut ini dengan tindakan yang dianggap wasit
sebagai kelalaian, kecurangan atau mengunakan tenaga secara berlebihan:
• Menendang atau mencoba menendang lawan;
• Menjegal atau mencoba menjegal lawan;
• Melompat kearah lawan;
• Menabrak lawan;
• Memukul atau mencoba memukul lawan;
• Mendorong lawan; Mentackle/menyerang lawan.

Sebuah tendangan bebas langsung juga diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain
melakukan salah satu dari tiga pelanggaran berikut ini:
a. Menahan/memegang lawan;
b. Meludahi lawan;
c. Memegang bola dengan sengaja (kecuali bagi penjaga gawang dalam daerah pinaltinya
sendiri).

Tendangan bebas langsung dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi (lihat
Peraturan 13 Posisi Tendangan Bebas).
Tendangan Pinalti
Tendangan pinalti diberikan, jika salah satu dari sepuluh pelanggaran di atas lakukan
oleh seorang pemain dalam daerah pinaltinya sendiri, dengan tidak memandang tempat bola
berada, asalkan bola dalam permainan.

• BAB 13
Jenis Tendangan Bebas
Tendangan bebas terbagi menjadi dua, yaitu: langsung dan tidak langsung.
Tendangan Bebas Langsung
Bola masuk gawang
• Jika bola pada tendangan bebas langsung ditendang langsung masuk ke dalam gawang
lawan, sebuah gol disahkan.
• Jika bola pada tendangan bebas langsung ditendang langsung masuk kedalam gawang
sendiri, tendangan sudut diberikan kepada tim lawan.

Tendangan bebas tidak langsung


Isyarat
Wasit memberikan isyarat tendangan bebas tidak langsung dengan mengangkat
tangannya di atas kepalanya, ia mempertahankan tangannya dalam posisi tersebut sampai
tendangan dilakukan dan bola telah menyentuh pemain lain atau bola keluar dari permainan.
Bola Masuk gawang
Sebuah gol dari tendangan bebas tidak langsung disahkan apabila bola disentuh oleh
pemain lain sebelum bola tersebut masuk gawang.

• BAB 14
Tendangan Pinalti
Sebuah tendangan pinalti dijatuhkan terhadap tim yang melakukan salah satu dari
sepuluh pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas langsung, dan pelanggaran
tersebut dilakukan dalam daerah pinaltinya sendiri pada saat bola masih dalam permainan. Gol
dapat langsung tercipta dari sebuah tendangan pinalti. Waktu tambahan dapat diberikan untuk
tendangan pinalti yang dilaksanakan pada akhir-akhir babak atau pada akhir babak
perpanjangan waktu.
Posisi bola dan Pemain
Bola:
• Bola mesti diletakkan pada titik tendangan pinalti
• Pemain yang melakukan tendangan pinalti: Dapat dildentifikasi secara tepat.

Kiper yang bertahan: Tetap berada pada garis gawangnya, menghadap penendang, berada
diantara dua tlang gawang sampai bola ditendang.
Para pernain selain dari penendang tendangan pinalti berada:
• Di dalam lapangan permainan
• Di luar daerah pinalti.
• Di belakang titik pinalti.
• Paling sedikit 9.15 meter (10 yard) dari titik pinalti.

• Bab 15
LEMPARAN KE DALAM
Prosedur Pelanggaran:
Para wasit diingatkan bahwa lawan tidak boleh lebih dekat dari 2 meter dari tempat
dimana lemparan ke dalam akan dilakukan. Apabila diperlukan, wasit harus memperingatkan
setiap pemain yang berada dalam jarak ini sebelum lemparan ke dalam dilakukan dan
menghukum dengan kartu kuning pemain jika dia sesudah itu gagal mundur ke jarak yang
benar. Permainan harus dimulai kembali dengan lemparan ke dalam. Apabila seorang pemain,
pada saat menempatkan bola untuk melakukan lemparan ke dalam, dengan sengaja
melemparkan bola kearah lawan dengan tujuan untuk memainkan bola kembali tetapi tidak
dengan cara : Kelalaian, atau dengan cara yang semberono maupun dengan menggunakan
tenaga yang berlebihan, wasit harus mengijinkan permainan untuk dilanjutkan. Jika bola
berasal dari lemparan ke dalam masuk langsung ke dalam gawang lawan, wasit harus
memberikan tendangan gawang. Apabila bola masuk ke dalam gawang si pelempar bola sendiri
langsung dari lemparan ke dalam, wasit harus memberikan tendangan sudut. Jika bola
menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum memasuki lapangan permainan, lemparan ke dalam
harus diulang oleh tim yang sama dari postst lemparan yang sama dengan ketentuan bahwa itu
diambil sesuai dengan prosedur yang benar. Apabila lemparan ke dalam itu tidak dilakukan
dengan prosedur yang benar, maka lemparan ke dalam diulang oleh tim lawan.

• Bab 16
TENDANGAN GAWANG
Prosedur Pelanggaran:
Apabila pemain yang telah mengambil tendangan gawang dengan benar secara sengaja
memainkan bola untuk kedua kalinya ketika bola telah keluar dari daerah penalti sebelum
pemain lain menyentuhnya, tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan pada
posisi dimana sentuhan kedua itu terjadi (lihat Peraturan 13 Posisi Tendangan Bebas). Namun
demikian, apabila pemain tersebut menyentuh bola dengan tangannya, maka dia harus dihukum
dengan tendangan bebas langsung dan apabila diperlukan dikenakan sanksi disiplin. Apabila
pemain lawan memasuki daerah penalti sebelum bola berada dalam permainan dan terjadi
pelanggaran oleh pemain bertahan, tendangan gawang diulang dan pemain bertahan dapat
dihukum dengan kartu kuning atau kartu merah tergantung kepada bentuk dari pelanggaran itu.

• Bab 17
TENDANGAN SUDUT
Prosedur Pelanggaran:
Pada wasit diingatkan bahwa pemain lawan harus berada pada jarak 9.15 meter (10
yard) dari busur sudut sampai bola berada dalam permainan (tanda opsional pada lapangan
permainan dapat dipergunakan sebagai bantuan). Bila perlu, wasit harus memperingatkan
setiap pemain untuk berada pada jarak yang diharuskan sebelum tendangan sudut dilakukan
dan mengkartu kuningkan pemain apabila dia sesudah itu gagal mundur ke jarak yang benar.
Apabila penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum bola itu disentuh oleh
pemain lain, maka tendangan bebas tidak langsung harus diberikan kepada tim lawan pada
posisi dimana sentuhan kedua itu terjadi (lihat Peraturan 13 Posisi Tendangan Bebas). Apabila
serang pemain, pada saat mengambil posisi untuk melakukan tendangan sudut, dengan sengaja
menendang bola kearah lawan dengan tujuan untuk memainkan bola kembali tetapi tidak
dengan cara : kelalaian, atau dengan cara yang sembrono maupun dengan menggunakan tenaga
yang berlebihan, wasit harusnya mengijinkan permainan untuk dilanjutkan. Bola seharusnya
ditempatkan di dalam busur sudut dan dianggap telah dimainkan apabila telah ditendang, oleh
karena itu, bola tidak harus meninggalkan busur sudut untuk dinyatakan telah dimainkan.
Diagram ini menunjukkan posisi bola yang benar dan tidak benar.
Analisis Kekurangan dan Kelebihan Jurnal
CRITICAL BOOK kelebihan Kekurangan
REPORT
Buku Pertama ( Utama) Menggunakan secara jelas dan Penggunaan space yang tidak
lengkap dimulai dari teratur dan beberapa
pendahuluan, latar belakang kesalahan dalam yang tidak
masalah, tujuan dibuatnya teratur dan beberapa
artikel, identitias jurnal yang kesalahan dalam
lengkap, dan kesimpulan yang
jelas
Penggunaan kata/ bahasa yang
jelas dan tidak berbelit-belit
Buku Pembanding Memaparkan informasi yang Pada beberapa bagian materi
penting tentang hubungan yang terdapat didalam jurnal
KETERAMPILAN DASAR Menggunakan bahasa yang
SEPAKBOLA ,dalam tinggi yang sulit untuk
Mewujudkan Masyarakat dimengerti mahasiswa
Sehat. Dengan disertai mengingat mahasiswa
Penjelasan yang akurat dan merupakan permulaan pada
mempunyai bukti contoh yang awal pembelajaran
nyata dalam kehidupan sehari- “keterampilan dasar
hari. sepakbola”.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sepak bola adalah rangkaian aktifitas olah raga fisik dan seni permainan
ketahanan dan ketangkasan seperti cara menyepak dan menahan bola. Sepak bola tidak
saja permainan memenangkan permainan atau mencetak skor ke dalam gawang lawan
namun lebih kepada kemampuan tim bermain dengan baik dan bekerja sama untuk
melewati lawan dan bermain dengan aturan teknik tertentu.

B. SARAN
• Semoga Sepakbola Berkembang dan terus menampilkan bakat bakat pemain
internasional maupun nasional
• Semoga dalam ini bisa mengembangkan passing, control, dribbling

Anda mungkin juga menyukai