Dalam bahasa Indonesia, komponen ini kita kenal dengan Subjek + Kata Kerja + Objek + Keterangan
contoh:
S+V+C+M
1. Subject
* benda/orang/pihak yang melakukan kegiatan atau yang bertanggung jawab terhadap suatu aksi dalam
suatu kalimat
contoh:
Subjek dapat diketahui dari pertanyaan who (siapa) atau what (apa) yang melakukan perbuatan pada
suatu kalimat.
2. Verb
* Verb is the action of a sentence (aksi atau perbuatan pada suatu kalimat)
* Verb phrase: gabungan antara auxilaries dengan main verb (kata kerja utama)
contoh:
3. Complement
* Biasanya berupa noun (kata benda) atau noun phrase (frasa kata benda)
contoh:
4. Modifier
* Modifier menjelaskan time (waktu), place (tempat), atau manner (cara) dari sebuah aksi atau
perbuatan
* Bentuk yang paling umum dari modifier adalah prepositional phrase (kelompok kata yang dimulai
dengan sebuah preposition dan diakhiri dengan sebuah noun
* Modifier menjawab pertanyaan when (kapan), where (dimana), atau how (bagaimana)
contoh:
Contoh soal :
a. landmarks
b. is a landmarked in
c. is a landmark in
d. is in a landmark
jawaban :
The Eiffel Tower is a landmark in Paris, France, karena mengikuti aturan kalimat bahasa Inggris, sebuah
kalimat harus memiliki subjek dan verb, dalam hal ini, The Eiffel Tower, adalah subjek single sehingga
memerlukan to be yang singular, yakni is. Dan kalimat tersebut membutuhkan
sebuah complement untuk kebutuhan Modifier place yakni, Paris, sehingga landmark berfungsi
sebagai noun dan tidak bisa digunakan dalam bentuk verb 2 & 3 karena peran verbs sudah digantikan
oleh to be, is.
b. be fawns
c. is fawns
jawaban :
Young deer is fawns, karena subjek adalah single sehingga membutuhkan to be singular untuk berperan
menjadi verbs bagi complements noun yakni, fawns.
b. Parallel Structure
Parallelism artinya kata-kata yang digunakan dalam rangkaian atau kelompok yang harus mempunyai
bentuk yang sama secara grammar. Ketika kita menggunakan kata-kata atau frase yang dihubungkan
dengan kata penghubung dalam sebuah rangkaian, maka bentuknya harus sama secara grammar.
Perhatikan contoh berikut ini:
* I’m taking history, math, and chemical. (Salah – Chemical bukan kata benda)
Kadang-kadang kata-kata yang berulang-ulang seperti auxiliary verbs, dapat dihilangkan pada rangkaian
selanjutnya.
* I have been to Paris and saw the Eiffel Tower. (Salah – saw seharusnya seen)
* I have been to Paris and have seen the Eiffel Tower. (Benar)
* I have been to Paris and seen the Eiffel Tower. (Benar dan lebih baik daripada contoh ke 2)
Contoh soal
Identify and correct the mistakes in parallel structure in the following sentences
a. was washing
b. wash
c. washed
d. washing
2. James decided to get up early, practice some yoga and …. healthy foods.
a. eat
b. ate
c. eating
d. eaten
Jawaban :
I swept the yard, weeded the garden and washed the clothes, karena kalimat menggunakan simple past
tense yang menggunakan verb ketiga tanpa Auxiliary, sehingga kata wash juga harus menggunakan verb
ketiga tanpa Auxiliary.
James decided to get up early, practice some yoga and eat healthy foods, karena kata
sebelumnya practice menggunakan verb 1 sehingga kata pasangan paralelnya harus menggunakan verb
1 satu juga yakni eat .
c. Comparative Adjectives
Saat membicarakan dua benda, kita dapat membandingkan dan melihat persamaan juga perbedaan
antara dua benda tersebut. Mungkin saja benda itu mempunyai kesamaan di satu sisi dan perbedaan
pada sisi lainnya. Untuk membandingkan perbedaan kedua benda tersebut kita menggunakan
comparative adjectives. Perbandingan menggunakan comparative adjectives ini hanya untuk
membandingkan antara dua benda saja.
- Umumnya adjektiva hanya ditambahkan –er, misalnya: older, smaller, richer, etc.
- Jika berakhiran –e, tambahkan saja r, misalnya: later, nicer, etc.
- Jika berakhiran konsonan-vokal-konsonan, maka ditambah konsonan yang terakhir, baru
kemudian ditambah –er, misalnya: bigger, hotter, etc.
- Jika berakhiran –y, maka y diubah menjadi i kemudian ditambah er, misalnya: happier, earlier,
busier, heavier, etc.
Untuk long adjectives, aturannya hanya menambahkan kata more saja pada adjektiva, misalnya:
expensive menjadi more expensive, beautiful menjadi more beautiful, dsb.
Beberapa adjektiva mempunyai bentuk irregular, misalnya good – better, well (healthy) – better, bad –
worse, far – farther/further, etc.
Adjektiva dengan dua suku kata yang bisa menggunakan –er atau more: quiet – quieter/more quiet,
clever – cleverer/more clever, narrow – narrower/more narrow, simple – simpler/more simple.
Comparative adjectives tidak hanya digunakan untuk membandingkan dua benda yang berbeda saja,
tetapi dapat juga digunakan untuk membandingkan benda yang sama yang menunjuk pada dirinya
sendiri, dan benda yang dimaksud tidak perlu disebutkan lagi, seperti salah satu contoh kalimat di atas: I
want to have a more powerful computer.
Untuk membuat bentuk komparatif dari sebuah kata sifat yang memiliki satu suku kata, kita
menambahkan -er di belakang kata, contoh:
slow – slower
fast – faster
tall – taller
short – shorter
Untuk membuat perbandingan dari sebuah kata sifat yang memiliki satu suku kata dan berakhiran
dengan huruf -e, kita cukup menambahkan -r. Contoh:
Jika kata sifat dengan satu suku kata yang berakhiran dengan huruf vokal dan konsonan, maka kita
menggandakan huruf konsonan. Contoh:
(thin – thinner)
Jika kata sifat memiliki dua atau lebih suku kata, kita menambahkan moresebelum kata sifat. Contoh:
Akan tetapi, ada banyak pengecualian terhadap aturan satu/dua suku -kata ini.
Beberapa kata dengan 2 suku-kata memiliki sifat yang mirip dengan kata yang memiliki 1 suku-kata.
Contoh:
Dan beberapa kata sifat bisa menggunakan kedua bentuk komparatif. Contoh:
Contoh Soal :
a. longer
b. more long
c. longest
d. long
a. tallest, shorter
c. taller, shortest
d. taller, shorter
Jawaban :
1. The Nile river is longer than the Amazon, karena kata sifat yang diperlukan kalimat hanya terdiri dari 1
suku kata dan hanya membandingkan 2 benda.
2. I’m taller than Yuri but shorter than Miko, karena kata sifat yang diperlukan kalimat tersebut hanya
terdiri dari 1 suku kata dan hanya membandingkan 2 benda.
d. Conditional Clauses
Conditional (Kalimat Pengandaian) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan bertentangan dengan kegiatan
yang lain. Conditional yang paling umum adalah Real Conditonal dan Unreal Conditonal, kadang-kadang
disebut juga if-clauses. Real Conditional (sering juga disebut juga dengan Conditional Tipe I) yang
menggambarkan tentang mengandai-andai sesuai dengan fakta.
Unreal Conditional (sering juga disebut sebagai Conditional Tipe II) yang menggambarkan tentang
pengandaian yang tidak nyata atau berimajinasi. Ada juga Conditional yang ke-3 yang sering disebut
dengan Conditional Tipe III, digunakan sebagai penyesalan yang terjadi di masa lampau dan zero
conditional, digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah pasti benar.
Catatan: Jika klausa “if” diletakkan di awal kalimat, kita harus menggunakan “koma”. Sebaliknya jika
klausa “if” berada di belakang, maka tidak perlu ada koma
Pengandaian ini menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi pada waktu mendatang ataupun sekarang,
jika syarat / kondisi tertentu terpenuhi.
If + Subject + present simple + subject + modals (will, can, may, must) V1 (simple form)
contoh : If you go to the post office, please mail this letter for me !
Pengandaian ini menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ada atau terjadi sekarang.
If + subject + simple past + subject + modals (would, could, might) V1 (Simple Form)
contoh : If I had time, I would go to the beach with you this weekend
( dia akan mengatakan jika dia berada disini, artinya karena dia tidak ada disini, dia tidak
mengatakannya/ because he is not here he doesn’t tell you about it.)
* untuk if-clause dalam bentuk ini hanya to be “were” yang dipergunakan untuk semua subject.
if pada conditional type 2 ini dapat dihilangkan yaitu dengan penggunaan pola inversi :
(kalau saja saya itu si john saya tak akan memaafkan kamu; kenyataannya saya
bukan john jadi saya memaafkan kamu / I’m not John so I forgive you).
He could hug me, if he were here. (Dia boleh memeluk saya, jika dia di sini). Faktanya: he can’t hug me,
because, he is not here.
3. Unreal Past (Conditional Type 3)
Pengandaian ini menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah terjadi (lampau).
contoh :
1. If we had known that you were there, we would have written you letter.
(kalau saja kami tahu kamu berada disana, kami sudah mengirim surat padamu; yang bermakna
bahwa kami tidak mengirim surat karena kami tidak tahu kamu berada di sana / I did not know
that you were there so I didn’t write you a letter.
2. He would tell you about it if he were here.
3. If he didn’t speak so quickly, you could understand him.
Had we known that you were there, we would have written you a letter.
Contoh Soal :
a. was
b. was not x
c. weren’t
d. had not
2. If she ______ to advance her clock one hour, she wouldn’t have been late for work
b. could remembered
c. remembered
Jawaban :
1. If it was not so cloudy, we would plan on having the fair outside, karena induk kalimat
menggunakan V1, jadi kalimat pengandaian ini harus menggunakan tipe 2 sehingga
membutuhkan simple past tenses.
2. If she would have remembered to advance her clock one hour, she wouldn’t have been late for
work, karena induk kalimat menggunakan V3, been, maka kalimat pengandaian harus
menggunakan tipe 3 sehingga membutuhkan past perfect tenses sebagai jawaban.
II . Tenses
1. Simple Present Tense
Tenses ini digunakan untuk:
Menyataka/mengungkapkan kegiatan yang sering dilakukan atau rutinitas. Misalnya, dilakukan tiap hari,
setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, dst.
Menyatakan keadaan, sifat dari benda/binatang/orang yang tetap, artinya dari dulu hingga
sekarang( tidak dapat dibantah) dan mungkin nantinya tidak akan berubah. Misalnya, darah merah,
bumi bulat, dst.
Example:
Kalimat Positif(+)
I/we/they/you + INFINITIF
He/she/it + INFINITIF + S
Formula
a. We go to campus everyday.
Formula
Do + I/we/they/you + INFINITIF
Does + He/she/it + INFINITIF
Formula
a. Do we go to campus everyday ?
WH Questions
a. What do we do everyday ?
Example:
Formula
b. He is playing soccer .
Formula
Kalimat Pertanyaan(?)
Formula
a. Are They studying English Now ?
b. Is he playing soccer ?
WH Questions
b. What is he doing ?
Menerangkan suatu kegiatan yang dilakukan pada waktu lampau yang masih ada hubungannya dengan
waktu sekarang namun waktu terjadinya tidak jelas diketahui.
Menunjukan suatu perbuatan uklangan pada waktu yan tidak tertentu sebelum sekarang. Dalam hal ini
sering dipakai kata-kata separti before, already, ever, never, yet.
Example:
Formula
Formula
Formula
WH Questions
Example:
Formula
Formula
Kalimat Pertanyaan(?)
Formula
WH Questions
Menyatakan kegiatan yang selesai dilakukan pada waktu lampau dan diketahui pula waktu terjadinya.
Example:
Kalimat Positif(+)
Formula
Formula
Formula
WH Questions
Menyatakan kegiatan yang sudah dimulai dan masih berlangsung pada waktu lampau pada saat
peristiwa lain terjadi atau kegiatan yang lain dilakukan.
Example:
Formula
c. She was reading a book, when you listened the rock music.
Formula
c. She was not reading a book, when you listened the rock music.
Kalimat Pertanyaan(?)
Formula
c. Was she reading a English book, when you listened the rock music?
WH Questions.
c. What book was she reading, when you listened the rock music ?
Menyatakan kegiatan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
Example:
Formula
Formula
Kalimat Pertanyaan(?)
Formula
WH Questions.