Anda di halaman 1dari 14

Pengertian dari subject verb

Subject verb agreement adalah penyesuaian verb (kata kerja) dan subject (subjek) dari sebuah kalimat,
baik itu subjek tunggal atau jamak. Subjek bisa berupa kata benda, kata ganti dan lain-lain.

Teori dasarnya, singular verb (kata kerja tunggal) akan digunakan bersamaan dengan singular subject
(subjek tunggal). Perhatikan contoh berikut:

1. My cat always climbs the tree – singular subject dan singular verb

(Kucingku selalu memanjat pohon)

2. These clothes are too big for me – plural subject dan plural verb

(Pakaian-pakaian ini terlalu besar untukku)

3. She doesn’t like fruits – singular subject dan singular verb

(Dia tidak menyukai buah-buahan)


Umumnya, singular verb (kata kerja tunggal) pada simple present tense, akan berbentuk dasar dengan
ditambahkan imbuhan di akhir -s atau -es. Namun, pada plural verb (kata kerja jamak) kata kerja tidak
ditambahkan imbuhan -s atau -es, tetapi hanya menggunakan bentuk dasar atau kamusnya saja. Aturan
ini juga berlaku pada subjek orang ketiga seperti nama orang, atau they (mereka), we (kita), he she (dia)
dan it (itu). Hal ini tidak berlaku pada subjek I (aku) dan you (kamu).

Namun, subjek kalimat tunggal tidak ditambahkan imbuhan akhiran -s atau -es pada subjek I (aku) dan
yu (kamu) dan mengikuti aturan kata kerja jamak. Berbeda pada past tense, bentuk kata kerja tunggal
atau jamak di dalam kalimat semuanya dalam bentuk kata kerja dua.

Sebetulnya ada lagi poin-poin yang bisa membuat bingung ketika dihadapkan dengan subject verb
agreement. Misalnya seperti subjek yang digunakan adalah collective noun, plural form dan indefinite
pronoun. Collective noun adalah kata benda yang dipakai ketika kita ingin menyatakan nama kumpulan
atau sesuatu yang lebih dari satu orang. Kata benda ini bisa berupa singular atau plural, tentunya hal ini
bergantung pada konteks kalimat.

Perhatikan contoh berikut:

1. The Basketball team is going on vacation now

(para anggota tim basket sedang berlibur bersama sekarang)

2. The Basketball team are going on vacation now

(para anggota tim basket sedang berlibur masing-masing sekarang)


Dari contoh diatas bisa dilihat ketika anggota dari sebuah kumpulan bertindak secara sendiri-sendiri,
subjeknya berupa jamak dengan kata kerja yang jamak pula, bisa dilihat pada contoh yang kedua.
Sedangkan ketika anggota tim basket melakukan hal yang sama secara bersamaan, maka kata benda di
atas merupakan subjek dengan kata kerja tunggal.

Aturan pada subject verb agreement

Subjek dan kata kerja harus berkaitan pada jamak atau tunggal. Berikut adalah beberapa aturan yang
digunakan dalam subject verb agreement.

A. Jika subjek yang digunakan berupa tunggal

Jika subjek yang digunakan berupa tunggal, maka kata kerja yang digunakan juga harus tunggal. Namun
ada pengecualian, jika menggunakan subjek they (mereka), maka gunakan kata kerja jamak.

Contoh:

1. He writes a letter every week.

Pada kalimat ini, ‘he’ bertindak sebagai subjek dan ‘writes’ bertindak sebagai kata kerja.

2. They are currently in a social media role at the organization

(mereka saat ini berperan dalam media sosial di organisasi)


Pada kalimat ini, ‘they’ bertindak sebagai subjek dan ‘are’ bertindak sebagai kata kerja.

Jika subjek yang digunakan jamak

Jika subjek yang digunakan jamak, maka kata kerja yang digunakan juga berbentuk jamak.

Contoh:

1. They write a letter every week.

banner-promo-gramedia

(Mereka menulis surat setiap minggu)

Pada kalimat ini, ‘they’ bertindak sebagai subjek dan ‘write’ bertindak sebagai kata kerja.

2. The students eat their lunch at the cafeteria.

(para murid menyantap makan siang mereka di kantin)

Pada kalimat ini, ‘the students’ bertindak sebagai subjek dan ‘eat’ bertindak sebagai kata kerja.
Perlu diingat lagi, pada plural verb (kata kerja jamak) kata kerja tidak ditambahkan imbuhan -s atau -es,
tetapi hanya menggunakan bentuk dasar atau kamusnya saja. Maka dari itu, contoh di atas meskipun
subjeknya jamak, tapi kata kerja ‘write’ tidak ditambahkan imbuhan -s di belakangnya.

C. Jika subjek pada kalimat mengandung dua atau lebih noun (kata benda) atau pronoun (kata ganti)

Jika subjek pada kalimat mengandung dua atau lebih noun (kata benda) atau pronoun (kata ganti) yang
dihubungkan dengan ‘dan’, maka gunakan kata kerja jamak.

Contoh:

1. The medical student and the economic student write a journal every year.

(siswa jurusan medis dan siswa jurusan ekonomi menulis jurnal setiap tahun)

Subjek pada kalimat ini adalah ‘the medical student’ dan ‘the economic student’.

2. Michael and his dog run on the street every morning.

(Michael dan anjingnya lari di jalan setiap pagi)

Subjek pada kalimat ini adalah ‘Michael’ dan ‘his dog’.


D. Ketika hanya ada satu subjek dan ada kata kerja yang lebih dari satu

Ketika hanya ada satu subjek dan ada kata kerja yang lebih dari satu, kata kerja harus mengikuti konteks
kalimat yang berkaitan dengan subjek.

Contoh:

1. Interviews are one way to collect data and allow the interviewer to gain a deeper understanding of
the participants.

(wawancara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data dan memungkinkan pewawancara
memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang partisipan)

kata kerja yang ada pada kalimat ini adalah ‘are’ dan ‘allow’.

2. Jennie walk through the art gallery and admire the beauty of the painting

(Jennie berjalan menelusuri galeri seni dan mengagumi keindahan lukisan)

Kata kerja yang ada pada kalimat ini adalah ‘walk’ dan ‘admire’.

E. Ketika sebuah frase berada di antara subjek dan kata kerja


Ketika sebuah frase berada di antara subjek dan kata kerja, maka kata kerja harus masih sesuai dengan
subjek, bukan kata benda atau kata ganti dalam frase yang mengikuti subjek di dalam kalimat.

Contoh:

1. The student, as well as student council members is excited.

(para murid, dan juga termasuk para anggota OSIS , sangat bersemangat)

Pada kalimat ini, ‘student’ bertindak sebagai subjek dan ‘is’ bertindak sebagai kata kerja.

2. The focus of the discussion was nine participants who were selected purposively.

(Fokus diskusi kali ini adalah sembilan peserta yang dipilih secara purposive)

Pada kalimat ini, ‘the focus’ bertindak sebagai subjek dan ‘was’ bertindak sebagai kata kerja.

F. Jika ada dua kata benda atau lebih atau kata ganti yang lebih dari satu

Jika ada dua kata benda atau lebih atau kata ganti yang lebih dari satu dan disambungkan dengan ‘or’
atau ‘nor’ maka gunakan kata kerja tunggal.

Contoh:
1. The leader or the manager approves my proposal before proceeding to the next step.

(Pimpinan atau manajer menyetujui proposal ku sebelum menindaklanjuti ke langkah selanjutnya)

Pada kalimat ini, ‘the leader or the manager’ bertindak sebagai subjek dan ‘approves’ bertindak sebagai
kata kerja.

G. Jika ada subjek majemuk yang berisi kata benda atau kata ganti baik tunggal dan jamak

Jika ada subjek majemuk yang berisi kata benda atau kata ganti baik tunggal dan jamak yang
digabungkan dengan kata ‘or’ atau ‘nor’, maka kata kerja harus sesuai dengan bagian subjek yang paling
dekat dengan kata kerja. Aturan ini juga disebut dengan aturan ‘rule of proximity’.

Contoh:

1. The student or student council members read a book every day.

(Siswa atau anggota OSIS membaca buku setiap hari)

Pada kalimat ini, ‘the student or student council’ bertindak sebagai subjek dan ‘read’ bertindak sebagai
kata kerja.

2. The student council members or the student reads a book every day.
(Para anggota osis atau siswa membaca buku setiap hari)

Pada kalimat ini, ‘The student council members or the student’ bertindak sebagai subjek dan ‘reads’
bertindak sebagai kata kerja.

H. Kata atau frasa

Kata atau frasa ‘each’, ‘each one’, ‘everybody’, ‘everyone’, ‘somebody’, ‘someone’ dan lainnya adalah
termasuk subjek tunggal dan kata kerja yang digunakan juga bentuk tunggal.

Contoh:

1. Everybody in this room was willing to be recorded

(Semua orang di ruangan ini bersedia direkam)

Pada kalimat ini, ‘everybody’ bertindak sebagai subjek dan ‘was’ bertindak sebagai kata kerja.

2. Neither alternative proposals were approved.

(Tidak ada proposal alternatif yang disetujui)


Pada kalimat ini, ‘neither’ bertindak sebagai subjek dan ‘were’ bertindak sebagai kata kerja.

3. I will offer a $10 gift card to everybody who participates in the survey.

(Saya akan menawarkan kartu hadiah $10 kepada semua orang yang berpartisipasi dalam survei)

Pada kalimat ini, ‘everybody’ bertindak sebagai subjek dan ‘participates’ bertindak sebagai kata kerja.

4. No one was available to accompany me at the graduation party.

(Tidak ada yang bisa menemani saya di pesta kelulusan)

Pada kalimat ini, ‘no one’ bertindak sebagai subjek dan ‘was’ bertindak sebagai kata kerja.

I. Jika ada kata benda yang termasuk non counts nouns

Jika ada kata benda yang termasuk non counts nouns harus menggunakan kata kerja tunggal. Non count
nouns atau kata benda yang tak terhitung merupakan kata benda yang tidak bisa dihitung, merupakan
kuantitas yang abstrak. Tentunya, semua kata benda ini tidak memiliki bentuk jamak. Biasanya, kata
benda yang tak terhitung ini lebih sering muncul dalam ranah akademis. Beberapa contoh non counts
seperti: diabetes (diabetes), Arabic (bahasa Arab), English (bahasa Inggris), swimming (berenang),
dancing (menari), air (udara), ice (es), fire (api), work (kerja), homework (pekerjaan rumah), education
(pendidikan), research (penelitian), milk (susu), rice (beras), tennis (tenis), soccer (sepak bola).
Contoh:

1. Education is one of the keys to success.

(pendidikan adalah salah satu kunci untuk kesuksesan)

Pada kalimat ini, ‘education’ bertindak sebagai subjek dan ‘is’ bertindak sebagai kata kerja.

2. Diabetes affects everyone in the world whether they are young or old.

(diabetes mempengaruhi semua orang di dunia baik yang tua atau yang muda)

Pada kalimat ini, ‘diabetes’ bertindak sebagai subjek dan ‘affects’ bertindak sebagai kata kerja.

3. The information I found in the magazine was important.

(Informasi yang aku temukan di majalah itu penting)


Pada kalimat ini, ‘the information’ bertindak sebagai subjek dan ‘was’ bertindak sebagai kata kerja

J. Jika ada kata benda yang bisa dihitung atau disebut dengan countable nouns

Jika ada kata benda yang bisa dihitung atau disebut dengan countable nouns, maka mereka dianggap
sebagai bentuk jamak dan tentunya diikuti dengan kata kerja jamak. Countable nouns bisa dipisahkan
menjadi satuan yang bisa dihitung, maka dari itu beberapa dari mereka ada yang berbentuk tunggal dan
jamak.

Namun, hampir sebagian besar kata benda bahasa Inggris merupakan countable nouns. Contohnya, one
book(satu buku) , two pens (dua pulpen), one laptop (satu laptop), two laptops (dua laptop). Ada juga
beberapa countable nouns yang hanya memiliki bentuk jamak. Contohnya, earnings (pendapatan),
goods (barang), surroundings (lingkungan), contents (isi), dan valuables (berharga).

Contoh:

1. Locally produced goods have good quality and good price.

(Barang-barang produksi lokal memiliki kualitas yang baik dan harga yang baik)

Pada kalimat ini, ‘locally produced goods’ bertindak sebagai subjek dan ‘have’ bertindak sebagai kata
kerja

2. The earnings for the third quarter was less than expected.
(Pendapatan untuk kuartal ketiga ini kurang dari ekspektasi)

Pada kalimat ini, ‘the earnings’ bertindak sebagai subjek dan ‘was’ bertindak sebagai kata kerja

K. Jika ada kalimat yang diawali dengan kata ‘there is’ atau ‘there are’

Jika ada kalimat yang diawali dengan kata ‘there is’ atau ‘there are’, maka subjek harus mengikuti kata
kerja. Hal yang perlu diingat bahwa ‘there’ atau bukanlah sebuah subjek, maka kata kerja menyetujui
apa yang mengikuti kata kerja.

Contoh:

1. There are many factors that affect a child’s intelligence.

(Ada banyak faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak)

Pada kalimat ini, ‘are’ bertindak sebagai subjek dan ‘factors’ bertindak sebagai kata kerja

2. There is little financial assistance.

(Ada sedikit bantuan dana)

Pada kalimat ini, ‘is’ bertindak sebagai subjek dan ‘financial assistance’ bertindak sebagai kata kerja.

Anda mungkin juga menyukai