Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN

PENGELOLAAN ZAKAT

Rey Hanjaya
Hukum Keluarga Islam UIKA
(221105021061)

Nisa Dzun Nurai’in


Hukum Keluarga Islam UIKA
221105020739

Abstrak
Kasus kemiskinan tidak bisa dilupakan sepanjang sejarah kehidupan manusia, dan apa yang dapat
dilakukan manusia untuk mengatasi kemiskinan. Zakat adalah salah satu upaya pencegahan terjadinya
kemiskinan dan kesengjangan sosial yang ada dilingkungan kita. Baik itu dunia islam klasik maupun
dunia islam modern telah melahirkan berbagai perundang-undangan yang menjelaskan beragam
contoh management perzakatan untuk satu tujuan yaitu meberantas kemiskinan dan kesengjangan
sosial dalam lingkungan masyarakat. Adapun jikalau terdapat kemiskinan dan kesengjangan sosial
dalam masyarakat adapun undang-undang perzakatan yang bermasalah. Selain itu kesadaran
masyarakat untuk membayar zakat atau kurang nya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat.
Dan untuk mengatasinya sangat diperlukan semangat zakat yang dipadu dari masyarakat dan negara.

Pendahuluan

Pangggung histori umat islam tidak lepas dari kisah kemiskinan, meskipun latar belakang
negri tersebut terkenal dengan peradaban yang tinggi tapi masih menyisihkan kemiskinan di sudut
peradabannya. Di zaman dahulu mesir kuno merupakan wilayah yang subur, secara geografis mesir
terletak di sungai nil yang menjadi alasan utama kesuburan tersebut. Banyak macam tumbuhan yang
dapat menghasilkan bahkan melimbah bagi penduduk sekitar negri paraoh. Namun banyaknya
jumblah masyrakat miskin di mesir, kondisi mereka cukup dikatakan tidak layak atau menyedihkan di
sebabkan orang kaya pada masa itu merampas semua sumber-sumber kehidupan. Pada masa dinasti
XII terjadinya kelaparan yang melanda mesir, demi untuk bertahan hidup mereka pun rela menjadi
budak bahkan ada yang menjual dirinya untuk bisa bertahan hidup. Maka dai utusnya Nabi
Muhammad SAW untuk bisa menyelasaikan permasalahan yang ada, maka ketika Nabi Muhammad
SAW hijarah ke madinah maka dari situlah turunnya Syari’at untuk wajib membayar zakat, bahkan
nabi mengajarkan kepada para sahabat mengenai syari’at zakat di antaranya, nishob emas berapa
nishib perak berapa, bahkan sampai hewan kambing dan unta itu harus umur berapa sampai sedetail
itu nabi membahas tentang permasalahan zakat. Pentingnya regulasi zakat karena didalam harta orang
yang kaya terdapat harta orang miskin, dengan adanya zakat perekonomian jadi merata, keharmonisan
bisa dijadikan simbol hubungan antara manusia dimana adanya kepedulian terhadapa manusia dengan
yang lain agar bisa memberanstas kemiskinan dan kesengjangan sosial.

Pembahasan

Tujuan Allah SWT menurunkan syari’at di wajibkannya zakat demi menuntun manusia atau
seluruh umat kejalan kebaikan baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu kebaikannya yaitu untuk
mengangkat seseorang keluar dari zona kemiskinan. Adanya ajaran zakat untuk kepedulian terhadap
kemiskinan dan kesengjangan sosial dalam masyarakat sehingga terbentuknya ketentraman umat
manusia. Dengan adanya zaka, islam tidak membiarkan kemiskinan ada dimana-mana, tingkat
kriminalitash seperti pencurian pun perlahan akan hilang.

1. Awal mula di syariatkan zakat pada masa Nabi Muhammad SAW

Awal mula di syari’atkannya zakat ketika Nabi hijrah dari mekkah ke madinah,
diawal kedatangan Nabi Muhammad SAW salah satu awal mula turunnya syari’at zakat. Jadi
kota madinah ini banyak sekali turunnya syari’at-syari’at islam, bahkan mungkin mayoritas
syari’at itu turun dikota madinah. Zakat ini bukan hanya di dalam agama islam para Nabi
yang Allah SWT utus sebelum Nabi kita Nabi Muhammad SAW ternyata mereka juga
mengajarkan tentang zakat dan zakat itu bukan monopli agama islam.

Yang bisa kita petik dari di syari’atkannya zakat terdapat 3 poin

a. Taat

Taat adalah proses bentuk takwa kita kepada Allah SWT dan syari’at zakat
adalah perintah dari Allah SWT, jika kita mengikutinya dan selalu istiqomah maka
kita termasuk orang yang taat dalam menjalankan perintah Allah SWT. Tidak mudah
untuk seseorang bisa taat atas perintah Allah SWT dan rosulny, dari hal kecil zakat
pun masih banyak yang menghiraukan ini, contohnya masih banyak orang kaya yang
tidak mau mengeluarkan hartanya untuk membayar zakat dan lainnya. Karena taat ini
tidak mudah untuk kita lakukan harus benar benar istiqomah di saat kita
melakukannya.

b. Hikmah zakat

Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk memiliki rasa kasih
sayang, islam juga sangat mengajrkan kepedulian sesama umat manusia. Untuk
membangun rasa kasih sayang tersebut salah satunya di syari’atkannya zakat, apalagi
Allah SWT menciptakan manusia dengan ekonomi yang berbeda-beda ada yang kaya,
ada yang miskin. Adanya perbedaan kekauaan ini berpotensi menimbulkan
kecemburuan maka untuk meminimalisir dampak negatif dari adanya perbedaan
kekayaan tersebut maka wajib zakat di syari’atkan.

Syari’at zakat pun mengajarkan kepada kita agar selalu rendah hati dan tidak
sombong atas kekayaan yang kita punya, karena dari kekayaan yang kita punya itu
sebenarnya ada hak orang lain yang memang kita tidak mengetahuinya. Lalu dari
mana adanya hak orang lain di sebagian harta kita? Karena kita hidup bersosial tidak
bisa individu dan perlunya orang lain di kehidupan kita. Misal, kita mempunyai
perusahaan pekerjanya orang miskin, jadi orang miskin memiliki jasa kepada kita dan
sebenarnya dia memiliki saham di perusaan yang kita miliki. Maka dari situ kita
harus berbagi dan berharap tidak ada rasa iri, dengki, dan sombong jadi intinya kita
hidup pasti membutuhkan orang lain dan dari situlah wajib kita untuk membayar
zakat.

c. Korelasi zakat dengan dakwah

Mustahik adalah orang yang menerima zakat, adapun salah satunya ialah
seorang mualaf, mualaf adalah orang yang bukan beragama islam lalu dia
bersyahadat dan mengakui tuhan hanyalah Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
adalah utusan dan dia sah untuk beragama islam. Mualaf adalah orang yang berhak
mendapatkan zakat, dari situlah peluang kita sebagai umat muslim untuk bisa
menjadikan sebua media zakat untuk berdakwah.

Adapun contohnya, dekati dia yang non islam tidak apa apa bujukan awal dia
masuk islam karena duit karena dari situlah dia akan berproses dan dia akam belajar
mengenai agama islam, Al-Quran, Hadits dan yang laim-lain. Dan dari situlah
peluang kita untuk mengajarkan dia dan menjaga dia agar selalu istiqomah dalam
beragama islam.

2. Zakat pada masa sahabat


a. Pada masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq

Perkembangan zakat pada masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq banyak
perubahan dari masyarakat yang semenjak sepeninggalan Nabi Muhammad SAW,
dimana masyarakat enggan membayar zakat karena pemahaman mereka terhadap
zakat ini yaitu pendapatan personal. Sepeninggalan nya Nabi Muhammad SAW
pemahaman ini lahir pada saat suku-suku arab baduwi mereka beropini bahwa zakat
merupakan beban atau hukum yang hanya membuat kerugian.

b. Pada masa Khalifah Umar Bin Khattab

Adapun pada masa Khalifah Umar Bin Khattab, beliau menetapkan hukum itu
berdasarkan apa yang terjadi di limgkungan sekitar, salah satunya ketetapannya zakat
ditiadakan bagi mualaf, tidak mewajibkan sebagian zakat tanaman karena merupakan
ibadah yang wajib atas penyewaan tanah, adanya penerapan zakat hewan kuda.
Tindakan ini bertujuan untuk menghilangkan kewajiban zakat untuk muala dan ini
bukan merubah hukum islam yang bersumber pada Al-Quran mapun Hadits hanya
saja mengubah fatwa sesuai perubahan zaman Rasulullah SAW. Sedangkan Umar
tetap membebankan kewajiban 2x zakat kepada orang nasrani yaitu dalam bentuk
pajak atau di sebut juga dengan jizyah atau cukai perlindungan. Jizyah ini merupakan
bentuk kebebasan dalam membela agama. Yang wajib bagi umat muslim kalau zakat
ini merupakan timbangan beban tambahan yang di wajibkan khusus kepada orang
muslim.

c. Pada masa Khalifah Utsman Bin Affan

Pada masa khalifah Utsman Bin Affan zakat dibagi menjadi 2 macam, yaitu zakat
harta benda yang terlihat, contoh binatang ternak dan harta yang tidak terlihat, contoh
uang yang di serahkan ke masing-masing individu yang mempunyai kewajiban
membayar zakat.

d. Pada masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib

Pada masa kepemimpinan ali tidak stabil, banyak peperangan dan banyaknya
pertumpahan darah, tetapi Ali tetap fokus terhadap zakat, karena bagi Ali zakat ini
merupakan urat nadi bagi kehidupan umat beragama. Ali Bin Abi Thalib juga langsung
turun untuk membagikan zakat kepada fakir miskin dan adapun jenis barang yang wajib
untuk dikeluarkan zakat pada zaman Ali adalah dirham, dinar, emas, perak, dan kekayaan
apapun jika sudah wajib zakat.

3. Zakat pada masa Tabi’in

Pada masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz pengelolaan zakat sangat bagus karena
semua harta kekayaan wajib di zakatkan, pada priode Umar Bin Abdul Aziz ini zakat di olah
dengan sangat profesional, Umar Bin Abdul Aziz ini merupakan orang yang mencetus atas
mewajibkan nya zakat dari hasil usaha atai jasa. Banyak nya harta kekayaan yang bertumpuk
di tempat penyimpanan dana zakat, pada masa ini juga sulit mencari fakir miskin yang berhak
dengan dana zakat.

Adapun faktor yang melatar belakangi kesuksesan dalam pengelolaan zakat pada
zaman Umar Bin Abdul Aziz, pertama adanya kesadaran umat yang menciptakan solidaritas
serta komitmen tinggi dari pemimpin, kedua kesadaran kolektif secara optimal dalam
pemberdayaan baitul mal, ketiga adanya kepercayaan terhadap lembaga pemgelolaan zakat
dan terakhir adalah kesadaran muzaki yang memiliki ekonomi bagus untuk kepentingan umat.

4. Pengelolaan zakat di dunia islam modern


Jadi ada berapa negara yang wajib untuk mengeluarkan zakat agar tidak ada lagi
kemiskian yaitu: Sudan, Saudi arabian, Pakistan, Kuwait, Yordania, Dan Malaysia. Berikut
penjelasan pengelolaan zakat di setiap negara islam

a. Saudi Arabian

Ketentuan undang-undang negaranya mulai dari tahun 1951M. sebelum itu


penerapan zakat belum di atur oleh undang-undang. Menurut raja saudi warga yang
bukan saudi tidak wajib untuk membayar zakat tapi wajib membayar pajak pendapatan.
Kalau warga asli saudi wajib bayar zakat tapi tidak bayar pajak. Zakat di saudi arabian ini
di peruntukan untuk segala macam jenis kekayaan. Lalu zakat pendapatan dari macam
profesi jika sudah mencapai nishob maka di potong zakatnya dan cara hitung nya
tergantung laporan keuangan individu.

b. Sudan

Undang-undang zakat di sudan dikatakan resmi ketika undang-undang diwan di


tertibkan yaitu pada bulan April 1984 dan berjalan dengan efektif September 1984.
Adapun zakatnya berada dalam satu naungan dengan pajak. Jadi di sudan orang yang
bekerja dipajak juga membantu menyalurkan dana zakat ke mustahik. Awalnya di sudan
hanya terdapat 5 golongan yang mendapatkan zakat yaitu fakir, miskin, amil zakat, ibn
sabil, dan gharim setelah itu barulah keluar fatwa yang menerima zakat terdapat 8
golongan yang sudah di jelaskan dalam Al-Qur’an.

c. Pakistan
Awal mula adanya negara pakistan pada tahun 1950, undang-undang zakat di
pakistan resmi pada tahun 1979, sempurnanya undang-undang zakat pada tahun 1980.
Pengelolaan zakat di pakistan ini di sebut CZF (central zakat fund). Di negara pakistan ini
zakat merupakan hal yang wajib bagi beragama islam dan hartanya sudah wajib zakat
yaitu telah mencapai nishob.
d. Yordania

Di yordania undang-undang zakat di tetapkan oleh kerajaan hasyimite yordania pada


tahun 1944M yordania juga merupakan negara islam yang paling awal menciptakan
undang-undang seperti itu, undang-undang wajib zakat. Pada tahun 1988 ada undang-
undang untuk lembaga pengelola zakatnya banyak aturan dan juknis agar efesien serta
efektif dalam pengelolaan nya.

e. Kwait
Undang-undang zakat kwait ini di setujui oleh parlemen, juga merupakan undang
undang adanya bait az zakat pada tahun 1982. Dewan direksi nya ada mentri wakaf. Dari
awal berdirinya baut az zakat mereka sudah fokus dengan perencanaan untuk tujuan yang
akan di capai dimasa yang akan datang. Baitul zakat ini berkembang sesuai dengan
perkembangan yang di harapkan,. Semua itu karena pegawai yang mempunyai ahli dan
menggunakan perencanaan yang baik.
f. Malaysia
Di malaysia ini ada majlis agama yang sudah diberi tugas atau amanah yang oleh
pemerintahannya sebagai pengurus masalah islam termsuk yang berkaitan dengan zakat.
Ada di sebarkan di 13 negri di malaysia, di malaysia yang bertugas atau mengurus zakat
yaitu PPZ di depan majlis agama islam jadi mereka memiliki kontrak dan adanya
perjanjian. Kotraknya seperti tugas, peraturan, harta suci yang merupakan pihak yang
menjalankan PPZ dan amil zakat pada bagian manajement.

KESIMPULAN

Yang di syari’atkan dalam islam di awal-awal nya Nabi Muhammad SAW hijrah ke madinah dan
datang nya Nabi Muhammad SAW ke kota madinah salah satunya adalah di syari’atkannya zakat dan
di syari’atkannya melalui 2 fase mekkah dan madinah, bedanya kalau di mekkah zakat di
syari’atkannya secara global umum, perintah zakat secara umum keliarkan zakat, sisihkan harta kalian
(baru perintah saja dan belum tau hukumnya apakah wajib haram atau sunnah) nah kalau di madinah
di jelaskan secara detail, detailnya hukum zakat apa (wajib).
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syarifudin, zakat profesi, jakarta: Moyo Segoro Agung, 2003.

Ali, Muhammad Daud, Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf, jakata: UI Press, 1988

Depag RI, Pedoman Zakat, jakarta: Badan Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf, 2002.

Fakhrudin, Fiqh dan management Zakat di Indonesia, Malang: UIN-Malang Press, 2008.

Anda mungkin juga menyukai