Anda di halaman 1dari 17

Sejarah Perkembangan Zakat

Dosen Pengampu :
Intan Nurjanah, S.Akun., M.Ak.
Kelompok 1
01 02
Annisa Fitri Marhamah
Yuana Saputri
205221003 205221157

03 04
Widayanti Khonsa Annabila
205221245 205221317
Sejarah Adanya Zakat
dalam Islam
Masa Nabi Muhammad SAW

Pada waktu Nabi Muhammad SAW masih di Makkah hingga tahun pertama setelah hijrah, kewajiban yang
meyangkut harta kekayaan kaum muslimin adalah shadaqah yang belum ditentukan batas-batasnya seperti
dalam kewajiban zakat. Peraturan mengenai pengeluaran zakat muncul pada tahun ke-9 Hijriah ketika Islam
telah kokoh dan berekspansi.

Masa Abu Bakar Asiddiq


Banyak penduduk muslim yang menolak membayar zakat dikarenakan anggapan bahwa zakat hanya
dilaksanakan semasa Nabi Muhammad SAW masih hidup dan setelah Nabi meninggal tidak ada kewajiban
lagi atas zakat dan banyak pemurtadan oleh umat muslim.
Masa Umar Bin Khatab
Penerapan sistem pengelolaan zakat di masa kepemimpinan Umar RA berbeda dengan pada saat
kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar RA dikarenakan Umar tidak secara langsung
mendistribusikan semua harta zakat yang diperoleh namun sebagian ada yang disimpan untuk dijadikan
cadangan negara. Distribusi zakat juga tidak dilakukan secara sama rata namun dibedakan menurut
golongan tertentu.

Masa Utsman Bin Affan


Membuat kebijakan penaksiran harta zakat kepada para pemiliknya masing-masing, dengan harapan zakat
yang diberikan aman dari gangguan dan masalah pemeriksaan yang tidak jelas oleh para oknum pengumpul
zakat yang tidak baik; Zakat yang dikumpulkan nilainya harus ditaksir setelah dikurangi dengan hutang
para wajib zakat dan mengurangi zakat dari dana pensiunan yang dibiayai oleh pemerintah.
Masa Ali Bin Abi Thalib
Menetapkan jenis barang-barang yang wajib zakat pada waktu itu berupa dirham, dinar, emas dan jenis
kekayaan apapun tetap dikenai kewajiban zakat. Beliau juga mengizinkan Ibnu Abbas, Gubernur Kufah,
untuk memungut zakat sayuran segar yang akan digunakan sebagai bumbu masakan; Menerapkan prinsip
kesamarataan dalam mendistribusikan zakat di Baitul Maal.

Masa Tabi’in
Pengelolaan zakat pada masa tabi’in terekam dalam catatan sejarah sangat terbatas. Pada masa
pemerintahannya, pengelolaan zakat mengalami reformasi yang sangat memukau. Semua jenis harta
kekayaan wajib dikenai zakat. Pada masanya, sistem dan manajemen zakat ditangani dengan amat
profesional. Jenis harta dan kekayaan yang dikenai wajib zakat semakin beragam.
Masa Islam Kontemporer
Pergembangan model pengelolaan zakat di negara-negara
muslim dalam dunia Islam kontemporer dapat
dikategorikan menjadi tiga model. Pertama, negara-negara
yang mewajibkan zakat. Kedua, negara tidak mewajibkan
zakat kepada warganya dan Ketiga, model pengelolaan
zakat dimana disamping negara juga swasta.
Landasan Hukum Zakat Dalam Islam
Al-Quran Sunnah
“ABU Hurairah berkata, Rasulullah bersabda : ‘siapa yang
“Ambil zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
dikaruniai oleh Allah kekayaan tetapi tidak mengeluarkan
kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan
zakatnya, maka pada hari kiamat nnati ia akan di datangi
berdoalah untuk meraka. Sesungguhnya doa kamu itu
oleh seekor ular jantan gundul yang sangat berbisa dan
menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah maha
sangat menakutkan dengan dua bintik di atas kedua
mendengar lagi maha mengetahui.” (Q.S. At-Taubah : 103)
matanya,” (H.R. Bukhari)

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kmau berikan agar


harta manusia bertambah maka tidak bertambah dalam
pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat Golongan yang tidak mengeluarkan zakat (di dunia) akan
yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, ditimpa kelparan dan kemarau panjang.” (H.R. Tabrani)
maka itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya),” (Q.S. Ar-Rum : 39)
Sejarah Terjadinya
Pemungutan Zakat
Dengan belum terarahnya pelaksanaan zakat di Indonesia, maka umat islam termotivasi untuk melaksanakan
pengumpulan dana zakat dengan sebaik-baiknya. Semenjak terbitnya UU No 38 tahun 1999 pengelolaan
zakat yang bersifat nasional semakin fokus terhadap pengelolaannya.

Peningkatan pengelolaan zakat di tanah air semakin berkembang dari tahun ke tahun terutama sejak hadirnya
Undang-Undang 23 Tahun 2011, hal ini terlihat dari beberapa aspek misalnya peningkatan jumlah lembaga
pengelola zakat, jumlah turunan regulasi di masing-masing daerah, dan tren pengumpulan nasional
Sejarah Zakat
Di Indonesia
Masa Kerajaan Islam
Pada mulanya zakat berupa upeti yang berlaku pada zaman dahulu. Hanya saja, upeti pada zaman dahulu
yang secara nyata membuat rakyat miskin menjadi semakin tenggelam akan kemiskinan. Namun setelah
munculnya semangat akan adanya zakat lembaga upeti tersebut justru dapat menjadi sarana yang efektif
bagi pemerintah dalam mensejahterakan kaum miskin. Dengan kata lain, upeti yang semula menjadi sumber
kedzaliman setelah adanya spirit zakat menjadi sebuah sumber penciptaan keadilan bagi masyarakat.

Masa Kolonialisme
Pada masa penjajahan zakat dijadikan sebagai sumber dana bagi para pejuang kemerdekaan untuk melawan
para penjajah. Namun sejak awal abad ke XX mulai diterbitkan peraturan yang tercantum dalam
Ordonantie Pemerintahan Hindia Belanda Nomor 6200 tanggal 28 Februari 1905 yang mana pengolahan
zakat sepenuhnya diserahkan kepada umat islam.
Masa Awal Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, Zakat menjadi perhatian para ekonom dan ahli fiqih bersama pemerintah dalam
menyusun ekonomi Indonesia. Hal ini dapat terlihat pada pasal-pasal yang ada dalam Undang-undang yang
ada dalam UUD 1945 yang berkaitan dengan menjalankan syariat agama pada pasal 29 dan pasal 34 UUD
1945 yang menegaskan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.

Masa Orde Baru


Pada masa kepemimpinan presiden Soeharto mulai dibentuk suatu Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
(BAZIS) yang dipelopori oleh pemerintah Daerah DKI Jaya. Setalah itu, tahun 1991 dikeluarkan Keputusan
Nomor 29 dan 47 tahun 1991 oleh Menteri agama dan menteri dalam negeri tentang Pembinaan Badan Amil
Zakat, Infaq dan Shadaqah yang kemudian ditindaklanjuti dengan instruksi Menteri agama Nomor 5 tahun
1991 tentang Pendoman Pembinaan Teknis Badan Amil Zakat.
Masa Reformasi
Sementara pada pemerintahan Presiden BJ. Habibie, terjadi kemajuan yang cukup baik dengan lahir dan
disahkannya UU Pengelolaan Zakat No.38/1999.
Semua undang-undang yang diterbitkan bertujuan untuk menyempurnakan seistem pengolahan zakat.

Pengolahan Zakat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011


Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagi pelaksana utama dalam pengolaan zakat di Indonesia dan
pemerintah mendapatkan fungsi sebagi pembina dan pengawas terhadap pengolahan zakat yang dilakukan
oleh BAZNAS.
Studi Kasus
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa dalam sejarah perkembangan zakat hingga saat ini, ada 2
model pengelolaan zakat yakni model pengelolaan yang ditangani langsung oleh pemerintah
dan kedua adalah model pengelolaan zakat yang dikelola oleh masyarakat sipil (semi
pemerintah) atau lembaga tertentu. Pada model yang pertama dapat dipahami bahwa segala
sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan zakat diatur dan dijalankan oleh pemerintah dalam
suatu negara. Sedangkan model yang kedua dapat dipahami bahwa pemerintah justru tidak
mencampuri urusan pengelolaan zakat, tetapi memberikan kebebasan penuh kepada masyarakat
sipil atau lembaga tertentu untuk mengelola zakat. Berdasarkan kedua model di tersebut, model
manakah yang paling efektif untuk diterapkan? Mengapa demikian?
Studi Kasus
Indonesia dinobatkan menjadi negara paling dermawan di dunia menurut World Giving Indeks
tahun 2022 yang dikeluarkan oleh badan amal Charities Aid Foundation (CAF). Hal tersebut
seharusnya dapat menjadi peluang dalam mengoptimalkan penghimpunan zakat demi
kesejahteraan umat. Namun, Total potensi zakat nasional adalah sebesar 327 Triliun Rupiah,
namun pengumpulan zakat yang baru tercatat sebesar 14 Triliun Rupiah. Faktor yang
menyebabkan hal ini terjadi adalah tingkat literasi masyarakat yang masih rendah. Beberapa
upaya telah dilakukan Baznas dalam peningkatan literasi zakat ialah dengan penguatan literasi
zakat melalui kampanye dan evaluasi zakat, penguatan digital zakat secara massive, dan
penguatan riset. Menurutmu, bagaimana cara memaksimalkan fundraising zakat jika
disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini?
Thank You

Anda mungkin juga menyukai