Haditulah Alfariz
Nim : 21103070092
Kelas : HTN C
1. Jelaskan secara terperinci apa saja akad yang bisa digunakan dalam wakaf produktif
dan mekanismenya, serta diantara akad tersebut mana yang paling maping banyak
digunakan oleh LKS PWU dalam proses wakaf produktif?
Jawaban:
Beberapa akad yang bisa digunakan dalam wakaf produktif antara lain;
1) akad murabahah, adalah akad pembiayaan suatu barang dengan
menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati.
2) akad ijarah, adalah kegiatan sewa-menyewa antara dua pihak dengan
biaya yang telah ditetapkan
3) akad kafalah, akad penjaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)
kepada pihak ketiga (makful lahu) untuk memenuhi kewajiban pihak
kedua atau yang ditanggung (makful anhu, ashil)
4) akad musyarakah muntahiyah bi al-tamlik, adalah akad syirkah yang
kemudian salah satu syarik mengalihkan hishshah-nya kepada syarik
yang lain secara sekaligus sesuai janji (wa’d), dengan menggunakan
akad bai’, hibah atau hibah wal bai’, sehingga seluruh modal usaha
syirkah menjadi milik syarik
Selain itu, terdapat mekanisme seperti
1) inventarisasi aset wakaf,
2) kampanye pentingnya berwakaf, dan
3) mekanisme investasi dana wakaf.
Lalu untuk akad yang paling banyak digunakan LKS PWU dalam wakaf
produktif bisa bervariasi tergantung pada jenis aset wakaf, kebutuhan pemangku
kepentingan, tujuan wakaf serta hukum dan regulasinya. Namun umumnya, akad
mudarahah dan akad musyarakah yang sering diterapkan dalam wakaf produktif karena
mendorong kerjasama dan pembagian risiko serta hasil secara merata
2. Jelaskan secara terperinci persamaan dan perbedaan zakat produktif dan wakaf
produktif!
Jawaban:
Persamaan zakat produktif dan wakaf produktif antara lain sebagai berikut:
1) Keduanya sama-sama jenis pengentas kemiskinan yang memiliki visi
pemerataan harta dan memiliki dasar hukum yang bersifat wajib.
2) Keduanya dianggap sebagai bagian dari perubahan hukum Islam di
Indonesia.
3) Keduanya mencerminkan perubahan budaya, pertumbuhan penduduk
dan perkembangan teknologi baru.
Sedangkan perbedaan antara zakat produktif dan wakaf produktif adalah:
1) Dasar hukum
Dasar hukum zakat produktif bersifat wajib, sedangkan dasar
hukum wakaf produktif sunnah.
2) Pengelolaannya
Zakat produktif harus dikelola sesuai dengan syariah islam dan
tata kebijakan pemerintah, sementara wakaf produktif dapat dikelola
dengan prinsip syariah dan tata kebijakan pemerintah.
3) Jenis harta
Zakat produktif dapat didistribusikan secara langsung,
sementara wakaf produktif dapat didistribusikan melalui hasil dan tidak
boleh bendanya karna harus ditahan.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam perbandingan zakat
produktif dan wakaf produktif adalah dasar hukum, orang yang mengeluarkannya, jenis
hartanya, pengelolaanya, dan orang yang berhak memilikinya.
4. Apa yang dimaksud dengan welfare state dan welfare pluralism dalam konteks
pengelolaan zakat?
Jawaban:
Dalam konteks pengelolaan zakat, "welfare state" Merujuk pada negara yang
bertanggung jawab atas kesejahteraan sosial masyarakat, termasuk pengelolaan zakat
sebagai bagian dari kebijakan sosial negara. Di Indonesia, terdapat varian baru dari
welfare state, yaitu welfar state partisipatif atau kontributor yang Merujuk pada konsep
welfare pluralism, di mana masyarakat berperan aktif dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial, termasuk pengelolaan zakat.
Sementara itu, "welfare pluralism" mengacu pada konsep kesejahteraan sosial
yang melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat, dalam
penyelenggaraan program-program kesejahteraan. Dalam konteks pengelolaan zakat,
welfare pluralism menekankan peran berbagai lembaga, termasuk pemerintah, lembaga
swadaya masyarakat, dan masyarakat umum, dalam pengelolaan dan penyaluran zakat
untuk kesejahteraan sosial masyarakat.
Dengan demikian, dalam konteks pengelolaan zakat, welfare state dan welfare
pluralism menunjukkan peran negara dan berbagai pihak dalam memastikan
kesejahteraan sosial masyarakat melalui pengelolaan zakat.
5. Jelaskan secara terperinci perbedaan antara lembaga kemanusiaan dan lembaga zakat
(regulasi, kementrian yang bertanggung jawab, sumber pendanaan, klasifikasi
pendanaan dan pelaporan).
Jawaban:
Berikut perbedaan antara lembaga kemanusiaan dan lembaga zakat.
1) Regulasi;
Lembaga Kemanusiaan bernaung di bawah Kementerian Sosial
(Kemensos).
Lembaga Zakat diatur oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan
tunduk kepada Undang-undang (UU) Nomor 23.
2) Kementerian yang Bertanggung Jawab;
Kementerian Sosial (Kemensos) yang bertanggung jawab atas
Lembaga Kemanusiaan.
Kementerian Agama (Kemenag) yang bertanggung jawab atas
Lembaga Zakat.
3) Sumber Pendanaan;
Lembaga Kemanusiaan sumber pendanaannya berasal dari
sumbangan dan sumbangan masyarakat.
Lembaga Zakat sumber pendanaannya berasal dari zakat, infak,
dan sedekah.
4) Klasifikasi Pendanaan;
Lembaga Kemanusiaan tidak memiliki klasifikasi khusus terkait
pendanaan.
Lembaga Zakat memiliki klasifikasi khusus terkait pendanaan,
seperti zakat, infak, dan sedekah.
5) Pelaporan;
Lembaga Kemanusiaan melakukan pelaporan sesuai dengan
regulasi Kementerian Sosial (Kemensos).
Lembaga Zakat melakukan pelaporan sesuai dengan regulasi
Kementerian Agama (Kemenag).