Bab Viii Pegas
Bab Viii Pegas
PEGAS
8.1 Pendahuluan
Pegas didefinisikan sebagai benda elastis, yang fungsinya untuk memberikan
simpangan ketika dibebani dan untuk mengembalikan ke bentuk asalnya ketika beban
dilepaskan. Aplikasi pegas adalah sebagai berikut:
Untuk menahan atau energi kendali akibat goncangan (shock) lain atau getaran seperti
dalam pegas mobil, penyangga rel, sok breker, dan peredam getaran.
Untuk mempergunakan gaya-gaya, seperti dalam rem, kopling tidak tetap dan pegas pada
katup.
Untuk mengendalikan gerak dengan menahan kontak antara dua elemen seperti pada
cam.
Untuk mengukur gaya-gaya, seperti dalam indicator mesin.
Untuk menyimpan energi, seperti pada arloji, mainan anak-anak dan lain-lain.
113
b. Conical dan volute springs (pegas kerucut). Seperti ditunjukkan pada Gambar 8.2, adalah
digunakan dalam penerapan khusus dimana sebuah pegas teropong.
c. Torsion springs (pegas torsi). Pegas ini bisa digolongkan jenis pegas helix atau spiral
seperti pada Gambar 8.3. tipe helix digunakan hanya dalam penerapan dimana beban
cenderung untuk memutar pegas dan digunakan dalam mekanika listrik. Tipe spiral juga
digunakan dimana beban cenderung untuk menaikkan jumlah coil yang digunakan pada
jam dinding.
d. Laminated atau leaf spring (pegas daun). Pegas daun terdiri dari sejumlah plat tipis
dengan panjang bervariasi yang ditahan bersamaan oleh clamp dan baut, seperti pada
Gambar 8.4. Pegas ini banyak digunakan dalam automobile.
114
Gambar 8.4 Pegas daun
e. Disc atau bellevile springs (pegas piringan). Pegas ini terdiri dari piringan kerucut yang
ditahan bersamaan berlawanan dengan pusat baut seperti pada Gambar 8.5. Pegas ini
digunakan dalam aplikasi dimana membutuhkan laju pegas yang tinggi.
115
8.4 Tegangan Pada Pegas Helix
Perhatikan pegas helix tekan pada Gambar 8.7 (a) dan (b) dibawah ini.
Keterangan:
D = Diameter rata-rata lilitan pegas
d = Diameter kawat pegas,
n = Jumlah lilitan,
G = Modulus kekakuan untuk material pegas,
W = Beban aksial pada pegas,
τ = Tegangan geser maksimum yang terjadi pada kawat,
C = Indek pegas = D/d,
p = Pitch (kisar) dari lilitan,
δ = Defleksi pegas sebagai akibat beban aksial W
.
116
Perhatikan pegas tekan pada Gambar 8.7 (b), beban W cenderung memutar kawat
akibat momen puntir (T) pada kawat. Sehingga tegangan geser torsional bisa terjadi dalam
kawat.
Momen puntir T,
Diagram tegangan geser utama ditunjukkan pada Gambar 8.8 (b). Sedangakan
diagram resultan tegangan geser torsional dan resultan tegangan geser utama ditunjukkan
pada Gambar 8.9 (a).
(a) Diagram tegangan geser torsional (b) Diagram tegangan geser utama
Gambar 8.8. Tegangan dalam pegas helix tekan
(a) Diagram tegangan geser torsional (b) Diagram tegangan geser torsional,
dan tegangan geser utama tegangan geser utama dan tegangan
lengkungan.
Gambar 8.9: Tegangan pada pegas helix tekan
117
Resultan tegangan geser yang terjadi dalam kawat:
Tanda positif digunakan untuk bagian dalam kawat dan tanda negatif digunakan untuk bagian
luar kawat. Ketika tegangan adalah maksimum pada bagian dalam kawat, sehingga;
Pengaruh geser utama adalah sama seperti lengkungan pada kawat, sebuah factor tegangan
Wahl’s yang ditemukan oleh A.M.Wahl’s bisa digunakan. Diagram resultan tegangan
torsional, geser utama, dan geser lengkungan ditunjukkan pada Gambar 8.9 (b).
Tegangan geser maksimum yang terjadi dalam kawat adalah:
118
Defleksi aksial dari pegas, δ = θ.D/2
Diasumsikan bahwa beban diaplikasikan secara bertahap, maka energi yang disimpan dalam
pegas adalah:
119
Tegangan geser yang terjadi dalam kawat pegas adalah:
dimana V = Volume kawat pegas = Panjang kawat pegas x Luas penampang kawat.
120
Batas endurance (ketahanan) untuk beban balik ditunjukkan pada titik A dimana
tegangan geser rata-rata sama dengan τe/2 dan tegangan geser variable juga sama dengan τe/2.
Garis AB (titik yield dalam geser, τy), adalah garis tegangan gagal Soderberg. Jika faktor
keamanan (SF) diterapkan sampai tegangan yield (τy), garis tegangan aman CD digambar
sejajar dengan garis AB. Perhatikan desain titik P pada garis CD. Nilai faktor keamanan dapat
diperoleh dengan cara sebagai berikut:
Dari persamaan segitiga PQD dan AOB, kita peroleh:
Nilai tegangan geser rata-rata (τm) dapat dihitung dengan menggunakan faktor tegangan geser
(Ks), sementara tegangan geser variable dihitung dengan menggunakan nilai penuh factor
dimana:
121
Tegangan geser variable adalah:
dimana:
122
8.8 Contoh Soal
1. Tentukan tegangan geser maksimum dan defleksi yang terjadi dalam pegas helix dengan
spesifikasi berikut ini, jika pegas menyerap energi 1000 Nm. Diameter rata-rata pegas
100 mm; diameter kawat baja yang digunakan untuk membuat pegas = 20 mm; jumlah
2
lilitan = 30; modulus kekakuan baja = 85 kN/mm .
Penyelesaian,
diketahui: U = 1000 Nm ; D = 100 mm = 0,1 m ; d = 20 mm = 0,02 m ; n = 30 ;
2 9 2
G = 85 kN/mm = 85.10 N/m .
123
2. Sebuah pegas helix dengan lilitan tertutup dibuat dari kawat baja dengan diameter 10
mm, jumlah lilitan ada 10 dengan diameter rata-rata 120 mm. Pegas membawa beban
tarik aksial 200 N. Tentukan tegangan geser yang terjadi dalam pegas dengan
mengabaikan pengaruh konsentrasi tegangan. Tentukan juga defleksi pegas, kekakuan,
2
dan energi regangan yang oleh pegas jika modulus kekakuan material adalah 80 kN/mm .
Penyelesaian,
2 3 2
Diketahui: d = 10 mm ; n = 10 ; W = 200 N ; G = 80 kN/mm = 80.10 N/mm
b. Defleksi pegas
Dari persamaan diperoleh defleksi pegas:
c. Kekakuan (stiffness)
Dari persamaan diperoleh kekakuan pegas:
124
3. Pegas tekan helix dibuat dari baja karbon tempering, mendapat beban yang bervariasi dari
400 N sampai 1000 N. Indek pegas adalah 6 dan faktor keamanan desain 1,25. Jika
tegangan yield geser 770 MPa dan tegangan endurance 350 MPa, tentukan :
a. Ukuran kawat pegas,
b. Diameter pegas,
c. Jumlah lilitan pegas,
Defleksi pegas ketika dikompresi pada beban maksimum adalah 30 mm. Modulus
2
kekakuan material pegas adalah 80 kN/mm .
Penyelesaian,
Diketahui:
Beban variable :
125
Tegangan geser rata-rata:
b. Diameter pegas
Diameter rata- pegas D = C.d = 6.7,1 = 42,6 mm
Diameter luar pegas Do = D + d = 42,6 + 7,1 = 49,7 mm
126
8.9 Latihan
1. Rancanglah sebuah pegas helix tekan untuk membawa beban 500 N dengan defleksi 25
mm. Indek pegas ditentukan 8. Asumsikan nilai berikut untuk material pegas:
Tegangan geser yang diijinkan = 350 MPa,
2
Modulus kekakuan = 84 kN/mm ,
2. Sebuah pegas helix dirancang untuk mengoperasikan beban fluktuasi dari 90 sampai 135
N. Defleksi pegas untuk range beban tersebut adalah 7,5 mm. Asumsikan indek pegas 10.
Tegangan geser yang diijinkan untuk material pegas = 480 MPa dan modulus kekakuan =
2
80 kN/mm . Rancanglah pegas tersebut?
3. Sebuah pegas helix tekan dibuat dari baja karbon distemper oli, menerima beban
bervariasi dari 600 N sampai 1600 N. Indek pegas = 6 dan desain factor keamanan =
1,43. Jika tegangan geser luluh 700 MPa dan tegangan endurance 350 MPa, tentukan
ukuran kawat pegas dan diameter rata-rata lilitan pegas.
127