Dapat dilihat di gambar di atas. Sesuai namanya Bathtub Curve adalah Kurva bak mandi.
Karena bentuk kurvanya mirip bak mandi. Diawali oleh garis melengkung ke bawah.
dilanjutkan garis mendatar. dan diakhiri dengan garis melengkung ke atas jadi mirip sama
bak mandi atau bathtub.
Sumbu Y dari kurva itu adalah “tingkat kegagalan” sedangkan sumbu X nya adalah
“waktu”. Jadi secara singkatnya kurva ini menunjukkan tingkat kegagalan dalam suatu
proyek itu biasanya paling besar adalah saat di awal dan di akhir masa proyek.
kurva ini menunjukkan tingkat kegagalan dalam suatu proyek itu biasanya paling besar
adalah saat di awal dan di akhir masa proyek.
Masa – masa kritis. Masa – masa sulit banget itu biasanya di awal dan di akhir. Adalah
karena kurva ini bukan hanya untuk proyek. Tapi juga karena kurva ini menggambarkan
tingkat kegagalan di hampir semua aspek kehidupan.
Dalam bisnis. Masa – masa paling berat adalah masa – masa start up dan masa – masa
akhir yaitu nanti ketika konsumen sudah bosan dengan produk kita.
Masa – masa start up bisnis memang luar biasa tidak enak. Luar biasa susah. Terbukti
dengan tingginya angka kegagaln bagi pengusaha pemula.
b.
1. Masa awal dari suatu komponen atau sistem (Early stage) ditandai dengan tingginya
kegagalan yang berangsur-angsur turun seiring dengan bertambahnya waktu. Periode
inipada umunya terjadi pada alat-alat yang baru diproduksi oleh pabrik, yang pada
awalnyamemiliki suatu tingkat kerusakan tertentu (tidak nol). Laju kegagalan awal
disebabkanoleh material maupun kesalahan pembuatan alat dan komponen.
2. Masa berguna (expected normal life atau mid-life time), laju kegagalan komponen
atausystem cenderung konstan. Kerusakan yang terjadi pada periode ini tidak dapat
diramalkan sebelumnya atau berupa kerusakan mendadak (diluar kebisaaan).
3. Masa aus (wearout region atau end of life) ditandai dengan laju kegagalan yang
cenderung naik seiring dengan bertambahnya waktu. Salah satu contoh produk yang sangat
mencerminkan kurva bath-up adalah prosesor computer
c.
pemeliharaan adalah semua kegiatan atau tindakan yang dilakukan untuk
mempertahankan keadaan suatu fasilitas kembali pada kondisi erasional secara optimal
sehingga usia pemakaian dapat diperpanjang. Pemeliharaan juga bisa berarti semua
kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan keadaan satu fasilitas menjadi sedekat
mungkin dengan kondisi semula.
Pemeliharaan Terencana
Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap
kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak
direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah
pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut
perawatan darurat.
Pemeliharaan tak terencana, hanya terdapat satu macam saja, yaitu Pemeliharaan
Darurat, pemeliharaan darurat yang didefinisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu
segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius misalnya hilangnya
produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk alasan keselamatan kerja. Contoh
saat Power Suplly rusak dan kabel yang konsleting.
Pemeliharaan Pencegahan
a) Inspeksi, yaitu kegiatan pemeliharaan secara periodic dengan
melakukan pemeriksaan terhadap kondisi mesin dan komponen terkaitnya
termasuk didalamnya kegiatan perakitan dan perawatan PC.
b) Lihat, Dengar, dan Rasakan, yaitu suatu kegiatan pemeliharaan dengan
melakukan pemeriksaan kondisi mesin dan komponen terkaitnya dengan cara
penglihatan, pendengaran dan diagnosa.contoh diagnosa adalah Scandisk, Disk
Defragment dan software-software yang lain.
Pemeliharaan waktu berjalan
Adalah pemeliharaan yang dilakukan setiap hari karena kerusakan-kerusakan tertentu dan
harus diperhatikan setiap hari. Contoh Mouse dan Keyboard.
Adalah pemeliharaan yang dilakukan setiap Triwulan atau 6 Bulanan agar komponen
dapat dirawat dan diganti jika rusak. Contohnya adalah Power Suplly, Motherboard dll.
d.
pembangunan merupakan salah satu hal yang menjadi fokus pemerintah dalam melakukan
tugasnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. Pembangunan juga secara
berkelanjutan terus dicanangkan dan dilakukan oleh pemerintah untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara berkembangan yang berkemajuan. Dalam upaya melakukan
pembangunan yang direncanakan ini, pemerintah telah rampung menyusun visi Indonesia
untuk tahun-tahun selanjutnya yang kini dikenal sebagai Visi Indonesia Emas 2045.
Di mana untuk sampai kepada visinya, pemerintah atau lebih tepatnya Kepala Bappenas
Bapak Bambang Bordjonegoro dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan
Nasional 2019 menyebutkan terdapat 4 pilar yang dapat membantu Indonesia mecapai
visinya, salah satunya yaitu pembangunan yang merata dan inklusif.
Pilar di atas tidak boleh hanya menjadi teori yang tak berguna, namun harus dijadikan
acuan bagi pemerintah dalam melaksanakan tugasnya. Dalam upaya melakukan
pembangunan ini, pemerintah juga tentu saja tidak boleh hanya terfokus pada
pembangunan satu wilayah. Karena pembangunan bukan hanya diperuntukkan bagi
wilayah-wilayah besar dan berpengaruh untuk Indonesia, tapi juga untuk semua wilayah
bahkan daerah terpencil dari sudut Indonesia. Pilar pembangunan yang merata dan inklusif
menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam upaya pembangunan Indonesia yang dilakukan
oleh pemerintah dan sedikit banyak didukung oleh masyarakatnya. Pembangunan yang
dilakukan secara merata tersebut diharapkan dapat menjadi jalan bagi masyarakat di luar
daerah agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kemakmuran dan kesejahteraan
hidup dari pembangunan yang dilakukan.
Selain karena kemakmuran dan kesejahteraan bukan hanya milik suatu wilayah,
pembiayaan yang dikeluarkan untuk melakukan pembangunan ini juga bukan berasal dari
satu wilayah saja melainkan dari Indonesia. Pembiayaan yang dikeluarkan untuk visi
pembangunan ini biasanya berasal dari APBN yang merupakan himpunan dana dari
seluruh daerah di Indonesia, dari pinjaman atau hibah luar dan atau dalam negeri, atau dari
Perusahaan swasta atau BUMN yang diperuntukkan memenuhi ruang fiskal yang terbatas
sekaligus memberikan pelayanannya kepada masyarakat. Dari sisi sumber pembiayaan
dapat terlihat secara jelas bahwa biaya untuk pembangunan tidak dipungut hanya dari satu
wilayah, maka akan tidak adil jika pemerintah hanya melakukan pembangunan pada
daerah-daerah tertentu tanpa memperhatikan daerah lainnya.
e.
Penggantian atau Pembaharuan adalah:
Suatu tindakan mengganti suatu peralatan dengan peralatan yang baru agar kondisi yang
tadinya menurun menjadi standar kembali. Biasanya penggantian dilakukan apabila mesin
atau peralatan tersebut sudah tidak ekonomis atau biaya operasinya bertambah naik sesuai
dengan pertambahnya usia peralatan. Kebijakan penggantian ini ditunjukkan untuk
mencapai jumlah biaya yang minimum.
Alasan Penggantian
Ada dua alas an dasar dalam pertimbangan penggantian atau pembaharuan suatu peralatan,
yaitu :
1. Kerusakan Fisik
Kerusakan fisik hanya berhubungan dengan perubahan pada kondisi peralatan tersebut.
2. Ketinggalan Jaman
Ketinggalan jaman digunakan untuk menyatakan akibat dari perubahan diluar lingkungan
terhadap peralatn tersebut. Ketinggalan jaman terjadi sebagai akibat dari perbaikan-
perbaikan yang kontinyu pada peralatan. Sering juga terjadi karena perkembangan
teknologi yang demikian pesatnya sehingga lebih ekonomis untuk mengganti suatu
peralatan yang lebih canggih teknologinya.
Keputusan Penggantian
Keputusan penggantian erat kaitannya dengan biaya operasi ataupun Perawatan yang selalu
naik sehingga diperlukan kebijakan penggantian yang paling ekonomis.Dalam sistem
penggantian berkala (periodik) keputusan untuk mengganti atau mempertahankan alat yang
ada sudah dibuat sama pada awal tiap kurun waktu. Sistem penggantian berkala terdiri dari
dua jenis biaya dengan penghapusan dan biaya tanpa penghapusan. Namun yang akan
dibahas dalam persoalan ini adalah sistem penggantian berkala dimana terdapat biaya
penghapusan.
2. a.
Beberapa tujuan penghapusan barang milik daerah antara lain sebagai berikut:
a. Menghindari biaya pemeliharaan yang lebih besar karena dengan melakukan
penghapusan akan mengurangi beban dalam pemeliharaan dan perawatan sehingga biaya
yang dikeluarkan pemerintah menjadi lebih efisien.
b. Mengurangi penggunaan ruangan untuk gudang/tempat penyimpanan barangbarang
rusak, tidak terpakai, dan kadaluwarsa sehingga ruangan dapat dioptimalkan untuk
kegiatan yang lebih produktif selain juga untuk menjaga kenyamanan dan keindahan.
c. Mengurangi beban dalam penatausahaan barang karena dengan penghapusan,
penatausahaan lebih diprioritaskan untuk barang-barang produktif yang ada dalam
penguasaan pengguna/kuasa pengguna barang
Setiap kerugian negara/daerah akibat kelalaian, penyalahgunaan/pelanggaran hukum atas
pengelolaan barang milik negara/daerah diselesaikan melalui tuntutan ganti rugi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
3. a.
Aset pada point ke empat dimana rumah dinas mengalami yang mengalami kerusakan
ringan menurut saya pada point k empat ini memiiki tingkat kerusakan lebih ringan dan
alasan saya memilih point nomor 4 yaitu karena kerusakannya lebig ringan di banding
yang lain yang bisa di jadikan besok.
b. Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan
pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.
Seorang auditor diharapkan senantiasa bertindak sebagai seorang yang ahli dalam bidang
akuntansi dan pada bidang audit.