Anda di halaman 1dari 19

Bab 2

By
Kelompok
1
A. Q.S. Ar-Rahman/5 5: 33 tentang
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi

Al-Qur'an mengandung berbagai tema, di


antaranya mengenai ilmu pengetahuan.
Salah satu ayat yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan adalah Q.S. Ar-Rahman/55: 33
yang mendorong manusia untuk
bersemangat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
TERJEMAH
"Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak
akan mampu menembusnya, kecuali
dengan kekuatan (dari Allah)." (Q.S. Ar-
Rahman/55: 33).
PENJELASAN AYAT
Dr. Wahbah Zuhaily dalam Tafsir al-Munir Jilid 14
menjelaskan tentang maksud dari "menerobos atau
menembus penjuru langit dan bumi" adalah berlari
untuk menghindari ketetapan (qada dan qadar) Allah
Swt. Ayat ini memiliki makna bahwa jin dan manusia
tidak akan mampu melepaskan diri dari segala
ketetapan Allah Swt. dan kekuasaan-Nya. Tidak ada
yang bisa menyelamatkan mereka, kecuali kekuatan
dari Allah Swt. sehingga itu adalah hal yang mustahil.
ISI DAN KANDUNGAN AYAT

a. Seruan kepada jin dan manusia dari Allah Swt. d. Adanya kemungkinan bagi manusia
yang membebaskan mereka untuk menembus untuk mengeksplorasi luar angkasa
atau melintasi langit dengan kemampuan mereka dengan sulthan (kekuatan ilmu
sebagai kasih sayang Allah Swt.; pengetahuan dan teknologi), tetapi
b. Baik jin maupun manusia tidak dapat kemampuannya itu terbatas;
menghindar dari qada dan qadar Allah Swt. juga e. Mendorong manusia untuk menuntut
dari kekuasaan-Nya; ilmu serta memajukan ilmu pengetahuan
c. Baik jin maupun manusia juga tidak akan dapat dan teknologi;
menghindar dari tanggung jawab atas segala amal f. Kekuatan yang dimiliki manusia adalah
yang dilakukan selama di dunia; karunia Allah Swt.
Perilak u ya n g M en cer min ka n
Kandu ng an Q.S. Ar-R ah ma n/5 5: 33

a. Senantiasa bersyukur kepada c. Menyadari akan keterbatasan kemampuan


Allah Swt. atas segala bentuk manusia dalam mengarungi alam raya di
dan jenis kenikmatan yang hadapan kekuasaan Allah Swt.;
dianugerahkan-Nya kepada d. Berupaya istikamah dalam ketaatan kepada
manusia (juga kepada jin); Allah Swt. dan rela menerima semua
b. Senantiasa bersemangat dalam ketetapan/takdir-Nya;
menuntut ilmu dan melakukan e. Selalu memohon kepada Allah Swt. agar
penelitian terhadap alam raya diberikan ketetapan iman dan Islam hingga
yang terhampar; akhir hayat.
Abu Darda lalu berkata, "Aku mendengar
B. Hadis tentang Ilmu Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa
Pengetahuan dan meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka
Teknologi Allah akan memudahkan baginya jalan ke
surga. Sungguh, para malaikat
merendahkan sayapnya sebagai tanda
Dari Katsir bin Qais ia berkata, "Aku
kerelaan kepada penuntut ilmu. Orang yang
pernah duduk bersama Abu Darda di berilmu akan dimintakan maaf oleh
Masjid Damaskus, lalu datanglah penduduk langit dan bumi, hingga ikan yang
seorang laki-laki kepadanya dan ada di dasar laut. Kelebihan seorang alim
berkata, "Wahai Abu Darda, dibanding ahli ibadah seperti keutamaan
sesungguhnya aku datang kepadamu rembulan pada malam purnama atas
seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris
dari kota Rasulullah Saw., karena
para nabi, dan para nabi tidak mewariskan
sebuah hadis yang sampai kepadaku, dinar dan dirham, mereka hanyalah
bahwa engkau meriwayatkannya dari mewariskan ilmu. Barang siapa
Rasulullah Saw. Tidaklah aku datang mengambilnya, maka ia telah mengambil
kecuali untuk itu." bagian yang banyak." (H.R. Abu Daud)
Isi dan Kandungan
Hadis
a. Menuntut ilmu merupakan kewajiban setiap d. "Ibarat bulan purnama yang
muslim. Rasulullah Saw. memberi jaminan bagi bersinar di antara bintang-bintang",
penuntut ilmu menuju surga, merupakan jalan itulah perumpamaan perbandingan
mulia, dan bagian dari jihad sehingga orang seorang alim dengan seorang ahli
yang wafat saat menuntut ilmu termasuk ke
ibadah.
dalam golongan orang syahid.
e. Ulama merupakan pewaris para
b. Para malaikat senang terhadap orang-orang
yang gigih dalam menuntut berbagai ilmu nabi, sehingga manusia tetap berada
pengetahuan. di jalur yang benar di jalan Allah Swt.
c. Seluruh makhluk yang berada di bumi dan di Oleh karena itu, orang yang
langit akan memohonkan ampunan, doa ini beruntung adalah orang yang
dikhususkan bagi orang-orang yang giat dan mengikuti jejak para nabi dan rasul
bersemangat untuk menuntut ilmu. dengan cara giat menimba ilmu dari
para ulama.
Sikap dan Perilaku yang
Mencerminkan Hadis tentang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
a. Bersemangat untuk mencari ilmu tanpa
mengenal batas usia karena meyakini bahwa d. Mengamalkan ilmu yang telah
mencari ilmu merupakan wujud perjuangan di dipelajari dalam kehidupan sehari
jalan Allah Swt. hari, termasuk berbagi pengetahuan
b. Tidak hanya mencari ilmu, tetapi juga
kepada orang lain sehingga
bersemangat dalam mengamalkannya.
melahirkan kebaikan dan terasa
Kebangkitan umat Islam tidak diraih hanya
manfaatnya.
dengan tekun beribadah, tetapi juga dengan
kemajuan ilmu pengetahuan yang e. Selalu rendah hati dan merasa
disatupadukan dengan ibadah dan ketaatan masih banyak yang belum diketahui
kepada Allah Swt. agar terhindar dari sikap takabur dan
c. Selalu berupaya menambah ilmu membanggakan diri dengan ilmu yang
pengetahuan agar mampu menyesuaikan diri dimiliki. Kemampuan dan kecerdasan
seiring dengan berkembangnya zaman. manusia ada batasannya.
C. Meyakini bahwa Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
adalah Perintah Agama

Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan


beberapa pengetahuan manusia tentang
alam empiris yang tersusun secara logis
dan sistematis, sedangkan teknologi
adalah penerapan dari ilmu pengetahuan
tersebut. Islam adalah agama yang
memerintahkan untuk menuntut ilmu
pengetahuan.
C. Meyakini bahwa Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
adalah Perintah Agama

Seperti yang dijelaskan Q.S. At-Taubah/9: 122


yang artinya: "Tidak sepatutnya orang-orang
mukmin pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara
mereka tidak pergi (tinggal bersama Rasulullah)
untuk memperdalam pengetahuan agama mereka
dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali, agar mereka dapat
menjaga dirinya?"
C. Meyakini bahwa Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
adalah Perintah Agama

Begitu juga dalam Q.S. Al-Mujadalah/58: 11 yang


artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila
dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam
majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya akan memberi
kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah, "
(kamu) berdirilah, Allah niscaya akan mengangkat
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
Setiap mukmin memiliki tiga

menuntut kewajiban terkait ilmu, yaitu (1)


menuntut ilmu, (2)

ilmu mengamalkannya, dan (3)


mengajarkannya kepada orang
lain.

Hukum menuntut ilmu itu terbagi Secara bahasa, kata ilmu bertentangan
dua, yaitu: dengan kata bodoh atau jahil. Islam
1. Fardu 'ain, yaitu menuntut ilmu sangat mengagungkan ilmu karena
yang sifatnya wajib bagi semua semua ajarannya didasarkan pada ilmu.
orang yang beriman, misalnya yang Misalnya dalam pelaksanaan salat, orang
terkait dengan masalah agama. yang salat harus tahu ilmu tentang salat
2. Fardu kifayah, yaitu ilmu-ilmu yang meliputi arti, syarat, rukun, sunah,
yang harus ada di kalangan umat dan larangannya. Begitu juga, ibadah
Islam, misalnya ilmu yang terkait lainnya, baik yang mahdah maupun gairu
dengan masalah duniawi. mahdah.
Adapun pentingnya menuntut ilmu,
antara lain:

a. bernilai ibadah; e. mendapat pahala


b. termasuk wujud perjuangan di jalan yang besar atas
Allah Swt. karena menghadapi musuh kebermanfaatan ilmu;
yang tidak diinginkan berupa f. mendapat doa dari
kebodohan dan keterbelakangan; semua makhluk, yang
c. mengantarkan pada derajat atau ada di langit maupun
kedudukan yang tinggi di sisi Allah bumi;
Swt. dan manusia; g. memudahkan
d. merupakan syarat amalan seorang terbukanya jalan
muslim diterima; menuju surga.
D. Membiasakan Diri Bersikap
Adaptif terhadap Perkembangan
Ilmu Pengetahuan

Wahyu yang pertama turun adalah Q.S. Al-


'Alaq/96: 1-5, diawali kata iqra' yang
maknanya bukan hanya membaca, tetapi juga
mengkaji, meneliti, mendalami, menganalisis
yang terkait dengan menimba ilmu.
D. Membiasakan Diri Bersikap
Adaptif terhadap Perkembangan
Ilmu Pengetahuan

Pada masa awal Islam, sejarah mengisahkan bahwa


apabila ada tawanan perang yang memiliki kemampuan
baca tulis, cara pembebasannya dengan mengajarkan
umat Islam tentang baca tulis (literasi). Hal tersebut,
menunjukkan bahwa Rasulullah Saw. memiliki perhatian
tentang ilmu, dan tidak heran jika selama 7 abad
pertama, umat Islam tampil sebagai perintis dan
pengembang IPTEK, sehingga mampu menorehkan tinta
emas dalam sejarah peradaban manusia.
D. Membiasakan Diri Bersikap
Adaptif terhadap Perkembangan
Ilmu Pengetahuan

Ditandai lahirnya para cendekiawan muslim seperti Ibnu


Sina, Ibnu Haitham, Abbas bin Firnas, Al-Jazari, dan
sebagainya. Ada kaidah yang harus dibiasakan oleh setiap
pencari ilmu sebagai bentuk sikap adaptif terhadap
IPTEK. Bagi para pencari ilmu, tentunya tidak asing
dengan syair Imam Syafi'i: "Saudaraku, kamu tidak akan
mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan
aku beritahukan perinciannya dengan jelas: kecerdasan,
ketamakan dalam ilmu, kesungguhan, harta benda,
menghormati guru, dan waktu yang panjang."
Pelajaran yang dapat diambil dari
nasihat Imam Syafi'i tersebut,
antara lain sebagai berikut.

1. Kecerdasan yang diupayakan, seperti 4. Mencari ilmu memerlukan bekal sebagai biaya.
menyimak materi, membaca, mencatat, Jangan ada rasa sayang dengan harta bila terkait
berdiskusi, dan mengulang-ngulang materi dengan ilmu. Contohnya untuk membeli buku dan
tersebut. membayar kursus.
2. Ketamakan dalam ilmu artinya memiliki 5. Menghormati guru. Keberadaan guru sebagai
semangat yang tinggi dan antusias dalam pembimbing sangat diperlukan bagi para pencari
menuntut ilmu. ilmu walaupun di era informasi digital ilmu dapat
3. Kesungguhan, maksudnya jangan dengan mudah diakses.
mengikuti hawa nafsu yang berbentuk 6. Waktu yang panjang berarti bahwa dalam
kemalasan, rasa lelah, dan bosan. Ingatlah menuntut ilmu memerlukan jangka waktu, tidak
kata bijak man jadda wa jadda yang artinya bisa instan. Perlu ketekunan dan kesabaran selama
siapa yang bersungguh pasti akan berhasil. proses menuntut ilmu.
thank you
for
listening

Anda mungkin juga menyukai