Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki yang sangat penting. Orang-orang yang memiliki pengetahuan dan dikuasai golongan kafir. Seperti ilmu kedokteran, Allah Swt. menjanjikan dengan derajat yang tinggi di sisi-Nya, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya. apalagi di sisi manusia lainnya. Demikian pula Rasulullah saw. b. Fardu ‘Ain yang menganjurkan setiap umat Islam agar menuntut ilmu Hukum mencari ilmu menjadi fardu ‘ain jika ilmu itu tidak boleh setinggi-tingginya. Rasulullah Saw. menyatakan bahwa orang- ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala orang yang menuntut ilmu sama besar pahalanya dengan orang situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan yang berjihad di jalan Allah Swt. segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.
Kewajiban Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu Banyak sekali ayat al-Qur’ān atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut Orang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya ditujukan kepada laki-laki maupun perempuan. diberikan keutamaan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Perumpamaan keutamaan untuk membaca atau belajar. orang alim dengan orang ahli ibadah seperti keutamaan antara bulan purnama dan bintang. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang وفضُل العالِم على العابِد كفضِل القمِر على سائِر الكواكِب إَّن العلماَء ورثُة األنبياِء إَّن األنبياَء لم mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia يوِّر ثوا ديناًرا وال دْر هًم ا إَّنما وَّرثوا العلَم فَم ن أخَذ ِبِه فقد أخَذ بحٍّظ وافٍر apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5) "Keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan ahli ibadah, seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, menandakan bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak (tetapi) mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mampu dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya. Walau memang mengambilnya, berarti dia telah mengambil keberuntungan yang ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. dan banyak." [HR.Abu Dawud no.3641, At-Tirmidzi no.2682]. Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan perempuan. Akan tetapi, dalam menuntut ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka Kriteria Orang yang Menuntut Ilmu bumi dan sebagai hamba (‘abid). Untuk menjadi khalifah yang Beberapa kriteria atau karakter orang yang menuntut ilmu sukses, maka sudah barang tentu membutuhkan ilmu diantaranya: pengetahuan yang memadai. - Mencintai ilmu sebagaimana ia mencintai Allah Demikian pula sebagai hamba, untuk mencapai tingkat - Menghindari hal-hal yang dapat melalaikan keyakinan (keimanan) tertinggi kepada Allah Swt. dan makhluk- - Jiwanya bersih dari sifat-sifat tercela makhluk-Nya yang gaib dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas. - Tidak sombong - Menjaga kesucian - Belajar di setiap waktu dan tidak mudah puas dalam mencari Hukum Menuntut Ilmu ilmu
Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian,