Anda di halaman 1dari 21

TUGAS INDIVIDU REVIEW JURNAL

Nama : Aperlin Zebua

NIM : 2321035

Kelas : Jc-8

A. JURNAL I

REVIEW JURNAL I

Judul Studi Multi-Fase, Multi-Metode tentang Pengalaman


Hidup Pemuda Minoritas Etnis di Selandia Baru:
Mengatasi Marginalisasi dan Mendorong Kesehatan
Mental dan Kesejahteraan
Penulis (Tahun) Ramalho dkk. (2023)

Penerbit BMC Kesehatan Masyarakat

Variabel Pengalaman diskriminasi, kesehatan mental,


kesejahteraan

Metode a. Studi kuantitatif deskriptif menggunakan analisis


data sekunder dari survei nasional
b. Studi tentang wacana publik dengan
menggunakan analisis wacana kritis dan analisis
konten media
c. Studi pengalaman hidup menggunakan
wawancara mendalam dan analisis tematik

Temuan/Hasil a. Sebaran pengalaman diskriminasi dan


dampaknya terhadap kesehatan mental dan
kesejahteraan pemuda minoritas etnis di Selandia
Baru
b. Analisis wacana publik tentang marginalisasi dan
rasisme dalam media cetak dan media sosial
berbasis Selandia Baru
c. Pemahaman mendalam tentang pengalaman
sehari-hari peserta terkait identitas lintas dan
dampaknya terhadap kesehatan mental dan
kesejahteraan
Fenomena/Gap Studi ini bertujuan untuk mengatasi implikasi
rasisme dan marginalisasi terhadap kesehatan mental
dan kesejahteraan pemuda minoritas etnis di
Selandia Baru, yang merupakan area yang kurang
dieksplorasi dalam penelitian kesehatan masyarakat.
Identifikasi Masalah Studi ini bertujuan untuk memahami pengalaman
diskriminasi dan dampaknya terhadap kesehatan
mental dan kesejahteraan pemuda minoritas etnis di
Selandia Baru.

Batasan Masalah Studi ini berfokus pada pemuda minoritas etnis di


Selandia Baru dan tidak mencakup kelompok usia
atau etnisitas lainnya.

Rumusan Masalah Bagaimana pengalaman diskriminasi


memengaruhi kesehatan mental dan
kesejahteraan pemuda minoritas etnis di Selandia
Baru?
Tujuan Studi ini bertujuan untuk mengatasi implikasi rasisme
dan marginalisasi terhadap kesehatan mental dan
kesejahteraan pemuda minoritas etnis di Selandia Baru
serta untuk mengembangkan bentuk seni kreatif
sebagai sarana representasi kolektif.

Manfaat Studi ini bertujuan untuk memberikan informasi


kepada kebijakan dan program kesehatan yang
sudah ada, berkontribusi pada wacana publik tentang
marginalisasi, dan memberdayakan pemuda
minoritas etnis untuk menemukan solusi mereka
sendiri.
Teori Dasar Studi ini menggunakan pendekatan interseksional
untuk memahami sistem penindasan dan ketahanan
yang berlapis dan berinteraksi yang membentuk
pengalaman hidup pemuda minoritas etnis.
Indikator Sebaran pengalaman diskriminasi

Hipotesis Pemuda minoritas etnis di Selandia Baru yang


mengalami diskriminasi lebih cenderung memiliki
kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih
buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak
mengalami diskriminasi.
Kerangka Berfikir Studi ini mengadopsi pendekatan multi-fase, multi-
metode untuk memahami pengalaman hidup pemuda
minoritas etnis di Selandia Baru. Ini menggabungkan
analisis kuantitatif, analisis wacana kritis,
wawancara mendalam, dan proses co-design
partisipatif. Studi ini dipandu oleh pendekatan
interseksional, mengakui beragam sistem penindasan
dan ketahanan yang membentuk pengalaman
pemuda minoritas etnis.
Keterbatasan Studi ini berfokus khusus pada pemuda minoritas
etnis di Selandia Baru dan mungkin tidak dapat
digeneralisasi ke populasi atau konteks lain.
Rekomendasi Intervensi kebijakan dan program harus
dikembangkan untuk mengatasi pengalaman
diskriminasi dan mempromosikan kesehatan mental
dan kesejahteraan pemuda minoritas etnis di
Selandia Baru.
Simpulan Studi ini menyoroti prevalensi diskriminasi yang
dialami oleh pemuda minoritas etnis di Selandia
Baru dan dampak negatifnya pada kesehatan mental
dan kesejahteraan mereka. Ini menekankan
pentingnya mengatasi marginalisasi dan
mempromosikan ketahanan di kalangan populasi ini.
Proses co-design dan pengembangan bentuk seni
kreatif memberikan platform bagi pemuda minoritas
etnis untuk bersama-sama mewakili pengalaman
mereka dan berkontribusi pada perubahan positif.

B. JURNAL II

REVIEW JURNAL II

Judul Analisis Multi-Regional Input-Output untuk


Menganalisis Keterkaitan Air-Energi-Makanan
dalam Inisiatif Jalur Sutra.
Penulis (Tahun) Xiang-Yan Qian, Qiao-Mei Liang, Li-Jing Liu, Kun
Zhang, Yu Liu (2021)
Penerbit Journal of Cleaner Production

Variabel Keterkaitan Air-Energi-Makanan (WEF Nexus)


Metode: Analisis Input-Output Multi-Regional
(MRIO)
Metode Analisis Input-Output Multi-Regional

Temuan/Hasil Analisis MRIO digunakan untuk menggambarkan isu


keterkaitan WEF dalam aktivitas ekonomi Inisiatif
Jalur Sutra. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa
terdapat ketimpangan pertukaran antara sumber daya
WEF dan manfaat ekonomi dalam perdagangan
Inisiatif Jalur Sutra
Fenomena/Gap Terdapat kebutuhan untuk menganalisis keterkaitan
WEF dalam konteks Inisiatif Jalur Sutra dan
mengidentifikasi faktor-faktor penting yang
mempengaruhi perubahan keterkaitan WEF dalam
rentang waktu tertentu
Identifikasi Masalah Kurangnya pemahaman tentang keterkaitan WEF
dalam Inisiatif Jalur Sutra dan ketimpangan
pertukaran antara sumber daya WEF dan manfaat
ekonomi dalam perdagangan
Batasan Masalah Penelitian ini hanya berfokus pada analisis
keterkaitan WEF dalam Inisiatif Jalur Sutra dan tidak
mempertimbangkan elemen lingkungan lainnya seperti
karbon, nitrogen, dan fosfor.

Rumusan Masalah Bagaimana keterkaitan WEF dalam Inisiatif Jalur


Sutra dan bagaimana ketimpangan pertukaran antara
sumber daya WEF dan manfaat ekonomi dalam
perdagangan?
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
keterkaitan WEF dalam Inisiatif Jalur Sutra dan
mengungkap ketimpangan pertukaran antara sumber
daya WEF.
Manfaat Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang keterkaitan Air-Energi-Makanan dalam
konteks Inisiatif Jalur Sutra dan mengidentifikasi
ketimpangan pertukaran antara sumber daya WEF dan
manfaat ekonomi dalam perdagangan
Teori Dasar Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis
Input-Output Multi-Regional (MRIO) untuk
menganalisis keterkaitan WEF dalam Inisiatif Jalur
Sutra.
Indikator Indikator yang digunakan dalam penelitian
ini adalah keterkaitan Air-Energi-Makanan dalam
aktivitas ekonomi Inisiatif Jalur Sutra.
Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat
ketimpangan pertukaran antara sumber daya WEF dan
manfaat ekonomi dalam perdagangan Inisiatif Jalur
Sutra
Kerangka Berfikir Penelitian ini menggunakan kerangka berfikir WEF
Nexus untuk menganalisis keterkaitan Air-Energi-
Makanan dalam Inisiatif Jalur Sutra dan
mengidentifikasi faktor-faktor penting yang
mempengaruhi perubahan keterkaitan WEF dalam
rentang waktu tertentu
Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini adalah fokus hanya pada
analisis keterkaitan WEF dalam Inisiatif Jalur Sutra
dan tidak mempertimbangkan elemen lingkungan
lainnya seperti karbon, nitrogen, dan fosfor
Rekomendasi Berdasarkan temuan penelitian ini, disarankan untuk
mempertimbangkan pengelolaan yang lebih baik
terkait keterkaitan Air-Energi-Makanan dalam
Inisiatif Jalur Sutra untuk mencapai pengembangan
yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Simpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat
ketimpangan pertukaran antara sumber daya WEF
dan manfaat ekonomi dalam perdagangan Inisiatif
Jalur Sutra, dan diperlukan upaya pengelolaan yang
lebih.

C. JURNAL III

REVIEW JURNAL III

Judul Dampak Manajemen Sumber Daya Manusia Hijau


pada Perilaku Kewarganegaraan Organisasi: Peran
Mediasi Identifikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja.
Penulis (Tahun) Freire, Carla, dan Pietra Pieta (2022)

Penerbit Keberlanjutan

Variabel Manajemen Sumber Daya Manusia Hijau (GHRM),


Perilaku Kewarganegaraan Organisasi (OCB),
Identifikasi Organisasi (OP), Kepuasan Kerja (JS)
Metode Pemodelan Persamaan Struktural (SEM)
menggunakan Partial Least Squares (PLS).

Temuan/Hasil Studi ini menemukan bahwa GHRM berpengaruh


positif terhadap OCB, dan hubungan ini dimediasi
oleh identifikasi organisasi dan kepuasan kerja.
Fenomena/Gap Studi ini mengatasi kekurangan dalam pemahaman
hubungan antara GHRM dan OCB, serta peran
mediasi identifikasi organisasi dan kepuasan kerja.
Identifikasi Masalah Studi ini bertujuan untuk menyelidiki dampak GHRM
pada OCB dan menjelajahi mekanisme mediasi yang
terlibat.
Batasan Masalah Studi ini berfokus pada industri perhotelan di Sharm
El-Sheikh, Mesir, dan hanya melibatkan staf yang
berhubungan dengan tamu dengan pengalaman
minimal tiga tahun.

Rumusan Masalah Studi ini bertujuan untuk menguji hubungan antara


GHRM dan OCB, serta peran mediasi identifikasi
organisasi dan kepuasan kerja di antara staf yang
berhubungan dengan tamu di industri perhotelan.
Tujuan Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai dampak
GHRM pada OCB, menguji peran mediasi
identifikasi organisasi dan kepuasan kerja, dan
memberikan wawasan bagi organisasi untuk
meningkatkan OCB melalui praktik GHRM.
Manfaat Studi ini memberikan implikasi praktis bagi
organisasi untuk menerapkan praktik GHRM yang
mendorong OCB, yang dapat mengarah pada
peningkatan kinerja organisasi dan keberlanjutan.
Teori Dasar Studi ini didasarkan pada teori kebanggaan organisasi
(Gouthier dan Rhein, 2011) dan perspektif kapabilitas
organisasi dalam manajemen pengetahuan (Gold et
al.,(2001).
Indikator Praktik GHRM diukur dengan skala enam item,
sedangkan OCB, identifikasi organisasi, dan
kepuasan kerja diukur menggunakan skala yang
sudah mapan dari penelitian sebelumnya.
Hipotesis Studi ini mengajukan beberapa hipotesis, termasuk
hubungan positif antara GHRM dan OCB, peran
mediasi identifikasi organisasi dan kepuasan kerja
dalam hubungan GHRM-OCB, serta peran moderasi
nilai-nilai hijau individu.
Kerangka Berfikir Studi ini menggunakan pendekatan fenomenologi
deskriptif dengan lensa interseksional untuk
menganalisis data.
Keterbatasan Studi ini terbatas pada pemuda minoritas etnis di
Selandia Baru dan mungkin menghadapi tantangan
dalam perekrutan serta hambatan bahasa.
Rekomendasi Studi ini menyarankan penggunaan metode penelitian
desain generatif partisipatif dan bentuk seni kreatif
untuk... (Kalimat ini terputus dan tidak memiliki
kelanjutan dalam teks yang Anda berikan.)
Simpulan Secara keseluruhan, studi ini memberikan bukti
empiris tentang dampak positif praktik Manajemen
Sumber Daya Manusia Hijau (GHRM) pada Perilaku
Kewarganegaraan Merek (BCB) di industri
perhotelan. Temuan tersebut menyoroti peran mediasi
Identifikasi Organisasi (OP) dalam hubungan antara
praktik GHRM dan BCB, serta peran moderasi Nilai
Hijau Individu (IGVs) dalam hubungan ini.
D. JURNAL IV

REVIEW JURNAL IV

Judul Hubungan Pratik Manajemen Ramah Lingkungan


Dan Citra Perusahaan: The Peran Mediasi Sosial
Perusahaan.
Penulis (Tahun) C.ling (2022)

Penerbit Honandae-gil,Gwangsan-Gwangju

Variabel Green management practices, corporate social


responsibility (CSR), enterprise image
Metode Penelitian ini menggunakan model evaluasi
manajemen hijau(GGR, 2009) untuk menginvestigasi
hubungan antara praktik manajemen hijau dan citra
perusahaan.
Temuan/Hasil Praktik manajemen hijau memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap CSR, dan CSR memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap citra perusahaan. Selain
itu, CSR juga berperan sebagai mediator antara
praktik manajemen hijau dan citra perusahaan.
Fenomena/Gap Studi ini mengisi kesenjangan pengetahuan tentang
hubungan antara praktik manajemen hijau dan citra
perusahaan, serta peran mediasi CSR dalam hubungan
tersebut.
Identifikasi Masalah Kurangnya pemahaman tentang bagaimana praktik
manajemen hijau mempengaruhi citra perusahaan dan
peran CSR dalam hubungan tersebut.
Batasan Masalah Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan
konstruksi di Korea.

Rumusan Masalah Bagaimana praktik manajemen hijau


mempengaruhicitra perusahaandan apakah CSR
memediasi hubungan tersebut?
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji
hubungan antara praktik manajemen hijau, CSR, dan
citra perusahaan, serta untuk mengetahui apakah CSR
memediasi hubungan antara praktik manajemen hijau
dan citra perusahaan.
Manfaat Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang pentingnya praktik manajemen
hijau dan CSR dalam meningkatkan citra perusahaan,
serta memberikan panduan bagi perusahaan dalam
mengimplementasikan praktik manajemen hijau dan
CSR.
Teori Dasar Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini
mencakup konsep manajemen hijau, tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR), dan citra perusahaan. Teori
manajemen hijau mengacu pada pengelolaan bisnis
yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan dan meningkatkan kinerja
lingkungan perusahaan
Indikator Indikator yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi praktik manajemen hijau, CSR, dan citra
perusahaan. Praktik manajemen hijau diukur dengan
menggunakan model evaluasi manajemen hijau
(GGR, 2009) yang mencakup faktor-faktor seperti
emisi gas rumah kaca, polusi lingkungan, dan
efisiensi sumber daya [6]. CSR diukur dengan
menggunakan pertanyaan yang digunakan oleh
Park et al. (2012), yang mencakup aspek-aspek
seperti manajemen etis dan kontribusi sosial [3]. Citra
perusahaan diukur dengan menggunakan instrumen
yang dikembangkan oleh Winters (1986), yang
mencakup aspek-aspek seperti teknologi perusahaan
dan daya saing
Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa
praktik manajemen hijau akan memiliki pengaruh
positif terhadap CSR, dan CSR akan memiliki
pengaruh positif terhadap citra perusahaan. Selain itu,
CSR juga diharapkan memediasi hubungan antara
praktik manajemen hijau dan citra perusahaan.
Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah bahwa
praktik manajemen hijau akan meningkatkan CSR
perusahaan, yang pada gilirannya akan meningkatkan
citra perusahaan.
Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah fokus
hanya pada perusahaan konstruksi di Korea. Hal ini
dapat membatasi generalisasi temuan untuk industri
lain atau konteks internasional. Selain itu, penelitian
ini juga menggunakan metode analisis faktor
eksploratori untuk menguji validitas dan reliabilitas
instrumen pengukuran, yang dapat mempengaruhi
keakuratan hasil.
Rekomendasi Berdasarkan temuan penelitian ini, disarankan agar
perusahaan-perusahaan mengimplementasikan
praktik manajemen hijau dan CSR sebagai
strategi untuk meningkatkan citra perusahaan.
Perusahaan juga perlu memperhatikan pentingnya
komunikasi yang efektif tentang praktik-praktik ini
kepada masyarakat agar citra perusahaan dapat
ditingkatkan secara signifikan.
Simpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa praktik
manajemen hijau memiliki pengaruh positif terhadap
CSR, dan CSR memiliki pengaruh positif terhadap
citra perusahaan. Selain itu, CSR juga berperan
sebagai mediator antara praktik manajemen hijau dan
citra perusahaan. Temuan ini menunjukkan
pentingnya implementasi praktik manajemen hijau
dan CSR dalam meningkatkan citra perusahaan.
Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan
dalam hal fokus pada perusahaan konstruksi di
Korea. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk menguji hubungan ini di industri
lain dan konteks internasional.

E. JURNAL V

REVIEW JURNAL V

Judul Dampak Pengaturan Kerja Alternatif, Rekomendasi


Karyawan, dan Atribut Pekerjaan terhadap Daya
Tarik Pengusaha dan Niat Mengejar Pekerjaan:
Investigasi Dua Studi.
Penulis (Tahun) F.Ahamad,S. Khan, S. Zafar (2019)

Penerbit Journal of Business and Psychology,

Variabel Pengaturan kerja alternatif, rekomendasi karyawan,


atribut pekerjaan, daya tarik pengusaha, niat
mengejar pekerjaan
Metode Studi 1 menggunakan desain antara kelompok 2 × 2 ×
2 dengan 320 mahasiswa MBA di India. Studi 2
menggunakan desain antara kelompok 3 × 2 × 2
dengan 360 mahasiswa MBA di India.
Temuan/Hasil Studi 1 menunjukkan bahwa manfaat
keseimbangan kerja-hidup, rekomendasi karyawan,
dan atribut pekerjaan secara signifikan mempengaruhi
daya tarik pengusaha. Studi 2 menunjukkan bahwa
manfaat keseimbangan kerja-hidup, rekomendasi
karyawan, dan atribut pekerjaan secara interaktif
mempengaruhi niat mengejar pekerjaan.
Fenomena/Gap Penelitian sebelumnya belum mengeksplorasi
interaksi antara manfaat keseimbangan kerja-hidup,
rekomendasi karyawan, dan atribut pekerjaan
dalam mempengaruhi daya tarik pengusaha dan niat
mengejar pekerjaan.
Identifikasi Masalah : Bagaimana manfaat keseimbangan kerja-hidup,
rekomendasi karyawan, dan atribut pekerjaan
berinteraksi dalam mempengaruhi daya tarik
pengusaha dan niat mengejar pekerjaan?
Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa MBA di
India.

Rumusan Masalah Bagaimana manfaat keseimbangan kerja-hidup,


rekomendasi karyawan, dan atribut pekerjaan
berinteraksi dalam mempengaruhi daya tarik
pengusaha dan niat mengejar pekerjaan?
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh interaksi antara manfaat
keseimbangan kerja-hidup, rekomendasi karyawan,
dan atribut pekerjaan terhadap daya tarik pengusaha
dan niat mengejar pekerjaan pada mahasiswa MBA di
India.
Manfaat Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik
pengusaha dan niat mengejar pekerjaan pada
mahasiswa MBA di India. Hasil penelitian ini dapat
membantu perusahaan dalam mengembangkan
strategi perekrutan dan retensi karyawan yang efektif.
Teori Dasar Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori sinyal (Spence,
1973). Teori ini menyatakan bahwa organisasi
menggunakan atribut pekerjaan, manfaat
keseimbangan kerja-hidup, dan rekomendasi
karyawan sebagai sinyal untuk meningkatkan persepsi
daya tarik pengusaha oleh pencari kerja.
Indikator Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah
daya tarik pengusaha dan niat mengejar pekerjaan.
Daya tarik pengusaha diukur dengan skala yang
dikembangkan oleh Highhouse et al. (2003),
sedangkan niat mengejar pekerjaan diukur dengan
skala yang dikembangkan oleh peneliti.
Hipotesis Terdapat tiga hipotesis dalam penelitian ini. Hipotesis
pertama adalah bahwa manfaat keseimbangan kerja-
hidup, rekomendasi karyawan, dan atribut pekerjaan
secara individual akan berpengaruh positif terhadap
daya tarik pengusaha. Hipotesis kedua adalah bahwa
terdapat interaksi antara pengaturan kerja alternatif
dan rekomendasi karyawan yang akan mempengaruhi
niat mengejar pekerjaan. Hipotesis ketiga adalah
bahwa terdapat interaksi antara manfaat
keseimbangan kerja-hidup, rekomendasi karyawan,
dan atribut pekerjaan yang akan mempengaruhi daya
tarik pengusaha.
Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam penelitian ini didasarkan
pada teori sinyal (Spence, 1973) yang menyatakan
bahwa organisasi menggunakan atribut pekerjaan,
manfaat keseimbangan kerja-hidup, dan rekomendasi
karyawan sebagai sinyal untuk meningkatkan persepsi
daya tarik pengusaha oleh pencari kerja. Penelitian ini
juga menggabungkan konsep alternative work
arrangements dan interaksi antara variabel-
variabel yang mempengaruhi daya tarik pengusaha
dan niat mengejar pekerjaan.
Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini adalah fokus pada
mahasiswa MBA di India, sehingga generalisasi hasil
penelitian ini terbatas pada populasi tersebut. Selain
itu, penelitian ini menggunakan desain antara
kelompok, sehingga tidak dapat mengevaluasi
perubahan individu dari waktu ke waktu. Selain itu,
penelitian ini juga menggunakan metode self-report
yang dapat mempengaruhi validitas hasil.
Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi
perusahaan untuk mempertimbangkan pentingnya
manfaat keseimbangan kerja-hidup, rekomendasi
karyawan, dan atribut pekerjaan dalam meningkatkan
daya tarik pengusaha dan niat mengejar pekerjaan.
Perusahaan juga dapat memanfaatkan platform seperti
Glassdoor untuk mempromosikan rekomendasi positif
dari karyawan sebagai sinyal keattraktifan organisasi.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan
pentingnya mempertimbangkan interaksi antara
variabel-variabel tersebut dalam merancang strategi
perekrutan dan retensi karyawan.
Simpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa manfaat
keseimbangan kerja-hidup, rekomendasi karyawan,
dan atribut pekerjaan secara individual maupun dalam
interaksi dapat mempengaruhi daya tarik pengusaha
dan niat mengejar pekerjaan pada mahasiswa MBA di
India.

F. JURNAL VI

REVIEW JURNAL VI
Judul Pemetaan Dasar Bukti untuk Intervensi dalam
Meningkatkan Hasil Anak dan Remaja di Tempat
Penampungan di Luar Rumah: Tinjauan Lingkup
Penulis (Tahun) Evans et al. (2023)

Penerbit Systematic Reviews

Variabel Tinjauan ini mengkaji karakteristik intervensi, teori


program, jenis bukti, desain penelitian, dan domain
hasil intervensi.
Metode Tinjauan ini menggunakan metode tinjauan lingkup
dan pemetaan sistematis untuk memetakan dasar
bukti.
Temuan/Hasil Tinjauan ini mengidentifikasi kurangnya deskripsi
teori program intervensi, dengan kurang dari sepertiga
intervensi yang dilaporkan memiliki dasar teoritis.
Dasar bukti sebagian besar terletak di Amerika
Serikat, menunjukkan kurangnya pengetahuan tentang
implementasi pendekatan yang berbeda dalam
konteks yang beragam.
Fenomena/Gap Tinjauan ini mengidentifikasi kesenjangan dalam
pemahaman bagaimana intervensi berinteraksi dengan
kondisi sistem dalam menghasilkan hasil. Juga
diperlukan pengetahuan lebih lanjut tentang
implementasi intervensi dalam konteks, budaya,
dan negara yang berbeda.
Identifikasi Masalah Tinjauan ini bertujuan untuk memetakan dasar bukti
untuk intervensi dalam meningkatkan hasil anak dan
remaja di tempat penampungan di luar rumah.
Batasan Masalah Tinjauan ini mengidentifikasi batasan dalam cakupan
dan metodologi sintesis yang ada, termasuk fokus pada
rentang negara yang terbatas dan kondisi yang dapat
didiagnosis secara khusus.

Rumusan Masalah Tinjauan ini bertujuan untuk mengatasi kurangnya


pengetahuan tentang intervensi dalam meningkatkan
hasil anak dan remaja di tempat penampungan di luar
rumah, terutama dalam konteks, budaya, dan negara
yang beragam.
Tujuan memetakan dasar bukti untuk intervensi dalam
meningkatkan hasil anak dan remaja di tempat
penampungan di luar rumah.
Manfaat memberikan gambaran tentang dasar bukti untuk
intervensi tersebut, menyoroti kekuatan dan
kesenjangan dalam literatur. Hal ini dapat membantu
dalam pengembangan intervensi dan membimbing
upaya penelitian di masa depan.
Teori Dasar teori ekologi manusia, yang menekankan pentingnya
memahami interaksi antara individu, lingkungan, dan
sistem dalam mempengaruhi hasil intervensi Teori-
teori lain yang digunakan dalam tinjauan ini
termasuk teori attachment, teori pembelajaran
sosial, dan teori pengembangan positif remaja.
Indikator Tinjauan ini menggunakan beberapa indikator, seperti
peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan
kepercayaan diri para pengasuh, pembangunan
hubungan positif antara anak dan keluarga biologis,
dan pengembangan hubungan mentoring.
Hipotesis Tinjauan ini tidak secara khusus menyebutkan
adanya hipotesis yang diuji. Namun, tujuan utama
tinjauan ini adalah untuk mengisi kesenjangan
pengetahuan tentang intervensi dalam meningkatkan
hasil anak dan remaja di tempat penampungan di luar
rumah.
Kerangka Berfikir Tinjauan ini menggunakan pendekatan sistem
kompleks dalam kerangka berfikirnya. Pendekatan ini
mengakui bahwa intervensi terjadi dalam sistem yang
kompleks dan saling terkait, dan bahwa penelitian
intervensi perlu mengintegrasikan teori, hasil, proses,
dan evaluasi ekonomi untuk memperkuat dasar bukti.
Keterbatasan Tinjauan ini memiliki beberapa keterbatasan.
Pertama, terdapat kekurangan deskripsi teori
program intervensi, dengan kurang dari sepertiga
intervensi yang dilaporkan memiliki dasar teoritis.
Kedua, cakupan tinjauan ini terbatas pada rentang
negara yang terbatas dan kondisi yang dapat
didiagnosis secara khusus. Ketiga, pada tahap
pemetaan bukti, tidak dilakukan penilaian kualitas
laporan penelitian. Keempat, tinjauan ini tidak
membedakan antara bukti untuk intervensi yang
beroperasi di bagian yang berbeda dari sistem sosial.
Rekomendasi Berdasarkan temuan dan keterbatasan tinjauan ini,
beberapa rekomendasi dapat diajukan. Pertama,
diperlukan penelitian lebih lanjut tentang
implementasi intervensi dalam konteks yang berbeda,
budaya, dan negara. Kedua, penting untuk
mengembangkan teori program yang lebih kuat untuk
intervensi dalam meningkatkan hasil anak dan
remaja di tempat penampungan di luar rumah.
Ketiga, perlu dilakukan penelitian yang lebih
mendalam tentang faktor kontekstual yang
mempengaruhi keberhasilan intervensi, melalui
evaluasi proses yang kaya secara konseptual dan
empiris.
Simpulan Tinjauan ini memberikan pemetaan dasar bukti untuk
intervensi dalam meningkatkan hasil anak dan
remaja di tempat penampungan di luar rumah.
Temuan tinjauan ini menunjukkan kurangnya
deskripsi teori program intervensi dan kurangnya
pengetahuan tentang implementasi intervensi dalam
konteks yang berbeda. Tinjauan ini
merekomendasikan penelitian lebih lanjut untuk
mengisi kesenjangan pengetahuan ini dan
mengembangkan teori program yang lebih kuat.
Dengan demikian, tinjauan ini memberikan kontribusi
penting dalam memandu pengembangan intervensi
dan penelitian di masa depan.

G. JURNAL VII

REVIEW JURNAL VII

Judul Teleworking, Otonomi, Keseimbangan Kerja-Hidup,


dan Kinerja di Sektor Publik: Pendekatan Structural
Equation Modeling.
Penulis (Tahun) Metselaar, J.,Van der Voet, J., & De Vries, S. (2021)

Penerbit Review of Public Personnel Administration

Variabel Teleworking, Otonomi, Kepuasan Keseimbangan


Kerja-Hidup, Kinerja.
Metode StructuralEquation Modeling (SEM) dalam AMOS.

Temuan/Hasil Hubungan antara teleworking dan kinerja di


sektor publik tidak jelas. Beberapa penelitian
menemukan hubungan positif, sementara yang lain
menemukan tidak ada atau hubungan negatif.
Penggunaan teleworking hanya bermanfaat bagi
kinerja jika menghasilkan sumber daya tambahan
seperti otonomi dan kepuasan keseimbangan kerja-
hidup.
Fenomena/Gap Penelitian sebelumnya tentang hubungan antara
teleworking dan kinerja di sektor publik
menghasilkan temuan yang beragam, menyoroti
perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami
mekanisme yang mendasarinya.
Identifikasi Masalah Hubungan antara teleworking, otonomi, kepuasan
keseimbangan kerja-hidup, dan kinerja di sektor
publik belum dipahami dengan baik.
Batasan Masalah Penelitian ini mengandalkan data persepsi yang
dilaporkan sendiri, yang dapat terkena bias sumber
umum. Pengukuran objektif kinerja sulit diperoleh di
sektor publik.
Rumusan Masalah Apakah hubungan antara teleworking, otonomi,
kepuasan keseimbangan kerja-hidup, dan kinerja di
sektor publik?
Tujuan Untuk menguji hubungan antara teleworking,
otonomi, kepuasan keseimbangan kerja-hidup, dan
kinerja di sektor publik.
Manfaat Penelitian ini memberikan wawasan tentang
faktor-faktor yang memengaruhi kinerja dalam
konteks teleworking di sektor public.
Teori Dasar Conservation of Resources (COR) theory digunakan
untuk menjelaskan asumsi bahwa teleworking adalah
sumber daya yang dapat meningkatkan kinerja
melalui peningkatan otonomi dan kepuasan
keseimbangan kerja-hidup.
Indikator Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah
teleworking, otonomi, kepuasan keseimbangan kerja-
hidup, dan kinerja.
Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan
teleworking memiliki hubungan positif dengan
otonomi, kepuasan keseimbangan kerja-hidup, dan
kinerja di sektor public.
Kerangka Berfikir Penelitian ini menggunakan kerangka berfikir yang
mengaplikasikan teori Conservation of Resources
(COR) untuk menjelaskan hubungan antara
teleworking, otonomi, kepuasan keseimbangan kerja-
hidup, dan kinerja di sektor public.
Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini adalah penggunaan data
persepsi yang dilaporkan sendiri, yang dapat terkena
bias sumber umum. Pengukuran objektif kinerja sulit
diperoleh di sektor public.
Rekomendasi Berdasarkan temuan penelitian ini, kami
merekomendasikan organisasi di sektor publik untuk
mempertimbangkan peran otonomi dan kepuasan
keseimbangan kerja-hidup dalam meningkatkan
kinerja karyawan yang melakukan teleworking.
Dalam mengimplementasikan teleworking, penting
bagi organisasi untuk memberikan tingkat otonomi
yang memadai kepada karyawan dan memastikan
bahwa mereka dapat mencapai keseimbangan antara
pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.
Simpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara
teleworking dan kinerja di sektor publik tidak jelas.
Penggunaan teleworking hanya bermanfaat bagi
kinerja jika menghasilkan sumber daya tambahan
seperti otonomi dan kepuasan keseimbangan kerja-
hidup. Oleh karena itu, penting bagi organisasi di
sektor publik untuk memperhatikan faktor-faktor ini
dalam merancang kebijakan dan praktik yang
berkaitan dengan teleworking. Penelitian ini
memberikan wawasan yang berharga tentang faktor-
faktor yang memengaruhi kinerja dalam konteks
teleworking di sektor publik, yang dapat digunakan
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi.

H. JURNAL VIII

REVIEW JURNAL VIII

Judul Pengaruh Pendidikan Terhadap Peningkatan Kualitas


Hidup Masyarakat di Indonesia.
Penulis (Tahun) Ani Wulandari (2020)

Penerbit Pustaka Mandiri

Variabel Pendidikan, Kualitas Hidup Masyarakat

Metode Penelitian kuantitatif dengan menggunakan data


survei dan analisis regresi.
Temuan/Hasil Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
tingkat pendidikan dengan peningkatan kualitas
hidup masyarakat di Indonesia. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula
kualitas hidup yang mereka miliki.
Fenomena/Gap Meskipun pendidikan dianggap penting dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, belum
banyak penelitian yang secara kuantitatif menguji
hubungan antara kedua variabel ini di Indonesia.
Identifikasi Masalah Masih rendahnya kualitas hidup masyarakat di
Indonesia dan belum optimalnya tingkat pendidikan
di beberapa daerah.
Batasan Masalah Penelitian ini hanya fokus pada pengaruh pendidikan
terhadap kualitas hidup masyarakat di Indonesia dan
tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang juga
dapat mempengaruhi kualitas hidup.

Rumusan Masalah Apakah terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan


dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat di
Indonesia?
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh
pendidikan terhadap peningkatan kualitas hidup
masyarakat di Indonesia.
Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya
pendidikan dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat di Indonesia, sehingga dapat menjadi
dasar bagi kebijakan pendidikan yang lebih efektif.
Teori Dasar Penelitian ini didasarkan pada teori human capital
yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan
investasi yang penting dalam meningkatkan
kualitas hidup seseorang.
Indikator Tingkat pendidikan (pendidikan formal yang telah
diselesaikan), tingkat literasi, akses terhadap
pendidikan.
Hipotesis Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
semakin tinggi pula kualitas hidup yang mereka
miliki.
Kerangka Berfikir Penelitian ini didasarkan pada teori human capital
yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan
investasi yang penting dalam meningkatkan kualitas
hidup seseorang.
Keterbatasan Penelitian ini hanya fokus pada pengaruh pendidikan
terhadap kualitas hidup masyarakat di Indonesia dan
tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang juga
dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Rekomendasi Berdasarkan temuan penelitian ini, disarankan agar
pemerintah meningkatkan akses dan kualitas
pendidikan di seluruh wilayah Indonesia untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara
keseluruhan.
Simpulan Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif
dan signifikan antara tingkat pendidikan dengan
peningkatan kualitas hidup masyarakat di Indonesia.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
semakin tinggi pula kualitas hidup yang mereka
miliki.
I. JURNAL IX

REVIEW JURNAL IX

Judul Hubungan antara Komitmen Manajemen Hijau dan


Efektivitas Komite Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Penulis (Tahun) Rahmat, A. K., Ibrahim, I., Senathirajah, A. R. S.,
Mokthar, M. Z. (2023)
Penerbit International Journal of ProfessionalBusiness Review

Variabel Komitmen Manajemen Hijau, Efektivitas Komite


Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai
instrumen pengumpulan data. Data dianalisis
menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis
regresi.
Temuan/Hasil Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan
positif antara komitmen manajemen hijau dan
efektivitas komite keselamatan dan kesehatan kerja.
Komitmen manajemen hijau berkontribusi terhadap
peningkatan efektivitas komite keselamatan dan
kesehatan kerja.
Fenomena/Gap Penelitian ini dilakukan untuk mengisi kesenjangan
pengetahuan tentang hubungan antara komitmen
manajemen hijau dan efektivitas komite keselamatan
dan kesehatan kerja.
Identifikasi Masalah Masalah yang diidentifikasi adalah kurangnya
penelitian yang mengkaji hubungan antara komitmen
manajemen hijau dan efektivitas komite keselamatan
dan kesehatan kerja di perusahaan farmasi di
Malaysia.
Batasan Masalah Penelitian ini hanya melibatkan responden dari 129
perusahaan farmasi di Malaysia.

Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara komitmen


manajemen hijau dan efektivitas komite keselamatan
dan kesehatan kerja di perusahaan farmasi di
Malaysia?
Tujuan mengetahui hubungan antara komitmen manajemen
hijau dan efektivitas komite keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan farmasi di Malaysia.
Manfaat Penelitian ini memiliki manfaat penting dalam
memahami hubungan antara komitmen manajemen
hijau dan efektivitas komite keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan farmasi di Malaysia.
Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan
kepada perusahaan farmasi tentang pentingnya
komitmen manajemen hijau dalam meningkatkan
efektivitas komite keselamatan dan kesehatan kerja.
Teori Dasar Penelitian ini didasarkan pada teori-teori tentang
komitmen manajemen hijau dan efektivitas komite
keselamatan dan kesehatan kerja. Teori komitmen
manajemen hijau mengemukakan bahwa tingkat
komitmen manajemen terhadap praktik-praktik hijau
akan berdampak pada kinerja lingkungan perusahaan.
Indikator Indikator dalam penelitian ini adalah tingkat
komitmen manajemen hijau dan tingkat efektivitas
komite keselamatan dan kesehatan kerja. Komitmen
manajemen hijau diukur melalui skala penilaian yang
mencakup aspek-aspek seperti kebijakan lingkungan,
partisipasi karyawan, dan pengelolaan limbah.
Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat
hubungan positif antara komitmen manajemen hijau
dan efektivitas komite keselamatan dan kesehatan
kerja di perusahaan farmasi di Malaysia.
Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam penelitian ini didasarkan
pada dua model kerangka yang diadaptasi dari
penelitian sebelumnya. Model pertama mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komite
keselamatan dan kesehatan kerja (OSHC) diadaptasi
dari penelitian Ummu Kalsome Farouk (2016).
Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan.
Pertama, penelitian ini hanya melibatkan responden
dari 129 perusahaan farmasi di Malaysia, sehingga
generalisasi hasil penelitian ini terbatas pada konteks
tersebut. Kedua, penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai
instrumen pengumpulan data, sehingga ada
kemungkinan adanya bias dalam pengisian kuesioner
oleh responden.
Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa
rekomendasi dapat diberikan. Pertama, perusahaan
farmasi di Malaysia perlu meningkatkan komitmen
manajemen hijau untuk meningkatkan efektivitas
komite keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dapat
dilakukan melalui implementasi kebijakan lingkungan
yang lebih kuat, partisipasi karyawan dalam praktik-
praktik hijau, dan pengelolaan limbah yang lebih
efektif.
Simpulan bahwa terdapat hubungan positif antara komitmen
manajemen hijau dan efektivitas komite keselamatan
dan kesehatan kerja di perusahaan farmasi di
Malaysia. Komitmen manajemen hijau, yang meliputi
komitmen manajemen pasif dan komitmen
manajemen aktif, berkontribusi terhadap peningkatan
efektivitas komite keselamatan dan kesehatan kerja.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kesadaran dan
sikap terhadap lingkungan memiliki hubungan
negatif dengan efektivitas komite keselamatan
dan kesehatan kerja.

J. JURNAL X

REVIEW JURNAL X

Judul Evaluasi Kesejahteraan Anak dan Remaja dalam


Konteks Data Survei Kohort Kelahiran Nasional 1987.
Penulis (Tahun) Kementerian Kesejahteraan Sosial dan Kesehatan
(2012)
Penerbit Kementerian Kesejahteraan Sosial dan Kesehatan

Variabel Kesejahteraan anak dan remaja

Metode Analisis data survey kohort kelahiran nasional 1987

Temuan/Hasil Studi ini menemukan bahwa terdapat variasi dalam


kesejahteraan anak dan remaja di Finlandia. Beberapa
faktor yang berkontribusi terhadap kesejahteraan
termasuk dukungan keluarga, partisipasi dalam
kegiatan sosial, dan akses terhadap layanan
kesehatan dan pendidikan.
Fenomena/Gap Terdapat kebutuhan untuk memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi kesejahteraan anak dan remaja
serta mengidentifikasi area-area di mana layanan dan
dukungan dapat ditingkatkan.
Identifikasi Masalah Kesejahteraan anak dan remaja merupakan isu
penting dalam pembangunan masyarakat yang sehat
dan berkelanjutan.
Batasan Masalah Studi ini hanya berfokus pada data survei kohort
kelahiran nasional 1987 di Finlandia.

Rumusan Masalah Bagaimana kesejahteraan anak dan remaja dapat


ditingkatkan dan faktor-faktor apa yang
mempengaruhinya?
Tujuan Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi
kesejahteraan anak dan remaja dalam konteks data
survei kohort kelahiran nasional 1987 dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap kesejahteraan mereka.
Manfaat Studi ini dapat memberikan wawasan yang berharga
bagi pembuat kebijakan dan praktisi dalam
meningkatkan kesejahteraan anak dan remaja.
Teori Dasar Studi ini didasarkan pada prinsip-prinsip evaluasi
dalam promosi kesejahteraan anak dan remaja.
Indikator Indikator yang digunakan dalam studi ini meliputi
dukungan keluarga, partisipasi dalam kegiatan sosial,
dan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Hipotesis Hipotesis dalam studi ini adalah bahwa faktor-faktor
seperti dukungan keluarga, partisipasi dalam kegiatan
sosial, dan akses terhadap layanan kesehatan dan
pendidikan berkontribusi terhadap kesejahteraan anak
dan remaja.
Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam studi ini adalah bahwa
kesejahteraan anak dan remaja dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti dukungan keluarga, partisipasi
dalam kegiatan sosial, dan akses terhadap layanan
kesehatan dan pendidikan.
Keterbatasan Keterbatasan studi ini adalah fokus hanya pada data
survei kohort kelahiran nasional 1987 di Finlandia.
Rekomendasi Berdasarkan temuan studi ini, direkomendasikan
untuk meningkatkan dukungan keluarga, partisipasi
dalam kegiatan sosial, dan akses terhadap layanan
kesehatan dan pendidikan sebagai upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan anak dan remaja.
Simpulan Studi ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor seperti
dukungan keluarga, partisipasi dalam kegiatan sosial,
dan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan
berkontribusi terhadap kesejahteraan anak dan remaja.

Anda mungkin juga menyukai