Anda di halaman 1dari 10

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 837/B/PK/PJK/2016
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan

do
gu sebagai berikut dalam perkara:
CV. SEMI, beralamat di Jl. Artikan Kecubung Timur RT 001/RW 01
Desa Kecubung, Kec. Pace, Kab. Nganjuk, Jawa Timur, diwakili

In
A
SUWARTINI, selaku Direktur, dalam hal ini memberikan kuasa
kepada : LUTHFIE RENDRA WIDIATMOKO, Karyawan CV. Semi,
ah

lik
beralamat di Kasreman 17, RT/RW. 001/001, Desa/Kel. Balerejo,
Kecamatan Balerejo, Madiun, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
am

ub
Tanpa Nomor tanggal 20 Juli 2014;
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Penggugat;
melawan:
ep
k

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan


ah

Jenderal Gatot Subroto Nomor. 40-42 Jakarta, dalam hal ini


R
memberi kuasa kepada :

si
1. CATUR RINI WIDOSARI, Direktur Keberatan dan Banding,

ne
ng

Direktorat Jenderal Pajak.


2. BUDI CHRISTIADI, Kasubdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi,
Direktorat Keberatan dan Banding.

do
gu

3. FARCHAN ILYAS, Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Subdit


Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan
In
A

Banding.
4. KUSUMO PRATIWININGRUM, Penelaah Keberatan, Subdit
ah

Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan


lik

Banding.
Keempatnya berkedudukan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal
m

ub

Pajak Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 40-42 Jakarta,


berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. SKU-3036/PJ./2014
ka

ep

tanggal 11 November 2014;


Termohon Peninjauan Kembali dahulu Tergugat;
ah

Mahkamah Agung tersebut;


R

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


es
M

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata


ng

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Penggugat, telah mengajukan


on
gu

Halaman 1 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor

si
Put. 52178/PP/M.XIV.A/99/2014, Tanggal 28 April 2014 yang telah berkekuatan
hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu

ne
ng
sebagai Tergugat, dengan posita perkara sebagai berikut:
Bahwa Penggugat dalam Surat Gugatan Nomor : 0011/CV.SM/I/2011 tanggal
28 Januari 2011 pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

do
gu Bahwa Penggugat mengajukan gugatan atas Surat Ketetapan Pajak yang
dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pare tersebut, berdasarkan

In
A
Pasal 13 angka 1 huruf a Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan sebagaimana diubah terakhir
ah

lik
dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 menyatakan "Dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutang pajak atau berakhirnya masa pajak,
bagian tahun pajak atau tahun pajak, Direktur Jenderal pajak dapat menerbitkan
am

ub
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang
ep
terutang tidak atau kurang dibayar"
k

Bahwa pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh KPP Pratama Pare sebagai
ah

dasar untuk mengeluarkan Surat Tagihan Pajak dalam pelaksanaannya telah


R

si
terjadi pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Perundang-undangan,
karena hal tersebut Penggugat mengajukan Gugatan dengan alasan-alasan

ne
ng

sebagai berikut :
1. Surat Perintah Pemeriksaan salah menggunakan dasar hukum

do
gu

a. Bahwa Penggugat pada tanggal 28 September 2009 telah menerima


Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan dari Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Pare dengan Nomor : S-296/WPJ.12/KP.13/2009, berdasarkan
In
A

Surat Perintah Pemeriksaan Nomor : PRIN-296/WPJ.12/KP.13/2009


tanggal 28 September 2009, bahwa dalam Surat Perintah Pemeriksaan
ah

lik

diperintahkan untuk melakukan pemeriksaan di bidang Perpajakan


sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
m

ub

Umum dan Tata cara Perpajakan sebagaimana diubah terakhir dengan


Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007;
ka

b. Bahwa dasar hukum yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan di


ep

bidang Perpajakan tahun 2007 tersebut, melanggar Pasal II ayat 1


ah

Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan


R

Tata cara Perpajakan sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-


es

undang Nomor 28 Tahun 2007 yang berbunyi "Terhadap semua hak dan
M

ng

kewajiban perpajakan Tahun Pajak 2001 sampai dengan Tahun Pajak


on
gu

Halaman 2 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2007 yang belum diselesaikan, diberlakukan ketentuan Undang-Undang

si
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

ne
ng
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000";
c. Bahwa Surat Perintah Pemeriksaan tersebut menerapan asas Retoraktif
dalam menggunakan Undang-undang, yang tidak boleh digunakan dalam

do
gu asas peraturan perundang-undangan Indonesia;
2. Jangka waktu pelaksanaan pemeriksaan melanggar Peraturan perundang-

In
A
undangan
a. Bahwa yang dimaksud pemeriksaan menurut Undang-undang Nomor 28
ah

lik
Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan Pasal 1
angka 25 "Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan
mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara
am

ub
objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk
ep
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
k

undangan perpajakan”;
ah

b. Bahwa berdasarkan Pasal 31 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 28


R

si
Tahun 2007 yang berbunyi ayat (1) "Tata cara pemeriksaan diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Ayat (2) Tata

ne
ng

cara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di antaranya


mengatur tentang pemeriksaan ulang, jangka waktu pemeriksaan,

do
gu

kewajiban menyampaikan surat pemberitahuan hasil pemeriksaan


kepada Wajib Pajak, dan hak Wajib Pajak untuk hadir dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam batas waktu yang
In
A

ditentukan”;
c. Bahwa penjabaran jangka waktu pemeriksaan lapangan dijelaskan dalam
ah

lik

Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 199/PMK.03/2007 tanggal 28


Desember 2007 Pasal 5 angka 2 yang berbunyi “Pemeriksaan Lapangan
m

ub

dilakukan dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) bulan dan dapat
diperpanjang menjadi paling lama 8 (delapan) bulan yang dihitung sejak
ka

tanggal Surat Perintah Pemeriksaan sampai dengan tanggal Laporan


ep

Hasil Pemeriksaan”;
ah

d. Bahwa dalam standar Pemeriksaan berdasarkan Pasal 7 angka 2 huruf c


R

Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 199/PMK.03/2007 tanggal 28


es

Desember 2007 dinyatakan bahwa Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh


M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemeriksa Pajak yang "taat terhadap berbagai ketentuan peraturan

si
perundang-undangan, termasuk taat terhadap batasan waktu";
e. Bahwa Penggugat telah menerima Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

ne
ng
dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pare dengan surat Nomor : Pem-
87/WPJ.12/KP.13/2010 tanggal 2 Desember 2010, sedangkan Surat
Perintah Pemeriksaan tertanggal 28 September 2009, berdasarkan

do
gu jangka waktu dari Surat Perintah Pemeriksaan sampai dengan
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan penyelesaian pemeriksaan tersebut

In
A
selama 14 Bulan 4 hari;
f. Bahwa Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak yang dilakukan oleh Tergugat
ah

lik
telah dilakukan tidak sesuai atau melanggar tatacara (prosedur)
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan Undang-undang yang berlaku;
g. Bahwa Pelaksanaan Pemeriksaan bertentangan dengan Asas-asas
am

ub
umum Pemerintahan yang baik sesuai dengan Undang-undang no 28
tahun 1999 tentang penyelengaraan Negara yang bersih dan bebas dari
ep
Korupsi Kolusi dan Nepotisme, dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 28
k

Tahun 1999 yang dimaksud dengan asas-asas umum penyelenggaraan


ah

Pemerintah :
R

si
 Kepastian Hukum;
 Tertib penyelenggaraan Negara

ne
ng

 Keterbukaan;
 Proposionalitas;

do
gu

 Profesionalitas;
 Akuntanbilitas;
Bahwa pelanggaran tersebut terutama berkaitan dengan asas-asas
In
A

umum Pemerintahan yang baik yaitu Tergugat sebagai penyelenggara


Negara dalam melakukan pemeriksaan pajak bertentangan dengan asas-
ah

lik

asas umum Pemerintah yang baik yaitu :


 Kepastian Hukum;
m

ub

 Profesionalitas;
Bahwa pelanggaran tersebut terbukti sebagai berikut :
ka

 Bahwa jangka waktu pemeriksaan yang telah diatur oleh peraturan


ep

perundang-undangan adalah paling lama 4 bulan dan dapat


ah

diperpanjang paling lama 8 bulan, tetapi Tergugat melaksanakan


R

dalam waktu 14 bulan lebih 4 hari, berdasarkan bukti-bukti tersebut,


es

yang dilakukan Tergugat bertentangan dengan asas Kepastian


M

ng

on
gu

Halaman 4 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hukum, sehingga menimbulkan ketidakpastian yang seharusnya

si
sudah diselesaikan menjadi molor;
 Bahwa pelaksanaan pemeriksaan Tergugat yang tidak menyelesaikan

ne
ng
pemeriksaan sesuai dengan jangka yang ditetapkan peraturan
perundang-undangan akan menimbulkan ketidakpercayaan
Penggugat, karena yang telah diatur dalam peraturan Perundang-

do
gu undangan dilanggar sendiri oleh Penyelenggara Negara secara
sewenang-wenang;

In
A
 Bahwa pelanggaran atas jangka waktu pemeriksaan membuktikan
bahwa Tergugat juga melanggar asas Profesionalitas karena
ah

lik
seharusnya yang dilakukan mengutamakan keahlian yang
berlandaskan standar Pemeriksaan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
am

ub
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas Penggugat, Penggugat
mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Pajak untuk memutuskan :
ep
1. menyatakan Surat Ketetapan Pajak 00033/107/07/655/11 tanggal 4 Januari
k

2001 tidak sah dan dinyatakan batal karena dalam penerbitannya telah
ah

terjadi salah didalam penerapan hukum;


R

si
2. menyatakan telah terjadi pelanggaran terhadap prosedur atau tatacara
pemeriksaan sehingga produk hukum yang dihasilkan cacat prosedur

ne
ng

sehingga tidak sah atau batal;


Bahwa demikian gugatan Penggugat, kiranya Bapak Ketua Pengadilan Pajak

do
gu

dapat mengabulkan seluruh Gugatan Penggugat dan mengadili seadil-adilnya;


Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put. 52178/
In
PP/M.XIV.A/99/2014, Tanggal 28 April 2014 yang telah berkekuatan hukum
A

tetap tersebut adalah sebagai berikut:


Menyatakan permohonan gugatan Penggugat atas Surat Tagihan Pajak Pajak
ah

lik

Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007 Nomor :
00033/107/07/655/11 tanggal 4 Januari 2011 atas nama CV. Semi, NPWP
m

ub

01.450.614.1-655.000, beralamat di Jl. Artikan Kecubung Timur RT 001/RW 01


Desa Kecubung, Kec. Pace, Kab. Nganjuk, Jawa Timur, tidak dapat diterima.
ka

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan


ep

hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put. 52178/PP/M.XIV.A/


ah

99/2014, Tanggal 28 April 2014, diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan


R

Kembali pada Tanggal 20 Mei 2014, kemudian terhadapnya oleh Pemohon


es

Peninjauan Kembali dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa


M

ng

Khusus Tanpa Nomor Tanggal 20 Juli 2014, diajukan permohonan peninjauan


on
gu

Halaman 5 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada Tanggal 04

si
Agustus 2014, dengan disertai alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal itu juga;

ne
ng
Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada Tanggal
14 Oktober 2014, kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya diajukan

do
gu Jawaban yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada
Tanggal 20 November 2014;

In
A
Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta
alasan-alasanya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,
ah

lik
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
am

ub
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan
ep
kembali tersebut secara formal dapat diterima;
k

ALASAN PENINJAUAN KEMBALI


ah

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan


R

si
alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa Pengadilan Pajak dalam Keputusannya No. Put. 52178/PP/M.XIV.

ne
ng

A/99/2014, tanggal 28 April 2014 telah salah menafsirkan dan membuat


Pertimbangan Yang keliru tentang gugatan Pemohon Peninjauan Kembali

do
gu

(semula Penggugat), yaitu:


1. Bahwa pokok gugatan Pemohon Peninjauan Kembali (semula Penggugat)
adalah tentang Surat Perintah Pemeriksaan salah menggunakan dasar
In
A

hukum dan Jangka Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan melanggar Peraturan


Perundang-Undangan;
ah

lik

2. Bahwa dalam pertimbangannya Pengadilan Pajak berpendapat, gugatan


Pemohon Peninjauan Kembali (semula Penggugat) dengan pokok gugatan
m

ub

tersebut di atas tidak dapat diterima, karena Pemohon Peninjauan Kembali


(semula Penggugat) sebelum melakukan gugatan belum menempuh upaya
ka

administratif yang ditujukan kepada Dirjen Pajak, yang akan memeriksa dari
ep

segi hukumnya (rechmatigheid) maupun segi kebijakannya (doelmatigheid);


ah

3. Bahwa dengan demikian karena Pemohon Peninjauan Kembali (semula


R

Penggugat) belum menempuh upaya administratif, sebagaimana diatur


es

dalam pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983


M

ng

Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah


on
gu

Halaman 6 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000, maka Surat

si
Gugatan Pemohon Peninjauan Kembali (semula Penggugat) bukan
merupakan obyek gugatan, dan Pengadilan Pajak menolak gugatan;

ne
ng
4. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali (semula Penggugat) tidak
sependapat dan menolak terhadap pertimbangan hukum Pengadilan Pajak
tersebut di atas, dan mengemukakan keberatannya sebagai berikut:

do
gu - Bahwa pokok gugatan pajak Pemohon Peninjauan Kembali (semula
Penggugat) adalah tentang:

In
A
1) Surat Perintah Pemeriksaan salah menggunakan dasar hukum;
2) Jangka Waktu Pemeriksaan Melanggar Peraturan Perundang-
ah

lik
Undangan;
- Bahwa sesuai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, ketentuan
mengenai gugatan diatur dalam pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor
am

ub
6 Tahun 1983, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2000, yang berbunyi:
ep
"Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:
k

a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan


ah

atau Pengumuman Lelang;


R

si
b. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan
perpajakan, selain yang ditetapkan dalam pasal 25 ayat (1) dan pasal,

ne
ng

26;
c. Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 yang

do
gu

berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak;


d. Keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 yang berkaitan
dengan Surat Tagihan Pajak;
In
A

hanya dapat diajukan kepada Badan Peradilan Pajak;


- Bahwa tentang upaya administratif diatur dalam pasal 36 ayat (1) huruf a,
ah

lik

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan


Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
m

ub

Undang Nomor 16 Tahun 2000, yang berbunyi:


"Direktur Jenderal Pajak dapat:
ka

a. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga,


ep

denda, dan kenaikan yang terutang menurut ketentuan peraturan


ah

perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan


R

karena kekhilafan Wajib Pajak atau karena bukan kesalahannya";


es

- Bahwa ketentuan dalam pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6


M

ng

Tahun 1983, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor


on
gu

Halaman 7 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6 Tahun 2000, merupakan upaya hukum yang tersedia bagi wajib pajak

si
yang ditujukan kepada Badan Peradilan Pajak;
- Bahwa ketentuan dalam pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6

ne
ng
Tahun 1983, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2000, merupakan upaya administratif yang dapat ditempuh
oleh Wajib Pajak, yang merupakan kewenangan Direktur Jenderal Pajak,

do
gu baik dari segi hukumnya (rechtmatigheid) maupun segi kebijaksanaannya
(doelmatigheid);

In
A
- Bahwa dengan memperhatikan ketentuan pasal 23 ayat (2) dan pasal 36
ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983, sebagaimana telah
ah

lik
diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000, maka Pemohon
Peninjauan Kembali (semula Penggugat) berpendapat bahwa terdapat
perbedaan prinsip mendasar antara upaya hukum dan upaya
am

ub
administratif, yang tersedia bagi wajib pajak yang merasa keberatan
terhadap penerbitan surat ketetapan pajak;
ep
- Bahwa upaya hukum disediakan untuk keberatan wajib pajak
k

sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 23 ayat (2);


ah

- Bahwa upaya administratif disediakan untuk wajib pajak sehubungan


R

si
dengan dalam pasal 36 ayat (1);
- Bahwa karena cukup jelas terdapat perbedaan nyata antara upaya

ne
ng

hukum dan upaya administratif, sedang yang diajukan dalam gugatan


oleh Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo adalah tentang

do
gu

gugatan pajak yang disebabkan karena pelanggaran aturan hukum pajak,


maka tidak ada alasan Majelis Hakim Pengadilan Pajak untuk menolak
gugatan Pemohon Peninjauan Kembali (semula Penggugat);
In
A

- Bahwa dengan demikian alasan Majelis menolak gugatan karena belum


ditempuh upaya administratif adalah tidak benar dan tidak berdasar
ah

lik

hukum;
- Bahwa terkait Keputusan Pengadilan Pajak, Pemohon Peninjauan
m

ub

Kembali (semula Penggugat) merasa keberatan sekali memenuhi


kewajiban tersebut, disebabkan Pemohon Peninjauan Kembali (semula
ka

Penggugat) merupakan badan usaha yang masih berskala menengah


ep

dan masih dalam taraf perkembangan, dengan kewajiban pemenuhan


ah

pajak yang sedemikian memberatkan dapat menimbulkan masalah


R

keuangan dan mengganggu permodalan, sehingga menyebabkan jatuh


es

pailit dan memutuskan hubungan kerja dengan karyawannya ;


M

ng

on
gu

Halaman 8 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dengan demikian Pengadilan Pajak telah salah menerapkan

si
hukum dalam putusannya dan salah memberikan pertimbangan
hukumnya;

ne
ng
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut,
Mahkamah Agung berpendapat:

do
gu Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon PK tidak dapat dibenarkan,
karena putusan Pengadilan Pajak yang menyatakan tidak dapat diterima

In
A
gugatan Penggugat mengenai kebereatan atas Surat Tagihan Pajak (STP)
Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007
ah

lik
Nomor : 00033/107/07/655/11 tanggal 4 Januari 2011 atas nama Penggugat,
NPWP 01.450.614.1-655.000, adalah sudah tepat dan benar dengan
pertimbangan :
am

ub
a. Bahwa alasan-alasan permohonan Peninjauan Kembali dalam perkara
a quo yaitu tidak diterimanya Gugatan atas Surat Tagihan Pajak (STP)
ep
Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember
k

2007 Nomor: 00033/107/07/655/11 tanggal 4 Januari 2011 atas nama


ah

Pemohon PK (semula Penggugat) tidak dapat dibenarkan, karena setelah


R

si
meneliti dan menguji kembali dalil-dalil yang diajukan dalam Memori
Peninjauan Kembali oleh Pemohon PK dihubungkan dengan Kontra Memori

ne
ng

PK tidak dapat menggugurkan fakta-fakta dan melemahkan bukti-bukti yang


terungkap dalam persidangan serta pertimbangan hukum Majelis

do
gu

Pengadilan Pajak, karena dalam perkara a quo Penggugat terlebih dahulu


wajib melakukan upaya administratif peradilan, dan oleh karenanya koreksi
Tergugat sekarang Termohon Peninjauan Kembali tetap dipertahankan
In
A

karena telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur


dalam Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP jo. Pasal 23 UU KUP;
ah

lik

b. Bahwa dengan demikian, tidak terdapat putusan Pengadilan Pajak yang


nyata-nyata bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
m

ub

berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 91 huruf e Undang-undang Nomor


14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
ka

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di


ep

atas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon


ah

Peninjauan Kembali: CV. SEMI tersebut tidak beralasan sehingga harus ditolak;
R

Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan peninjauan kembali,


es

maka Pemohon Peninjauan Kembali dinyatakan sebagai pihak yang kalah, dan
M

ng

karenanya dihukum untuk membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali;


on
gu

Halaman 9 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009

si
tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-

ne
ng
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 serta peraturan
perundang-undangan yang terkait;

do
gu MENGADILI,
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan

In
A
Kembali : CV. SEMI tersebut;
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
ah

lik
perkara dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali ini sebesar Rp2.500.000,00
(dua juta lima ratus ribu Rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung
am

ub
pada hari : Rabu, tanggal 31 Agustus 2016 oleh Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S.,
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
ep
Majelis, Yosran, S.H., M.Hum., dan Is Sudaryono, S.H. M.H., Hakim-Hakim
k

Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
ah

umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota
R

si
Majelis dan dibantu oleh Maftuh Effendi, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan
tidak dihadiri oleh para pihak.

ne
ng

Anggota Majelis: Ketua Majelis,

do
ttd. ttd.
gu

Yosran, SH., M.Hum. Dr. H. M. Hary Djatmiko, SH., MS.


ttd.
Is Sudaryono, SH., MH.
In
A

Panitera Pengganti
ttd.
Maftuh Effendi, SH., MH.
Biaya-biaya :
ah

lik

1. Meterai ………................................ Rp 6.000,00


2. Redaksi ……..................................... Rp 5.000,00
3. Administrasi ..................................... Rp 2.489.000,00
m

ub

Jumlah Rp 2.500.000,00
ka

Untuk salinan
ep

MAHKAMAH AGUNG RI
a.n. Panitera
ah

Panitera Muda Tata Usaha Negara,


R

es
M

ng

H. ASHADI, S.H.
on

NIP. 220000754
gu

Halaman 10 dari 10 halaman Putusan Nomor 837/B/PK/PJK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai