Nama
Artikel utama: Nama untuk sepak bola
Sepak bola merupakan salah satu keluarga kode sepak bola yang
berasal dari berbagai permainan bola yang dimainkan di seluruh Anak-anak bermain sepak bola di
dunia sejak zaman kuno. Dalam lingkungan berbahasa Inggris, Mesir
olahraga ini kerap disebut "football" di Britania Raya dan sebagian
besar wilayah Ulster di Irlandia utara, sementara di tempat-
tempat di mana permainan bola lain lebih mendominasi, seperti Australia,[9] Kanada, Afrika Selatan,
sebagian besar Irlandia (kecuali Ulster),[10] dan Amerika Serikat, orang-orang biasa menyebutnya
"soccer". Di Jepang, permainan ini lebih akrab dengan sebutan sakkā (サッカー), yang berasal dari
kata "soccer".
Satu pengecualian yang menonjol adalah Selandia Baru, di mana dalam dua dekade pertama abad ke-
21, "football" mulai menggantikan dominasi permainan lain seperti uni rugbi dan liga rugbi, berkat
pengaruh televisi internasional.[11]
Kata soccer sendiri berasal dari bahasa slang Oxford "-er", yang umum digunakan di Universitas
Oxford di Inggris sejak sekitar tahun 1875. Kata ini diyakini telah dipinjam dari bahasa slang Sekolah
Rugby. Awalnya, kata tersebut dieja sebagai assoccer dan kemudian disingkat menjadi ejaan
modern.[12] Bentuk slang ini juga menghasilkan kata rugger untuk sepak bola rugby, fiver dan tenner
untuk uang kertas lima pound dan sepuluh pound, serta footer yang sekarang sudah kuno dan juga
merupakan penamaan untuk sepak bola.[13] Kata soccer mencapai bentuk akhirnya pada tahun 1895
dan pertama kali tercatat pada tahun 1889 dalam bentuk awal socca.[14]
Sejarah
Artikel utama: Sejarah sepak bola
Untuk panduan kronologis, lihat Garis waktu sepak bola.
Permainan sepak bola muncul secara independen
beberapa kali di berbagai budaya.[b] Dalam budaya
Yunani, terdapat permainan bernama Phaininda dan
episkyros, yang merupakan permainan bola
Yunani.[16][17] Pada sebuah stele yang berasal dari
tahun ca. 375–400 BCE di Museum Arkeologi
Nasional Athena, terdapat gambar seorang pemain
episkyros.[15] Gambar ini kemudian muncul di trofi
Kejuaraan Eropa UEFA.[18] Selain itu, pada tahun
228 M, Athenaeus juga menyebutkan permainan bola
Romawi yang disebut harpastum. Phaininda,
episkyros dan harpastum dimainkan dengan
melibatkan tangan dan kekerasan. Ketiga permainan Di sebelah kiri, terdapat seorang pemain episkyros
ini tampaknya lebih mirip dengan sepak bola rugby, pada ukiran batu kuno yang berasal dari sekitar
tahun ca. 375–400 BCE. Ukiran ini dipamerkan di
gulat dan bola voli daripada sepak bola modern yang
Museum Arkeologi Nasional, Athena.[15] Di sebelah
kita kenal.[19][20][21][22][23][24] Seperti halnya sepak
kanan, terdapat gambar anak-anak yang sedang
bola rakyat sebelum terkode, ketiga permainan ini
bermain cuju di Tiongkok pada zaman Dinasti
melibatkan lebih banyak memegang bola daripada
Song, sekitar abad ke-12
menendangnya.[25][26]
Di Amerika Utara, suku Algonquians memiliki permainan bolanya sendiri yang disebut
pasuckuakohowog. Permainan ini digambarkan sebagai "hampir mirip dengan jenis sepak bola biasa
yang dimainkan di Eropa pada saat yang sama, di mana bola ditendang melalui gawang".[31]
Meskipun terdapat kemiripan dengan permainan bola lain yang dimainkan di seluruh dunia, FIFA
telah menyatakan bahwa sepak bola tidak memiliki sejarah klasik dan tidak ada hubungannya dengan
sejarah permainan apa pun yang dimainkan pada zaman kuno di luar Eropa.[18][32] Sejarah sepak
bola di Inggris dapat ditelusuri setidaknya hingga abad kedelapan.[33]Pada pertengahan abad ke-19,
dilakukan upaya untuk menstandarisasi berbagai bentuk sepak bola yang dimainkan di sekolah-
sekolah umum di Inggris, dan aturan modern sepak bola yang didasarkan pada upaya tersebut.
Peraturan Cambridge yang pertama kali dibuat di Universitas Cambridge pada tahun 1848, memiliki
pengaruh besar dalam pengembangan peraturan sepak bola, termasuk asosiasi sepak bola. Peraturan
Cambridge tersebut ditulis di Trinity College, Cambridge, dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh
perwakilan dari sekolah-sekolah seperti Eton, Harrow, Rugby, Winchester dan Shrewsbury. Meskipun
demikian, peraturan ini tidak diadopsi secara universal.
Pada tahun 1850-an, banyak klub yang tidak terkait dengan sekolah atau universitas dibentuk di
seluruh dunia berbahasa Inggris untuk memainkan berbagai bentuk sepak bola. Beberapa klub
bahkan membuat kode aturan mereka sendiri, salah satunya adalah Klub Sepak Bola Sheffield. Klub
ini dibentuk oleh mantan siswa sekolah umum pada tahun 1857,[34] yang
kemudian mengarah pada pembentukan Sheffield FA pada tahun 1867.
Pada tahun 1862, John Charles Thring dari Uppingham School juga
menyusun seperangkat aturan yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan sepak bola.[35]
Peraturan tersebut mencakup larangan berlari dengan bola di tangan, melakukan hacking
(menendang tulang kering lawan), tersandung, dan menahan.[38] Sebelas klub, di bawah pimpinan
sekretaris FA Ebenezer Cobb Morley, meratifikasi tiga belas hukum asli dari permainan ini.[36] Poin
yang paling menonjol adalah peretasan, yang ingin dipertahankan oleh klub kedua belas dalam
pertemuan tersebut, Blackheath FC, yang mengakibatkan mereka mengundurkan diri dari FA.[36]
Klub-klub rugby Inggris lainnya mengikuti langkah ini dan tidak bergabung dengan FA. Sebagai
gantinya, pada tahun 1871, bersama dengan Blackheath, mereka membentuk Rugby Football Union.
Peraturan FA termasuk penanganan bola dengan "tanda" dan tidak adanya mistar gawang, peraturan
yang membuatnya sangat mirip dengan peraturan sepak bola Victoria yang dikembangkan pada saat
itu di Australia. Sheffield FA bermain dengan peraturannya sendiri hingga tahun 1870-an, dengan FA
menyerap beberapa peraturannya sehingga hanya ada sedikit perbedaan di antara kedua
permainan.[39]
Sepanjang abad ke-20, Eropa dan Amerika Selatan mendominasi persepak bolaan dunia. Piala Dunia
FIFA yang digelar perdana pada 1930 menjadi ajang bagi negara-negara dari kedua benua tersebut
untuk menunjukkan kekuatan tim nasionalnya.[46] Pada paruh kedua abad itu juga lahir kompetisi
antarklub seperti Piala Eropa dan Piala Libertadores, di mana para juaranya akan bertanding di Piala
Interkontinental untuk menentukan klub terbaik dunia.[47]
Pada abad ke-21, Amerika Selatan terus menghasilkan beberapa pemain sepak bola terbaik di
dunia,[48] namun klub-klub di kawasan ini masih tertinggal dari klub-klub Eropa yang mendominasi
kancah sepak bola dunia. Klub-klub Eropa kerap mengontrak pemain-pemain terbaik asal Amerika
Latin dan belahan dunia lainnya.[46][48] Sementara itu, persepak bolaan telah berkembang pesat di
Afrika, Asia dan Amerika Utara,[48] dan kini wilayah-wilayah ini setidaknya setara dengan Amerika
Selatan dalam hal kualitas klub sepak bola,[49] meskipun negara-negara di kawasan Karibia dan
Oseania (kecuali Australia) belum membuat pencapaian berarti dalam sepak bola
internasional.[50][51] Namun, dalam kompetisi tim nasional seperti Piala Dunia FIFA, Eropa dan
Amerika Selatan masih mendominasi. Sejauh ini belum ada tim dari wilayah lain yang mampu lolos
ke partai final Piala Dunia.[46][48]
Sepak bola dimainkan secara profesional di seluruh dunia. Jutaan orang secara rutin mendatangi
stadion untuk menyaksikan pertandingan tim kebanggaan mereka.[52] Sementara itu, miliaran orang
lain mengikuti pertandingan melalui siaran televisi maupun internet.[53][54] Jumlah pemain amatir
juga sangat besar. Menurut survei yang dipublikasikan FIFA pada 2001, lebih dari 240 juta jiwa dari
lebih 200 negara terlibat aktif dalam permainan sepak bola.[55] Sepak bola juga merupakan olahraga
dengan jumlah pemirsa televisi terbanyak secara global.[56]
Di berbagai penjuru dunia, sepak bola memunculkan euforia luar biasa dan memainkan peran
penting bagi para penggemar, komunitas setempat, bahkan negara. Menurut Ryszard Kapuściński,
orang Eropa yang sopan dan rendah hati cenderung emosional ketika terlibat dalam persepak
bolaan.[57] Tim nasional sepak bola Pantai Gading dinilai turut mengamankan gencatan senjata dalam
perang saudara pada 2006[58] dan meredakan ketegangan politik pada 2007 lewat pertandingan
persahabatan di ibu kota pemberontak Bouaké, yang untuk pertama kalinya mempertemukan
pemerintah dan pemberontak secara damai.[59] Sebaliknya, sepak bola juga disebut sebagai penyebab
utama Perang Sepak Bola 1969 antara El Salvador dan Honduras.[60] Persepak bolaan juga
memperparah ketegangan pada awal Perang Kroasia 1990-an, ketika bentrokan antarsuporter
Dinamo Zagreb dan Red Star Belgrade memicu kerusuhan besar pada Mei 1990.[61]
Aturan
Lama permainan
Artikel utama: Durasi pertandingan (sepak bola)
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di
antara kedua babak.[62] Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2
× 15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.[62] Wasit
dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang
hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian
lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.[62]
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan,
sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan jika suatu tim dapat melaju ke pertandingan
selanjutnya ataupun tidak (tidak memengaruhi skor akhir).[62] Pada akhir tahun 1990-an,
International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau
gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan.[62] Dalam sistem gol emas, tim yang
pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan
dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar
sebagai pemenang.[62] Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.[62]
Pelanggaran
Artikel utama: Pelanggaran dan tindakan menyimpang (sepak bola)
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan
dengan kartu kuning atau kartu merah.[63] Pertandingan akan dihentikan sesaat dan wasit
menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam
buku.[63] Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara
terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali
pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari
pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam.[63] Pemain yang
menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.[63]
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan
pemain lainnya.[63] Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran
berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan
kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan
untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang, dan
menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang,
pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball
di luar kotak penalti .[63]
Posisi pemain
Kartu merah
Artikel utama: Formasi (sepak bola)
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan.[66]
Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering
digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari
tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat).[66]
Kejuaraan Internasional
Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang
diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football
Association (FIFA).[67] Piala Dunia diadakan setiap empat tahun
sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930.[67] Pencetus ide
tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha
Prancis yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun
1924.[67]
Lihat pula
Aturan-Aturan Permainan sepak bola
Daftar istilah dalam sepak bola
Islam dalam sepak bola
Organisasi Internasional
FIFA (Dunia)
UEFA (Eropa)
CONMEBOL (Amerika Latin)
CONCACAF (Amerika Utara)
AFC (Asia)
CAF (Afrika)
OFC (Oseania)
Jenis lainnya
Sepak bola putri
Sepak bola ruangan (indoor): five a side football, futsal dan Sepak bola arena
Futsal
Sepak takraw
Fullball
Referensi
1. "In a globalised world, the football World Cup is a force for good". The Conversation. 10 July 2014.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 August 2014. Diakses tanggal 11 July 2014.
2. "MLS as a Sports Product—The Prominence of the World's Game in the U.S. - Working Paper -
Faculty & Research - Harvard Business School". www.hbs.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal
29 January 2023. Diakses tanggal 2023-01-29.
3. "History of Football – Britain, the home of Football". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28
March 2013.
4. "History of Football – The Origins". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2017.
Diakses tanggal 29 April 2013.
5. "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id.
6. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama
laws51-52
7. "2002 FIFA World Cup TV Coverage". FIFA. 5 December 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal
14 March 2005. Diakses tanggal 6 January 2008.
8. "Champions League final tops Super Bowl for TV market". BBC Sport. British Broadcasting
Corporation. 31 January 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2016. Diakses tanggal
25 February 2010.
9. Manfred, Tony (14 June 2014). "The real reason Americans call it 'soccer' is all England's fault".
Business Insider Australia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2021. Diakses tanggal
27 April 2021.
10. Cunningham, John M. "Why Do Some People Call Football "Soccer"?". Britannica (dalam bahasa
Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 January 2022. Diakses tanggal 23 December 2021.
11. "Editorial: Soccer – or should we say football – must change". New Zealand Herald. 11 June 2014.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2021. Diakses tanggal 27 April 2021.
12. Clarke, Donald (Jul 3, 2021). "There is no easier way to annoy a British soccer fan than referring to
soccer as 'soccer' ". The Irish Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30
November 2022. Diakses tanggal 2022-11-30.
13. "What's The Origin of the Word "Soccer"?". Lexico Dictionaries | English. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2 May 2021. Diakses tanggal 22 March 2021.
14. "Origin and meaning of soccer". Online Etymology Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30
October 2018. Diakses tanggal 29 October 2018.
15. Item (NAMA) 873 (http://www.namuseum.gr/collections/sculpture/classical/classic12-en.html)
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/20160722061112/http://www.namuseum.gr/collections/scu
lpture/classical/classic12-en.html) 22 July 2016 di Wayback Machine. displayed at the National
Archaeological Museum, Athens
16. "Classic Football History of the Game". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 December 2012.
Diakses tanggal 17 September 2013.
17. "A gripping Greek derby". FIFA.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2020. Diakses
tanggal 30 October 2020.
18. "Fury as FIFA finds a field of dreams in China". Bangkok Post. 5 June 2014.
19. Murray, Scott (2010). Football For Dummies. John Wiley & Sons. hlm. 33–. ISBN 978-0-470-
66440-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2021. Diakses tanggal 20 April 2021.
20. Nigel Wilson, Encyclopedia of Ancient Greece, Routledge, 2005, p. 310
21. Nigel M. Kennell, The Gymnasium of Virtue: Education and Culture in Ancient Sparta (Studies in
the History of Greece and Rome), The University of North Carolina Press, 1995, on Google Books
(https://books.google.com/books?id=u_eAP7wN5XUC&q=episkuros+rugby&pg=PA61) Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/20161205233056/https://books.google.com/books?id=u_eAP7wN5X
UC&pg=PA61&cd=16#v=onepage&q=episkuros%20rugby) 5 December 2016 di Wayback
Machine.
22. Steve Craig, Sports and Games of the Ancients: (Sports and Games Through History),
Greenwood, 2002, on Google Books (https://books.google.com/books?id=KKlSSRq-P2QC&q=pha
ininda+rugby&pg=PA104) Diarsipkan (https://web.archive.org/web/20161206085821/https://books.
google.com/books?id=KKlSSRq-P2QC&pg=PA104&cd=2#v=onepage&q=phaininda%20rugby) 6
December 2016 di Wayback Machine.
23. Don Nardo, Greek and Roman Sport, Greenhaven Press, 1999, p. 83
24. Sally E. D. Wilkins, Sports and games of medieval cultures, Greenwood, 2002, on Google books
(https://books.google.com/books?id=IyFHvy-SCIYC&q=episkuros+rugby&pg=PA214) Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/20161206054412/https://books.google.com/books?id=IyFHvy-SCIYC
&pg=PA214&cd=2#v=onepage&q=episkuros%20rugby) 6 December 2016 di Wayback Machine.
25. "Rugby Football History". Rugby Football History. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 May 2017.
Diakses tanggal 19 June 2014.
26. "Classic Football History of the Game". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 March 2013.
Diakses tanggal 17 September 2013.
27. "Sports". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 17
April 2021. Diakses tanggal 20 April 2021.
28. "History of Football – The Origins". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 August 2015. Diakses
tanggal 15 December 2017.
29. Chadwick, Simon; Hamil, Sean, ed. (2010). Managing Football: An International Perspective.
London: Routledge. hlm. 458. ISBN 978-1-136-43763-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20
November 2018. Diakses tanggal 30 May 2018.
30. "History of Football, Part 2: The Aztec and The Oriental Version of the Game". Bleacher Report. 29
Jan 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Feb 2023.
31. Roberts, Mike (13 April 2011). "Little Brothers of War Ball games in Pre-Colombian North America".
The same old game: the true story of the ancient origins of football. Barcelona. ISBN 978-1-4610-
9319-0. OCLC 1022073321. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2022. Diakses tanggal
6 January 2021.
32. "Classic Football History of the Game". FIFA. 10 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28
March 2013. Diakses tanggal 19 June 2014.
33. "History of Football – Britain, the home of Football". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July
2007. Diakses tanggal 20 November 2006.
34. Harvey, Adrian (2005). Football, the first hundred years. London: Routledge. hlm. 126. ISBN 978-
0-415-35018-1.
35. Winner, David (28 March 2005). "The hands-off approach to a man's game". The Times. London.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 May 2020. Diakses tanggal 7 October 2007.
36. "History of the FA". The Football Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2013.
Diakses tanggal 9 October 2007.
37. "British Library displays The Football Association's 1863 Minute Book". British Library. Diakses
tanggal 18 September 2023.
38. "The Football Association". Bell's Life in London. 1863-11-28. hlm. 6.
39. Young, Percy M. (1964). Football in Sheffield. S. Paul. hlm. 28–29.
40. "The History of the Football League". The Football League. 22 September 2010. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 1 May 2011. Diakses tanggal 4 March 2011.
41. Parrish, Charles; Nauright, John (2014). Soccer around the World: A Cultural Guide to the World's
Favorite Sport. Santa Barbara, CA: ABC-CLIO. hlm. 78. ISBN 978-1-61069-302-8. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 26 October 2019. Diakses tanggal 8 December 2018.
42. "IFAB". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2011. Diakses tanggal 10 December
2011.
43. "The International FA Board". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2007. Diakses
tanggal 2 September 2007.
44. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama
Wherebegan
45. "The IFAB: How it works". FIFA.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 January 2021. Diakses
tanggal 30 October 2020.
46. Townsend, Jon (2015-05-30). "The continental kings of Europe and South America". These
Football Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2022. Diakses
tanggal 2023-02-24.
47. "FIFA Council approves key organisational elements of the FIFA World Cup™". www.fifa.com
(dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2022. Diakses tanggal
2023-02-25.
48. "Why Europe and South America dominate World Cup". Hindustan Times (dalam bahasa Inggris).
2022-12-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2022. Diakses tanggal 2023-02-24.
49. "The reasons why South American teams are now struggling at the Club World Cup". MARCA
(dalam bahasa Inggris). 2023-02-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2023. Diakses
tanggal 2023-02-25.
50. Robinson, Mark (2018-08-31). "Can Caribbean football make an impact at international level?".
Caribbean Beat Magazine (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December
2021. Diakses tanggal 2023-02-25.
51. "How Oceania fell off the FIFA map". The Sydney Morning Herald (dalam bahasa Inggris). 2003-
08-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2023. Diakses tanggal 2023-02-25.
52. Ingle, Sean; Glendenning, Barry (9 October 2003). "Baseball or Football: which sport gets the
higher attendance?". The Guardian. UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2008. Diakses
tanggal 5 June 2006.
53. "TV Data". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2007. Diakses tanggal
2 September 2007.
54. "2014 FIFA World Cup™ reached 3.2 billion viewers, one billion watched final". FIFA. 16
December 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 December 2015. Diakses tanggal 17 March
2017.
55. "FIFA Survey: approximately 250 million footballers worldwide" (PDF). FIFA. Diarsipkan dari versi
asli (PDF) tanggal 15 September 2006. Diakses tanggal 15 September 2006.
56. "2006 FIFA World Cup broadcast wider, longer and farther than ever before". FIFA. 6 February
2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2012. Diakses tanggal 11 October 2009.
57. Kapuscinski, Ryszard (2007). The Soccer War.
58. Stormer, Neil (20 June 2006). "More than a game". Common Ground News Service. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 26 June 2010. Diakses tanggal 2 March 2010.
59. Austin, Merrill (10 July 2007). "Best Feet Forward". Vanity Fair. Diarsipkan dari versi asli tanggal
28 February 2010. Diakses tanggal 2 March 2010.
60. Dart, James; Bandini, Paolo (21 February 2007). "Has football ever started a war?". The Guardian.
London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2007. Diakses tanggal 24 September 2007.
61. Drezner, Daniel (4 June 2006). "The Soccer Wars". The Washington Post. hlm. B01. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 3 October 2018. Diakses tanggal 21 May 2008.
62. Soccerwebsite.org (http://www.soccerwebsite.org/soccerrules.html) Diarsipkan (https://web.archiv
e.org/web/20110621171506/http://soccerwebsite.org/soccerrules.html) 2011-06-21 di Wayback
Machine. Soccer Rules, dan untuk lapangan sepak bola nasional (Indonesia) yang digunakan
memiliki panjang antara 90-110 meter dan lebar 58-70 meter. Diakses pada 9 Agustus 2011.
63. Soccerhelp.com (http://www.soccerhelp.com/Soccer_Tips_Dictionary_Terms_C.shtml) Diakses
pada 9 Agustus 2011.
64. About.com (http://worldsoccer.about.com/od/soccer101/a/Soccer101_Refs.htm) Diarsipkan (http
s://web.archive.org/web/20161223022531/http://worldsoccer.about.com/od/soccer101/a/Soccer10
1_Refs.htm) 2016-12-23 di Wayback Machine. The Officials: An Explanation of Every Official's
Function on the Field. Joshua Robinson. Diakses pada 10 Agustus 2011.
65. Soccerpositions.net (http://www.soccerpositions.net/) Soccer Positions. Diakses pada 9 Agustus
2011.
66. Soccer-training-guide.com (http://www.soccer-training-guide.com/soccer-formations.html) The
Soccer Formations Guide. Diakses pada 10 Agustus 2011.
67. Oleole.com (http://www.oleole.com/fifa/world-cup/history/ehi7.html) FIFA World Cup™ History.
Diakses pada 10 Agustus 2011.
68. Napit.co.uk (http://www.napit.co.uk/viewus/infobank/football/copaamerica.php) The Copa America.
Diakses pada 10 Agustus 2011.
69. CONCACAF.com (http://www.concacaf.com/page/History) Diarsipkan (https://web.archive.org/web/
20130406031852/http://www.concacaf.com/page/History) 2013-04-06 di Wayback Machine. What
is CONCACAF? Diakses pada 10 Agustus 2011.
70. AFC.com (http://www.the-afc.com/en/about-afc) Diarsipkan (https://web.archive.org/web/20121114
225741/http://www.the-afc.com/en/about-afc) 2012-11-14 di Wayback Machine. About AFC. Last
modified 6 September 2007. Diakses pada 10 Agustus 2011.
71. About.com (http://europeanhistory.about.com/od/cultureartliterature/a/Uefaeuroc.htm) Diarsipkan
(https://web.archive.org/web/20111013131333/http://europeanhistory.about.com/od/cultureartliterat
ure/a/Uefaeuroc.htm) 2011-10-13 di Wayback Machine. Ten Facts About The European
Championship. Robert Wilde. Diakses pada 10 Agustus 2011.
72. Napit.co.uk (http://www.napit.co.uk/viewus/infobank/football/copaamerica.php) The OFC Nations
Cup. Diakses pada 10 Agustus 2011.
73. Napit.co.uk (http://www.napit.co.uk/viewus/infobank/football/africiannationscup.php) African Cup of
Nations. Diakses pada 10 Agustus 2011.
Pranala luar
Federation Internationale de Football Association (FIFA) (http://www.fifa.com/)
Laws of the Game (LOTG) (https://www.fifa.com/about-fifa/org Wikimedia Commons
anisation/contact-fifa/laws-of-the-game) memiliki media mengenai
The Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation (RSSSF) (http://w Association football.
ww.rsssf.com/)
Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) (http://www.pssi-football.com/id/index.php)
Diarsipkan (https://web.archive.org/web/20100915142615/http://www.pssi-football.com/id/index.ph
p) 2010-09-15 di Wayback Machine.