Anda di halaman 1dari 4

Vol 30, No 3 |

Juli 2006 Manajemen risiko klinik 141

Manajemen Risiko Klinik

T.W. UTAMI
ANDRIJONO
N. KAMPONO
JUNIZAF

Departemen Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Jakarta

Tujuan: Memberi pemahaman tentang manajemen risiko klinik. Objective: To provide an understanding on the clinical risk manage-
Bahan dan cara kerja: Kajian literatur. ment.
Hasil: Manajemen risiko klinik merupakan proses yang terencana Material and method: Literature review.
dan sistematik untuk menurunkan dan atau mengendalikan kemung- Results: Clinical risk management is a sistematic process to control
kinan kerugian akibat segala risiko yang ada dalam manajemen pa- disadvantages possibilities from all risks in patient management. Risk
sien. Manajemen risiko melibatkan kultural, proses, dan struktur yang management involve culture, process, and structure to create effective
ditujukan ke arah manajemen efektif dan pengendalian efek samping. management and side effect control. The principal of risk management
Prinsipnya adalah identifikasi akar permasalahan, mengarah pada is identification of hazard intended to evaluate medical risks in clinical
penilaian risiko medik dalam situasi klinik untuk dapat mengambil situation. Process of risk management consist of identification, annali-
langkah yang rasional dalam rangka mengontrol risiko. Tahap-tahap zation, controlling, and risks evaluation to eliminate the risks intended
manajemen risiko terdiri dari identifikasi, analisa, pengendalian, eva- to decrease the morbidity and mortality. In emergency situation, we have
luasi risiko, yang ditujukan untuk menurunkan risiko serta morbiditas to perform risk management fast and properly to decide the best treat-
dan mortalitas. Pada dasarnya, tahapan tersebut berlaku dalam setiap ment for optimal outcome in limited setting.
kasus medik, namun pada situasi gawat darurat diperlukan kecepatan Conclusion: Clinical risk management is one method to identify,
dan kecermatan yang tinggi untuk memecahkan masalah klinik serta control, monitor, and minimize all risks through sistematic and planned
menentukan tindakan dan terapi yang tepat dalam situasi yang ter- process to decrease and eliminate disadvantages possibilities from the
batas.
risks in patient management to create a safe, effective, and qualified
Kesimpulan: Manajemen risiko klinik merupakan suatu metode un- medical service system. Standard procedure and principals of medical
tuk mengidentifikasi, mengontrol, memonitor, serta meminimalisasi se- ethic should be always implemented in routine medical practice.
mua aspek risiko melalui proses yang terencana dan sistematik untuk
menurunkan dan atau mengendalikan kemungkinan kerugian akibat [Indones J Obstet Gynecol 2006; 30-3: 141-4]
risiko yang ada dalam manajemen pasien sehingga terwujud sistem Keywords: risk management clinic.
pelayanan medik yang aman, efektif, dan berkualitas. Dalam men-
jalankan praktik kedokteran harus senantiasa berdasarkan pedoman
pelayanan yang berlaku serta pokok-pokok etika kedokteran sesuai de-
ngan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
[Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-3: 141-4]
Kata kunci: manajemen risiko klinik.

PENDAHULUAN multidisiplin yang menyangkut hubungan kausatif


kompleks dan multifaktorial. Telah banyak pene-
Dunia medis saat ini sudah berkembang sedemikian muan baru yang dihasilkan dari berbagai macam
rupa, bukan lagi suatu komoditas yang sederhana riset, mulai dari etiologi, patofisiologi, penegakan
dengan risiko rendah, melainkan menjelma menjadi diagnosis, hingga penanganan mutakhir berbagai
suatu bidang yang sangat kompleks serta mengan- penyakit. Hal ini menyebabkan ilmu kedokteran
dung risiko yang tinggi. Setiap tindakan medik, berkembang terus secara pesat. Hal yang dahulu di-
sangat erat berlekatan dengan risiko. Dalam dunia anggap merupakan terapi terbaik, dapat saja tidak
medis seringkali dijumpai hal-hal yang tidak klasik dianut lagi pada saat ini. Hal ini berpotensi me-
dikarenakan manusia sebagai subyek maupun ob- munculkan ketidakseragaman dalam hal manaje-
jek, bersifat multidimensi dengan beragam varia- men suatu penyakit. Oleh karena itu, merupakan
sinya. kewajiban bagi para dokter untuk benar-benar me-
Ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti dengan hu- nyadari adanya potensi untuk menimbulkan tuntut-
bungan sebab-akibat yang linier, melainkan ilmu an medis di masa depan.
|
| Maj Obstet
142 Utami dkk. Ginekol Indones

Pada zaman modern ini dapat dikatakan hampir ping, hingga ketidaksesuaian hasil yang dicapai.
tidak ada bidang kehidupan masyarakat yang tidak Pada kelalaian, tidak ada motif ataupun tujuan
tersentuh oleh hukum. Demikian juga halnya de- untuk menimbulkan akibat yang terjadi. Akibat
ngan bidang klinik. Sebagaimana yang sering ter- yang timbul itu disebabkan karena adanya kelalaian
jadi dewasa ini baik di dunia maupun di Indonesia yang sebenarnya terjadi di luar kehendaknya. Con-
sendiri, begitu banyak tuntutan medik yang ditu- toh kelalaian misalnya kasus tertinggalnya kain
jukan kepada para dokter. Hal ini diakibatkan oleh kassa di dalam rongga perut pasien saat operasi.
masyarakat yang sudah mulai mengetahui hak dan Sedangkan kecelakaan merupakan risiko yang da-
kewajibannya, perkembangan Iptek di bidang me- pat terjadi selama melakukan tindakan, misalnya
dis, dan masuknya kebudayaan asing yang mem- cedera organ saat operasi. Efek samping merupa-
berikan dampak terhadap norma serta pandangan kan suatu risiko yang melekat dengan suatu pe-
hidup. Dapat kita lihat, dunia global dewasa ini se- ngobatan ataupun tindakan yang sudah diketahui
makin diramaikan oleh kelompok masyarakat mo- sebelumnya. Hal ini mencakup reaksi alergi, mual,
dern yang memiliki akses komunikasi global dengan muntah, dan sebagainya. Dalam hal ketidaksesuai-
begitu mudah. Informasi berbagai jenis penyakit mu- an, meliputi segi pelayanan, perawatan, pengobat-
lai dari etiologi hingga manajemennya dapat sangat an, dan kesembuhan.5,6
mudah diakses melalui internet, maupun sumber lain- Manajemen risiko adalah metode untuk meng-
nya. Di sisi lain, ada pula masyarakat awam yang identifikasi, mengontrol, dan memonitor, serta me-
justru terlalu mudah menuntut dokter akibat ku- minimalisasi semua aspek risiko dalam suatu bi-
rangnya pengetahuan sehingga mempersamakan is- dang melalui lingkaran/siklus sehingga terwujud
tilah malpraktik dengan kecelakaan medis. sistem yang aman dan efektif. Manajemen risiko
Menyadari hal tersebut, maka manajemen risiko klinik merupakan proses yang terencana dan sis-
sangatlah penting diterapkan dalam bidang klinik. tematik untuk mencegah, menurunkan dan atau
Sesungguhnya, manajemen risiko bukanlah suatu hal mengendalikan kemungkinan kerugian akibat se-
baru dalam bidang medik. Di negara-negara Eropa, gala risiko yang ada dalam manajemen pasien.1,2
Amerika, dan Kanada telah dibentuk komite-komite Malpraktik adalah suatu istilah yang mempunyai
yang khusus menangani masalah ini. Manajemen ri- konotasi buruk, bersifat stigmatis, menyalahkan.
siko klinik diperlukan untuk mengurangi kejadian Dalam arti umum, malpraktik merupakan praktik
yang merugikan dan ketidakpuasan dari pasien dan buruk dari seseorang yang memegang suatu profesi.
keluarga, mencegah pengelolaan yang buruk dari staf, Dalam arti sempit, malpraktik diartikan sebagai tin-
pemborosan uang dan waktu, pencegahan terhadap dakan yang dilakukan secara sadar, dan tujuan dari
tuntutan masyarakat, pertanggungjawaban kelalaian tindakannya memang sudah terarah kepada akibat
medik, mencegah publikasi yang buruk, meningkat- yang hendak ditimbulkan atau tak peduli terhadap
kan moral dan percaya diri staf dan karyawan dengan akibatnya, walaupun ia mengetahui atau seharusnya
sadar keamanan, menganalisa derajat risiko, serta mengetahui bahwa tindakannya itu adalah berten-
membuat keputusan lebih eksplisit berdasarkan nor- tangan dengan hukum yang berlaku. Malpraktik
ma dan kebenaran. Dengan menerapkan manajemen juga mencakup hal-hal yang seharusnya dilakukan
risiko klinik, diharapkan dapat mewujudkan dan namun tidak dilakukan, ataupun melakukan hal-hal
meningkatkan sistem pelayanan medik yang efektif yang seharusnya tidak dilakukan.5,6
dan berkualitas, di mana yang pada awalnya hanya
memenuhi kebutuhan kesehatan semata, menjadi Rumah sakit adalah suatu lembaga yang meru-
pelayanan kepuasan pasien yang setinggi-tingginya. pakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang
Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan kualitas menjalankan rawat inap, rawat jalan, dan rehabi-
perawatan, peningkatan keamanan, penurunan mor- litasi berikut segala penunjangnya.7
biditas dan mortalitas, serta perlindungan reputasi Situasi gawat darurat adalah suatu kombinasi ke-
kepercayaan suatu pelayanan kesehatan, misalnya jadian tak terduga yang menuntut penanganan lang-
suatu rumah sakit.1-4 sung dan segera. Gawat darurat menunjukkan suatu
keadaan di mana pasien secara tiba-tiba atau tak
Definisi terduga menghadapi ancaman bahaya maut, se-
hingga memerlukan tindakan segera untuk me-
Hazard adalah segala sesuatu yang berpotensi me- nyelamatkan jiwa atau kerusakan permanen ang-
ngakibatkan bahaya, sedangkan risiko adalah ke- gota tubuh.8 Dalam praktik kedokteran seringkali
cenderungan dan keparahan suatu bahaya ditim- dihadapkan pada situasi gawat darurat, sehingga di-
bulkan oleh suatu hazard tertentu. Risiko di bidang perlukan kemampuan yang cukup tinggi bagi se-
medik mencakup: kelalaian, kecelakaan, efek sam- orang dokter, khususnya yang bekerja di unit gawat
|
Vol 30, No 3 |
Juli 2006 Manajemen risiko klinik 143

darurat untuk dapat mengidentifikasi risiko serta najemen risiko, terdapat tahap-tahap yang harus di-
menentukan tindakan dan terapi dalam waktu dan lakukan (lihat Gambar 1).2
situasi yang sangat terbatas dengan tujuan untuk Pada analisis risiko, kasus yang dilaporkan harus
menyelamatkan penderita. dibuat dokumen (tertulis). Proses ini tidak dituju-
kan untuk memarahi teman sejawat. Pada umum-
Proses Manajemen Risiko nya kesalahan berkaitan dengan faktor manusia.
Dalam hal pengendalian risiko, lakukan langkah
Manajemen risiko melibatkan kultural, proses, dan untuk memperbaiki risiko/kesalahan.
struktur yang ditujukan ke arah manajemen efektif
Pada dasarnya, tahapan-tahapan tersebut berlaku
dan pengendalian efek samping. Keuntungan dite-
dalam setiap kasus medis, namun pada situasi ga-
rapkannya sistem manajemen risiko ini adalah ter-
wat darurat, diperlukan kecepatan dan kecermatan
ciptanya keamanan dan efektivitas. Terdapat bebe-
yang tinggi untuk memecahkan masalah klinik dan
rapa dasar mengapa sistem manajemen risiko itu
menentukan tindakan dan terapi yang tepat dalam
sangat penting, yaitu bahwa:1,2,9
rangka menurunkan angka morbiditas dan morta-
N Penyakit dan proses perawatan mempunyai ri-
litas pasien serta kepuasan pasien seoptimal mung-
siko kesakitan/kematian kin dalam situasi yang terbatas (lihat Gambar 2).
N Dokter dan bidan perawat dapat melakukan ke-
Suatu manajemen risiko klinik diwujudkan se-
salahan/penyimpangan standar prosedur serta ke-
mungkinan memberikan pelayanan yang berbeda
berdasarkan standar prosedur yang berlaku
N Etika dan standar pelayanan seringkali tidak di-

patuhi
N Tidak ada proses koreksi kesalahan

N Tuntutan hukum pada profesi meningkat

Prinsip dalam manajemen risiko adalah dibu-


tuhkannya personil untuk mengidentifikasi dan
menganalisis akar permasalahan. Penelitian ini me-
liputi: pengumpulan data-data kejadian, pemba-
hasan dan pengambilan kesimpulan dari informasi
yang ada, penetapan penyebab, kriteria, dan teknik
investigasi, pengurangan risiko untuk pasien yang
akan datang dan organisasi/rumah sakit, pembuatan
keputusan, implementasi, dan pelaksanaan strategi
perbaikan. Hal ini mengarah pada penilaian risiko
medik dalam situasi klinik untuk dapat mengambil Gambar 2. Manajemen risiko klinik1-3
langkah yang rasional serta beralasan, dalam rang-
ka mengontrol risiko. Dalam menerapkan suatu ma- bagai upaya terorganisir untuk mengidentifikasi
dan menyelesaikan risiko/kecelakaan medik pada
kasus-kasus kedokteran medik. Tujuannya adalah
untuk menurunkan kecelakaan di masa depan, me-
ngurangi tuntutan, dan meningkatkan mutu praktik
kedokteran. Untuk itu diperlukan pengetahuan me-
ngenai etika dalam pelayanan kedokteran.
Adapun pokok-pokok etika dalam pelayanan ke-
dokteran adalah:7,10
N Masalah yang sering dihadapi.

– Pedoman pelayanan secara baku.


Maksudnya adalah pedoman yang disusun un-
tuk memberikan pelayanan yang sebaik-baik-
nya dalam arti mampu menurunkan morbiditas
dan mortalitas. Pedoman tersebut disusun ber-
dasarkan kegiatan ilmiah dengan telaah pustaka
ataupun kegiatan ilmiah berupa penelitian dan
berdasarkan bukti (evidence based).
Gambar 1. Tahap-tahap manajemen risiko2 – Pelanggaran etika.
|
| Maj Obstet
144 Utami dkk. Ginekol Indones

Etika merupakan suatu norma yang dipengaruhi hari.


oleh lingkungan, budaya, agama, adat-istiadat, – Kewajiban seorang dokter terhadap rumah sakit
ataupun tradisi suatu populasi tertentu. Perbe- * Melakukan pekerjaan dengan penuh tang-
daan latar belakang antara masyarakat, pasien, gung jawab sesuai dengan pedoman pelayan-
dan tenaga dokter sering memunculkan ma- an medis yang dianut secara profesional, ju-
salah dalam bidang etika. jur, dan bertanggung jawab
N Etika dalam pengobatan dan perawatan kedok- * Mengupayakan kemajuan rumah sakit de-
teran. ngan segala gagasan, usulan ataupun pene-
– Kewajiban terhadap pasien. muan baru bagi pelayanan terhadap pasien.
* Seorang dokter hendaknya dengan segala
upaya memberikan pelayanan yang optimal
pada pasien sesuai dengan keilmuan yang KESIMPULAN
dimilikinya dengan berdasarkan pedoman pe-
layanan medis yang berlaku Manajemen risiko klinik merupakan suatu metode
* Seorang dokter hendaknya menempatkan ke- untuk mengidentifikasi, mengontrol, memonitor,
pentingan pasien sebagai kepentingan utama serta meminimalisasi semua aspek risiko melalui
* Segala bentuk pemeriksaan dilakukan dengan proses yang terencana dan sistematik untuk me-
sopan santun dan "lege artis" nurunkan dan atau mengendalikan kemungkinan
* Dalam melakukan pelayanan kesehatan re- kerugian akibat risiko yang ada dalam manajemen
produksi manusia, seorang dokter harus di- pasien sehingga terwujud sistem yang aman dan
dampingi sekurang-kurangnya oleh seorang efektif. Dengan menerapkan manajemen risiko
perawat wanita klinik, diharapkan dapat mewujudkan dan me-
* Seorang dokter harus secara jelas menyam- ningkatkan sistem pelayanan medik yang efektif
paikan informasi mengenai penyakit pasien dan berkualitas.
berikut rencana tindakan atau pengobatannya, Dalam menjalankan praktik kedokteran harus
serta komplikasi yang mungkin terjadi senantiasa berdasarkan pedoman pelayanan yang
* Rencana tindakan pada seorang pasien ha- berlaku serta pokok-pokok etika kedokteran sesuai
ruslah tercantum dalam sebuah informed con- dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
sent
* Hal-hal lain hendaknya sesuai dengan Kode
Etik Kedokteran Indonesia. RUJUKAN
– Kewajiban terhadap sesama dokter
* Perasaan kolegialitas harus terbina di antara 1. David Pi. Risk management in transfusion medicine. Sat-
sesama dokter ellite symposium. Victoria BC. October 3, 2002
2. Rudolph H. ISO 13485: 2003/ISO 14971: 2000
* Rujukan di antara sesamanya harus disertai
dengan keterangan yang jelas tentang pasien 3. Billingham G. Preventing medical errors with EDIS in the
emergency department. Physician Advisory Board. Patient
* Sesama dokter harus saling menasihati dan care technology systems. April 2, 2004
saling mengontrol agar yang bersangkutan ti-
4. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Mencegah perdarahan
dak terjerumus ke dalam tindakan yang me- pasca persalinan: Manajemen persalinan kala tiga. Out
langgar etika Look. Vol 19; Juni 2002: 1-8
* Hal-hal yang lain harus pula sesuai dengan 5. Perbedaan malpraktek dan kelalaian. Dalam: Guwandi J.
Kode Etik Kedokteran Indonesia Hukum medik (Medical law). Balai Penerbit FKUI. Jakarta;
– Kewajiban terhadap paramedis keperawatan 2004: 20-1
* Kerja sama dalam satu tim dengan para pe- 6. Kelalaian. Dalam: Guwandi J. Etika dan hukum kedokter-
rawat dalam penanganan pasien hendaknya an. Balai Penerbit FKUI. Jakarta; 1991: 47
senantiasa dibina 7. Samil RS, Monintja HE, Abdurachman, et.al. Etika rumah
sakit di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
* Rasa tanggung jawab dalam diri perawat se- Balai Penerbit FKUI. Jakarta; 1991
hubungan dengan kerja sama tim tersebut
8. Gawat darurat. Dalam: Guwandi J. Hukum medik (Medical
hendaknya ditumbuhkan dan terus dipupuk law). Balai Penerbit FKUI. Jakarta; 2004: 33
* Penambahan ilmu yang ada hubungannya de- 9. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan aspek
ngan lingkup pekerjaan sehari-hari perlu di- hukum praktek swasta dokter. Gaya Baru. Jakarta; 1990
berikan secara berkala kepada para perawat 10. Setiawan THI, Maramis WF. Etik kedokteran. Panduan da-
* Setiap dokter spesialis hendaklah menjadi pa- lam mengambil keputusan. Airlangga University Press.
nutan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari- Surabaya; 1990: 38

Anda mungkin juga menyukai