Anda di halaman 1dari 2

Kelompok VIII

1. Ajeng Titisratri Maharrani


Nama/No. Kelompok:
2. Desyana Silwi Romadhoni
3. Mila Nurfitriana

1. 23100261180
2. 23100261076
No. Induk / Nama Mahasiswa :
3. 23100261198

Hasil Diskusi secara umum:


CT adalah keterampilan menyelesaikan suatu persoalan dengan mencakup 4 tahapan, yaitu
dekomposisi, pengenalan pola, abstrak dan algoritma. CT akan terbiasa berpikir sistematis
dan menemukan solusi yang efektif, efisien, dan optimal saat menghadapi persoalan
sederhana maupun kompleks.

Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “komputer”, TIK, dan
robot tapi membutuhkan CT.
1. Membuat Tape
2. Membuat Telur Asin
3. Membuat nasi goreng
4. Membuat Layang-layang

Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari.


A. Jawaban yang sudah tepat
1. Mencari alamat menggunakan google maps (plugged)
a. Dekomposisi : membuka google maps, menentukan lokasi awal dan lokasi
tujuan
b. Pengenalan pola : mengikuti petunjuk arah sesuai google maps
c. Abstraksi : fokus pada petunjuk google maps yang menjadi titik lokasi tujuan
d. Algoritma : membuka google maps selanjutnya menentukan lokasi awal dan
lokasi tujuan, mengikuti petunjuk di google maps, dan sampai di lokasi
tujuan.
2. Membuat nasi goreng
a. Dekomposisi: ketika kita ingin membuat nasi goreng,lalu kita mengumpulkan
bahan-bahannya,kemudian kita mulai membuat nasi goreng sesuai dengan
langkah-langkahnya.Dalam membuat nasi goreng,kita harus menyiapkan
kompor,wajan,spatula,minyak goreng,nasi,telur,bumbu dll
b. Pengenalan pola: karena kita pernah membuat nasi goreng,kita juga dapat
membuat kwetiuw karena prosesnya pembuatannya yg hampir mirip.kita bisa
melihat bahwa pola untuk membuat nasi goreng atau kwetiuw hampir sama
walaupun bahan yg digunakan agak berbeda.
c. Abstrak: lalu ketika kita membuat nasi goreng kita tidak dapat memperhatikan
bagaimana proses sebuah kompor bisa menyala karena hal tersebut
menurutkita tidak penting.
d. Algoritma): kita juga harus mengurutkan langkah-langkah secara
logis,berurutan,dan rinci mulai dari proses awal pembuatan sampai dengan
proses penyajian.

B. Jawaban yang kurang tepat:


1. Pembuatan kue brownies:
a. Dekomposisi: Memecah struktur komponen dasar pembentuk kue brownies
menjadi tepung, telur, gula, mentega, coklat, susu, keju, backing powder, dan
air. Memecah proses dasar pembuatan kue brownies menjadi penyiapan bahan,
pencampuran adonan, pengembangan adonan (emulsi),
memasak/memanggang, pembuatan toping/rias, dan packing/pengepakan.
b. Pengenalan pola: Mengenali pola dan proses pembuatan satu box kue brownies
yang dimulai dari tahap persiapan hingga packing memerlukan waktu sekitar
60 menit dengan menggunakan satu unit oven (60 menit = 1 box, atau 1 jam =
1 box).
c. Abstraksi: Melihat dan mengidentifikasi pola pembuatan kue brownies secara
umum. Jika dalam 1 jam dengan 1 unit oven diperoleh 1 box kue brownies,
maka perlu 50 jam untuk menghasilkan 50 box kue brownies. Tentu tidak
efektif dan efisien. Karena proses pembuatan kue brownies ini merupakan
proses yang berulang, maka kita dapat melakukan generalisasi bahwa proses
ini tidak harus menunggu semua proses selesai baru dilakukan dari awal.
d. Alogaritma: Langkah dan tahapan membuat kue brownies yang telah diuji
coba sebelumnya, yang paling efektif dan efisien sesuai dengan pola dan
abstraksi sebelumnya, diurutkan secara lengkap, terukur, dan kreatif.

Menurut kelompok kami, jawaban tersebut kurang tepat, karena dalam


pembuatan brownis memerlukan tenaga dari mixer dan juga terkadang ada yang
menggunakan oven listrik juga. Karena mixer dan oven listrik termasuk dalam
teknologi modern yang membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai