Anda di halaman 1dari 22

AKUNTABILITAS SEBAGAI SUATU KONSEP

A. T l N l A U A N HISTORIS D A N TEORlTlS

I;el)e~-admnakuntabilitas scbagai suatll sisrem stldali cuktll) lalila, kar-en;i


sejat-ah akuntabilitas sud;lh dimulai sejakjaman Mcso~)ot;llniapad;r rahlrn
4000 Shl, di mana pada saat itu slldali dike11aI ada111.a I4ukt11il
1Iammu1-abi yang mc\vajibkan seseoriing ( ~ ~ a j a )unrtrl;

Jrangmcmberi ij7e\venanga u u wangsit kepadanya. Unti~krnen!rat;lkan


keberddaan akuntabilitas sebagai suatu sisrc~ndan agar dapat memalianii
secara utuh, perlu 111empc1-hatikanbebal-apa lial yaitu: ~ > e ~ - k e m l-.~ a n g a ~ >
-__ _
p i s , tantangan darl hambatan,
---, . liugktrngan - -
..- . . yang rnenipenga~-uI!i
tcl-selenggaranya akuntabilitas, lial-ha1 yang perlu dipet-hatikan untul;
_ _ _ _
kcberhasilan akuntabilitas, serta media ak~~nlabiliras.
. - -..-. .

1. Perkernbangan

Menurut The Oxford Advance Lmr7zer's L)ictionnl-y, akunrabilitas adalali


~-qtitt.rd01. cx1)rrted to pve ern ex~)lanution
for 0 1 1 ~ ' s actiol?.D c t ~ g a ~
kata
i lain,
cialam akuntabilitas let-kandt~ngkewajiban untuk men!.ajikan d a ~ l
melaporkan segala ~ i n d a ktalldllk dan kegiarannya tcsula~nadi bidang
administt-asi kcuangan kepada l~iliak lebih ti~sqi/ausann\-a.Dalam
ha1 ini, terminologi akuntabilitas dilihar d a r i s u d u t p a n d a n g
pengcndalian tindakan pada pencapaian tujuan. Tolok ukur atau
indikator pengukuran kiner-ja adalah kewajiban individu dan organisasi
untuk niernpertanggung-jawabkan capaian kinel-janya melalui
pengukuran yang seobyektif rnungkin. Media pertanggungjawaban
&

d a l a ~ n konsep akuntabilitas tidal; terbatas p a d a laporan


pertanggungjawaban saja; tetapi mencakup juga praktek-praktek
kemudahan si pemberi mandat rnendapatkan informasi, baik langsung
maupun ridak langsung secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian,
akuntabilitas akan tumbuh subur pada lingkungan vang mengutamakan
keterbukaaan sebagai landasan pertangpngjawaban.

Menurut J.B. Ghartq, akuntabilitas ditujukan untuk *


mental-i jawaban,
terhadap pertanyaan yang berhubungan dengan p e l a w a n apa, siapa,
k s a d a siapa, rn*iliksiapa, yang rnana, dan bagaimana. Pertanyaan yang
~nerncl-lukanjawaban t e r s e b u t a n t a r a l a i n , apa van
d i p e r t z n g g u n i a w a b k a n , m e n g a p a pertanggungjaivaban h a r u s
diserahkan, kepada siapa pergncggungjawaban tersebut diserahkan, b
siapa
yang bertanggungjawab rerhadap berbagai bagian kegiatan d a l a n ~

Tim AsislPnsl l'clal,ora 11 A KJl' 21


masyarakat, a p a l a l ~pe1.ra11gg~r11gja\\.at)a11 I)c~:jal;i~~
seil-illg de11ga1)
ke\\.e~iangan meriiadai, cia11lain scbagainya. Konsep pclayanan i ~ i i
dalam akuntanbilitas belurn memadai, ole11 karena it11 11~1-us ciiikilti
dengan jiwa e?ll~.eprerlcu;~hi/~ pada pihak-pihak yang n~elaksanakan
akunrabilitas. Aku~itabilirasjuga nlerupakan i n s t ~ - u ~ nuntuke~i k e g i a u ~ ~
kontr-ol tc~-u.~iima dalam pencapaian Ilasil pacla pclayanan publik. E\-alilasi
kine~jadilakukan untuk niengeuhui sejauh Inana pencapaian hasil sel-ta
caratal-a bagaimana u ~ l t u kmencapai sclnua itu. Sedangkan n i e n u r ~ ~ r
L r d v i ~ ~I/:a Cmil20, mcngatakan akuntabiliras ~ ~ i c r u l ~ a suatu
k a ~ i c\.olusi
kegiatan-kegiatan sang dilaksanakan oleh seol-ang petugas baik ~nasill
ber-ada pada jalur otol-itasnya atau sudah berada jauh di luar tanggu~ig
jawab dan kewenangannya. Dengan de~nikian,setiap orang Iiarus betul-
betul menyadai-i bahiva setiap tindakannya bukan Iianya akan membel.i
pengaruh pada dirinya sendiri saja akan tempi ~nembawadampak yallg
tidak kecil pada orang lain. Dsngan demikian, dalam setiap tingkal~
lakunya seorang pejabat peniel-intall miitlak l ~ a r uselalu
s memperhatikan
lingkungan. Akun tabilitas dapat hidup dan berkembang dalam suasana
yang transparan d a n demokratis d a n adanya kebebasan dalanl
rnengemukakan pendapat. Seliingga dalam negara yang otokr-atik dan
tidak transparan, akuntabilitas akan hilang dan tidak berlaku. Oleh
karena itu pemerintah harus betul-betul m e n ~ a d a rbahwa i pemerintahan
dan pelayanan kepada masyarakat adalah ha1 yang tidak dapat dipisahkan
dari publik. Ada
dengan yang lain,.~aitu:
--
membedakan akuntabilitas
-
, -~ - ~ -
/-

a. siapa yang harus melaksanakan aku~itabilitas


b. kepada siapa dia berakuntabilitas
c. apa standar ).ang dia gunakan untuk penilaian akunta-bilirasnya
d. nilai akuntabiliras itu sendiri

Deklarasi Tokyo rnengenai petunjuk akuntabilitas publik (raliun 1985)


menetapkan definisi sebagai berikut, bahwa i&untabilitas n~erupakan -
kewallhsn,kewajiban d a r i individu-indlvidu a t a u p e ~ a s a j ~ ~ l g
dipercayakar~untuk mengelola sumber-surnber daya publik d a n yang
bersangkutan d e n g a n n y a u n t u k d a p a t m e n j ; ~ w a bhal-ha1 yang
menyangkut pertanggungjawaban fiskal, ~nanajerial,d a n ~)r-ogl-am.
C_

Dalam pengertian yang lebih luas, akuntabilitas pelayanan piiblik her-ar-ri


pertanggungjawaban pegawai pemerintah kepada publik yang rnenjadi
k o n s u m e n pelayanannya. Konsep ini t i m b u l s e i r i n g d e n g a n
perkembangan proses demokrasi. Dimulai dari era masa pemerintahan

-
raja-raja yang diktator, dimana saat itu kekuasaan sebagai turunan dari
Tuhan sehingga seoranqraja tidak mempunyai kewajiban akuntabili;
kepada rakyatnya. Semakin bertambah m a j u n p pola pemikirzn manusia,
&aka di dal& kehidupan berrnasyarakatnya timbul pe~nikiranbar<
bahwa kekuasaan merupakan kumpulan amanat yang diber-ikan oleh
- -I__-- 1 ,
~ ~ ~ a s-. v..-a- r ~M a kaacr i : i scscovang r r ~ l r r ~ kn l e n g a t u l k e l ~ i d u p a ~ l
~ ~~ ~

I ) e ~ - ~ ~ ~ a s \ . a ~ - aO!eh ..--
k a r nscbal)
~ r ~ . it11 s c s e o r - 9 n g n~endapatkanamanat
I

1la1~11s m c r n p c . ~ - r a n g g r ~ n g j ; ~ \ \ . a I ~ k a nkcr)ada nya o r a n g - o r a n g vang


rnc.lni)c~-in\.a kcpel-cayaan. 1)al;im kait:in ini, Samuel Par11 rnelihatn!c~
d;ll;ilil I I I I I ) I I I ~ ~ ~tc~diadap
I~ u s p e k r ~ - r ~!)endekar;iri m
-- -
~nckanismcd;ln
[)~~aktck-o~~aktck \ , n ~ ~ g d i g t l ~oleh ~ a k 1)illak-pihak
a~~ !?an: I)c.~-kcl)enringa~~
< ~ ~ : I I ~ : I~I )I ( : I : ~ I . : Ipt11)Iik
I ~ ~ I I ( . \ ( / I I ~ / ~ I I O / ~ / / ~ I~ I~ <I )I ~ I I ~I ~ C I I , ~ ~[ IcII~- ~\ \I ~~ I I ~ ~ I ~ I I \ ~
sr1:41\11111xk:1i k i ~ l e ~ ~ i : ~c t ~ i ~ ~ g i ~ l kl.~i(:k~i\~i[;as : ~ ~ i " . ak1111 i;il)ilit:~s pril~lik
cti\l;~~n siruasi i11i akan I);~n\rakiclqanttlng kepada apakah pcl~gal-1111 t1;11-i
pili:ik-l'ihak vans berkeocntingan dircflcksikan d a l a ~ nsislem ~ n o n i t o ~ ~
ing d ~ insentifdar-i
n pcla!.r~nan publik. I'ihak-pihak prig bel-kepenungan
t c ~ . s c l >di~ ~atas t mclipt~ti:pel-r;lm;\, ter-dil-i dal-i pr~blikdari konsr~rnell
pelavanan )eakni pil~akyang rerkait dengall penyajian pcla).anan >-an3
~xalingm e ~ ~ g t i n r r ~ n g krnereka. a~i Kedrra, terdil-i dal-i perniml~ind a n
~)c~lga\\.aq>e~l).aji pelayanan pi~blik,yang nier~ipakanpillak-piliak \an::
\ ) e l - k e p e n r i n ~ a nterhadal) pelayanan. Kctiga, terdil-i d31-i penyaji
pelavani~ni r r ~se.11di1-itiengan trljuan da11 kcinginall ~~a112 scrillgkali
Iwr-ljcda dcngan pillak pel-rama dan kedua di atas. Dengan dernihan,
secara absolut akuntabilitas ~nem\isualisasikansuatu ketaatan kepada
per-aturan dan prosedur sang bet-laku, kernampuan untuk melakr~kan
c\aluasi kineja, keterbukaan dalam pembualan keputusan, r n e n p c u
pads jadtval !.ang telali ditetapkan d a n mencrapkan efisiensi d a n
clckti\itas I>ia~.a pelaksanaan rrlgas-tugasnya.

1'engendali;rn ( r o ~ ~ l t sel~agai
'o~ 1l;igi;xn pcnting m:~najenlc~i ).anS lmik,
atialah sali~lgmcnu~ljangdcngan akuntal~ilims.Derlga~lkata lain, dapat
disebutkan balnca p e n g e n d a l i a ~tidak ~ dapxt beijalan dcnga11efisie11da11
eiektif bila tidak dituiijang dengan mekanisme akuntabilitas Tang haik
~ ~ r ~d el na l,i k i a ~sel>;ilik~l)ra.
~ Cari i11-;Uandi a m , dap;lr d i k a t g k d ~ b
ak1111
-
__
--., i:il~ilji;is ! ~ l ~ ~ ~ ~ r ~ ~ ? ; ~ & ~ ~ ! ~SCSC-J-~~~~~
o r ~ a l l _i s _a s iu_.
n t u k m e m ~ ) e ~ - r a n g g u n g j a ~ ~ ~ apIe~i- ~k ~
~ i~i ~ j ~ ~ ~
, ~ ~ ~ ~; I I~: I ~~I r111
a n* l a a ~darl
~
7
--
diteral)k;ln rnelalui m e d h pe~-tanggunga\\raba~~ secara periodik. Surnbc.1-
days ~ncliputisr~niI>c~- daya rnan~lsia,kekayaan alarn, matel-ial, keuang-an.
d a u d a r l infol-masi,dan tata ruallg. Srlmber d a p ini merupakan rna5uL~n
bagi individu nlaupun unit organisasi )ang seharusnya dapat diukrir
d a n di~dentifikasika~l secara jelas. K e b- i i a b ada dasarnva m ~ r u ~ a k a n
ketenruan-kete~ltua~l yang harus diiadikan ~ e ( a o w pegangan , atau
petuiijuk bagi setiap usaha dari aparatur pernerintah sehingga tercapai
kelancarail d a n keterpaduan daIam m e n c a p a i tujuan yang telah
d i t e t a ~ ~ k a Kehiiakan
n. mencakup, E t a --. r n a , kebijakan nasional m n q
-
rnerupakan kebijakan neqara yang bersifat fundamental d - m t ~ a . ~ q i s
dalam rncllcapai tujuan nasional/negara scbagaimana diielaskan drllam
U U D 1945. Yang kedua, kebijaban umum yang .
rnerupakan
-- -- II
kebijakan
- .. - -

P~esiden(di tingkat pusat) dan kebiiaksallaan pcmerintall daer-ah (dl


_I- -- A

:
tingkat d;icl-all) yang lingkupnya inenyelui-uh her-sifat nasional/~-cgional
dan bel-ups penggarisan ketentuan-ketentuan )rang bersifar garis 1)csal
cialam r a n g k a p e l a k s a n a a n t u g a s rirnlrm p e r n e l - i n t a h a n d a n
~ ) c i ~ i l ~ a ~ r g suenbaa~~ia ipelalisanaan U U D 1945, Tap MI'K, d a n U U .
Kcbiakan pelaksanaan- di-tinukat
--a pusat m e ~--- u--p ; i-~
k a ~-l j e ~ I J a I ) adal-i
~~
ra~i
kebi~akanirmirln sebagai straregi pelaksanaan d a l a ~ nsuartr t ~ r g ; ~ tlmurli
s
~ ) e ~ n e ~ - i n t adan
l i a ~pembangunan
l di bidang tertenru. Sedangk;i~idi
tingkat dat.1-ah kebijakan i ~ l imel-upaka11pelaksanaan dari pcr-attll-:.in
ciacl-all, dari kebijaksanaan ~lasionaldi dael-ah dan dal-i tllsas pusat di
dael-all yang dilaksanakan oleh perner-intah daerall. S-e - l a.~ i j t ~ t n p ~ ,
k9a- k a-___
- - _
n teknis incrupakan _perijabaran dari kebijak-a11pe1aksanaa~:ali~
melnilar pengaturan reknis di bidang tertennl. I ' e n c a l > a ~ a ~ u j ~ ~ a ~ i
~ l i e ~ - u p a ksalall
a ~ i satir uktrr-an kinel-ja individu Inauptln r~nit01-g;t~ii.;;tsi.
-
1'1-ogl-alnIie j a Tali unan, LIal-tar
--I-_--__
Isian
- .-- -----
1'1-oye
~~
k/Kegiatta_!~(DII~'~), 1)aft;ir
- .- - -
1:encana Kegiatan (LIKE;),dan b c n t r ~ kpcl*cncanaa~l lairiny I);\ik-jan~k;i

Dalii~iik c ~ i ; i ~ke~icgaraa~l,j;ingka
t~i \vaktii pc~~gcloliiari si~nil)cl. tl;i),;i o l c l ~

indi\~idualau unit organisasi pada lazimnya ber-langsung s e l a ~ n asaru


tahun anggar-an. Oleh karena iru, berdasarkan lama pcngclolaan dan
-
kelazi~nan,bentuk niedia akuntabilitas - -.
y a q d i a ~ a g a pa k a ~ l p ~ l l sesuai ng
adalali laporan berkala. -- hledia akuntabilitas yang i n e ~ n a d a iadalali
b c ~ l t u klal)or.an yallg dapat ~nengekspr-csikii~i ~)c~ic;ap;ti;i~i r t l J t ~ ; i ~~i i i c l ; i l ~ ~ i
p c ~ ~ g e l o l a as un ~ n b cdaya
r suatu 01-ganisasi.h.ledia aki~nr;ibilitasi ~ i clal);lr i
bel-upa lapol-an --.---- -
taliunan-__-
tentang
_ . pencapaian
-
- - . tugas pokok clan fungsi
tiengall aspek-aspek penurqangnya scpel-ti aspck kei~angitli,;t>peks;i~~;iri;i
dan prasar-ana, aspek surnber daya manusia dan lain-lain.

hdcnurut Silciudin 11. Scllklt dan A.rlaln lqbnl, akunra1)il iras sel)ct~iln)f;i
nlerupakan sisi-sisi sikap dan watak kehidupan rnanusia ),an: rneli[)liti:
a. Nculilabilitiis intern seseorang dan
11. Ekstcrri seseorang

Dari sisi intern seseorang, akuntabilitas rnerupakan pcrtangguiig;iw:ib:i~i


orang tersebut kepada Tuhannya. Akuntabilitas yang de~nikiarii i i i yang
mcliputi perta~iggung-jawaban sendiri ~ n e n g e n a iscgala sesllatu yalig
dqalankannya, lianya diketahui d a n difahami oleh dia sendiri. Oleh
karena itulah akunta'oilitas intern ini disebutjuga sebagai akunt;lbilit;\s
-
spiritual. Ledivina V. Carino.mengatakan bahwa dengan disadarirlya
akuntabilitas spirituil ini, ~ n a k apengertian akan accountable atau
tidaknya seseorang bukan hanya dikarenakali dia mei~cui-iatall ridak
sensitif terhadap lingkungannya, akan tetapi lebih jauh dari irtl yikni
sepel-ri adanya perasaan rnalu atas warna kulitnya, tidak baiigga meil~adi
l~agiansuatu bang.=, kurang nasionalis, d a n lain lain. Akunrahilius yang
satu ini sangat sulit untuk diukur karena tidak adanya ukriran yangjclas
dan diterima oleh sernua orang serca tidak ada yang melakukan cek,
c\,aluiisi d a n m e r n o n i t o r baik sejak 111-oses sanipai pads
11c1.~1iggungj:i\\raba11 itu selldin. Sernua tindakan akt~l~tr~l~ilitas spil-itrial
didasarkan pada I ~ r l l ~ r ~ n gsc:scorang
an tel-seljrlr dengan T~lllan.Nanlr~ll
a l ~ i i l ~ i lljctul-betul
n dilaksa~iakand e ~ i g a npennh ima11 dan t ; ~ k ~ \ r ; i ,
kcsiidal-an akan akuntal)ilius spil-itual ini ilkail I ~ I C I ~ I ~ I C~I >~ e~ l~l g~ aI ~I n ~ l l
yang sangat besar pada p e l ~ c a p a i a ~kinellja
l o r a n g tel-sebrit. ltulall
scl~abnyamengapa seseorang dapat rnelaksa~lakanpekcrjaan dengall
hasil yang berbeda dengan orang lain, atari mengapa suatu insta~isi
menghasilkan kuantitas d a n kualitas yang berbeda tet-hadap suatt;
pekerjaan yang sarna-sama dikerjakan oleh instansi lainn1-a walaupu~l
ii~.aiai: tugas pokok dan Pungsinya telah n),ata-nyata dijclaskan secal-:I
rinci. Dcngan k a u 'lain, melalui kesadar-a11akan akrintal)ili~asinteni/
spiritual s e o r a n g p e g a \ ~ a iakan dengall s e n a n g hati n~elakrlkan
pekerjaa1111)a dan tugas-tugasn)-a dengan scl~aik-l~aiknyii. Tugas-tugas
dikerjakan bukan tlariya sebatas apa yang telah terulis saja, akan tetapi
lebih jauh dari itu. Dalam suatu posisi/jabatan tertentu, seorang pegawai
liarus dapat menentukan apa yang sudah dilakukan ole11 pendahulunya,
d a n apa yang liarus dilakukannya sekarang untuk pencapaian kinerja
yallg lebih baik pada posisi tersebut. Alasan-alasan sepcrri C-emampiran
rnanusia berbeda-bcda, tidak cukup waktu, tidak cuktlp sumber d a ~ a ,
d a n lain-lain m e r u p a k a n cikal bakal terlvt~judiiyakorupsi, dari
akuntabilitas menjadi kabul- I~agaikankaca yalig bcl-embun. Olch kal-cna
itu, Iiindari keluhan-keluhan yang demikian bila kita nlcmang ingill
~ilenjalankanakuntabilitas, \valaupun hambatan tersel~utrncmang
kadangkala perlu juga untuk diungkapkan apabila cukup mernberi
pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian k i ~ i e ~ j a .

Akunta1)ilitas ekstern seseoralig adalall a k ~ ~ n t a l ~ i l ior-a11g


r a s tc~-sc.l,t~t
kepada lingkunganya baik lingknngan formal (amsa~i-ba\z.~lian) mailpun
lingknngan niasya~mkat.Kegagalan seseorang memcnr~liiakuntabilitas
ekstern rnencakup pernbl-osan waktu, pemhorosan sunll>er dana, dail
surnber-sdmber daya p e r n e r i n t a h yang lain, k e w e n a ~ ~ g a d n a, n
kepercayaan m q a r a k a t kepada pemerintah. Akuntabilitas elatern lebih
mudah diukur mengingat norlna d a n standar yang tel-sedia niemang
s t ~ d ajelas.
h Kontrol d m penilaian eksterrlal sudah ada dalam rnekanisme
yang terbentuk dalam suatu sistem d a n prosedur kerja. Seo
akan memantau pekerjaan bawahannya s e r a melnberikan teguran
apabila terjadi penyimpangan. Rekan ke j a akan saling mengingatka~i
dalam pencapaian akuntabilimi masing-masing. Ijal ini dapat terwujtrd
dikarenakan ada saling ketergantungan dianura mereka. hlIasyarakar
akan bersuara dengan lantang apabila &\ranan Ilanv '1
. .
l>ir - seperti yang diharapkannya. h4ahasiswa melakukan
d c e r l l a d a p ketld-n kesengsaraan rakyat

Tim Asistensz Pela{)oranA KJI' 25


Akutzlabililas dan Good Governance

niengahadapi jepitan hidup. Lembaga sivadava masyal-aka[ sepcl-ri


~ O I Z(IC\jr), Lembaga Konsurnen Illdo~lesi;l
Indolzesiatz C O T T U ~ ~I4htch
adalah contoh-contch pengontrol d a n penyeitllbang pelaksanaan
akuntabilitas instansi penlerintah.

Akuntabilicas eksternal rneliputi:

a. Ilztmnl Accountability fo file public s~r711111t's


oiu??olg(~lzizt~tiorz

Dalanl akuiitabilitas ini serial, titigkalan pada llirai-ki o r g a l ~ ~ s a s i ,


pelugas pelayanan publik diwajibkan untuk akuntabel kepada
alasannya dan kepada yang lnengontrol pekerjaannya. Utltuk itu
dipcrlukan komitme~ldar-i seluruh petugas untuk memenuhi LI-itei-ia
pcngemhuan dan keahlian untuk pelaksanaan tugas-tug;.ls~l!,ascsuai
dengan posisinya tersebut.

6. Externul Accou?zfubilzl~lo Ihc indiuidunls a?ld olpni;atio?l o7i1s1cfa~)ri611r


sel ztn TI!'s 0il1l2 07gU nZi;ntio?r

Akuntabiliras ini mengandung pengertian akan kenianlpliai~untuk


lnenjawab setiap pertanyaan yang be1.11ubungan dcngan capaiall
kinerja pelaksanaan tugas d a n wewenang. U n t u k i t u , selain
kebutuhan akan pengetahtian dan keahlian seperti )an2 d i s c b l ~ t k a ~ i
sebelumnya j u g a d i b u l u h k a n kornitlnen untuk 1ne1aksanak;iil
kel>ijakan d a n p ~ - o g l - a ~ n - p ~ - o g r ;!*;ins
l l n te1;111 tlij;111jik;111/
dipei-sya~arkansebeluni dia memangku jabatan tci-sebi~t.

Xkuntabilitas ekslernal baik di dalam 01-ganisasi ~ n a i i ~ ~d ui n1 ~ ~ 1 -

ol-ganisasi merupakan ha1 yairlg paling banyak dibicai-akan d a l a ~ nkonteks


aLunia1;ilitas. Banyak pihak yalig rnernbagi-bagi akuntabilims ini 1lle11jadi
bcbel-apa bagian sesuai d c n g a n s u d u t p a n d a n g masing-nlasing.
I'einbagian akuntabili~asekster nal nlelipl~ti:

A k u n t a b i l i t a s tl-adisional a t a u akulltabilitas r e g u l a r
me~nfokuskamdiri pada uansaksi-transaksi regular atau uansaksi-

- - tl-ansaksi fiskal u n t u k nlendapatkan informasi mengenni


kepatuhan pada peraturan )rang berlaku terutama yang terkait
dengan peraturan fiskal d a n peraturan pelaksanaan admnistrasi
publik. Disebut juga sebagai compliance accountability. I-Ial ini
d i p e r l u k a n u n t u k m e m p e r t a h a n k a n t i n g k a t efisiellsi
p e l a k s a n a a n a d m i n s t r a s i p u b l i k yang m e l l g a r a h p a d a
CCIC.L perwujudan p e l a y a ~ l a prima.~l
C.

,--------/-

- - .
-

Tim A s i s f m i PeIr~j)orarzA U P
All.trn~bilitasmanajerial menirikl>er-atkan pads efisiensi d;in
kellernatan penggunaan d a ~ i a 1ial.ta , kekayiian, s u m l ~ ed;~!r;~ ~-
manusia, dan sumber-sumber da!a lainn)*a. I'ada saat yang
bcrsa~naanakunrabilitas i ~ i imenirik I~erarkanpadn pc:r-anall
~nri~i?jer atau pengalvas dan ~nenglial-apkanag;ll- pejal~ard;111
pcga\vai tidak hanya nle~ija~va!> p e ~ - t a n ! * ; ~ ; t n - [ ~ c ~ . ).;111g
~:~~~\:~n~i
I>~I-kaitan derlgan pel-atul-an yang telali ad;\, tcrapi jr~g;ir~liitth
rnenelapka11 suattl PI-oscsprig b e r k e l a ~ i j u ~scpcru a ~ ~ pel-c11caa;ln
d a n p e n g a n g g a r a n , seliingga m e m t ~ n g k i n k a n r n e ~ e k a
~ n e ~ n l ~ e r ipelayan
k a ~ i publik yanS terlnik. Efisie~lsip e n g e l o l a a ~ ~
s t i m l ~ c rdaya yang m c ~ i j a d ik c ~ . c n a n g a l isrlaiii insta11si
p c ~ n e ~ - i n tmerupakan
al~ cil-i t11;rIna akitntal~ilirasnia11aje1-i;il.

Akui~tabilitasprogram n~ernfokuska~l pada pencapaian basil


opcrasi pemerintah. U n tuk itu, semua pegawai pewel-intali
har-usdapar menjablab pertanyaan disekitar pencapaian tujuan
pemei-intali,bukan hanya sekedar keraatan pada peratuan yang
berlaku. Pel-syaratan ini dimaksudkan u ~ l t u kmempersiapkan
pcla)vanan yang [el-baik kepada pihak-pilir?l: di niana instansi
akan dinilai sesuai lingkup tugasn)a (bukan pclavanall kcpada
scmua pillak). Pencapaian tiJuan tersebut tenttI~l\.adikaitkan
dcngan program-progl-an1 inswnsi pe~ncrintaht e ~ ~ s e b uyatlg
t
dikaitkan dengan pl-ogl~amnasional, seliingga kchcl-hasilan
ins~ansipemerincah ini mempunjai sumbangan (slinl-P)yang
jelas pada capaian program nasiorial

Akuntabilim proses n ~ e ~ n f o k u s k apada


n infortnasi mengenai
tingkat pencapaian kesejahteraan sosial atas pelaksanaan
kebijakan d a n aktiviras-akrivitas organisasi. Untuk itu perlu
diper~ilnbangkanmasalah etika d a n moral setiap kebgakan
peinerintail serta pelaksanaannya, serca bagaimana dampaknya
pads kondisi sosial. Hal inilah yang seringkali dilanggar oleh
p ~ n c ~ - i ~ i t a lyang
l a n bersifat otokratik, di mana rakyat tidak
me~nilikikuasa untuk melakukan penolakan terhadap kebijakan
pernerintah yang nyata-nyata sudah rnsrugikan mereka haik dari
segi m o d , bahkan kadang kala jiwa.

Tim Asisl~nsiPelnl)oran .4 KII' 27


Akuntabilitas dull Good Govm~~ance

b. hletlurut Sanluel Paul (1991 )

I). Drrrronnlic Arco~~tt[nLili/~


Muntabilitas demokrasi rneri~pakangal)ung;t~lallt;ir-a f ) o I i / t r ~ r /
daii adrninis~i.aliveaccou?zlnDili/~.I'cmcl.i~!rall n r c o l r r ~ / ( ~ b. (I\tA~\
kinerja dan sernua kegiatannya kepada pemimpin poliriL \.;111g
telah n-remilih mereka. Pada negara-negal-a dernokr-zitis,rnen rc-1.i
accounrahlepada perlemen. Penyelenggat-aan pclay;il~al~ p~ll~lik
accountablepada menteri/pirnpinan instal-rsinya n1nsi1lg-rn3s11lg.
Jadi, pada dasarnya pelaksanaan akuntabilitas dilak~rkans ~ c ; ~ I ~ ; I
berjerljang dari pemimpin tingkat ba\vall sampni ke !,ang 1x11-
ing atas (Presiden) dan selanjutnya 1'1-esidcll m c l n k s n ~ l ; ~ k ; t ~ ~
akuntabilitas k c p a d a h l P K scbagiti \vr~,jud~ ) i h ; t k\;111g
nlemberikan mandat dan tel;tll rnc~nilill~l),;i.

2). I'roJessional Accou 71 labilit)


Dalam akuntabilitas profesional par-a pakar, pr-ofesionrll (I;III
teknokrat melaksanakan tugas-tugasnya dengan dilandasi oleh
norma-norma dan standard profesinya. Mereka diperkenankan
untuk menentukan public interest sesuai dengan n o ~ - m a - n o l - l ~ ~ a
dan standar yang dikaitkan dengan kepentingan masyal-akat.

Berdasarkan kategol-i akuntat)ilitas yang silrll i l l i , l)(tl;iks;t~l;~;~ll


kerentuan hukum disesuaikan untitk k e l ~ c ~ l t i n g f)rtL/ic-
a~l ~ ~ ~ o o r l \
d a n public services yang mernang d i t u n t u t olcll s e l i r ~ - t ~ l ~
masyarakat. Dengan akuntabiliras ini maka petugas pela>,alla~l
publik akan dapat dituntut di pengadilan apabila rnereka gaga1
melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana yang diharapkarl
oleh masyarakat. Malpraktek dan pelayanan scadall!,a kcl~.itl;~
nlasyarakat akan ditunjukkan pada I;~pol-;i~l: \ k ~ ~ l ~ ~ ; \ l ) i l Ic.;<.II.
ir;is

Akuntabilitas keuangan rnerupakan p c r t a n g g i ~ n g j a \ \ ~ n l ) . ~ ~ l


mengenai integritas keuangan, pengungkapan dan kctn:\tnl~
terhadap peraturan perundangan. Sasaran p e r t a n g g u n g a ~ \ . a l ~ : ~ ~ l
ini adalah.laporan keuangan yang disajikan dan pel-atitt-all
perundangan yang berlaku yang m e n c a k u p p e n e r i m a a n ,
pen~impanan,dan pengeluaran uang oleh instansi pemel-intal~.
2) l i 7 1 1 / 1 / 1 1 7llfl7l/cl(l~

Akuniabiliras nlanlaar (eJkkrzjirt~s)p;lcia d a s ; i ~ . ~ ~I I\) .CaI ~ ~ I ) C iI


pe1.11atian kcpada Ilasil daci kcgiatan-l\c.gi;ara11~ , e l n e ~ . i ~ i r a l i a ~ l .
Dalarn ha1 ini, sclurtlll a p a r a r ~ > c r n e ~ - i ~ i r adl i p a a~ni d a n g
b c ~ k e m a r n p t ~ amclija\rlaI)
n pc11ca11aian ~ I I J ~ I ; ~( IdIc t l g a n
r i i ~ : ~ i ~ ~ ~ e ~l~iaya
~ I ~ ada11 i ; i ) I I ; I I I \ . ~s ~ ~ k < * ( l ; t ~ ~
~ i k~anrai ~ i f i ~ ; ~ dt ~~i t\[~(iiik
~
k c l > a ~ ~ l l are1-1latial)
ll ~ ( ; I I I ~ ~ ~ I I ~ ; I~il-;i~-ki
III ;41;111 ~ ) I ~ O X l('rkti1i1.1~ .(\~II.
),ii~igllarus dicapai l ) t ~ k a11;i11ya ~l 11c1.11p:io t t ~ 1 ~~L:itl ~11 \.31ig
[ ~ a t : i l ) i

lcl~ili~ C I I ~ Iacialali
I I ~ crcktifiras ~ ; I I st~(ltti ~ I l ) a ~ i ( i , a ~ i :(.)t1r1)11[ : i k ; i t ~
rc-ral)i yang lebili pcnring ; i d ~ l a lclkkrifiriis l cl:~t-i S I I ~ ~ l);t11(1;111:
I I
o u r c o l n c . Akunral)ilit;is ~ l l ; i ~ i f ' ; l i i tli;11111)11. s;11ii;t d ( ' l i % ; l ~ ~
akttnrabilius pl-ogralll.

3 ) A k7l71 rt~l)ili/c~.s
f)r.o.<~dlr
ral
Akunrabiliras ~ > ~ ~ o s e d u1lic1-11paka11
~'al 1)c.t ~ ~ ~ i g g ~ r i ~ ~ - j ; l \ \ ' ; l I ~ ;
~ i l c ~ l g e napakall
ai sttaru prosedul- pet1eral);itl dilti ~)c.lilksa~i;~a~l
suaiu kebijakan [elall ~ne~npel--rimbatlgka~~ ~iiasalali11ior-aliras,
etika, kepastian h u k u n ~ dan , keraamn pada kel>urtlsar~poliris
u n r u k m e n d u k u n g p e n c a p a i a n tujuan akhir. yang relali
ditetapkan. Pengcrrian aku~lrabilitasPI-oscdu~-al ini a d a l a l ~
sebagai~nanadengan akuntal~ilirasploses.

Akl1i1.-akliil-ini banyak illlbt.niasi yang kir;~pe~-olclir.a~i: l)c'l.k;iit;iti


dcngan rcrjadinya mal-ndnrini.(lt.ntio~~, 11;11i\.akkor-ttpsi. Lolt~sid;tti
nepotismc. Hal ini menurljukkan balliva akunral>ilitastidak herjalan.
Banyak f a k t o r y a n g m e n y c b a h k a n ridak bcl-1;lngsttllgnr.a
a k ~ ~ l ~ w b i l idi
r astiatu
s ncgara antal-a I,li~l:

(1. h i 1 1 / l [ / T ( l q$ L ? ~ ~ C C ~ ~ ~ ( Z ~ P

Dala~npopulasi yang kul-ang peduli let-hadal) I~ak-llakn~.a dali


niasalah-masalah sosial, cenderung n1embe1-ika~i rolcransi yang
tinggi ter-hadap lack of amiitaln'lity, nldjncicrict, nepoiisme, sogok
~nenyogok,d a n korupsi. Semakin kurang rasa saling talons-
menolong diantara a n g g o b dan kelolnpok ma~?~arahat suaitl
society akan semakin tinggi rasa tidak peduli pada tingkar
penvelenggaraan pemerintah. Setiap indiridu sibuk memikirkan
diri sendiri tanpa menghiraukan kesengsaraan o r a n g lain
sehingga l u p a pada berbagai kckurangzn dalam
penyelenggaraan tugas pemerintah yang akan niengurangi
akunral>iliws.

Tim A s t J a . Pelafiman A M P 29
I'ega\\,ai d c n g a n s i a ~ l d a l -gaji yalig kill-ang, niemiliki
kccendel-ungan untuk bel-usaha kel-as mental-i pengliasilan
tambahan agar dapat n~engliidupikelual-gaya. Daiam kondisi
yang den~ikianini, setiap usaha p e m e n u h a ~ lkebcriulian liidulj
tel-sebut dialiggap 1101-mal-nor-ma1 saja dan I~aiikandinilai \vajil~
\v;ilaupun mesti nlengor-bankall pclayana~lkelxicia masyal-akar
d ; i ~a~k u ~ ~ t a b i l i t apse ~ ~ y e d i a abal-a~ig
~l p i ~ b l i k .K e ~ i i i s k i ~ i a ~ i ,
kcliingkaiin, dan job i?zsecunt? m c m i c ~ol-allg ~ i~niirknlenganggap
nol-11ialbcrkan 1ian)~akorupsi akan rerapijuga sogok-~nen)fogok.
L)i bcbel-apa liegara, gaji m e n o p a n g k e h i d u p a n n y a da11
keluai-ganya. Untuk mendaparkan penghasilan taml~ahan.Hal
ini n~e~igakibatkan rerabaikannya akuntabilitas dan mendol-ong
rnalpl-aktck administrasi publik.

r. Ce11er-uldeclznt. i n [he ?noral z~alups


Sikap hidup yang ~naterialistisdan konsumer-isnle m e ~ i d o ~ - o ~ l g
luck of accout~tability.Sikap moral sangat ~ n e n e n t u k a nd a l a ~ n
usaha untuk membedakan anrara nilai-nilai baik d a n buruk.
Sikap konsumerisme yang terbentuk dalam suatu masyarakat
dapat mengul-angi/menurunka~lmoral dan tanggung jawab
pega\vai pemel-intah pada publik yang seharusnya dilayani, 1331
inilah yang m e n d o r o n g pegaivai u n t u k m e n c a r i m n g /
pengl~asilanmelalui caracara )ang tidnk wajar bahkan serir~gkali
merugikan piliak-piliak ydng lain.

d. A poliq of live atld let live


Dengan rerjadinyn pcnurunan nilai-nilai moral, maka manusia
akan semakin mudah ~nelakukanhal-ha1 yang melanggar atul-an.
J'ang terjadi a d a l a h m e r c k a s a l i n g her-lornba m e n c a r i
k e u n t i ~ n g a nmasing-masi~lgdan mengabaikan kepentingan
nasional yang lebih besal-. Akibat yang lebih l a ~ l j u tadalali
d c n g a ~ iterabaikannya hak-hak puhlik unruk menpetahui
kebijakan perne~-iriiallserta in~plcmentasinyidalam perspektif
akuntabilitas.

r. Cultural fortors
Budaya yang berkernbang dalam masyal-akat di m a n a para
pejabat pernerintah lebih ~nendahulukanpelayanan terhadap
keluarga dan kerabat dari pada publi k merupakan budaya yang
tidak niendukung akuntabiliras. Hal-ha1 yang dernikian ini
~ n e n d o l - o ~suburnya
ig suasalla kot-upsi, kolusi, dnn ~lepotislnc.
Kondisi budaya bangsa yang kurang tmik I,i;isan>fa I1a11yaFt
didukung dengaii buruknya kondisi pcr-ekoriomia~imel-ck;l.
\I1alaupun para pejabat tersebut sudah cukup ber'ada, llaniull
kel-ap kali lial ini masih terjadi. Hal ini disel~ahkankal-cna niasil~
kuainya budaya kenlishnan yang nlelekat pada sebagiarl besal-
barigsa tcl-sebur sehingga mcreka saling l>ct-ebutandan tidak
11ie1i)wkaian(r.iari dalam nncndal>atkan scsuatu.

Dalan~kondisi di mana suniber- daya ter-sentr~;ilis~lsi di tangar1


penie~-i~itall dan setiap keputusa~lpul~lik~nelljadikc\vajilja~l
pcnierintali s e n d i r i , m e n g a k i b a t k a n p e n u m l > u k a n
r a ~ r g g u ~ i g j a ~ vsehingga
ab sulii ~tiengelola,m e ~ i i a n t a i d~ , a ~ ~
mengcvaluasitlya. Birok~asiyang terlalu besar- dan bel-belii-l>elit
ielali nlengul-angi pelaksanaan akuntabilitas. Pada ~iegal-a
dengan sisiern senu-alisasi penult, akuiitabilitas tidak dipel-lukan
L a ~ e n amasyar-aka1 tidak diikutsertakan d a l a ~ npeuenttlatl
kebijakan-kebijakaii p u l l i k . Masyarakat hanya m e n j a d i
penontoll dan kadang kala ~nelljadipeletigkap penderita dalam
kegiatan-kegiatan pemerintah.

Buruknya sistern akuntansi m e r u p a k a n salali satu fiiktov


penyebab tidak dapat diperolehnya infor-11iasiyans handal dan
d a p a t dipercaya u n i u k d i p e l - g ~ ~ n a k adna l a m pellel.iipal1
akuntabilitas sccal-a penuli. Akuntabilitas rne~iiel-lukan
dukungan sisteni inforniasi akuntansi yang nielnadai urltuk
re~.selengga~-anya pelaporan yang baik. Kelemahan ini meliputi
sistem i n l o r m a s i yang tidak m e m a d a i darl tidak d a p a r
diandalkan, sistenl internal control d a n intel-rial check yang
tidak niemadai, manajemen yang tidak profesional darl iidak
kompeten.

Hal ini merupakan liasil langsung dari sikap pasif par-a pegawai
yang tidak acuh terhadap kepentingan akuntabilitas. Ilal ini juga
disebabkan oleh liue at& lel live policy. Hal ini juga diakibatkan
para pejabat yang seharusnya melakukan tindakan koreksi atas
penyimpangan juga telah banyak merlumpuk kesalahan-
kesalahan besar sehingga maria mungkin dia rnelaksanakan
akuntabilitas yang aka11membuka semua tindakan dan k e ~ i a r a n
~ n e i e k asehingga akan bcrmuara pada penghancuran diriiiya
r.endit-i.

-
Tim Asistensi Pcla/~olanA W 31
AkunfubiLitas datl Good Governance

i. Birocratic secrecy

Pernerintah yang rnelakukan kontrol sar!gar ker2t tel-liadap


media massa, ekonomi, dan pen~beritaanaka11 melijadikan
suasana unaccountable pada penyelenggaraan pemerintahali
karena tidak ada yang diberikan keleluasaan unruk melakukar~
tindakan korektif atas praktek-praktek penyelenggaraa~i
pernerintah. Dalam kondisi demikian, masprakat tidak ber-a~ii
~nengeluarkanpendapat sehingga para pejabar pemerintahan
akan leluasa melakukan kesalahan-kesalalia~i.

. Conflict i n perspective atid itiadeql~atei7zsfifutiontll1inI:og~


Dengan terlalu tingginya bit-onnq S P C ~ P C Vdi sekto~.p ~ ~ l > laC;;i11
~li,
niengakibatkan sulit niclakukan I-e\lic\v[el lr;id;i1) I ) I . o ~ I . : ~ I ~ ~ - ~ ) I - o -
gram sektor publik, dan aka11 sulit juga n i e n e ~ i t i ~ k asiap;i ~i
s e b e n a r n y a yang diwajibkan u n t u k tnernpertanggung-
jawabkannya. Informasi rnengenai apa yang ditargetkan dan
bagairnaria realisasinya biasanya tidak [ersedia seliingga sulit
u n t u k m e n g e t a h u i capaian kinerjanya suatu instansi
pernerintah.

k. Quality of ofjcers
Kualitas pejabat/petugas niencakup dua pel-niasalahan dalam
akuntabilitas. Pertama, dengan besarnya junilah capital yang
terjadi untuk membiayai semua pr-ogl-arn pc~ner-inrah,maka
dibutuhkan juga jumlah pegawai penierin [ah yang banyak.
Namun sayangnya kualitas rnereka relatif rendah, sehingga
dengan kualitas yang rendah tersebut telah menyebabkari
masalah serius terutarna pemborosan, inefisiensi, dan tidak
berjalallnya akuntabilitas. Masalah yang kedua, adalah material
yang tersedia kurang menunjang efisiensi dan tidak rnendorong
rno~ivasipara birokrat sebagai akibac kurang tcrsedian!.a fasilitas
diklat dan peningkatan profesionalisrne.

I. Techr~ologicalobsokscence and inadequate surveillnnce sjsferti


Tidak tersedianya teknologi yang dapat mendukung kelaricaran
kerja rnerupakan faktor penghambat yang cukup sel-ius bagi
~erselenggaranyaakuntabilitas. Teknologi yang telah usang,
terutama teknologi informasi sehingga sulit untuk nier~dapatkan
inforrnasi yang akurat, tepat, handal, dan dapat dipercava, akan
sangat merugikan pelaksanaan akuntabilitas.
Akunlalriiitm dun Good Gouannnc~

711. Colonial /Lerrr!age


Suatu negala yang pernah dijajah selama minimal 40 atau 50
tahun sangat sulit untuk melakukali perubahan prakick-praktek
pemerintahan yangautokrattik sebagaimana telah dipraktekkan
oleh penjajahnya dahulu. Kondisi pentabuan mengernukakan
p e n d a p a t pada masa p e n j a j a h a n I ~ i a s a n y aa k a n tel-ris
di~raktekkanolch nqgara rersebut tet-utama oleli pengtlasanya.
Masyarakat tidak dipel-kenankan untuk nielakukan konu-ol dan
rnel~gctaliuisejauh mana pclaksa~iaankegialan pernel.in~alian.
Hal ini telali ~ n e r n b a w ad a n i p a k y a n g b u r u k t e r l i a d a p
l ~ e n y e l e n ~ g a ~ ~akuntabilitas.
aan

Relcmalian hukum yang paling nlendasar adalah pernyataan


dimana seseol-ang dianggap tidak bersalali sebeluni dapat
dibuktikan batiwa dia mernang bersalah. Sedangkan untuk
membuktikan apakah seseorang itu bersalah atau tidak sangat
sulit dan memerlukan tenagadan biaya yang tidak sedikit. Inilah
)ang sering te qadi di pengadilan di rnana yang bersalah menjadi
bebas karena keahliannya menyembunyikan. Hal ini telah
~nendoroligtidak disele~ig~pakannya akuntabilitas. Pelnbuktian
tel.balik mungkin dapat mengatasi kelemalian ini.

Instabilitas polilik relah ~nenciptakanI-asa tidak aman d a n


ketidakpastian. Dalarn kondisi yang demikian ini, masyarakat
merasa kemkutan dan tidak menghiraukan akuntabilitas. Para
birokrat mungkin akan segera minta pengunduran diri sebagai
perwuj\.tdan rasa kehawatiran ) a n 3 tinggi atassituasi dan kondisi
yalig berkembang.

Disamping hambatan-hanibatan Jang telah disebutkan di atas, MAE%


MIAC menyebutkan b a h m terdapat 4(empat) tambahan hambatan
lainn)- yairu:

a. Gdgal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai akibat kesulitan


tnenyedet-lialiakan pengertian d a n komponen-kompollen
rujuan tersebut yang tergambar dalam perencanaan strategis
01-ganisasi;

b. Garis wewenang d a n t a n s g u n g jawab yang tidak jelas


lnetigakibarkan ketidakjelasan siapa bermnggunylawao kepada
siapa;

Tim Asistensi Peluporan A HI' 33


Aku?ztalrililas dun Good Governant/

c. Laporan yang diterbitkan oleh instansi pemel-i1it;all cidak scpel-ri


pada laporan perusahaan yang han ya tel-t~jupadit pwoIe11~11
laba, sehingga pada instansi p e m e r i n t a h tidak ter-dapat
hubungan langsung antara tujuan pr-ogr-amdengar1 kebijakan
yang dibuat. Iial ini mzngakibatkan dipel-1uka1ini.aban\.ak
macam akuntabilius untuk kcgiatan pe~ncr-ilrt;ill;

d . Irldikator kebcrllasilari maupun kegagalan sekto~11111)lik!,arlg


tidak jelas.

4. Lingkungan yang Mempengaruhi

Lingkungan yang mempengaruhi akurlrabilit:~ssilaru e~iritnsrnclijlr~ti


lingkunga~,internal dan eksternal yang mcrupakan faktor-fakcor y n g
n i e r ~ ~ b e n t u krnemperkuat,
, a t a u ~nernper-lenriili c.fektifirn\
l > c ~ - ~ a n g g u n a a w entitas
a t ~ a ~ ~atas wewcrlang ditn rangg(lng j;~\\.;ib\.allg
dilimpahkan kepadanya. Diantara faktor-faktol- yang rele\.arl derigan
akuntabilitas instansi pernerintah aririira lain melipt~ti:
a. Falsafah dan konstitusi negara;

c. Ilmu pcngetahuan dan teknologi;


tl. sosial l,~rda!.a,d a ~~iC I . ~ ; I I ~ ; I I I ; I I~~ C ' ; ~ I I I ; I I ~ ; I I I ;
I(lccllogi, politik, ekoilo~ni,
ta. Kccc~itua~i
da11 per-atur-an p e r . u n d a ~ l g - ~ r ~ i c i ; l!.;i113
~ i ~ ; ;111011s;itr11
~~~
;iku~~~~bilitas;
I serra penegakan hukum p n g ~nemadai;
. Tin+[ keterbukaan (transpararisi) pengc~lola;ili;
g. Sisrcni rnanajernen Ilirokrasi;
I hqisi, rugas pokok dan fungsi, sel-t;i prog~.ninI ) c ' I ~ ~ I > ; \ ~ ~ L I I I ; I I I!.;11ig
tcrkait:
i. Jangkauan pengendalian dan kompleksitas program insransi.

Fi~h~or:T;iktoi- tersebut rncrmpe~~garuhi corak akuntabilim secar-a simult;in


dan saling terkait satu dengan lainnya, sehingsa sulit diui-ai pengarrlhn!-;l
ti111pa mcngaitkan satu faktor dengan faktor lain secal-a keselur-i~li:an.
Keber-agaman misi, tugas pokok dan fungsi. serta komplcksiras pr-ogr-a111
~)c~r~l,;~ilg cli\ rsit11
~ i ; ~sisi
~ ~111~11ib~1ti1Jika1i SI:III~I;II. t111111k
;1k11111;1l)iIic;\s
~ l ~ e m i n i r n a l ktidak
n rerfokusnya pelaporan pada aspek akuntabilitas
(keuangan, manajerial, manfaat, dan prosedur). Pada sisi lain standarisasi
dapat rnengurangi ciri khas pertanggungjawaban progralrl iru sendiri.
Bcl-agamnya kebutnhan pemakai l a p r a n pzdajenjang rnanajernen yang
Icbill tinggi juga tlarus dipertimbangkar~dalnin standarisasi pelaporan.

- - - - - -- -
- -
I irn A si~ltlzsiIJeI~j~ora?l
A HI'
Standarisasi benruk laporan akan menjatii scmakil~lo~:~l>lt-ks I~ilascnltla
kebutuhan pemakai diakomodasi dalam "fol-mat lal:o~-zn"yang bel-laku
urnulm untuk semua instal~sipemerintal~.UntuC rnenghi~~dal-i disror-SI
keberagatnan terscbut tel-hadap tujuan yang ingill dicapai ko~~sc:p
a k u ~ ~ ~ b i l i r11el.l~
a s , dipel-l~atikanciri a k u n r x l ~ i l i t\.;illy
; ~ ~ c*li:kril,; i l i r . \ l . ; i
Iitil~:

a. 12kr111rahiliras I I ~ I - L I S 11rt111 dill1 I I I C ' I I ) ' ( I ~ I I( (I1 ~


; i l I; i I1 1~1 I ; I I t i

ta~lggu~lSja\vab tel-hadap tugas pokok dail f11112si i~lst;~~ sc.l~r;l


~ s i 01.o-
,
g ~ ~ ap c~nn~ b a ~ i g u n ayang
~ i dipc~-cayakankcl>;~(l;c~i!~a, I~'I.II!;I;II~

j~engelolaanBUhlN/D prig berada di I)a\vxIi \ $ . ( . \ $ . ( 3 ~ ~ ; i ~ ~ ~ ~ ~ \ ' ; ~ )


b. hlencakup aspek yang met~yelurullmengenai aspek inrezl.it;ls
keuangan, ekonornis dan efisien, efektivitas, da11111-otcdt11~.
. -.

c. Akuntabilitas rnerupakan bagian dal-i sistem ~n;rl~ajc.lllc~~


ti11[11k

d. Akuntabilitas harus dibangun 11erdasa1-kansisten~i~~fot-maci \.all:


liandal. untuk nlel~janlinkeabsahan, akul-asi, ol>!,ekrifi[as. d a n
ke tepatau waktu penyampaian informasi.
e. Adanya penilaian yang obyektif d a n i n d e p e n d e n t e r h a d a p
akuntabilitas suaru instansi.
n
! f. \ Ad;n>a tindak lanjut terhadap laporan petlilaia~iatas aki~ntal~ilitas.
'. -- '

5. Hal yang Perlu Diperhatikan

Plu~npweT. (1981) dalam artikeln~a"Pm~ediveAcrmlntnbilifyin 71r P~lblir


Sectoi" mernberikan tuntutan untuk mencapai kel>erl~asila~~
akunrabilicas
yai CU:

Pernirnpin yang sensitif, responsive, da11 a c c o t ~ ~ i t a h lakan


e
transparan kepada bawahannya maupull mayarakat, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dia akan memerlukan akunta1;ilitas
Jang dipraktekkan mulai dari tingkat yang paling bawah. Suasana
yang kondusif ini sangat menguntungkan bagi rerselcnggararl!.a
akunmbilitas di instansi pemerintah tersebut.

1). J'ublic L)cbak


Sebelum kebijakan yang besar disyahkan seharusnya diadakan p u b
lic debate terlebih dahulu u n t i ~ kmendapatkan hasil yang rnaksimal.
Dengan demikian akan jelas apa yang akan dicapai dan bagai~nana
indihtor- kinerju yang harus dicapai organisasi di depan publik.
Mayarakat akan rnern'oerikan banyak rnasukai~bagi keberl~asilan

- --

AMP
Tim Asistmi IJela/)o~an
program-program tersebur mengingar setiap kebiljakan pernerin tall
pada un1urnn)a mernpunyai dampak sosial. Sernalun besar kebijakan
pemerinra'n akan semakin besar pula dampak sosial yang akan
diakibatkanilya.

Koordinasi !.alig baik antara scmua instansi penlet-i11tahakan sangat


baili bagi tumbuh kembangnya akuntabiliras. Koordinasi memang
n ~ u d a hu ~ l t u kd i u n g k a p k a ~ la k a n retapi sangar sulit u n t u k
dilaksanakan mengingat ha1 tersebur scrirlgkali ~ n e n g g a n g g u /
~nerugikankepentingan suatu instansi pemel-intah. Dengan kata
lain, kool-dinasi sangat sulit dilaksanakan karena adanya con/lic/ Q J
ttlkresi diailrara pihak-pihak yang 1)erkoordinasi.

d. A U ~ U P ~ O V ~ J
Iustansi pe~llerintali dapat melakanakan kebijakan Inenurut caran! n
sendir-i yang paling menguntungkan, paling efisien, dan paling
efcktif bagi p e n c a p a i a n t u j u a n organisasi. O t o n o m i yang
dimaksudkan adalah pada teknis pelaksanaan kebijakan, namun
diusahakan agar masih temp terpadu dengnn kebijakan nasional.
Otonomi jangan sampai mengurangi koordinasi dan keberhasilan
tujuan nasional.

Smndar ei'aluasi kinerja harus diungkapkan secara nyata dan jelas


sehingga d a p a t d i k e t a h u i secar-a jclas a p a yang h a r u s
diakuntabilitaskan. Dengan jelasnya ukuran/indikator kinerja suatu
instansi pemerintah/program pemerintah maka akan sulit untuk
rnenilai tingkat keberhasilan suatu instansi pen~erintah.Kurangnya
uansparansi akan mengurangi eksistensi akuntabilitas.

. 1xgiti)tul~and acc.eptat~ce
Tujuan dan makna dari akuntabilitas harus dikomunikasi-kan secara
terbuka kepada semua pihak sehingga standar dan a t u r a n n p dapat
diterima oleh semua pihak. Standar pada umumnya merupakar~
kesepakatan diantara masyarakat untuk m e r ~ j a d ipatokan bagi
pengukuran tingkat keberhasilan ataupun kegagalan setiap instansi
pemerintah.

g Negotialion
Harus dilakukan negosiasi nasional mcngenai perbedaan-pcrbedaan
tujuan dan sasaran, tanggungjawab dan kewenangan setiap instansi
pcnwrintah. Penenruan siapa yang b e ~ - t a n g g ~ ~ ~ ~ g j a;ir;~s
\ v ; isrl;trrl
lj
kegiata~idan siapa yang tel-kait dengan kegiatan t e ~ * s e b per111 ~~r
dinegosiasikan.

tin?^ Asixlm $ 1 I'eL(~i)o~m


A KII'
Akuntabilitas dun Good Goumzancp

h. P!Jucalio?zalu l n ~ p a i ~and
q publicity
Per.1~dibuatkan pilot project pelaksanaan akuntabilitas sang
ker?udian dik.omu:likasikan kepada selur~rhmasyarakat sehinggn
akan dapat diperoleh ekspektasi mereka dan hagaimana tanggapan
nlereka mengenai ha1 tersebut. Peneri~naanmasyarakat akan suatt~
ha1 v a n s II;II-II aka11 banyak dipengarc!li olch pemahatnat:
rnarya1-akat pad3 ha1 I)arrr terset~rrt.Tatrpa pcngetahuan )'a112
kompr-ehensip akan rneml~a~va pada pencrimaan ya11: bias..

Agar- a k u ~ ~ r a b i l i t adapar s t c r u s - ~ u e n e l - u sdiringkatkari d a n


d i s c n l l ) u t - ~ l a k a ~~ln a k a p e r l u d i p e r o l e h i ~ ~ f o r n l a sui n i ~ r k
r n c n d a l ~ a t k aulnpan~~ balik dal-i p a r a p c m b a c a / p e n e ~ - i n l a
akunrabilitas sel-ra dilakukan evaluasi perbaikannya.

l'el-ubahan yang terjadi di nlasyarakat akan ruengakibatkan


perubahan dalam akuntabilitas. Sistem akunrabilitas hams secara
terus-menerus tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi di
rilasyrakat.

Sedangkan untuk men~~rnplementasikan akuntabilitas agar menjadi


suatu sistem yang efektif, perlu melakukan beberapa langkah penting,
vaitu:

a. Pernyataan yang jelas mengenai tujuan dan sasaran dari kebijakan


dan program
Sistcm akuntabili~asmenekankan pada pengukul-an hasil yang akan
mernbanlu memikirkan ha1 yarlg sebenarnya diinginkan ole11
pcmimpin politik darl pernbuat kebijakan pada saat mereka
m e m u t u s k a ~untuk
~ melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi
mas)arakal. Dengan kata lain, tujuan dari suatu pr-oqram h a u s
dijelaskan agar sistem akuntabilitas dapat bermanfaat. Hal terpenting
dalam m e m b e n t u k s u a t u sistem akuntabilitas a d a l a h
rnengembangkan suatu pernyataan tujuan dengan cara konsisten.
Pada dasarnya, tujuan dari suatu kebijakan dan program dapat
dinilai, tetapi kebanyaka~? dari pernyataan tujuan dibuat terlalu luas,
schingga mengakibatkan kesulitan dalam pengukurannja. Untuk
itu, dibutuhkan suatu peryataan tujuan yang realistis dan dapat
diukur. Program pelayanan publik memiliki beragam tujuan, seperti
mengurangi jumlah populasi, mengurangi remaja kecanduan obat-
obatan, mengurangi tingkat pengangguran, dan sebagainya. Sistem
akuntabilitas diharapkan d a p a t mengestiniasi pengaruh dari
pelaksanaan suatu program pada masyarakar.

Tim A s i s m i Z'cLafroran A U P 27
d n Good
il k1111~abrllla~ ~ Governance

Setelah tujuan dibuat d a n hasil d a p a t diidentifikasikan, perlu


ditetapkan suatu indikaror kernajuan yang m e n a a r a h p a d a
pencapaian tujuan dan Iiasil. Ini adalah tugas yang paling kritis d a n
sangat sulit dalarn rnenyusun suatu sistem akuntabilitas. Adakalanya
indikatol- yang rerpilih tidak tepat derlgan pola pengukuran )rang
dilaksanakan. Apabila ha1 ini terjadi, perlu segera dilakukan revisi
terhadap indikator yang lebih menjadi dasar pengukur-an, mental-i
indikator lain yang lebih tepat. Mernilih indikator untirk mengukur
suatu arah kernajuan pencapain tujuan kebijakan dan sasaran pro-
gram rnenlbutuhkan caratara dan metode tertentu, agar indikator
terpilih d a p a t rnencapai ha1 yang diing-inkan o l e h pcrnbuat
kebijakan. b r e n a petnilihan indikator kerap sedikir kontro\lersial,
liarus d i t e n t u k z n kinerja siapa yang akan d i m o n i t o r dalarn
mengembangkan suatu sistern akuntabilitas. Ini berarti, dalarn
perletapan indikator harus dilit~atkanpiliak prig aka11rnelaksa~i. <Ikan
1>1-091.a111.

c. Pengakomodasian sistem insentif


Suatu sistem insentif perlu disertakan dalam sistern akuntabilitas.
Di dalaln pengumpulan dara rnengenai hasil, sistern akuntabilitas
akan menyediakan sistem insentif bagi para petug-as pelayanan,
manajer program, dan rnungkin juga masyarakat yangdilayani. Suatu
siste~niiisentif diharapkan akan nlerul>ali perilaku petugas dalaln
pelaysnan publik. Penerapan sistern insentif harus dilakukan dengan
Iiati-hati. Adakalanya sister11 insentifakan rnengakibatka~ihasil yang
bcrlawanan dengan yang direncanakan. Sebagai contoh, apabila
suatu sekolah dinilai kinerjanya berdasarkan pada jurnlah anak yarig
berhasil lulus dari sekolah tersebut, maka Kepala Sekolah akan
bcrlomba-lornba rneluluskan anak didiknya sebanyak rni~ngkin,
walaupun kenyataannya nilai ujian an;ik didiknyn tidak rneniadai.

d. Peiaporan dan penggunaan data


Suatu sistem akuntabilitas kinerja akan dapat rnenghasilkan data
yang cukup banyak. Inforrnasi yang dihasilkan tidak akan berguna
kecuali dirancang dengan berhati-hati, dalar11 arti informasi yang
disajikan benar-benar berguna bagi para pernirnpin, pembuat
keputusan, ~nanajer-rnanajerprogram, dan rnasyarakat. Bentuk dan
isi laporan harus dipertimbangkan sedernikian r u p a sehingga
laporan yang berbeda dibuat untuk pemakai yang berbeda pula. Ini
rnerupakan pedornan pelaporan inforrnasi dalzrr. sua:u zisten:
akuntabilitas. Laporan untuk para pernimpin harus mengikhtis::rl:an
informasi kebijaksanaan - m e r ~ y a j i k a n s e c a r a gr-afis jika
Akuntalnlihs dan Good Governanr~

m e ~ n u n g k i n k a n- d a n harus menunjukkan arah kemajuan d a n


kesulitan )ang dihadapi. Laporan ini biasanyadibuat menurut tujuan
dai-i kcbijakan sesuai dengan pernyataan tujuan yang telah dil:aji
sebelurnnya oleh para pemimpin. Untuk para pembuat kebijakan,
lapol-an hal-us mencakup lebih rinci mengenai karakteristik publik
yang dilayani, bebel-spa pengukuran proses, d a n mernasukkan
ikhtisal- inforrnasi d a n 01-ogram. Untuk nlanajer program, laporall
Ilal-lls tci-nlasuk dalam sistern informasi manajernen reguler- dan
mernasukkan lebih bailyak data proses d a n terfokus pada data
mengeilai tiasil, d a n juga operasional p r o ~ r a m .I a p o r a n uniuk
- _ _ - - 4

~nasyal-akatd a n media masa dibuat berdasarkan informasi yang


-- --_I

disajikan uniuk para pemimpin, dengan penekanan pada minat


publik terlladap kebijaka~id a n operasional program, Laporarl
kepada masyai-akat p e r l u menyediakan infarmasi yang akan
menlbantu mer-eka dalarn rnenilai kebijakan d a n program yang
dilaksanaka~ld a n m e m b a n t ~ ~n a q ~ r a kdalarn
at mengirc11,1-estasikan

e. Pengembangan kebijakan dan manajemen program yang


dikoordinasikan untuk mendorong akuntabilitas
A k u ~ ~ ~ a b i l pada
i t a s program pela)anan publik membutuhkan ban)ak
aktivitas dalarn perencanaan d a n koordinasi )rang efektif agar
akurltabilitas tei-sebut d a p a t terjaga. Akunmbilitas kebijakan
n i c ~ n b a n t um e n g u k u ~akibat
. dari program-progra111 Jfailgbe]-heda
satu dengan yang lainnya pada kelompok sasar-an jangsama di dalam
~nasyal-akai.Agar sistcm akuntabilitas ille~ljadilebih berguna,
d i b u t u h h l koordinzi kebijakan yang lebih intensif. Pengembangan
sisienl akuntabilitas harus dilakukan dengan carayang terkoordinasi,
tidak secara independen program denli p r o p m . Sebagai contoh,
suatu sirategi pengkoordinasian perencanaan u n i u k program
pelayallan yang be]-hubungan dengall hasil rang saina diperlukan,
untuk rncrnban ti1 peningkatan kualitas d m elisiensi pelayanail .
Dilihat dari elenlenelernen pellei-apan siste~nakuntabilitas tersebut
di alas, dapat disimpulkan bahwa penei-apan sistcm akuntabilitas
berhubungan d e n g a n pcrencanaan strategik d a n pengukul-an
kinerja. D e n g a n demikian, d a l a ~ n penerapannya akan
membutuhkan suatu artikulasi yailgjclas mengenai misi, tujuan d a n
sasararl yang dapar diukur, d a n berhubungan dengan hasil pro-
g r a m . 11li berarii, t u j u a ~ id a n sasarail yang d i t e t a p k a n aka11
k r h u b u n g a n dengall h a i l atau outcome dari setiap program )rang

Tim A s i s h i Pelapwan A H
I' 39
Aku?zlabililas dan Good Govenralzce

6. Media Akuntabilitas

Pejabat pemerintah memiliki tanggungjawab dalam menggirnakali


sumber-sumber daya secara efisien, ekonomis, d a n efektif untirk
mencapai tugas pokok d a n fungsi unit organisasinya. Akurltabili tas
m e r u p a k a n p e r w u j u d a n kewajiban pejabat tel-sel>ur u n t t ~ k
me~npertanggungjxvabkan pengelolaan sumber-srl~rll)e~- tia\a !.aIIg
tersedia untuk rnenjalankan program d a n kesiatan ~ w ~ ~ i e r i n t a l l .
Kel~uruhanakan akunrabilim rnenyet~at~kan per~ninraani ~ ~ l b ~ - m!,alIg asi
lebih banyak mengenai program dan kegiatan instansi pemerintali.
Atasan pejabar pemel-intall, angsota DPK, ingin dan ~ ) e ~ -m l ue l i ~ e t a h t ~ i
tidak hanya mengenai apakah d a n a d a n a pemerintah telah dikelol;~
secara tepat dan telah sesuai dengan hukurn dan per-atur-anyang bel-lakt1
tempi juga apakah organisasi pemel-intah, pr-ogl-am, d;111 kegiarann\*;i
mencapai tujuan sesuai otorisasi dan dana, dan apakah dilaksanaka~i
secara ekonomis, efisien, d a n efekrif. I'rirf \2/nt~rlroust,d;tlam t ~ r l k t ~ n y ; ~
9..
L~lha7~~~~gGoverrznur~zlAcco~r7zfa0ilil~" I , ; I I I \ \ . ~ i11i1t1C;
(1983),~iieli!*elxtl,k;~~i
~ ~ ~ e m i ) e ~ ' b aPI-akrek-PI-aktek
iki I srkrol. pt11)Iik.
dil-ekomendasikan bahwa seluruh laporan ~ a h u n a nclal-i unit-unit
pemerintahan termasuk suatu pernyataan atau pembahasan o l e h
pimpinan unit tersebut, berhubungan dengan suatu analisis kegiatan-
kcgiatan dan evaluasi dari internal control. Pimpinall tersebut hal-us
bertanggungjaivab terhadap seluruh pengungkapan dan penyajian !.an:
termasuk dalam laporan tahunan. Kebutuhan akan evaluasi terhadap
internal control sejalan d e n g a n prernis dasar dalam standal- audit
pernerintalian dikeluarka~ioleh GAO pada taliu~i1'38s yang antar;i
lain rnenyatakan bahwa pejabat-pejabat pemel*in~lian t~el-ta~~ggtlnaa\\*al>
dalam menciprakan dan me~neliharasuatu sistem internal conrrol !.ang
efektif untuk menjamin bahwa tujuan dan sasaran yang sesuai tcrlah
memenui hal-hal: pengamanan surnber-surnber daya, hukum dan
peraturan diikuti, d a n d a t a terpercaya d i p e r o l e h , dikelola, d a n
diungkapkan secara jujur. Selanjutnya untuk rnenj.empurnakan sistc~n
internal control yang melingkupi kegiatan-kegiatan pe1~1e1-intah, pejabat-
pejabat pemerintah pada setiap jenjang diminta untuk secal-a reguler
menilai sistem internal control mel-eka dan melaporkan secara terbuka
mengenai efektifitas sistem tersebut. Pada berbagai fungsi akuntabilitas,
proses mempertanggungjawabkan penempatan pejabat pe~nerinrah
pada suatu posisi harus dapat dijawab. Keharusan menjawab ini ridak
terlepas dari dimensi ruang d a n waktu, yang mer~ibatasikapan, d i m a ~ i a ,
darl kepada siapa jawaban yang diperlukan harus diberikan. Hal in1
mempertegas perlunya suatu media pertangunglawat,an kepadz pihak
yang memberikan kewenangan.

hlcdia pertanggunuawaban yang rnenjatli a l z ~ e,.alu~siolc;l pihak >.all3


niemberikan kewenangan untuk menilii~kinerj;i pej;ib;it 11enie1-i11t;il1
harus dibuat secara ter-tulis dalarn bentuk laporan yang bel-sifat pel-iodik.

40 Tim Asistcnsi Pelupor(z7z AMP


-
Bentuk laporan diupayakan untuk sesuai d e n p standar wgg.&-
sebelumnya. Keseragarnan bentuk maupun isi laporan h a m s rnengarah
. .

-
kepada pemanfaatan laporan untuk keperluan daya banding antara
kinerja suatu instansi pernerintah deng-an instansi pernerintah l a i n n p .
Laporan akuntabilitas tersebur membuat tugas pokok dan f u n g i jang
jelas sel-ta kriteria k ~ n e r j ayang mernadai. Lapol-an ak~lnrabilitaspada
dasarnya mcl-upaka11refleksi dari pencapaian sasa1.al-rpcriodc ~ e l - t c n t ~ ~ .
Sasal-a11tel-sebut tidak bersifat ~nutuallyexclusi\~emelainkan mel-upaka11
bagian pencapaian tujuan dari unit organisasi. Konsep akuntabiliras yang
mcrupaka~ipe~igeja\rantahanpermnggung-ja\val~anmemiliki nuansa
~wacal>aiantilji~allsecara effisien, efektif d a n ekonomis yang p;+da
gilirannya liarus scjalan dengall konsep pemcriksaan konlpl-cliensif yang
ditel-apkan seliingga dapar diperoleh s i m p u l a ~ lyang n i e ~ ~ ) , e l u r u I i
mengenai kelie~natan,efisiensi, dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan
pemer-intalia~idan pelnbangunan pada setiap Departemen/ Lembaga
dan I ' e ~ n c ~ - i ~Dae~.ah.
l~~li

Untuk mengetahui sejauhmana pernaharnan terhadap rnateri dalam riiodul


ini, khususnya pembaca atau peseru pelatihan dapat memberikan jawaha11
atas k b e r a p a pertanyaan di bawah ini dengan bahasa saudara:

1. Ckitakan sccal-a singkat pel.kembangan ak~t~itabiliras


s e b ~ g sllalLl
~i
sisreni.

2. Sebutkan jenis-jenis akuntabilitas J a n g m e n u r u t anda lebih tepat.


3. Eakror penghambat a p a yang dapat menyebabkan tidak banyaknva
akuntabilitas di stlatll negal-a.

4. Jikalau akuntabilitas sebagai suatu sistem sudah dilaksanakan, faktor apa


saja yang dapat mempengaruhinya, sehingga akan mampil membentuk
c o n k akuntabilitas tersebut?

5. Langkah-langkah a p a yang perlu dilakukan, jikalau rnengimple-


mentasikan akun tabil ims?

6. Menurut Saudal-a apa arti pentil-rg perlunya media akr~nrabilitas?

Tim 14sislet2siPelapman AKII' 41


Akunlalrililas dun Good &urnla n ~ e

Pernbahasan terhadap keberadaan akuntabilitas sebagai suatrl sistc~n,dapai


dibagi dalarn enarn pembahasan, yaitu :

1. Perkernbangan akuntabilitas sebagai srlatrl s i ~ t ~ 1t1e 1l ; ~ l i111;11110r1


~nembarigunsuatu siste~npengendalian yang lebih efisic11dali efcktil.

2. Akuntabilitas sebetulnya merupakan sisi sikap d a n \ratak k e h i d r ~ p a ~ ~


manusia yang meliputi akuntabilitas i11te1~11 d a n cksrc.~.ti.De11ga11
de~nikian,teri~adapakuntabilitas dapat dibagi dalam bel-l~agaijenis,
~nisalnya)rang dibentuk oleh Mario D. k i n g o , Samirel I'aul da11 lain-
lai 11.

3. Potensi kcmungkinan tidak terwr~jr~dn\.;~ akul~t;~l>ilit;ts titl;rk I)c-~j;tlat~


s a n g a t besar, k a r e n a t e r d a p a t banyak f a k t o r yalig ciapat
mc~npenga~.uhinya.

4. Felaksanaan akuntabilitas akan dipe~igal-itliioleli bmi!.ak Laktol- yalig


akan menghasilkan corak akuntabilitas yang secara sirnuitan dan saling
terkait sat11 sama lainnya. .seliingga aka11 sutit di~.;ts;~k;~ti
~>c.riga~-l~l)~iy;~
tanpa mengaitkan sat11 sama lainnya.

5. Dalatri mengimpletnenmsikan akuntabilitas sebagai s r ~ a sistelll


t ~ ~ \;111g
efektif dan efrsen, perlu dilakukan beberapa l a n g k a l ~perlting secara
siste~nik.

ti. h1edi;t akuntabilitas ~ n t . l . r ~ l ) a k niccli;~


a~i ~ ) ~ . I . ~ ; ~ I I ~ s ~ I I ~ ~ ~ ; I !.;II~s
~\,:I~):III
1ne11jadialar ewluasi ole11 pii~akyang ~ n e ~ i ~ b c t - ikc\\le~ianga~i
ka~i 111ituk
~ n c ~ i i l ak ii ~ i e ~ jpejabat
a pc~lie~.itit;rl~.
O l c l ~~ ; I I . ~ I I ; iI t r ~ ,~ ~ c l ; r l x ) ~ ' . ~ ~ i
akuntabilitas harus dibuat secara tertulis d a l a ~ nbentitk laporan !*ang
t~crsifatperiodik.

TAP MPR RI Nomor XI/hIPK/1998, k e m i ~ d i ~disusr~l


n dengan U r l d a ~ ~ g -
Undang Nornor 28 Tahun 1999, lnstruksi Presiden Nomol- 7 l'al111111999,
dan Keputusan Kepala LAN nomor 589/IX/6/Y/99 tentang I'edoman
Penyusunan Pelaponn Akuntabilitas Krnerja Instansi Pernerintah, adalah
payunE kebiiaksanaan untuk membangiin
- sistem akuntat>ilitasdi lndo- --

nesia.

Anda mungkin juga menyukai