Anda di halaman 1dari 5

PRO DAN KOTRA BEASISWA LPDP DAN KAITANYA DENGAN NILAI-NILAI

DAN LAMBANG PANCASILA

Ahmad Faiz Imaduddin(2362070)


Program Studi Akutansi STIE PGRI Dewantara Jomabang

PENDAHULUAN lanjutan(Magister atau Doktoral) setelah lulus


D4 atau S1 baik di dalam negeri maupun di luar
Upaya pemerintah untuk meningkatkan negeri, melalui pemanfaatan Dana
sumber daya manusia melalui pendidikan Pengembangan Pendidikan Nasional(DPPN)
merupakan tujuan negara/bangsa Indonesia yang dikelolah oleh LPDP.
yang tercantum dalam Alinea ke-4 pembukaan
UUD RI 1945 yang berbunyi “Mencerdaskan Beasiswa merupakan wujud peran serta
kehidupan bangsa” (Aziz, 2018, p. 258). Selain pemerintah dalam pengelolahan dana negara
itu hal tersebut tertuang dalam UUD 1945 sebagai rencana Pembangunan nasional dengan
tentang pendidikan yaitu pasal 31 ayat 1 yang mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
mengatakan “setiap warga negara berhak pembiayaan pendidikan. Dengan program
mendapat pendidikan” (Undan-Undang Dasar beasiswa yang diberikan kepada individu
1945, 2016). Maka dari diciptaknya LPDP individu yang dipilih atas kepatasan mereka,
sebagai wujud usaha pemerintah untuk kemampuan mereka, serta potensi mereka yang
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara diharapkan dapat berkemabang lebih jauh serta
serta sebagai investasi untuk Indonesia maju mencapai potensi tertinggi mereka sehingga
kedepanya melalui jenjang pendidikan . nantinnya dapat menjadi tokoh tokoh pengubah
bangsa, penyokong perubahan serta meciptakan
Beasiswa LPDP adalah program kejayaan bagi Indonesia maju. Tentu
beasiswa dari pemerintah untuk pendidikan menjadi fokus penting pemerintah
memfasilitasi WNI melanjutkan jenjang sebagai strategi memajukan kehidupan bangsa
pendidikan tinggi baik di indonesia maupun dan negara. baik itu pendidikan yang ditempuh
luar negeri dengan syarat setelah menempuh didalam negeri maupun diluar negeri,
kelulusan, penerima beasiswa atau awardee seluruhnya menjadi cara untuk mengexplore
wajib untuk melakukan pengabdian kepada seorang individu untuk mendapatkan
negara Indonesia. Untuk penerima beasiswa pengetahun, pengalaman, ketrampilan dan
luar negeri, penerima beasiswa wajib kembali pemikiran pemikiran yang dapat diterapkan
pulang ke Indonesia untuk melakukan pada kehidupan dan bermanfaat terutama
pengabdian terhadap ilmu yang diperoleh. terhadap kemajuan bangsa dan negara. dalam
Namun pada kenyataannya tidak sedikit prgaram beasiswa LPDP memiliki program
penerima beasiswa luar negeri yang memilih magister dan doctoral yang diberikan untuk
tinggal di negara tempat studi daripada pulang studi lanjutan yang bisa ditempuh di dalam
ke Indonesia dengan alasan kembali pulang negeri dan diluar negeri dengan diharapkanya
adalah tindakan yang dianggap prematur beasiswa ini menjadi pondasi awaln pendidikan
dimana untuk mengembangkan diri individu tersebut untuk dapat melanjutkan
membutuhkan waktu tidak hanya 2-5 tahun studinya untuk mendapatkan pengatahuan baru
selama studi saja. Terdapat pula alasan lain ketrampilan yang tidak bisa didapatkan didalam
yang lebih personal berupa pernikahan antar negeri dengan begitu ilmu yang didapatkan
warga negara dimana wni memutuskan untuk dapat diterapkan di IndonesiA dan
menetap dan merubah kewarganegaraan menrangsang perubahan serta perkembangan
menjadi wna. bangsa dan negara.
PEMBAHASAN Munculnya isu tentang Kewajiban para
Dilansir dari Detik finance Beasiswa penerima beasiswa LPDP luar negeri untuk
LPDP merupakan program beasiswa yang di kembali setelah menempu studinya ke
berikan oleh pemerintah kepada warga negara Indonesia menjadi masalah yang perlu
Indonesia untuk menempuh pendidikan diperhatikan karena banyaknya awardee yang
tidak ingin kembali ke Indonesia setalah lulus konsentrasi sebesar 83 mikrogram per meter
menempu pendidikan di luar negeri. Mereka kubik. Selain dari itu fasilitas fasilitas serta
beranggapan tentang kehidupan di luar negeri teknologi yang tersedia di luar negari menjadi
lebih baik daripada harus kembali ke Indonesia, salah satu alasan orang orang memilih berada di
gaji yang tinggi, lapangan pekerjaan yang luar negeri, seperti fasilitas Kesehatan yang
banyak, kebebasan beridiologi, berpendapat, lengkap dengan didukung teknologi teknologi
berekspresi, serta berprilaku. Kualitas yang maju dalam bidang Kesehatan, dan bidang
lingkungan kehidupan yang lebih baik dari bidang lainya yang mendukung kesejahteraan
indoensia. Menjadi factor factor yang mungkin seseorang.
mempengaruhi seseorang pindah dan menetap
di luar negeri. apalagi para awardee yang Dilansir dari Detik.com, Direktur
menempu pendidikan diluar negeri, hidup Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim
terbiasa dan beradaptasi dan teryata menyadari menyebutkan bahwa WNI yang pindah jadi
tentang kehidupan di luar negeri lebih warga negara (WN) Singapura mencapai seribu
baik/tercukupi daripada hidup di Indonesia. orang per tahunnya. Dengan rata-rata pindah
merupakan dalam usia produktif 25-35 tahun,
Gaji yang tinggi menjadi alasan hingga April 2023, Dirjen Imigrasi
seseorang menetap di luar negeri, selain itu Kemenhukam mencatat sebanyak 329 WNI
lapangan pekerjaan yang luas daripada di yang pindah ke negara tetangga. Selain
Indonesia menjadi jaminan hidup diluar negeri daripada alasan alasan diatas masih banyak
akan lebih baik meskipun biaya hidup yang factor yang menjadikan seseorang untuk tinggal
juga tinggi, dilansir dari CNBC Indonesia dari dan menetap diluar negeri setelah menegetahui
data country economy 2022, Indonesia berada kehidupan diluar negeri lebih baik dari pada di
pada posisi ke-86 dari 115 daftar negara dengan Indonesia. Apalagi mahasisea LPDP luar negeri
gaji minimum terendah. Dikawasan asia upah yang tinggal dan telah beradaptasi dan tertarik
minimum nasional tertinggi diduduki oleh akan presepsi tentang kesejahteraan diri mereka
korea Selatan sebesar US$ 1.610,7 per bulan akan tercapai jika diluar negeri. Tentu kodrat
atau sekitar Rp 23,62 juta dan untuk Indonesia manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup
upah minimum nasionalnya menyetuh angka akan kebahagian dan hidup lebih baik
Rp.2.762.886 daripada itu negara negara eropa kebutuhan akan jasmani dan Rohani atas dasar
memiliki lebih tinggi upah minimum yang kerohanian yang berpikir atas ketenangan di
tertinggi mencapai sekitar Rp.60 juta bawah kesejahteraan. (Umarhadi, 2022)
perbulanya.
Akan tetapi masalAh tersebut menjadi
Selain dari gaji sistem liberal yang hal yang diperhatinkan karena pada dasarnya
diterapkan di negara negara eropa dan amerika awardee LPDP dibiayai negara untuk dapat
menjadi hal yang mempengaruhi orang pindah mencari keterampilan, pengetahuan,
dan menetap di luar negeri, Indonesia yang pengalaman yang mungkin tidak didapatkan di
rentan akan isu konflik terhadap budaya, Indonesia, dengan menempuh pendidikan di
pendapat, idiologi,dsb. sehingga untuk mencari luar negeri dengan harapan untuk dapat menjadi
tempat yang cocok dengan identitas diri, tokoh yang membawa perubahan bagi
pendapat, serta pemikiran serta aman dalam Indonesia. Indonesia diperkirakan akan
berprilaku dan bereeskpresi adalah dengan menerima bonus demografi yang akan terjadi
pindah dan menetap diluar negeri yang hingga tahun 2030 (Nendy & Aji, 2023), tentu
menawarkan kehidupan yang lebih bebas dari investasi terhadap anak anak bangsa terus
pada di Indonesia. digencarkan untuk mencapai hal tersebut. Akan
tetapi dengan adanya masalah penerima LPDP
Kualitas serta kemajuan fasilitas serta yang tidak Kembali ke tanah air, dan memilih
lingkungan menjadi salah satu factor yang tinggal di negara studi tersebut menjadikan
menyebabkan emigrasi seseorang terjadi keterhambatnya serta mungkin akan salas satu
kondisi lingkungan yang mendukung serta penyebab bonus dimografi gagal. Dan mungkin
lebih baik daripada di Indonesia terutama pulusi menjadi bencana demografi bagi Indonesia.
udara di Kawasan Jakarta dengan indeks
Kualitas Udara (AQI) di Jakarta mencapai Dengan hadirnya isu masalah ini
angka 165, menjadikannya kategori tidak sehat muncullah pertanyaan tentang bagaimana jiwa
dengan tingkat polusi udara PM 2,5 dan nilai nasionalisme mereka, bagaimana mereka lupa
akan jati diri mereka, identitas mereka demi Pengembangan fasilitas fasilitas
kegoisan untuk diri mereka sendiri. Mengapa Pendidikan yang memadai bagi seluruh daerah
mereka hanya melihat kedepan atas diri mereka untuk mendukung kemajuan Pendidikan
sendiri setelah dorongan dari banyak orang tertuama literasi anak,dsb. Tentu tidak
hingga dia mencapai tempat yang jauh itu, kembalinya para penerima beasiswa luar negeri
kenapa mereka tidak Kembali membawa tali ke Indonesia menimbulkan pertanyaa
penyokong, menarik sesemanya yang telah bagaimana mereka lupa tentang penyebab
memberikan semangatnya untuk mereka. mereka hingga sampai keluar negeri, dari
Apakah mereka lupa, seharusnya tidak dan pembiayaan negara yang merupakan uang dari
tidak sepatasnya seperti itu. Bagaimanapun rakyat Indonesia. Yang jelas menjadi investasi
mereka dipercaya untuk membawa pulang Indonesia ini agar mereka dapat Kembali dan
beberapa roti keras yang bisa membangun membangun negara ini. Kepetingan mereka
bangsa ini, tapi mereka lupa jalan untuk pulang, yang seolah lebih penting menjadikan mereka
buta akan jalan atas kedamaian yang mereka lupa dimana awal mereka berjalan. kepentingan
temukan. Pengabdian untuk bangsa ini adalah sosial untuk peduli akan negaranya bangsanya,
hal yang perlu untuk diingat atas apa yang bagaimana kehidupan untuk bangsanya sendiri
mereka dapat dari negara ini. Sebenak apapun agar dapat menjalani kehidupan yang lebih
yang mereka punya sebesar apapun yang baik. Seharusnya untuk membangun Negara ini
mereka dapatkan negara ini telah ada untuk diri kita gotong royong untuk mencapai kemajuan
mereka apa yang mereka gunakan untuk dapat Bersama tidak hanya untuk diri sendiri tapi
melihat dunia baru serta ide ide baru suasana untuk bangsa, Kembali membangun bangsa
baru. Seharushnya dapat mereka ajak seluruh menciptakan peluang peluang baru untuk dapat
orang negara ini untuk dapat merasakanya tidak menciptakan kehidupan untuk tanah air tercinta
hanya tentang balas budi tapi budi pekerti atas ini. Penegasan untuk mereka yang tidak
jiwa kecintaan diri terhadap tanah air mereka, Kembali juga merupakan tanggung jawab
membangun negara dan bangsa dari melihat pemerintah karena mereka yang memilih
dunia dunia yang lebih baik dari tanah kelahiran harapan harapan bangsa untuk mendapat
mereka. Menciptakan lingkungan yang dapat kesempatan emas tersebut. Pemerintah juga
menjadi surga bagi setiap orang untuk seharusnya lebih selektif terhadap pemilihan
negaranya, apakah beasiswa itu salah, apakah kandidiat penerima beasiswa tersebut, agar
izin untuk keluar mencari suasana baru,ide ide tidak salah sasaran dan berakhir dengan tidak
baru, Pendidikan yang lebih,pengalaman baru pulangnya awardee luar negeri ke Indonesia.
dan setiap memori yang dibuat akan menjadi
penyakit amnesia untuk para harapan harapan Dengan kasus tidak pulangya awardee
itu, membuat mereka lupa untuk apa mereka LPDP ke Indonesia mencerminkan kurangnya
disana dan kapan harus Kembali bahkan tak nasioanalisme diri serta lemahnya jiwa cinta
ingat jalan untuk pulan. Haruskah negara tanah air mereka, selain itu kecacatan dalam
menutup diri untuk jangan pergi keluar karena berpikir bahwasanya Kembali ke Indonesia
khianat khinat yang telah dilakukan. Memilih adalah hal yang premature merupakan wujud
untuk membangun diri dengan percaya atas dari lemahnya pemahaman tentang nilai nilai
kemampuan diri tanpa melihat kearah yang Pancasila sebagai sikap eqois diri untuk
lain. mencapai kebahagian pribadi. Seharusnya jika
seseorang paham dengan nilai-niali Pancasila
Dengan kasus LPDP yang tidak pulang tentu akan memupuk nasionalisme diri serta
ke tanah air setalah lulus studi dinegara lain, akan memiliki prilaku yang mencerminkan
menjadi bahan perbincangan yang kebaikan luhur Pancasila walaupun dia berada
mengungkapkan seharusnya beasiwa LPDP dimanapun. Dengan jiwa nasionalisme yang
tidak perlu adanya. dana yang dipakai untuk dipupuk sedari kecil menjadikan seseorang
pendanaan beasiswa LPDP luar negeri sejauh apapun dia pergi maka dia akan Kembali
seharusnya dapat dialokasikan ke dana karena dia tahu dimana tempat dia berasal dan
Pembangunan negara, seperti infrasutruktur di sadar akan tanggung jawab atas kesempatan
daerah daerah terpencil, bantuan Pendidikan yang diberikan kepada mereka. Masalah
untuk Masyarakat yang kurang mampu, tersebut tentu merupakan pelanggaran terhadap
meningkatkan taraf guru agar dapat menjadi nilai nilai bangsa serta Pancasila, dalam hal ini
pendorong pengajaran yang lebih baik lagi. nilai Pancasila sebagai wujud satu kesatuan
Bersama sama membangun bangsa mencapai penerima beasiswa dari negara dan bangsa ini.
kebudian luhur serta tujuan bangsa, sebagai Tentu dalam hal ini banyak nilai nilai pancasila
konsep untuk bagaimana kepentingan sosial mendukung atas kedua arguemen yang pro dan
harus lebih didahulukan sebagai mana konsep kotra atas masalah tersebut dari atas toleransi,
berbangsa dan bernegara. Maka dari itu wujud gotong royong, kemanuisaan atas hak
masalah menetapnya penerima beasisawa dan kewajiban seseorang warga negara.
LPDP di luar negeri merupakan wujud Kebebasan berpendapat. Serta konsep nilai
ketidakpahamnya tentang nilai nilai Pancasila sosial atas kepentingan Bersama adalah yang
serta begaimana jiwa berbangsa dan bernegara lebih diutamakan dari pada kepentingan
yang kurang dari individu itu sendiri. pribadi. Nasionalisme dan patriotisme
seseorang, wawasan tentang hidup berbangsa
Dari masalah tersebut tentu dapat dan benergara. Serta wujud kepedulian
dilihat dari prespektif yang berbeda tentang terhadap negara ini untuk mencapai kejayaan
bagaimana tentang hak seroang individu untuk pada periode selnajutnya tentang bonus
mendapatkan kehidupan yang lebih baik, serta demografi bukan bencana demografi. Mungkin
sebuah kewajiban atas kesempatan yang berbepa orang akan setuju dengan anggapan
diberikan kepada seorang tersebut yaitu timbal bahwa itu untuk hidup yang lebih baik disisi
balik/ balas budi untuk kebaikan yang lain ini merupakan pelanggaran moral atas
diperoleh. Tentu bagi seseorang untuk dapat pemanfaatan sumber daya Bersama untuk
hidup lebih baik merupakan tujuan atas kepentingan pribadi konsep penghinatan.
kehidupan, dengan pindah atau menetap diluar
negeri, kesempatan kerja yang cukup luas, gaji PENUTUP
yang sepadan, serta factor factor lainya. Yang
menyebabkan seseorang nyaman berada diluar Pemasalahan tentang penerima
negeri disisi lain tanggung jawab mereka atas beasiswa LPDP yang tidak Kembali ke
kesempatan yang mereka peroleh sebagai Indonesia, menetap bahkan mengubah
konsep balas budi, kewajiban untuk Kembali kewarganegaraanya merupakan masalah
setelah lulus studi sebagai peran membangun tentang moralitas bangsa serta kesadaran
diri serta bangsa dan negara. Disisi lain individu atas konsep berbangsa dan bernegara
pendapat seseorang adalah hal bebas, toleransi juga implemantasi nilai nilai Pancasila yang
dan menghargai merupakan nilai nilai Pancasila merupakan kiat dasar kehidupan berbangsa dan
yang diterapkan dalam kehidupan, menghargai bernegara, dalam memmpuk nasionalisme dan
akan pendapat/pilihan seseorang serta toleransi cinta tanah air ini. Respon tentang masalah ini
antar pandangan yang berbeda merupakan adalah pandangan tentang kesempatan untuk
implementasi atas nilai nilai Pancasila terutama memperbaiki hidup serta mendapatkan
pada pandangan bahwa kehidupan di luar kehidupan yang lebih baik, dan pandangan
negeri lebih baik, dan pilihan untuk menetap. tentang pelanggaran atas dasar kepetingan
Selain dari itu nilai Pancasila sebagai pribadi seseorang. Pada dasarnya Pancasila
kemanusian yang beradab adalah pengakuan sebagai penimbang atas masalah tersebut
atas hak dan kewajiban seseorang untuk melihat bahwa itu atas konsep hak dan
mendapatkan kebebasan atas pendapat mereka, kewajiban seseorang, kebabasan seseorang atas
anggapan mereka, keinginan mereka dan haknya serta kewajiban seseorag atas
kebijaksanaan mereka. Merupakan hak mereka kesempatan yang diberikan sebagai wujud
sendiri tapi tidak lupa akan kewajiban mereka timbal balik serta wujud jiwa nasionaslisme itu
atas hal yang mereka dapatkan sebagai seorang sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Aziz, M. Z. (2018). KAJIAN TERHADAP
KONTRAK BEASISWA AFIRMASI
LEMBAGA PENGELOLA DANA
PENDIDIKAN (LPDP)
BERDASARKAN KITAB UNDANG-
UNDANG HUKUM PERDATA. Privat
Law, 259-264.
Indonesia, C. (2023, Agustus 12). Ramai-ramai
WNI Jadi Warga Singapura, Ternyata
Bayar Segini. Diambil kembali dari
CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/news/202
30812042239-4-462368/ramai-ramai-wni-
jadi-warga-singapura-ternyata-bayar-
segini

Indriani, R. M. (2022, Juli 29). Pro Kontra


Warganet Soal Penerima Beasiswa LPDP
Luar Negeri yang Tidak Pulang. Diambil
kembali dari Suara.com:
https://www.suara.com/news/2022/07/29/1
24649/pro-kontra-warganet-soal-
penerima-beasiswa-lpdp-luar-negeri-yang-
tidak-pulang

Nendy, A. R., & Aji, Q. (2023). Pelanggaran


Mahasiswa Penerima Beasiswa. Jurnal
Kajian Pancasila & Kewarganegaraan, 1
- 15.

Oswaldo, I. G. (2022, juli 29). berita ekonomi dan


bisnis. Diambil kembali dari detikfinance:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/d-6205454/mengenal-beasiswa-
lpdp-dan-cara-mendapatkannya

Umarhadi, Y. (2022). Hakikat Manusia Pancasila


Menurut Notonagoro dan Drijarkara.
Dalam Y. Umarhadi, Hakikat Manusia
Pancasila Menurut Notonagoro dan
Drijarkara (hal. 152-153). DIY
Yogyakarta: PT KANISIUS.

Undan-Undang Dasar 1945. (2016). Diambil


kembali dari DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT REPUBLIK INDONESIA:
https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945

Anda mungkin juga menyukai