Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK DEWI SINTA

CIRI – CIRI ERA GLOBAL- SALING KETERGANTUNGAN DAN


KOMPETITIF
STUDI KASUS TENTANG BAGAIMANA KESIAPAN INDONESIA
TERHADAP KOMPLEKSITAS DAN PERUBAHAN DI ERA GLOBAL
Dosen pengampu:
Dra. Yayuk Mardiati, M.A.
Disusun Oleh:
1. Ade Nurfadhila (200210204043)
2. Afifah Nur Aina (200210204206)
3. Devina Stevani (200210204215)
4. Nursavika Anggi Putri (200210204154)
5. Miranda Deswita Ardwianti (200210204159)
6. Widia Yuniar Muthoharoh (200210204115)

Kelas C/Kelompok 4

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusunan makalah berjudul Ciri- Ciri Global- Saling Ketergantungan dan Kompetitif
dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar PKN.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Masih banyak
kekurangan di dalamnya, baik dari segi isi maupun penulisan. Penyusun menerima segala kritik
dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jember, 8 Oktober 2020

Penyusun

2
Pengertian Ketergantungan

Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan di mana


kehidupan ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya berperan
sebagai penerima akibat saja..Sedangkan menurut KBBI ketergantungan adalah perihal hubungan
sosial seseorang yang tergantung kepada orang lain atau masyarakat.
Menurut KBBI Saling adalah kata untuk menerangkan perbuatan berbalas – balasan
Menurut KBBI ketergantungan adalah perihal hubungan
sosial seseorang yang tergantung kepada orang lain atau masyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa saling ketergantungan merupakan
perbuatan saling membutuhkan satu dengan yang lain.

Faktor yang Mendorong Terjadinya Saling Ketergantungan


 Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda- beda, sehingga perbedaan
tersebut menjadikan setiap negara memiliki kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda
pula. Pada dasarnya, sumber daya alam adalah faktor produksi negara. Ada negara yang dapat
memproduksi suatu barang secara berlimpah sementara ada ada negara yang kekurangan
barang tersebut, tetapi memiliki barang jenis lain. Contohnya, Indonesia memiliki perkebunan
kelapa sawit yang luas, dan negara-negara di Amerika memiliki ladang gandum yang luas.
Apabila negara-negara di Amerika membutuhkan kelapa sawit, mereka dapat membeli dari
Indonesia dan sebaliknya jika Indonesia membutuhkan gandum mereka dapat membeli dari
negara-negara di Amerika.
 Perbedaan Kepemilikan Faktor Produksi
Suatu negara ada yang memiliki produksi tenaga kerja dengan upah murah yang
melimpah, tetapi tidak memiliki modal yang cukup. Sementara di negara lain memiliki modal
melimpah tetapi tidak memiliki banyak tenaga kerja. Perbedaan ini menyebabkan masing-
masing negara akan memproduksi barang sesuai dengan factor produksi yang dimiliki.
Barang yang tidak diproduksi sendiri akan dibeli dari negara lain. Contohnya, Indonesia

3
memproduksi pakaian jadi yang bersifat padat tenaga kerja, sebaliknya Taiwan yang kaya
modal memproduksi barang-barang elektronik yang padat modal. Jika Indonesia
membutuhkan barang elektronik, Indonesia dapat membelinya dari Taiwan dan bila Taiwan
membutuhkan pakaian jadi, Taiwan dapat membeli dari Indonesia.
 Perbedaan Ilmu Pengetahuan dan Penguasaan Teknologi
Negara-negara dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi akan
mampu memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak, berkualitas, dan tentunya efisien
dibandingkan dengan negara yang lambat akan IPTEK-nya. Hal ini bisa terjadi karena
pemanfaatan teknologi sangat menghemat biaya produksi dan mampu menghasilkan barang
yang lebih banyak. Negara dengan teknologi yang lebih maju cenderung melakukan
spesialisasi dalam memproduksi barang, sedangkan barang yang bukan produk sendiri akan
dibeli dari negara lain. Misalnya, negara yang mengembangkan produksi pertanian
bergantung pada negara yang menghasilkan mesin pertanian. Sebaliknya negara industri berat
membutuhkan makanan dari negara pertanian.

Saling Ketergantungan di Bidang Ekonomi


Pada era globalisasi, tidak ada negara yang dapat hidup sendiri tanpa tergantung atau
bekerja sama dengan negara lain. Negara maju maupun negara berkembang akan saling
bergantung satu sama lain karena keterbatasan factor produksi yang dimiliki. Salah satu ciri dari
adanya globalisasi yaitu saling ketergantungan di bidang ekonomi terutama pada sektor impor
dan ekspor. Perekonomian dapat dikatakan saling ketergantungan ketika terjadi pertemuan antar
negara dalam sebuah pasar global yang mengakibatkan timbulnya keputusan atau kebijakan
tertentu. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam Word Trade Organization (WTO).
Perkembangan perekonomian Indonesia tidak lepas dari perubahan perekonomian di
negara lain dan dunia secara umum, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang telah
membuka diri untuk ikut dalam perdagangan Internasional, salah satunya berupa kegiatan ekspor
dan impor. Perdaganggan internasional merupakan bentuk kerja sama ekonomi antar dua negara
atau lebih yang memberikan manfaat secara langsung. Bentuk kerja sama antar negara ini dapat
berupa kegiatan ekspor ataupun impor. Negara-negara yang melakukan kerja sama ekonomi,

4
secara langsung akan meningkatkan penggunaan barang atau jasa. Peningkatan penggunaan
barang dan jasa akan membentuk hubungan saling ketergantungan antar negara.
Perdagangan internasional menjadi penghubung antara perekonomian dalam
negeri dengan perekonomian luar negeri. Hubungan perdagangan muncul dari kenyataan
bahwa setiap negara saling membutuhkan antara satu negara dengan negara lainnya.
Hasil produksi suatu negara diekspor ke negara lain, sedangkan beberapa barang yang
dikonsumsi di dalam negeri diproduksi dsn diimpor dari negara lain. Hubungan tersebut
menyebabkan adanya hubungan saling ketergantungan antar kedua negara dalam bidang
perekonomian.

Ketergantungan bidang pendidikan

Salah satu ciri-ciri dari negara maju adalah tingkat ilmu pengetahuan dan
penguasaan teknologi yang baik.Untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang
produktif tidak bisa lepas dari pendidikan yang diberikan oleh pemerintah. SDM yang
unggul dapat diperoleh jika pendidikan, pengetahuan, wawasan yang diberikan berguna,
bermutu. Maka dari itu banyak yang meletakkan pendidikan yang berkualitas sebagai
kunci utama mendobrak kemajuan negaranya. Mengkoneksikan kemajuan teknologi
dengan dunia pendidikan sehingga menghadirkan proses belajar mengajar yang lebih
mudah, praktis dan tetap bermutu. Selain itu, masyarakatnya sebagian besar dapat
dipastikan sudah tidak gagap teknologi lagi.

Sekolah yang selama ini menjadi ladang memperoleh pendidikan nyatanya belum
cukup kuat mencetak generasi bangsa yang dapat berdaya saing.  Infrastruktur yang tidak
memadai, pemerataan pembangunan, kurikulum yang terus diganti-ganti, dan rendahnya
mutu tenaga pengajar. Banyaknya pelajar dari Indonesia yang harus mengenyam
pendidikan, melanjutkan studynya di luar negeri membuat kita benar-benar yakin bahwa
perguruan tinggi didalam negeri masih kalah saing. Ditambah lagi dengan banyaknya
beasiswa yang diberikan pemerintah, tingginya nilai uang yang didapatkan membuat
mahasiswa berlomba-lomba untuk belajar di luar negeri. Ini jelas mencederai kemampuan
kita sendiri. Ada hal lain yang perlu kita perhatikan yang tidak kalah penting untuk
diperbincangkan. Ialah tingkat literasi indonesia yang rendah. Kesadaran membaca

5
masyarakat Indonesia masih jauh tertinggal dari negara tetangga asia tenggara. Menurut
data UNESCO dari 61 negara minat baca buku masyarakat Indonesia menduduki
peringkat ke 60. Sungguh miris negara kita hanya unggul satu angka padahal kita
mempunyai SDM dan SDA yang melimpah.

Indonesia harus berbenah lebih keras lagi, membuat gebrakan tegas dengan fokus
pembangunan pada aspek pendidikan yang berkarakter dan maju. Merancang kurikulum
yang melahirkan generasi yang berjiwa besar, syarat akan moral, budaya, dan kepribadian
bangsa Indonesia. Menaikkan anggaran pengadaan buku, pendirian sekolah, penelitan,
sehingga semua masyarakat dipelosok negeri bisa menikmati manisnya pendidikan.
Dengan begitu Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang memadai, menguasai
teknologi, sehingga dapat menggerakkan roda negara ini ke panggung kanca
internasional.

Ketergantungan di Bidang Kesehatan.

Kesehatan merupakan hal yang penting bagi manusia. Sehat menunjang manusia
untuk dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari. Jika terserang suatu penyakit, seringkali
banyak orang yang menjadi tidak produktif karenanya. Untuk mewujudkan masyarakat
yang sehat baik secara fisik, mental dan sosial diperlukan upaya bersama-sama dari
semua pihak untuk saling mendukung satu dengan yang lainnya.

Untuk itu sehat merupakah harta yang sangat berharga, apalagi dalam kondisi
pandemi covid-19 ini. Kesehatan adalah hal yang paling utama dalam masa ini, kita
dituntut untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan makan makanan yang sehat dan
bersih agar kita tidak mudah terserang oleh virus corona. Apabila sudah terjangkit virus
corona sangat berbahaya sekali bagi orang yang memiliki riwayat penyakit dan daya
imun yang lemah, mereka lebih rentan dan dapat menyebabkan kematian.

Di Indonesia banyak kasus orang yang terpapar virus corona, hal itu menyebabkan
beberapa alat medis mengalami jumlah yang terbatas, akibatnya indonesia mau tidak mau
harus mengimpor dari luar negeri alat-alat kesehatan.

6
Ketergantungan indonesia terhadap globalisasi di bidang kesehatan juga cukup
tinggi, menurut menteri riset dan teknologi, Indonesia memiliki ketergantungan impor
yang cukup tinggi dibidang kesehatan, yaitu hampir mencapai lebih dari 90 persen.
Impor dilakukan karena keterbatasan bahan baku dari dalam negeri yang belum
memenuhi standar mutu keperluan medis.

Dampak Positif

a. Produksi global dapat ditingkatkan


Melalui spesialisasi dan pandangan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat
digunakan dengan lebih efisien dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dalam
bentuk pendapatan yang meningkat.
b. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara
mengimpor lebih banyak barag dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen
mempunyai pilihan barang yang lebih banyak.
c. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh
pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
d. Memperoleh kemajuan teknologi yang lebih baik
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
e. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan
swasta domestik. Dengan adanya dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju
yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Dampak Negatif

a. Menghambat pertumbuhan sektor industri dalam negeri

7
Dengan adanya perkembangan sistem perdangan luar negeri yang lebih bebas
menybabkan negara berkembang tidak dapat mengunakan tarif yang tinggi.
Ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin
meningkat sehingga sektor industri domestik kalah bersaing dengan industri dari luar.
b. Memperburuk neraca perdagangan
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya apabila suau negara
tidak mampu bersaing, maka ekspor negara tersebut tidak berkembang. Menyebabkan
neraca pembayaran mengalami defisit
c. Terjadinya pengangguran
Bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh suatu perusahaan. Dengan begitu tak jarang tenaga kerja asing yang bekerja di
indonesia
d. Sifat konsumtif semakin meningkat
Sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi
yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas
yang bermental instan

Tantangan Indonesia terhadap Saling Ketergantungan


Tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia terhadap saling ketergantungan menurut
kelompok kami yaitu perlunya pengembangan kemampuan sumber daya manusia yang
berkualitas agar Indonesia dapat bertahan menghadapi persaingan ketat ini.
Berbicara mengenai sumber daya manusia dan teknologi, tak bisa dipungkiri dari sekian
banyaknya penduduk Indonesia tidak banyak   yang benar-benar dapat berinovasi dengan
teknologi. Hal ini dikarenakan kurangnya pendalaman ilmu teknologi terutama di daerah-
daerah yang sulit terjangkau. Menjadi tugas bagi Indonesia untuk dapat menyelesaikan
permasalahan ini. 
Indonesia harus segera berbenah dan mempersiapkan segala sesuatu sebaik mungkin.
Dengan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, sosialisasi mengenai IPTEK
terutama di daerah yang sulit terjangkau, pengasahan skill, dan tak bisa dipungkiri
Indonesia memang sebagian besar belum menguasai bahasa Internasional yaitu Bahasa

8
Ingris, inipun harus dilakukan pengembangan. Dengan melakukan semua hal tersebut
Indonesia pun tidak akan tergantung pada negara lain.
Dengan begitu Indonesia mampu berinovasi dan menciptakan kebutuhan masyarakat
yang jumlah nya terbatas, dan juga Indonesia bisa mengekspor bukan mengimpor
barang. Serta mampu bersaing di segala bidang secara internasional.

Perngertian Kompetitif menurut KBBI adalah berhubungan dengan kompetisi (persaingan);


bersifat kompetisi (persaingan).

Kompetitif adalah sebuah kata yang menggambarkan situasi kerja saatini. Jika dibandingkan
dengan era yang terdahulu, lingkungan kerja saat ini jauh lebih kompetitif. Persaingan yang
semakin ketat menuntut kita untuk terus memiliki sikap kompetitif.

Kompetitif di bidang Ekonomi

Hingga saat ini Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dalam perekonomiannya.
Memang pada kenyataannya saat ini Indonesia masih termasuk negara berpenghasilan rendah,
namun pemerintah terus berusaha mengembangkan pembangunan Ekonomi di bangsa ini.

Presiden jokowi pernah mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk dapat keluar dari
dokrin negara berpenghasilan rendah. Tentunya pemerintah memiliki strategi untuk dapat
mengembangkan ekonomi di bangsa ini. Terlihat adanya pengembangan di Indonesia untuk
berkompetitif dalam perekonomian dengan bangsa – bangsa lain.

1. Produk Indonesia Go internasional


Banyaknya muncul perusahaan di bangsa ini. Terdapat beberapa perusahaan yang
mengembangkan produknya hingga sampai pada kancah internasional.

Contohnya :
Produk dari Indofood, Garudafood dan Sidomuncul.
Dari Vlog seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Jerman.

2. Pengusaha – pengusaha Kreatif

9
Mulai bermunculan pengusaha yang mempunyai inovasi baru. Dalam bentuk makanan
maupun barang.
Contohnya :
Pengolahan Tempe menjadi berbagai produk dan pengusaha hiasan rumah dari kayu ulin
yang di ekspor ke Inggris.

Dari adanya 2 pengembanagn tersebut maka Bank dunia IMF memperkirakan Indonesia menjadi
negara Ekonomi ke – 5 di dunia pada tahun 2024. Hal itu menjadi tantangan untuk bangsa
Indonesia terus mengembangkan perekonomian yang sudah ada.

Kompetitif di bidang IPTEK (pendidikan)

Dalam era globalisasi pendidikan menjadi sangat penting dan dipengaruhi oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut (Gates, 1996), Saat ini, pendidikan berada di masa
pengetahuan (knowledge age) dengan percepatan peningkatan pengetahuan yang luar biasa.
Percepatan peningkatan pengetahuan ini didukung oleh penerapan media dan teknologi digital
yang disebut dengan information super highway. Inti daripada pembangunan pendidikan
nasional adalah upaya pengembangan sumber daya manusia yang unggul dalam rangka
mempersiapkan masyarakat dan bangsa menghadapi masa pengetahuan (knowledge age) sebagai
era yang kompetitif.

Model belajar pada abad 21 menuntut perubahan dari abad sebelumnya yang isinya menghafal
tanpa makna. Dalam perubahan ini tidak mudah, karena Indonesia punya sistem pembelajaran
yang luas. Namun perubahan ini sangat penting jika ingin bersaing secara kompetitif dalam era
globalisasi ini. Kemdikbud merumuskan bahwa paradigma pembelajaran abad 21 menekankan
pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan
permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah
(Litbang Kemdikbud, 2013). Hal ini agar SDM indonesia mampu bersaing secara global.

Contoh kompetitif di bidang pendidikan

- Adanya pertukaran pelajar

10
- Sistemnya mulai berubah dari yang semula menghafal sekaang lebih kepada memahami
materi dan bagaimana membuat siswa aktif dalam pembelajarannya
- Mulai banyak program sekolah internasional
- Bertambahnya kerjasama indonesia dengan luar negeri dalam sektor pendidikan
(beasiswa penuh dan parsial)
- Bahasa inggris menjadi mata pelajaran wajib
- Menggunakan laptop atau teknologi yang memudahkan dan mendukung proses
pendidikan

Kompetitif di bidang sosial budaya

Aspek kehidupan nasional suatu bangsa diantaranya meliputi aspek sosial budaya. Pastinya ada
berbagai tantangan untuk mencapai suatu tujuan nasional.

Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial berarti segala sesuatu yang
berhubungan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan budaya artinya pikiran dan akal budi. Jadi
sosial budaya adalah segala hal yang diciptakan manusia dengan pikiran dalam kehidupan
bermasyarakat

Sosial budaya dapat memberikan dampak bagi masyarakat sekitar, diantaranya :

Dampak positif :

1. Sebagai pedoman dalam hubungan antara manusia dan kelompoknya


2. Sebagai simbol pembeda
3. Sebagai suatu ciri khas setiap kelompok manusia

Dampak negatif :

1. Menimbulkan adanya kesenjangan sosial


2. Menghilangkan ikatan batin dan moral

11
Budaya adalah warisan dari nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya. Negara Indonesia
disebut negara maritim karena dikelilingi banyak pulau dan memiliki kebudayaan yang beragam.
Budaya ini seharusnya kita jaga dan lestarikan agar tidak punah ataupun diakui oleh negara lain

Budaya Indonesia yang dikenal oleh dunia, misalnya :

1. Batik
Presiden Soeharto memiliki kontribusi terbesar bagi sejarah popularitas batik di mata
dunia. Karena jasa-jasanya selama ini, tak sedikit pelaku usaha di sektor ini menyebut
presiden kedua ini sebagai “Pahlawan Batik”.
Batik ialah salah satu national branding Indonesia, sejak 2 Oktober 2009 Uni Emirat
Arab, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan Indonesia.
Batik diidentikkan sebagai kain internasional Nusantara yang merupakan kerajinan asli
Inonesia yang banyak ditemui seperti Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Madura,
Tasikmalaya dan Cirebon.
Di tahun 2011 KTT ASEAN, menempatkan Indonesia sebagai tuan rumah, hal ini
membawa konsekuensi pada pemakaian kain batik sebagai dress code
Presiden Jokowi juga menggunakan kemeja batik dalam KTT APEC di Beijing, Cina,
pada 2014. Pada forum Annual Meeting IMF-World Bank pada Oktober 2018
2. Modelling
Memiliki karier yang cemerlang tentu menjadi dambaan setiap orang, apalagi bisa sampai
ke luar negeri. Di tahun 1990an, supermodel Tracy Trinita menjadi salah satu model
pertama Inonesia yang berhasil menodbrak pintu Internasional.
Bukan hanya Tracy, ada juga model Indonesia yang go international yaitu Fahrani Empel,
Mariana Renata, Nadya Hutalagung, Ayu Gani, dan Laras Sekar
Tantangan Yang Dimiliki Indonesia

Dari adanya ciri-ciri era global yang saling ketergantungan dan kompetitif menurut
kelompok kami tantangan yang dimiliki Indonesia adalah Sumber daya manusia yang
lemah

Kualitas SDM yang rendah telah menjadi penyebab utama Indonesia sulit menjadi negara

12
maju. Di tengah era global saat ini terlihat rendahnya Sumber Daya Manusia dari jumlah
tenaga kerja yang sebagian besar merupakan tenaga kerja tidak terdidik. Dengan hampir
sebagian besar pendidikan formal hanya SD, SMP, dan tidak lulus SMA. Maka tenaga
kerja kita didominasi oleh tenaga kerja kasar. Begitupun tenaga kerja yang dikirim ke
luar negeri, kebanyakan bekerja sebagai buruh atau karyawan biasa. Indonesia termasuk
salah satu pemasok terbesar pekerja rumah tangga di luar negeri. Akibatnya selain
dibayar rendah, mereka juga rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang
dilakukan oleh pengguna jasa mereka. Idealnya Indonesia harus mampu menciptakan
tenaga-tenaga kerja terdidik dan minimal terlatih, sehingga tenaga kerja kita unggul di
kancah persaingan global. Indonesia juga termasuk penyumbang pengangguran terbesar
di dunia, hal tersebut terjadi karena tidak mampu mempersiapkan SDM dengan baik.
Sebenarnya saat ini Indonesia dalam keadaan dimana jumlah penduduk usia produktif
melebihi jumlah penduduk usia nonproduktif. Apabila penduduk usia produktif mampu
dibentuk menjadi penduduk yang berkualitas sehingga berdaya saing tinggi, maka akan
banyak manfaat yang diperoleh seperti pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan
masyarakat, peningkatan tabungan (saving)  masyarakat, penurunan angka kemiskinan
serta kesenjangan sosial ekonomi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., Nyoto, A., & Malang, U. N. (2016). Transformasi
pendidikan abad 21 sebagai tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global.
In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (Vol. 1, No. 26, pp. 263-278)

https://www.unja.ac.id/2020/04/23/mirisnya-pendidikan-membuat-indonesia-
tidak-maju-maju/

https://www.kompasiana.com/andrewchristian/5c03f34c43322f66a05c9f37/damp
ak-positif-dan-negatif-teknologi-terhadap-4-aspek-ekonomi-sosial-budaya-dan-
politik?page=2
https://news.detik.com/berita/d-5019920/menristek-ketergantungan-impor-
indonesia-di-bidang-kesehatan-di-atas-90-persen

https://amp.kompas.com/ekonomi/read/2018/10/16/170326526/92-persen-alat-
kesehatan-di-indonesia-dari-impor-ini-fakta-lainnya

https://jagokata.com/arti-kata/ketergantungan.html

14

Anda mungkin juga menyukai