Anda di halaman 1dari 2

TUGAS BAHASA INDONESIA

Nama : Syafika Dhea TR


NIM : 141180136
Kelas : EM-A

Jawaban Quiz 6
6. Peristiwa-peristiwa penting yang menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan bahasa
Indonesia :

1. Tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen yang
dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan Ma’moer. Ejaan
ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2. Tanggal 28 Oktober 1928 Muhammad Yamin secara resmi mengusulkan supaya bahasa
Melayu digunakan sebagai bahasa persatuan Indonesia.
3. Tahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Armijn Pane, Amir
Hamzah dan Sutan Takdir Alisyahbana. Pengasuh majalah ini adalah sastrawan yang
banyak memberi sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Pada
masa Pujangga Baru ini bahasa yang digunakan untuk menulis karya sastra adalah
bahasa Indonesia yang dipergunakan oleh masyarakat dan tidak lagi dengan batasan-
batasan yang pernah dilakukan oleh Balai Pustaka.
4. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
5. Tanggal 25-28 Juni 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun Sumpah Pemuda,
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah. Kongres ini
dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat itu, seperti Ki Hajar
Dewantara, Prof. Dr. Poerbatjaraka dan Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat. Dalam
kongres tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang sangat besar artinya bagi
pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Keputusan tersebut, antara lain:
mengganti Ejaan van Ophuysen, mendirikan Institut Bahasa Indonesia, dan menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam Badan Perwakilan.
6. Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang), Jepang melarang pemakaian bahasa
Belanda yang dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa Jepang terpaksa
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi untuk kepentingan
penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan sebagai bahasa pengantar di lembaga
pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak dimengerti oleh bangsa Indonesia. Hal
yang demikian menyebabkan bahasa Indonesia mempunyai peran yang semakin
penting.
7. Tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia dinyatakan secara resmi sebagai bahasa
negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal 36: "Bahasa negara adalah
bahasa Indonesia".
8. Tanggal 19 Maret 1947 melalui SK No. 264/Bhg. A/47, Menteri Pendidikan Pengajaran
dan Kebudayaan Mr. Soewandi meresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai
pengganti dari ejaan Van Ophuijsen yang sebelumnya berlaku.
9. Tahun 1948 terbentuk sebuah lembaga yang menangani pembinaan bahasa dengan
nama Balai Bahasa. Lembaga ini, pada tahun 1968, diubah namanya menjadi Lembaga
Bahasa Nasional dan pada tahun 1972 diubah menjadi Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Pusat Bahasa.
10. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1954 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia II di
Medan. Kongres Bahasa Indonesia II ini adalah perwujudan mengenai tekad bangsa
Indonesia untuk tetap terus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat menjadi
bahasa kebangsaan serta ditetapkan menjadi bahasa negara Indonesia.
11. Tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia pada masa itu yaitu Presiden
Soeharto meresmikan penggunaan EYD atau Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan pula
dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972..
12. Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu
menetapkan mengenai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi diberlakukan di Indonesia (Wawasan
Nusantara).
13. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1978 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia III di
Jakarta. Kongres tersebut untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke-50. Selain telah
memperlihatkan kemajuan, perkembangan, dan pertumbuhan bahasa Indonesia, juga
telah berusaha untuk memantapkan kedudukan serta fungsi bahasa Indonesia itu
sendiri.
14. Tanggal 21 - 26 November 1983 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta.
Kongres ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-
55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia harus lebih ditingkatkan agar amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal
mungkin.
15. Tanggal 28 Oktober - 3 November 1988 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia V di
Jakarta. Kongres Bahasa Indonesia V ini dihadiri oleh sekitar 700s pakar bahasa
Indonesia dari seluruh Indonesia serta terdapat peserta tamu dari berbagai negara
sahabat. Kongres tersebut ditandatangani dengan dipersembahkannya karya dari Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada para pencinta bahasa Indonesia di
Nusantara, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
16. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1993 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia VI di
Jakarta. Pesertanya yaitu 770 pakar bahasa dari Indonesia dan terdapat 53 peserta tamu
dari mancanegara meliputi Amerika Serikat, Rusia, Australia, Brunei Darussalam,
Jerman, Hongkong, Italia, India, Jepang, Korea Selatan dan Singapura. Kongres ini
mengusulkan supaya Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk lebih
ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, dan mengusulkan agar
disusun Undang-Undang Bahasa Indonesia.
17. Tanggal 26 - 30 Oktober 1998 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel
Indonesia, Jakarta. Dengan diselenggarakannya kongres tersebut guna mengusulkan
dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
18. Tanggal 28 Oktober - 1 November 2008 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia IX di
Jakarta. Kongres ini dilaksanakan tidak lepas dari peringatan 100 tahun kebangkitan
nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda, dan 60 tahun berdirinya Pusat Bahasa. Sehingga
pada tahun tersebut juga dicanangkan sebagai Tahun Bahasa. Dalam kongres ini
dibahas 5 hal utama, yaitu bahasa Indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing,
pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media massa.

Anda mungkin juga menyukai