Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PJBL

(NARASI INDIVIDU)

DISUSUN OLEH :

NAMA : VIBHYANCA
AISYAHRANI EDISON

STAMBUK : 16120220100

BLOK PSIKOLOGI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
Fanya anak pemberani

Fanya adalah seorang anak berumur 8 tahun. Sejak kecil ia selalu diajar
untuk rajin menyikat gigi tetapi fanya selalu lupa dan malas menyikat gigi. Suatu
hari gigi fanya terasa sakit hingga ia kesulitan beraktivitas akhirnya fanya
ditemani oleh ibunya untuk kedokter gigi. Ketika fanya berada di klinik gigi ia
ketakutan karena hal ini merupakan pertama kali fanya kedokter gigi. Saat
pertama kali masuk dan melihat ruang dokter gigi fanya merasakan takut dan
cemas apalagi melihat alat-alat kedokteran gigi yang baru pertama kali fanya
lihat. Fanya diarahkan untuk duduk di atas kursi dan dokter yang mengarahkan
fanya untuk membuka mulut. Dokter tersebut memeriksa rongga mulut fanya,
saat diperiksa fanya merasa tegang namun masih mengikuti arahan dokter
dengan baik. Ketika diperiksa dokter menemukan bahwa ada gigi fanya yang
sudah berlubang dan harus segera di cabut. Fanyamerasa takut ketika
mendengar giginya harus dicabut. Namun dikeranakan gigi fanya masih sangat
sakit sehingga fanya harus diberikan obat Pereda nyeri dan pada kunjungan
kedua baru bisa dilakukan penanganan.
Pada kunjungan kedua fanyaterlihat lebih takut dan menangis didalam
ruang dokter gigi. Ketika dokter melihat fanya yang ketakutan dan menangis
dokter pun bertanya ke fanya mengapa ia takut. Fanya menjawab ia takut karena
ia mendengar dari temannya kalua mencabut gigi itu sangat sakit dan alat yang
digunakan sangat menkutkan sehingga membuat fanya merasa lebih takut.
Dokter yang mendengar hal tersebut langsung memperlihatkan video seorang
anak yang melakukan pencabutan gigi. Dokter menjelaskan bahwa anak tersebut
seumuran fanya dan raut wajah anak tersebut tidak terlihat kesakitan. Fanya
yang melihat video tersebut merasa ketakutannya mereda. Namun, fanya masih
merasa takut apalagi ketika mendengar suara alat dokter gigi. Ketika fanya
melihat alat tang yang akan gunakan untuk mencabut giginya fanya lansung
menangis lagi ia masih merasa takut. Dokter yang melihat fanya yang menangis
lagi langsung menenangkan fanya. Saat tangisan fanya mulai mereda dokter
menanyakan lagi apa yang membuat fanya takut. Fanya langsung menunjuk ke
arah tang, dokter pun mengambil alat tersebut dan menyuruh fanya meraba alat
tersebut. Fanya dengan ragu-ragu mencoba merabanya dan dokter sambil
menjelaskan bahwa tang ini tidak akan menyakiti fanya hanya ingin
menyelamatkan fanya dari sakit gigi. Fanya langsung tenang dokter yang melihat
keadaan fanya yang sudah tenang dokter langsung melakukan pengerjaan
dengan hati-hati agar fanya tidak merasakan sakit.
Ketika selesai fanya merasa bahwa mencabut gigi tidaklah sakit. Dia juga
merasa kedokter gigi bukanlah hal yang menakutkan lagi. Setiap pulang fanya
selalu merasa bangga karena sudah berani kedokter gigi dan ia juga
menceritakan ketemannya bahwa kedokter gigi itu tidak menakutkan. Akhirnya
fanya bersama ibunya rutin melakukan perawatan ke dokter gigi agar gigi fanya
tidak sakit lagi.

Anda mungkin juga menyukai