Anda di halaman 1dari 18

Analisa Psikologi

Pasien Anak pada


Perawatan Dental
THEODORA ELIEN
NPM : 1906407993
PPDGS IKGA FKG UI 2019
Data Umum Pasien
Nama panggilan: Gwen
Usia : 4 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : TK-A
Pekerjaan Orang Tua : Ayah dan Ibu Karyawan swasta
Kasus
Kunjungan 1
◦ Pasien datang dan mengeluh gigi kiri bawah sakit
◦ Pasien baru pertama kali ke dokter gigi
◦ Pasien diantar oleh ayah dan ibunya
◦ Saat pertama kali masuk ke ruang perawatan, pasien
takut dan berjalan di belakang orang tuanya
◦ Terlihat pasien memperhatikan ruangan dental yang
merupakan situasi yang baru Gambar ilustrasi
Kunjungan 1
◦ Saya mencoba untuk menyapa dan berkenalan dengan anak dan
orang tuanya
◦ Setelah dibujuk, akhirnya anak mau duduk di kursi dental dengan
dipangku ibunya.
◦ Dari pemeriksaan ditemukan gigi belakang sisi kiri bawah
berlubang hingga mencapai kamar pulpa. Gigi depan juga
berlubang dan berwarna kecoklatan.
Kunjungan 1
◦ Pasien awalnya takut melihat alat-alat dental. Karena ada teman di
sekolahnya yang cerita punya pengalaman kurang menyenangkan
ke dokter gigi.
◦ Perlahan-lahan, dokter gigi menjelaskan alat-alat dokter gigi
dengan bahasa yang sederhana dan beberapa dicoba dulu ke
tangan pasien. Agar pasien tahu bahwa alat-alat yang digunakan
tidak membuat sakit.
Kunjungan 1
◦ Pasien akhirnya mau membuka mulut dan
perawatan dilakukan. Dokter gigi sambil bercerita
tentang apa yang dilakukan. Seperti pretend play
dengan dokter gigi sebagai orang yang akan
membunuh kuman-kuman jahat yang membuat
anak sakit gigi.
◦ Setelah gigi dibersihkan selanjutnya gigi ditambal
sementara
Kunjungan 1
 Pasien dan orang tuanya diedukasi untuk menjaga kebersihan mulut
◦ Waktu, frekuensi, dan cara menyikat gigi.
◦ Mengurangi makanan manis ( dari anamnesa : pasien sering dititip ke kakek dan
nenek pasien, dan sering diberikan permen dan coklat)
◦ Menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dari anak-anak

 Pasien diinstruksikan untuk kontrol 1 minggu lagi dan membawa sikat


gigi untuk mempraktekan cara menyikat giginya.
Kunjungan 2
◦ Pasien datang diantar oleh ibunya
◦ Pasien sudah tidak merasakan sakit di giginya
◦ Pasien membawa sikat gigi, dan dokter gigi mengajarkan kepada
pasien dan ibu pasien cara menyikat gigi
◦ Pasien sudah lebih tenang dan mau duduk sendiri di kursi dental
◦ Gigi masih sedikit sakit jika diketuk. Gigi lanjut dirawat dan ditambal
sementara.
Kunjungan 3
◦ Pasien diantar oleh ibunya.
◦ Pasien sudah tidak merasa sakit pada giginya.
◦ Pasien juga kooperatif dalam perawatan.
◦ Perawatan saraf gigi selesai dilakukan dan ditambah permanen.
◦ Kunjungan berikutnya dijadwalkan untuk menambal gigi lainnya dan kontrol
rutin
◦ Instruksi untuk menjaga kebersihan mulut dengan melibatkan orang tua juga
Analisa Psikologi Anak
Analisa Psikologi – Asimilasi,
Akomodasi (Piaget)
Skema Awal : ke dokter gigi sakit Teman sekolahnya bercerita tentang
 takut pengalaman dental yang kurang
menyenangkan

Informasi dan Pengalaman baru : Dokter gigi, tim perawat, dan


Lingkungan nyaman dan tidak lingkungan dental yang ramah anak.
sakit
Dokter gigi menjelaskan dan
memperkenalkan alat-alat dental
kepada pasien
Pasien mengakomodasi
perubahan skema awal 
menjadi tidak takut ke dokter gigi
Tahap Perkembangan (Piaget)
Tahap Preoperatif (2-7 tahun) Pendekatan Dental yang
dilakukan
Anak sudah bisa menggunakan Dokter gigi mengajak pasien
simbol : berimajinasi ada kuman di
• tanpa adanya kontak sensori dalam giginya. Dokter gigi
motor dengan benda, orang, membantu membersihkan
atau kejadian (event)  anak kuman-kuman yang
sudah bisa memikirkannya tersembunyi dengan semprotan
• Dapat berimajinasi  pretend air.
play
Urie Bronfenbrenner – Ecological
System Theory
• Pasien kurang menjaga kebersihan
mulut sehingga OH buruk
• Pasien awalnya takut dengan
perawatan dental

Anak
Perkembangan fisik dan mental
normal. Dapat berkomunikasi dengan
baik.
Urie Bronfenbrenner – Ecological
System Theory
Mikrosistem
◦ Karena kurangnya peran orang tua dalam memotivasi anak.
Orang tua kurang pengetahuan akan pentingnya menjaga
kesehatan gigi sejak dini.
◦ Kakek dan Nenek (sebagai caregiver jika orang tua bekerja) 
sering memberikan permen dan coklat  kurang memotivasi
anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya
◦ Teman sekolah anak  cerita punya pengalaman kurang
menyenangkan (ke dokter gigi sakit)
Urie Bronfenbrenner – Ecological
System Theory
Mesosistem
Hubungan orang tua dan kakek nenek pasien  orang tua pasien
sudah bilang ke kakek nenek pasien untuk mengurangi makanan
manis, tapi tanpa sepengetahuan orang tua, anak masih diberikan
makanan manis
Eksosistem
Kedua orang tua bekerja di kantor, sehingga punya waktu yang
terbatas dalam memperhatikan asupan makanan manis dan cara
menyikat gigi anak
Urie Bronfenbrenner – Ecological
System Theory
Makrosistem
◦ Belief orang tua dan masyarakat  kalau gigi sakit baru ke dokter gigi.

Kronosistem
Sakit gigi pada usia dini dan merupakan pengalaman yang pertama
ke perawatan dental  takut
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai