Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GOARIE KECAMATAN MARIORIWAWO
Sanuale, Desa Marioritenga, Kec. Marioriwawo Kab. Soppeng 90862
Website : https://pkm-goarie.soppengkab.go.id Email : pkmgoarie9091@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS GOARIE


NOMOR : 56/PKM.GR/SK/I/2023

TENTANG

PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PADA UPTD


PUSKESMAS GOARIE

KEPALA UPTD PUSKESMAS GOARIE,

Menimbang : a. bahwa laboratorium kesehatan adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pengukuran,penetapan dan pengujian terhadap
bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan
berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau
faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
UPTD Puskesmas Goarie, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang
bermutu;
c. bahwa agar pelayanan laboratorium di UPTD
Puskesmas Goarie dapat terlaksana dengan baik,
maka perlu adanya kebijakan kepala UPTD
Puskesmas Goarie sebagai landasan penyelenggaraan
pelayanan laboratorium di UPTD Puskesmas Goarie;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan
b perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Goarie tentang penyelenggaraan
pelayanan laboratorium pada UPTD Puskesmas
Goarie

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25


Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 99 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 2016
tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019
tentang Penerapan Manajemen Resiko Terintegrasi di
Lingkungan Kementerian Kesehatan;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022
tentang Akreditasi Pusat kesehatan masyarakat,
Klinik, Laboratorium kesehatan, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Keputusan kepala UPTD Puskesmas Goarie tentang


penyelenggaraan pelayanan laboratorium pada UPTD
Puskesmas Goarie sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang terlampir dalam keputusan ini
KEDUA : Keputusan penyelenggaraan pelayanan laboratorium
UPTD Puskesmas Goarie, harus dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan pelayanan laboratorium UPTD
Puskesmas Goarie Surat keputusan ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan di adakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Marioritenga
pada tanggal 3 Januari 2023

KEPALA UPTD PUSKESMAS GOARIE,

SABIRIN, SKM
Pangkat : Pembina
NIP : 197707171996031004

Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Soppeng di Watansoppeng
2. Masing-masing yang bersangkutan di Tempat
3. Arsip
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS GOARIE
NOMOR : 56/PKM.GR/SK/I/2023
TANGGAL : 3 JANUARI 2023

TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM PADA UPTD
PUSKESMAS GOARIE

Pelayanan Laboratorium dilaksanakan di UPTD Puskesmas Goarie


dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
A. Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium

NO BIDANG JENIS PEMERIKSAAN


Darah Rutin
1. HEMATOLOGI
Haemoglobin

Golongan Darah
Widal
HbsAg (Rapid)
HIV (Rapid)
Syphilis (Rapid)
2. IMMUNOLOGI IgG & IgM Dengue (Rapid)
Ns1 Dengue (Rapid)
Malaria RDT
IgG & IgM S. Typhi (Rapid)
Rapid Antigen Covid-19
Tes Kehamilan
Gula Darah Sewaktu
Gula Darah Puasa
3. KIMIA KLINIK
Kolesterol
Asam Urat
Urine Lengkap
Albumin
4. URINALISA
Reduksi
PH
5. MIKROBIOLOGI BTA Sputum
Malaria
6. PARASITOLOGI
Feses

7. TOKSIKOLOGI Narkoba

B. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium hasil dilengkapi dengan nilai


normal, sebagai berikut :
Rentang Nilai Rujukan Hasil Pemeriksaan Laboratorium :

HEMATOLOGI NILAI NORMAL SATUAN


Leukosit 4.0 – 10.0 103/µl
Eritrosit L : 4.4 – 5.6 103/µl
P : 3.8 – 5.0 103/µl

Haemoglobin L : 13.5 – 16.5 gr/dl


P : 12.1 – 16.1 gr/dl
Hematocrit L : 40 - 50 %
P : 12.1 – 16.1 %
Trombosit 150 - 400 103/µl
LED L : < 15 mm/jam
P : < 20 mm/jam

KIMIA KLINIK NILAI NORMAL SATUAN


GDP 70 - 104 mg/dL
GDS 70 - 110 mg/dL
mg/dL
L : 3,4 - 7
As.Urat
mg/dL
P : 2,4 - 6

Cholesterol Total < 200 mg/dL

IMMUNOLOGI NILAI NORMAL SATUAN


Pregnancy Test Negatif
Gol. Darah
HbsAG Negatif
HIV Negatif
Sifilis Negatif
RDT Thypoid Ig-G Negatif
RDT Thypoid Ig-M Negatif
RDT Dengue Ig-G Negatif
RDT Dengue Ig-M Negatif
RDT NS1 Negatif
Antigen C19 Negatif
Widal Negatif

PARASITOLOGI NILAI NORMAL SATUAN


Mal.Mikroskopik/
Negatif
RDT
Faeces Negatif

URINALISA NILAI NORMAL SATUAN


Warna/kekeruan Kuning/Jernih
Albumin Negatif
Reduksi Negatif
Bilirubin Negatif
Urobilin Negatif
Nitrit Negatif
Keton Negatif
PH 5,0
Berat Jenis 1,000
Sedimen :
Leukosit 0-3 / lpb
Eritrosit 0-3 / lpb
Ephitel cell 0-2 / lpb
Kristal Negatif
Bakteri <2
Dll

C. Nilai ambang kritis hasil pemeriksaan apabila nilai hasil pemeriksaan


diatas atau dbawah nilai rentang normal.
Penetapan nilai ambang kritis pemeriksaan laboratorium

LIMIT LIMIT
NO PARAMETER SATUAN
RENDAH TINGGI
1 Haemoglobin <5 > 20 gr/%
(Hb)

2 Leukosit < 4000 > 30.000 /µl

3 Trombosit < 20.000 >1.000.000 /µl

4 LED - > 50 mm/jam

5 Hematocrit < 20 > 60 %

6 GDS <20 > 600 mg/dl

7 Cholesterol <100 >400 mg/dl

8 Asam Urat <3 >20 mg/dl

D. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan waktu


yang telah ditetapkan, yaitu :
Waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium

NO JENIS PEMERIKSAAN WAKTU


1 Darah Lengkap 120 menit
2 Hb 20 menit
3 LED 120 menit
4 Glukosa 20 menit
5 Cholesterol 20 menit
6 Asam urat 20 menit
7 Malaria 120 menit
8 Tes Kehamilan 20 menit
9 Golongan darah 20 menit
10 RDT Thypoid 60 menit
11 NS 1 / Ig-G/M 60 menit
12 HIV 60 menit
13 HBs-Ag 60 menit
14 Sifilis 60 menit
16 Narkoba 60 menit
17 BTA 120 menit
18 Ag C-19 60 menit
19 Urine multistik 60 menit
20 Sedimen 60 menit
E. Waktu Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Cito/Urgen
- Segera dikerjakan setelah sampel diambil/dikirim ke
Laboratorium;
- Hasil keluar, langsung dikirim ke unit pengirim

F. Pemeriksaan Laboratorium Beresiko Tinggi


Petugas harus memperlakukan semua spesimen sebagai bahan
infeksius. Terutama spesimen yang dicurigai TBC, Hepatitis B dan
HIV/AIDS. Pemeriksaan laboratorium beresiko tinggi sesuai pada
pedoman pelayanan laboratorium UPTD Puskesmas Cabenge. Petugas
wajib mematuhi kesehatan dan keselamatan (K3) dengan memakai Alat
Pelindung Diri secara lengkap.

G. Permintaan pemeriksaan, penerimaan, pengambilan, pemeriksaan dan


penyimpanan spesimen
- Permintaan pemeriksaan laboratorium dilaksanakan atas dasar
kebutuhan diagnostik pasien menggunakan formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium;
- Pengambilan spesimen dilaksanakan di tempat pengambilan
spesimen, ruang laboratorium, atau di ruang pemeriksaan lain bila
diperlukan;
- Penerimaan spesimen yang telah diambil sebelumnya dari ruang
tindakan dan rawat jalan bersama formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium;
- Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan sesuai standar
operasional prosedur Puskesmas yang berlaku;
- Spesimen yang telah diperiksa dibuang sebagai limbah medis,
apabila diperlukan penyimpanan spesimen untuk pengiriman
tingkat lanjut, maka prosedur penyimpanan dilakukan sesuai
prosedur dari program dinas kesehatan Kabupaten/Propinsi;
- Pelaksanaan prosedur permintaan, pengambilan, penerimaan
spesimen, pemeriksaan dan penyimpanan spesimen sesuai standar
operasional prosedur puskesmas yang berlaku.

H. Pemeriksaan laboratorium di luar jam kerja


- Pelayanan laboratorium diluar jam kerja adalah pelayanan
laboratorium di unit pelayanan 24 jam yaitu UGD;
- Jenis pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah
pemeriksaan glukosa darah sewaktu, Hb dan cholesterol.

I. Jenis reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia :

NO NAMA REAGEN NO NAMA BARANG HABIS PAKAI


1. Strip Hb 1. Spoit 2,5 cc / 3 cc
2. Na.sitrat 3,9% / Na.Cl0,9 % 2. Alkohol Swab
3. Golongan darah 3. Deglass
4. Control/calibrator 4. Handcoun
5. Diluent (Isotonac – 3MEK-640) 5. Kapas
6. Lysing reagen (Hemolinac 3 N) 6. Masker
Cleanac MEK- 520
7. Detergent cleanac-3 MEK-620 7. Objek Glass
8. Alkohol gel 8. Plesterin
9. Strip Ns1 9. Tissue
10. Strip GDS 11. Pot urine
11. Strip Cholesterol 12. Anak lancet
12. Strip Asam Urat 13. Tabung K3 EDTA
13. Strip HBs-Ag 14. Kertas saring
14. Strip Plano test 15. Handsoap
15. Strip urinalisis 16. Pot Dahak
16. Strip IgG / IgM Dengue 17. Kantongan medis
17. Strip HIV 18. Tusuk gigi
19. RDT Sifilis
20. RDT Malaria
21. Oil Imerci
22. Malam/Dempul
23. RDT Narkoba
24. Reagens TB
25. Bayclin
26. RDT Thypoid
27. RDT Ag C-19
28. RDT Narkoba

J. Menyatakan kapan reagensia tidak tersedia (batas buffer stock untuk


melakukan order)

NAMA BARANG HABIS


JML NAMA REAGEN JML
PAKAI
20
2 dos Strip Hb Spoit 2,5 cc / 3 cc
pcs
Na.sitrat 3,9% / Na.Cl0,9 100
50 ml Alkohol Swab
% pcs
50
1 set Golongan darah Deglass
pcs
50
1 set Control/calibrator Handcoun
pcs
Diluent (Isotonac – 3MEK- 50
1 galon Masker
640) pcs
Lysing reagen (Hemolinac
50
1 galon 3 N) Objek Glass
pcs
Cleanac MEK- 520
Detergent cleanac-3 MEK- 50
1 liter Plesterin
620 pcs
500 ml Alkohol gel 2 pcs Tissue
20
10 pcs Strip Ns1 Pot urine
pcs
100
50 pcs Strip GDS Anak lancet
pcs
20
50 pcs Strip Cholesterol Blue tip
pcs
20
50 pcs Strip Asam Urat Yellow tip
pcs
50
20 pcs Strip HBs-Ag Tabung K3 EDTA
pcs
100
20 pcs Strip Plano test Tabung HCT
pcs
10
20 pcs Strip urinalisis 10 Kertas saring
pcs
1
10 pcs Strip IgG / IgM Dengue Handsoap
botol
50
20 pcs Strip HIV Pot Dahak
pcs
10
20 pcs RDT Sifilis Kantongan medis
pcs
20
5 pcs RDT Malaria Tusuk gigi
pcs
10
10 ml Oil Imerci Masker N95
pcs
20
1 pcs Malam/Dempul Strip urine 3 P
pcs
P5 pcs RDT Narkoba
1 set Reagens TB
1 botol Bayclin
10 set RDT Thypoid
10 set RDT Ag C-19

K. Pengelolaan Reagens
a. Penerimaan reagens
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang
digunakan untuk tiap pemeriksaan di Laboratorium
Puskesmas Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai
persyaratan antara lain:
 Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
 Pemakaian reagen dengan metode First in–First out (sesuai
urutan penerimaan).
 Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke
dalam sediaan induk.
 Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan
yang terjadi pada sediaan reagen.
 Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
 Lindungi label dari kerusakan.
 Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari
supaya tidak kena cahaya matahari langsung.
 Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.
 Reagen HIV harus sudah dievaluasi oleh Laboratorium
Rujukan Nasional.
b. Pemesanan reagens
 Petugas mengecek pemakaian reagens, sisa reagens dan
melakukan permintaan reagens yang habis/yang akan habis
tiap akhir bulan (laporan BMHP) untuk selanjutnya di stor
ke bagian gudang farmasi puskesmas.
 Petugas mencatat dan mengajukan permintaan pemesanan
kepada kepala puskesmas termasuk kebutuhan BMHP tahun
berjalan dan buffer stock.

L. Pengendalian Mutu Laboratorium


1. Pemantapan Mutu Internal (PMI)
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan
pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap
laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat. Kegiatan ini mencakup tiga tahapan
proses, yaitu pra-analitik, analitik dan pasca analitik
Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yang perlu
dilakukan di Puskesmas antara lain: pembuatan alur pasien, alur
pemeriksaan, cara pengambilan specimen, pembuatan
prosedur/instruksi kerja untuk pengambilan spesimen dan setiap
jenis pemeriksaan.
a. Tahap Pra Analitik
Kesalahan pada proses pra-analitik dapat memberikan
kontribusi sekitar 61% dari total kesalahan laboratorium,
sementara kesalahan analitik 25%, dan kesalahan pasca analitik
14%. Proses pra-analitik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
pra-analitik. Proses-proses tersebut meliputi persiapan pasien,
pengambilan spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium,
penanganan spesimen, dan penyimpanan spesimen.
1) Persiapan Pasien
Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter
merencanakan pemeriksaan laboratorium bagi pasien.
Dokter dibantu oleh paramedis diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai tindakan apa yang akan
dilakukan, manfaat dari tindakan itu, dan persyaratan apa
yang harus dilakukan oleh pasien. Informasi yang diberikan
harus jelas agar tidak menimbulkan ketakutan atau
persepsi yang keliru bagi pasien. Pemilihan jenis tes yang
kurang tepat atau tidak sesuai dengan kondisi klinis
pasien akan menghasilkan interpretasi yang berbeda.
Ketaatan pasien akan instruksi yang diberikan oleh dokter
atau paramedis sangat berpengaruh terhadap hasil
laboratorium, tidak diikutinya instruksi yang diberikan
akan memberikan penilaian hasil laboratorium yang tidak
tepat. Hal yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien
yang merawat tidak mengikuti instruksi tersebut dengan
baik.
Ada beberapa sumber kesalahan yang kurang terkontrol
dari proses pra-analitik yang dapat mempengaruhi
keandalan pengujian laboratorium, tapi yang hampir tidak
dapat diidentifikasi oleh staf laboratorium.
2) Penerimaan Spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa
kesesuaian antara spesimen yang diterima dengan formulir
permintaan pemeriksaan dan mencatat kondisi fisik
spesimen tersebut pada saat diterima antara lain volume,
warna, kekeruhan, dan konsistensi. Spesimen yang tidak
sesuai dan memenuhi persyaratan hendaknya ditolak. Dalam
keadaan spesimen tidak dapat ditolak (via pos, ekspedisi),
maka perlu dicatat dalam buku penerimaan spesimen dan
formulir hasil pemeriksaan
3) Penanganan Spesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan,
kondisi penyimpanan spesimen sudah tepat, penanganan
spesimen sudah benar untuk pemeriksaan- pemeriksaan
khusus, kondisi pengiriman spesimen sudah benar.
4) Pengiriman Spesimen
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke
bagian pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
diminta. Jika Laboratorium Puskesmas tidak mampu
melakukan pemeriksaan, maka spesimen dikirim ke
laboratorium lain dan sebaiknya dikirim dalam bentuk yang
relatif stabil.
5) Penyimpanan Spesimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat
disimpan dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang
akan diperiksa. Beberapa cara menyimpan spesimen
antara lain :
 Disimpan pada suhu kamar (Misalnya penyimpanan
usap dubur dalam
 Carry & Blair untuk pemeriksaan Vibrio cholera).
 Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0˚C – 8˚C.
 Dapat diberikan bahan pengawet.
 Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk
serum
b. Tahap Analitik
Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen,
mengkalibrasi dan memelihara alat laboratorium, uji ketepatan
dan ketelitian dengan menggunakan bahan kontrol dan
pemeriksaan spesimen.
1) Persiapan reagen
Reagen memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku,
masa kadaluarsa tidak terlampaui, cara pelarutan atau
pencampuran sudah benar, cara pengenceran sudah benar.
2) Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium adalah peralatan laboratorium,
wadah spesimen. Harus dilakukan kalibrasi dan pemeliharaan
peralatan laboratorium secara teratur dan terjadwal. Wadah
spesimen harus bersih dan tidak terkontaminasi.
Contoh beberapa peralatan laboratorium yang perlu dikalibrasi
adalah:
 Lemari es (Refrigerator/freezer)
 Oven
 Autoklaf (Autoclave)
 Micro Pipet
 Sentrifus (Centrifuge)
 Fotometer (Photometer)
 Thermometer
3) Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan
bahan kontrol.
4) Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan
prosedur sesuai protap masing- masing parameter.
c. Tahap Pasca Analitik
Tahap Pasca-Analitik adalah tahap mulai dari mencatat
hasil pemeriksaan dan melakukan validasi hasil serta
memberikan interpretasi hasil sampai dengan pelaporan
2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang
diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium
yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu
laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan
kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh pihak
pemerintah, swasta atau internasional. Setiap Laboratorium
Puskesmas wajib mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal yang
diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik
meliputi semua bidang pemeriksaan laboratorium.
Pemantapan mutu eksternal untuk berbagai bidang pemeriksaan
diselenggarakan pada berbagai tingkatan, yaitu :
a. Tingkat Kabupaten : Labkesda
b. Tingkat nasional/tingkat pusat : Kementerian Kesehatan
c. Tingkat Propinsi/wilayah : BBLK/ BLK
3. Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus menerus yang
dilakukan oleh laboratorium sebagai tindak lanjut dari
Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu
Eksternal (PME) untuk meningkatkan.
M. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Penanganan dan pembuangan limbah berbahaya di laboratorium
harus dilaksanakan sesuai dengan SOP yang berlaku.
1. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus
seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah
toksik, limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
a. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap
air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya
mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal
terdapat satu buah untuk masing-masing kegiatan.
Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah
terisi sampah. Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi
plastik sebagai pembungkus sampah dengan label dan warna.
b. Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen,
yang diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau kendaraan
pengangkut sampah.
Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan dan
dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
1) Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik disimpan di
TPS Limbah B3 untuk kemudian diangkut dan dikelola oleh
pihak ketiga.
2) Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat
pembuangan sampah akhir yang dikelola oleh pihak ketiga.
2. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/domestik, limbah cair
infeksius dan limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair:
a. Limbah cair umum/domestik diolah melalui Instalasi
Pengolahan Limbah (IPAL) Puskesmas.
b. Limbah cair infeksius dan kimia disimpan ke dalam
botol/jerigen dan disimpan di TPS Limbah B3 untuk kemudian
diangkut dan dikelola oleh pihak ketiga.
N. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten
dengan syarat sebagai berikut :
1. Minimal lulusan D3 Analis Kesehatan
2. Memiliki STR
3. Memiliki SIP
O. Hasil pemeriksaan harus diinterpretssikan oleh petugas yang terlatih.
P. Rentang nilai rujukan hasil pemeriksaan laboratorium
Setiap pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium selalu menyertakan
rentang nilai rujukan lengkap dengan satuan.
PEM ERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESM AS GAORIE KECAM ATAN M ARIORIWAWO
Sanuale, Desa Marioritenga, Kec. Marioriwawo, Kab . Soppeng 90862
Web site: https://pkm-goarie.soppengkab .go.id email: pkmgoarie9091@gmail.com
HASIL PEM ERIKSAAN LABORATORIUM
NAMA : TANGGAL :
UMUR / JK : P/ L UNIT RJK : PU / KIA / UGD / KB / LOKET
ALAMAT : PEMERIKSA :
NO. RM : WKT PERIKSA :
STATUS : BPJS / UMUM WKT HASIL :

DARAH RUTIN HASIL NORM AL URINE RUTIN HASIL NORM AL


Leukosit 103/µl 4 - 10 103/µl Warna/kekeruan
Eritrosit 103/µl L : 4,4 - 5,6 106/µl Albumin Negatif
103/µl P : 3,8 - 5 103/µl Reduksi Negatif
Hb gr/dl L : 13,5 - 16,5 gr/dl Bilirubin Negatif
gr/dl P : 12,1 -16,1 gr/dl Urobilin Negatif
HCT % L : 40 - 50 % Nitrit Negatif
% P : 35 - 45 % Keton Negatif
MCV fL 80-100 f L PH
MCH pg 28-34 pg Berat Jenis
MCHC gr/dl 32-36 gr/dl Sedimen
PLT 103/µl 150-400 103/µl leukosit /lpb
limf o : % 20 - 40 % eritrosit /lpb
mono : % 2- 8% ephitel cell
Gra % 50-70% kristal Negatif
RDW-CV % 11,5-14,5 % bakteri Negatif
RDW-SD fL 39-47 f L dll
PCT ng/mg <0,5 ng/mg
MPV fL 6,5-11f L KIM IA DARAH HASIL NORM AL
PDW % 9-13 % GDP mg/dl 70 - 104 mg/dl
CT/ Pembekuan menit 9 - 15 menit GDS mg/dl 70 - 110 mg/dl
BT/Perdarahan menit 1 - 6 menit As.Urat mg/dl L : 3,4 - 7 mg/dl
LED mm/jam L : < 15 mm/jam mg/dl P : 2,4 - 6 mg/dl
mm/jam P : < 20 mm/jam Cholesterol Total mg/dl < 200 mg/dl

IM UNOLOGI HASIL NORM AL PARASITOLOGI HASIL NORM AL


Pregnancy Test Malaria RDT Negatif
Gol. Darah Malaria Mikroskopis Negatif
HBsAG Negatif Faeces
HIV R1 Negatif Warna
HIV R2 Negatif Bau
HIV R3 Negatif Konsistensi
Sif ilis Negatif Leukosit /lpb
RDT Thypoid Ig-G Negatif Eritrosit /lpb
RDT Thypoid Ig-M Negatif Ephitel Cell /lpb
RDT Dengue Ig-G Negatif Amoeba /lpb Negatif
RDT Dengue Ig-M Negatif Telur Cacing /lpb Negatif
RDT Dengue NS1 Negatif dll /lpb
Antigen C-19 Negatif
Widal Negatif

Pe nanggung Jaw ab Laboratorium

Yulia Alfi Suratm an, A.M d.AK


Nip. 19940605 201903 2 018

Ditetapkan di Marioritenga
pada tanggal 3 Januari 2023

KEPALA UPTD PUSKESMAS GOARIE,

SABIRN, SKM
Pangkat : Pembina
NIP : 197707171996031004

Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Soppeng di Watansoppeng
2. Masing-masing yang bersangkutan di Tempat
3. Arsip

Anda mungkin juga menyukai