Anda di halaman 1dari 21

PEMBAGIAN

MAD
‫أ َ ْق َ‬
‫سا ُم ال َم ِ ّد‬
‫س ِ ّم أ َ َّو اًل َ‬
‫ط ِب ٌْ ِعًٌّا َو ُهو‬ ‫َو َ‬ ‫ً لَهُ‬
‫ً َوفَ ْر ِع ٌّ‬ ‫ص ِل ٌّ‬‫َوال َم ُّد أ َ ْ‬ ‫‪35‬‬
‫وف ت ُ ْجتَلَبْ‬ ‫َو ًَل ِبد ُْونِ ِه ال ُح ُر ُ‬ ‫س َببْ‬‫علَى َ‬ ‫ف لَهُ َ‬ ‫َماًلَ ت َ َوقُّ ٌ‬ ‫‪36‬‬
‫ً ٌَ ُكون‬ ‫َجا بَ ْع َد َم ٍ ّد فَ َّ‬
‫الط ِبٌ ِع َّ‬ ‫غٌ ُْر ه َْم ٍز أ َ ْو ُ‬
‫س ُكون‬ ‫ي َح ْرفٍ َ‬ ‫بَ ْل أ َ ُّ‬ ‫‪37‬‬
‫ون ُم ْس َجلَ‬ ‫س ُك ٍ‬ ‫سبَبْ َك َه ْم ٍز أ َ ْو ُ‬ ‫َ‬ ‫علَى‬
‫وف َ‬ ‫ً َم ْوقُ ٌ‬ ‫واْلخ َُر الفَ ْر ُ‬
‫ع ُّ‬ ‫ْ‬ ‫‪38‬‬
‫ً فًِ نُ ْو ِح ٌْ َها‬ ‫ِم ْن لَ ْف ِظ َواي ٍ َو ْه َ‬ ‫ُح ُروفُهُ ث َ َلثَةٌ فَ ِع ٌْ َها‬ ‫‪39‬‬
‫ط َوفَتْ ٌح قَ ْب َل أ َ ْلفٍ ٌ ُْلت َزَ ْم‬ ‫ش َْر ٌ‬ ‫ض ْم‬
‫الوا ِو َ‬ ‫َوال َكس ُْر قَ ْب َل الٌَا َوقَ ْب َل َ‬ ‫‪40‬‬
‫إِ ِن ا ْن ِفتَا ٌح قَ ْب َل ُك ٍّل أ ُ ْع ِلنَا‬ ‫س َكنَا‬ ‫اللٌّ ُْن ِم ْن َها الٌَا َو َو ٌاو َ‬ ‫َو ِ‬ ‫‪41‬‬
Diriwayatkan dari Ibnu Mas‟ud Radhiyallahu
Diriwayatkan dari hadist Qatadah „anhu bahwasannya beliau membacakan
Radhiyallahu „anhu bahwasannya dia berkata, kepada seorang Al Qur‟an,maka orang itu pun
“ Aku bertanya kepada Anas bin Malik membaca :
Radhiyallahu „anhu tentang bacaan Nabi
َ َ ۡ َ ٓ َ َ ُ ۡ ُ َ َ َّ َ َّ
َ ‫سمِني َو ۡٱل َعَٰهل‬
shallallahu „alaihi wa sallam, maka beliau ﴾‫ِني‬ ِ ِ َٰ ‫﴿۞ إِنها ٱلصدقَٰت ل ِلفقراءِ وٱله‬
berkata : “Beliau memanjangkan suara ٓ َُۡ
maddnya.” ( Hadist Shohih) Dengan tanpa madd pada ِ‫ ل ِلفق َراء‬,maka
Ibnu Mas‟ud berkata,” Bukan seperti ini
Rasulullah membacakan kepadaku.”
orang itu berkata,” Bagaimana Rasulullah
membacakan kepada anda wahai Abu
Abdirrahman?”
Ibnu Mas‟ud membaca,
َٓ َ ُۡ dan
memanjangkan ِ‫ل ِلفقراء‬.
Definisi Mad
 Secara bahasa mad bermakna az -
ziyâdah yang berarti tambahan.

 Secara Istilah “Memanjangkan suara


dengan salah satu dari huruf mad dan
lîn atau dengan salah satu huruf lîn
saja .”
Definisi Qasr
 Secara bahasa al - habs yang artinya
menahan.

 Secara Istilah menetapkan huruf mad


dan huruf lîn saja tanpa disertai
tambahan bagi keduanya.”
 Panjang satu harakat adalah sama dengan pada saat
kita mengucapkan satu huruf yang berharakat fathah,
kasrah, atau dhammah : ‫ب‬َ
 Panjang dua harakat berarti sama dengan
mengucapkan dua huruf yang berharakat: ‫ب = َبا‬َ +‫ب‬َ
 Panjang harakat harus disesuaikan dengan tempo
bacaan yang kita gunakan: tahqiq, tadwir, atau hadr.
‫س ِ ّم أ َ َّو اًل َط ِب ٌْ ِعًٌّا َو ُهو‬
َ ‫َو‬ ٌّ ‫ً َو َف ْر ِع‬
ُ‫ً َله‬ ْ َ ‫َوال َم ُّد أ‬
ٌّ ‫ص ِل‬ 35
Mad itu ada dua Mad Ashly dan Mad Far‟iy
Mad Ashly disebut juga Mad Thabi‟iy

Penjelasan :
Madd itu ada dua, madd asli dan mad far‟iy dan asal seluruh madd adalah
dibaca dengan dua harakat, oleh karenanya madd asli disebut dengan Madd
Thabi‟iy, karena cara mengikuti kebiasaan tabi‟at orang orang Arab, yakni
membaca dengan kadar dua harakat tidak kurang dan tidak lebih.
‫وف تُجْ تَلَ ْب‬
ُ ‫َو ًَل ِبد ُْونِ ِه ال ُح ُر‬ َ ‫ع َلى‬
‫سبَ ْب‬ ٌ ُّ‫َماًلَ ت َ َوق‬
َ ُ‫ف َله‬ 36
Mad Thabi‟iy itu tidak tergantung kepada sebab dan bukan
karenanya huruf terbawa

 Pengertian Mad Thabi’I : Mad Thabi‟iy adalah madd yang


keberadaannya tidak tergantung pada sebab. Keberadaanya hanya
bergantung oleh dzat nya sendiri,yakni huruf madd tidak membutuhkan
huruf apapun setelahnya.
‫ً ٌَكُون‬ َّ ‫َجا بَ ْع َد َم ٍ ّد فَال‬
َّ ‫طبٌِ ِع‬ ُ ‫غٌ ُْر َه ْم ٍز أ َ ْو‬
‫سكُون‬ َ ‫ف‬ ُّ َ ‫بَ ْل أ‬
ٍ ‫ي َح ْر‬ 37
Setiap huruf selain hamzah dan sukun yang datang setelah
huruf mad (alif, waw,ya) maka ia adalah mad thabi‟iy

 Huruf apa saja selain hamzah atau sukun yang berada setelah
madd,maka madd tersebut tetap menjadi madd ashliy.
 Madd Thabi‟iy yaitu madd yang tidak terjadi karena adanya sebab, atau
dikatakan sebagai madd dimana dzat huruf tidak bisa ada (tegak)
tanpanya, yakni dzat huruf madd ada dengan keberadaan Madd Thabi‟iy
َ ْ ُ َ
dan hilang dengan ketiadaannya.
‫ى‬ َ ُ َٰ
 Contoh : ﴾‫﴿قالَا يهَس‬
MULHAQ MAD
ASHLIY 1. MADD SHILAH SHUGRA

Ada beberapa madd lain yang diikutkan Mad shilah sughro adalah ha‟ dhamir
hukumnya dengan Madd Ashli. ghaib mufrad mudzakkar (kata ganti orang
Dikatakan diikutkan (mulhaq) karena ketiga tunggal laki-laki) . Diberi tanda waw
hanya dibaca seperti Madd Asli yang kecil saat dhammah dan diberi tanda ya
kecil saat kasrah,dengan syarat ha‟
panjangnya 2 harakat hanya pada salah
dhamir tersebut terletak diantara dua huruf
satu keadaan washal atau waqaf saja. berharakat ketika washal dan tidak

َٰ َ َ ‫﴿إِىَّ ًُۥ‬
terbaca ketika waqaf. َ
َ
Contoh :]8 :‫﴾ [الطارق‬٨ ٞ‫لَع َر ۡجعًِِۦ لقادِر‬
 Dinamakan madd shilah karena hanya berlaku
ketika washal saja, dan dinamakan dengan
shughrâ karena hanya dipanjangkan 2 harakat
seperti pada Madd Thabi'iy, berbeda dengan
kubra yang diikutkan dengan
ٞ ََ ۡ َ
Madd
َٰ َ َ ُ َّ Munfashil.
Contoh : ]8 :‫﴾ [الطارق‬٨ ‫﴿إِىًۥ لَع رجعًِِۦ لقادِر‬
 Kaidah ini diperkecualikan pada 2 kata, pada
riwayat Hafsh, yaitu:
ً
1. ]69 :‫ُل فِيًِۦ ُم ٍَاىا﴾ [الفرقان‬ ُۡ ‫خ‬
ۡ ََ
‫﴿ وي‬dibaca shilah meskipun tidak memenuhi syarat
ۡ ُ َ ُ َ َۡ
2. ]7 :‫ ﴿يرضً لكم﴾ [الزمر‬tidak dibaca shilah meskipun memenuhi syarat
Catatan:

1. Termasuk yang diikutkan dengan ha 3. Madd shilah shughra dikatakan mulhaq


dhamir adalah ha' ke-dua pada. Isim madd thabi'ly karena panjangnya 2
isyarah (‫) َه ِذ ِه‬, dari sisi dibaca shilah dan harakat hanya ketika washal, tidak ketika
tidaknya, contoh: waqaf.
َ َ
﴾‫ ﴿هَٰ ِذه ِۦ بِض َٰ َعتُ َيا‬dibaca dengan shilah 4. Hâ pada kata-kata berikut dan yang
َ ‫الش‬ َّ َ
﴾‫ج َرة‬ ِ ‫ ﴿هَٰ ِذه‬dibaca tanpa shilah semisalnya, bukan termasuk ha dhamir
melainkan ha saktah yang diikutkan oleh
2. Hà pada kata-kata berikut dan yang orang Arab pada akhir sebagian kata
semisalnya bukanlah ha dhamir untuk menampakkan harakât huruf
melainkan termasuk bangunan asli kata. terakhir kata tersebut, dan dibaca sukün
َ ََ ْ َ َ ْ ِ ‫جًِ﴾ ﴿فَ ََال ًُِ َلث‬
ْ ‫﴿ َو‬
﴾‫ْية﴾ ﴿ل ْم يَنتًَِ لن ْسف ًعا‬ baik ketika washal maupun waqaf pada
riwayat Hafsh dari 'Ashim.
َ ْ ْ
﴾ًْ ‫اِلَ ًْ﴾ ﴿ح َِسابِيَ ًْ﴾ ﴿ ُسل َطان ِيَ ًْ﴾ ﴿اق َتدِه ْ﴾ ﴿ َناٌِيَ ًْ﴾ ﴿يَت َس َّي‬
ِ ‫﴿ َن‬
MAD ‘IWADH
 „Iwadh artinya mengganti. Dalam istilah tajwid artinya
mengganti fathatain selain pada ta‟ marbuthoh dan isim
maqshur dengan mad 2 harakat bila dibaca waqaf.
Contoh :
َ َ
(‫ )عل ِيْ ًها‬jika diwaqafkan dibaca (‫)عل ِيْ َها‬
ً
(‫)نآء‬ َ ‫)ن‬
jika diwaqafkan dibaca (‫اءا‬ َ
(‫آء‬ ً ‫)د َع‬
ُ َ ‫)د َع‬
jika diwaqafkan dibaca (‫آء‬
ُ
Catatan: MADD THABI'IY HARFIY

 Fathatain pada ta marbuthah (ta ta'nits)  Madd Thabi'iy Harfiy adalah madd yang
tidak menjadi mad saat diwaqafkan, terdapat pada ejaan (pelafazhan) huruf-
melainkan diubah menjadi ha sukun, huruf muqaththa'ah di sebagian awal
contoh : surah, yang ejaannya terdiri dari 2 huruf,
(ٌ ‫ش َج َرة‬
َ ) jika diwaqafkan dibaca (‫ش َج َر ْه‬
َ ) dimana huruf keduanya adalah huruf
(‫ ) َجنَّةا‬jika diwaqafkan dibaca (‫) َجنَّ ْه‬ madd.
 Dinamakan Harfiy karena madd terdapat
 Orang Arab tidak menuliskan Alif pada pada ejaan huruf, bukan pada kata
kata tersebut (‫ ) َمآ اء‬dan yang semisalnya (kalimah).
disebabkan mereka tidak  Madd Thabi'i Harfiy dikatakan mulhaq
mengumpulkan Hamzah di antara dua Madd Thabi'iy karena panjangnya 2
Alif. Bila sebelum Hamzahnya tidak harakat hanya secara lafazh, tidak
terdapat Alif, maka Alif setelahnya akan secara rasm.
ditulis, seperti pada kata (‫)شٌَئاا‬ Contoh : (ً‫(حم ) )ط‬
 Mad pada kata-kata ini tidak disebut
mad badal, karena alif yang terdapat
pada kata-kata tersebut adalah alif
„aridh dengan sebab waqaf.
Catatan :
Memanjangkan mad asli lebih dari dua harakat termasuk lahn
(kesalahan) yang tidak mengubah makna. Hukumnya tidak
haram, namun termasuk aib dalam membaca Al-Quran. Adapun
bila mad asli tidak dibaca mad, maka artinya ia telah
menghilangkan satu huruf dalam bacaan. Kesalahan tersebut
dapat mengubah makna, sehingga hukumnya haram bila
dilakukan dengan sengaja.
Catatan :
Tanda Bacaan Dibaca

‫( ٱ‬Hamzah Wahal ) ﴾‫ى‬ ۡ ‫﴿ ُث َّم‬


‫ٱس َت ََ ى‬ Tsummatstawa
َ ‫ُْ َى‬
ْْ
(Shifr Mustadir)
﴾‫﴿أولئِك‬ Ulaaa-ika

ٞ ََ۠ َٓ
﴾‫﴿ َوَل أىا ََعبِد‬
ْْ( Shifr Mustathil) Wa laa ana „aabidun
Catatan :
 Shifr Mustadir: Tanda yang menunjukkan bahwasanya huruf
telah gugur (tidak dianggap), baik ketika waqf ataupun washl
Artinya, saat washl tidak dibaca panjang dan saat waqf huruf
yang berada sebelum mad langsung disukunkan.
Contoh:
َّ ْ َ ‫﴿قَ ََار‬
]16 :‫يرا نِو ف ِضة﴾ [اإلنسان‬ِ
 Shifr Mustathil: Tanda yang menunjukkan bahwasanya
huruf telah gugur saat washl namun tetap dianggap saat waqf
Artinya, saat washl tidak dibaca panjang dan saat waqf
dibaca panjang.
Contoh: ۠ َ ‫﴿قَ ََار‬
]15 :‫﴾ [اإلنسان‬١٥ ‫يرا‬ِ
َ‫س َجل‬
ْ ‫ُون ُم‬
ٍ ‫سك‬ُ ‫سبَ ْب َك َه ْم ٍز أ َ ْو‬
َ ‫علَى‬ ٌ ُ‫ً َم ْوق‬
َ ‫وف‬ ُ ‫واْل َخ ُر الفَ ْر‬
ُّ ‫ع‬ ْ 38
Kedua Mad Far‟iy yang terjadi karena adanya sebab seperti
adanya hamzah atau sukun secara mutlak

Penjelasan :
Adapun jenis mad yang lainnya adalah Mad Far'i yang terjadi atas
sebab hamzah atau sukun secara mutlak, baik di tengah kata
maupun diakhir kata. Maksudnya, apabila madd asli bertemu dengan
sebab, baik hamzah atau sukun, maka ia akan berubah menjadi
madd far'i.
‫ً فًِ نُ ْو ِح ٌْ َها‬ َ ‫ِم ْن لَ ْف ِظ َواي ٍ َو ْه‬ ‫ُح ُروفُهُ ث َ َلثَةٌ فَ ِع ٌْ َها‬ 39
Huruf huruf mad itu ada tiga,maka hafalkanlah ia yaitu waw,
alif ya' yang terangkum pada lafadz
‫نوحٌها‬
‫ط َوفَتْ ٌح قَ ْب َل أ َ ْلفٍ ٌ ُْلت َزَ ْم‬
ٌ ‫ش َْر‬ ‫ض ْم‬ َ ‫َوال َكس ُْر قَ ْب َل ال ٌَا َوقَ ْب َل‬
َ ‫الوا ِو‬ 40
Syarat nya harus senantiasa ada kasroh sebelum ya,
Dhammah sebelum waw, dan fathah sebelum alif

 Bait ke 39 menjelaskan tentang syarat huruf madd, yaitu :

1. Alif sebelumnya fathah


2. Waw sukun sebelumnya dhommah
3. Dan ya‟ sukun sebelumnya kasroh
ِ ُ‫) ن‬
 Dan semua huruf mad ini terkumpul dalam kalimat (‫وح ٌْ َها‬
 Dinamakan dengan huruf mad karena suaranya bisa memanjang.
‫ح قَ ْب َل ُك ٍ ّل أ ُ ْع ِل َنا‬
ٌ ‫ِإ ِن ا ْن ِفتَا‬ ‫س َكنَا‬ ٌ ‫َوال ِلّ ٌْنُ ِم ْن َها الٌَا َو َو‬
َ ‫او‬ 41
Adapun Mad Layyin yaitu jika ada fathah sebelum huruf ya
dan waw sukun

 Bait ke 40 menjelaskan tentang huruf liin, yaitu apabila waw dan ya‟
sukun sebelumnya berharakat fathah.
َ
Contoh : )‫(ابلَيْت) (خ َْف‬
Dikutip dari beberapa sumber :

● Maktabah Syameela
● Syarah Tuhfatul Athfal (M. Laili Al Fadhili)
● Modul Panduan Syarah Tuhfatul Athfal (
Muliyana Thahir Ummu Abdillah)
● Catatan Pribadi

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Penyusun : Asma Afifah

Anda mungkin juga menyukai