Anda di halaman 1dari 21

MODUL

PEWARISAN SIFAT
PADA MAKHLUK HIDUP

SMP NEGERI 6 SIAK HULU


KABUPATEN KAMPAR
RIAU
PENDAHULUAN

Modul ini merupakan bahan ajar yang dirancang untuk Ananda gunakan
dalam belajar. Modul ini akan membantu dan memberikan pengalaman belajar yang
bermakna terkait dengan pengembangan karakter, literasi, berpikir kritis, kreativitas,
kolaborasi, dan komunikasi efektif bagi Ananda untuk mencapai kompetensi yang
ingin dicapai. Unsur-unsur pokok modul ini terdiri atas (a) kompetensi dasar, (b)
indikator pencapaian kompetensi dasar, (c) tujuan pembelajaran, (d) materi
pembelajaran dan, (e) evaluasi.
Ananda akan menemukan pengetahuan baru melalui belajar aktif yang akan
Ananda lakukan dengan menggunakan modul ini. Dalam belajar aktif dibutuhkan niat
dan motivasi Ananda untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan pada bagian
awal modul. Sasaran utama dalam belajar aktif tersebut ialah Ananda dapat
memperoleh kompetensi yang telah ditetapkan serta memperoleh kemandirian dalam
belajar.
Modul ini juga dapat digunakan oleh orang tua Ananda secara mandiri untuk
mendukung aktivitas belajar Ananda di rumah. Dukungan orang tua sangat
diharapkan agar Ananda benar-benar memiliki kebiasaan belajar yang mandiri dan
bertanggungjawab. Orang tua juga diharapkan untuk berdiskusi dan terlibat dalam
aktivitas belajar jika Ananda membutuhkannya.

Tetap semangat dan selamat belajar!


BAB 3
PEWARISAN SIFAT
MAKHLUK HIDUP

Sumber : shutterstock.com/Soleil Nordic

Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan
makhluk hidup
4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang
tanaman dan hewan hasil pemuliaan

Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

3.3.1 Menjelaskan molekul yang mendasari pewarisan sifat pada makhluk hidup
3.3.2 Memahami DNA dan kromosom sebagai materi genetik
3.3.3 Menjelaskan peranan materi genetik dalam penentuan sifat
3.3.4 Menjelaskan istilah-istilah dalam pewarisan sifat.
3.3.5 Menjelaskan Hukum Mendel
3.3.6 Menjelaskan cara persilangan 2 individu dengan 1 sifat beda (monohibrida).
Tujuan Pembelajaran
Melalui aktivitas pembelajaran ini Ananda akan mampu :

1. Mengidentifikasi faktor pembawa sifat keturunan (materi genetik) dengan tepat.

2. Mengetahui struktur DNA serta hubungannya dengan kromosom dan gen sebagai
materi genetik

3. Menjelaskan peranan DNA, kromosom dan gen dalam pewarisan sifat dengan
tepat.

4. Menjelaskan istilah-istilah dalam pewarisan sifat dengan tepat.


5. Membuktikan hukum pewarisan sifat Mendel melalui percobaan persilangan
sederhana.

6. Melakukan persilangan 1 sifat beda pada pewarisan sifat manusia

Peran Guru dan Orang Tua


Guru berperan dalam :
1. Mendampingi dan membimbing siswa untuk mempelajari modul dengan
sungguh-sungguh

2. Mendorong Siswa untuk aktif bertanya pada guru apabila mengalami kesulitan
dalam belajar
3. Bekerja sama dengan orang tua dalam melakukan pendampingan belajar
terhadap siswa.

Orang tua berperan dalam:


1. Mendampingi anak mengerjakan tugas-tugas yang ada di modul apabila anak
mengalami kesulitan
2. Mengawasi anak dalam melakukan pembelajaran saat mengakses internet
3. Mengingatkan anak untuk mengumpulkan tugas sesuai petunjuk guru
4. Membangun komunikasi dengan guru dalam memantau perkembangan belajar
anak
PEMBELAJARAN 1
Setiap orang memiliki sifat yang membedakan dirinya dengan orang lain. Pernahkah
Ananda mengamati wajah teman-teman dalam satu kelas? atau mengamati wajah dari
anggota keluarga Ananda? bagaimana bentuk rambut, warna rambut, warna kulit,
bentuk mata atau hidung mereka? apakah Ananda menemukan perbedaan ciri-ciri
tersebut pada mereka? bagaimanakah dengan saudara Ananda? apakah mereka juga
memiliki ciri yang berbeda satu dengan yang lain?

Sifat/ ciri tubuh yang dapat kita amati tersebut diturunkan dari satu generasi ke
generasi selanjutnya. Perpindahan sifat dari satu generasi ke generasi ini dinamakan
penurunan sifat atau yang sering disebut dengan hereditas. Bersama-sama dengan
sifat bawaan yang sama, ada juga variasi, di mana keturunan memiliki penampilan
yang sedikit berbeda dari orang tuanya. Menurut Ananda, apa yang mengendalikan
sifat-sifat tersebut? Ya, sifat pada organisme dikendalikan oleh gen. Bagaimana gen-
gen dapat mengendalikan sifat pada organisme? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut Ananda dapat membaca penjelasan berikut ini :

A.Materi Genetik
Materi genetik memegang peranan penting dalam proses pewarisan sifat. Warna
kulit, bentuk hidung, atau bahkan jenis penyakit yang kamu miliki tidak serta-
merta hadir di dalam tubuh kamu. Materi genetik dari ayah dan ibu akan
bergabung dalam proses fertilisasi. Oleh karena adanya penggabungan materi
genetik inilah pada dirimu muncul karakteristik yang mirip dengan ayah dan
karakteristik yang mirip dengan ibu. Materi genetik tersebut yaitu, kromosom,
gen, DNA, dan RNA.
1. Kromosom
Kromosom terdapat di dalam nukleus berupa benda-benda halus berbentuk lurus
atau bengkok. Nama kromosom pertama kali diberikan oleh Waldeyer (1888)
berasal dari kata khroma artinya warna dan soma artinya tubuh. Jadi, kromosom
dapat diartikan sebagai badan yang mudah menyerap zat warna. Bahan yang
menyusun kromosom yaitu kromatin sehingga sering disebut benang kromatin.

Gambar 1.1 Kromosom dan bagian-bagiannya


Sumber: https://www.konsepbiologi.wordpress.com/

Pada dasarnya kromosom semua organisme mempunyai dua tipe, yaitu


kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom). Autosom
merupakan kromosom yang tidak mempunyai hubungan dengan penentuan jenis
kelamin. Sedangkan kromosom kelamin (gonosom) merupakan sepasang
kromosom yang menentukan jenis kelamin. Ada dua macam seks kromosom,
yaitu kromosom X dan kromosom Y.

Ukuran kromosom dalam sebuah sel tidak pernah sama. Panjangnya 0,2–50 μ dan
diameternya 0,2–20 μ. Di dalam sel tubuh, kromosom biasanya berpasangan.
Kromosom memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut:
a. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan materi genetik. Materi genetik
inilah yang akan menentukan sifat dan kekhasan setiap individu.
b. Menentukan jenis kelamin. Terdapat dua jenis kromosom yaitu X dan Y.
Apabila kromosom embrio XX, maka ia akan terlahir sebagai seorang
perempuan. Sedangkan jika kromosomnya XY maka ia terlahir sebagai laki-
laki. Dalam pewarisan sifat, keturunan disebut filial (F) sedangkan orangtua
atau induk disebut parental (P).
c. Berperan penting dalam proses transkripsi DNA untuk melakukan sintesis
protein. Ini dikarenakan kromosom lah yang membawa materi genetik
seperti DNA.
d. Berperan dalam proses pembelahan sel dan memastikan masing-masing sel
yang telah membelah mendapatkan gen yang sama.

Dalam sel tubuh setiap kromosom terdapat berpasangan yang disebut diploid (2n).
Sebaliknya, pada sel gamet (G) satu sel kelamin memiliki kromosom tidak
berpasangan sehingga disebut haploid

2. Gen
Gen merupakan unit terkecil materi genetik. Gen terdapat dalam setiap lokus
yang khas pada kromosom. Gen adalah substansi genetik terkecil yang terdiri atas
sepenggal DNA yang menentukan sifat individu melalui pembentukan
polipeptida. Jadi, gen berperan penting dalam mengontrol sifat-sifat individu
yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya.

Gambar 1.2 Struktur gen


Sumber: http://www.afradejavu.blogspot.co.id/
Gen-gen yang ada dalam kromosom tidak memiliki batas-batas yang jelas.
Walaupun demikian, gen-gen dapat diumpamakan dalam satu deretan berurutan
dan teratur pada benang kromosom. Setiap gen terletak pada suatu lokus. Gen
memenuhi lokus suatu kromosom sebagai molekul kompak yang mengandung
satuan informasi genetik dan mengatur sifat-sifat menurun tertentu.

Setiap gen pada organisme mengendalikan produksi suatu enzim khusus. Enzim-
enzim itu akan melakukan semua kegiatan metabolisme organisme tersebut
sehingga mengakibatkan perkembangan suatu struktur dan fisiologi yang khas,
yaitu fenotipe organisme tersebut. Gen memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a. Sebagai molekul tersendiri yang ada pada kromosom. Molekul adalah zat
terkecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi.
b. Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.
c. Mengatur proses metabolisme dan perkembangan.

Gen bertanggungjawab atas sifat suatu organisme. Gen dapat dilambangkan


dengan huruf tertentu. Gen dominan dapat ditulis dengan huruf kapital,
sedangkan gen resesif ditulis dengan huruf kecil. Sebagai contoh karakter warna
kulit hitam dikode oleh gen H (dominan) sedangkan karakter warna kulit
putih/kuning dikode oleh gen h (resesif). Variasi atau bentuk alternatif dari suatu
gen (dalam hal ini yaitu gen H dan gen h) disebut alela. Gen dominan dapat
menutupi atau mengalahkan gen resesif. Karakter yang mampu mengalahkan atau
menutupi karakter lain disebut sifat dominan, sedangkan karakter yang kalah
disebut sifat resesif.

Kamu tentunya dapat melihat secara langsung ciri atau sifat yang ada pada
tubuhmu atau temanmu yang merupakan perwujudan gen bukan? Sifat-sifat atau
ciri yang dapat diamati seperti bentuk rambut, warna kulit, postur tubuh, dan
bentuk hidung disebut fenotipe. Selain morfolog makhluk hidup yang dapat
diamati, fisiologi dan tingkah laku juga merupakan fenotipe. Setiap fenotipe
dikendalikan oleh genotipe. Genotipe adalah keseluruhan informasi genetik dari
suatu individu.

3. DNA (Deoxyribonucleic Acid = Asam Deoksiribo Nukleat)


Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa DNA adalah pembawa sebagian
besar atau seluruh sifat-sifat genetik di dalam kromosom. DNA terdapat di dalam
nukleus dan bersama senyawa protein membentuk nukleo protein. Selain di
dalam nukleus, molekul DNA juga terdapat dalam mitokondria, plastid, dan
sentriol. DNA memiliki beberapa fungsi di antaranya membawa informasi
genetik, membentuk RNA, dan mengontrol aktivitas sel baik secara langsung
maupun tidak langsung. DNA juga berperan penting dalam proses sintesis
protein.

Gambar 1.3 Struktur DNA


Sumber: http://www.kartika111194.blogspot.co.id/

Molekul DNA pertama kali diisolasi oleh F. Miescher pada tahun 1869 dari sel
spermatozoa. Ia tidak dapat mengenali sifat zat kimia tersebut secara pasti,
kemudian menyebutnya sebagai nuklein. Nuklein ini berupa senyawa kompleks
yang mengandung unsur fosfor sangat tinggi. Nuklein selanjutnya dikenal
sebagai gabungan asam nukleat dan protein sehingga sering disebut
nukleoprotein. Dalam kedua jenis asam nukleat ini (DNA dan RNA) terdapat dua
basa nitrogen yaitu purin dan pirimidin. Keduanya ditemukan oleh Fischer pada
tahun 1880. Pada penelitian selanjutnya, basa purin dan basa pirimidin
digolongkan menjadi dua, basa purin terdiri atas adenin (A) dan Guanin (G),
sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (S) dan timin (T). Rangkaian kimia
antara deoksiribosa dengan purin dan pirimidin disebut nukleosida
(deoksiribonukleosida). Nukleosida tersebut akan berikatan dengan fosfat
membentuk nukleotida (deoksiribonukleotida). Gabungan dari
nukleotidanukleotida akan membentuk suatu DNA. Jadi, molekul DNA
merupakan polimer panjang dari nukleotida yang dinamakan polinukleotida.

4. RNA (Ribonucleic Acid = Asam Ribonukleat)

RNA merupakan seutas benang tunggal yang tersusun molekul gula ribosa, gugus
fosfat, dan asam nitrogen. Pada RNA tidak terdapat basa nitrogen timin (T), basa
nitrogen timin ini pada RNA digantikan oleh basa nitrogen urasil. Struktur DNA
yang heliks terbentuk karena adanya beberapa jenis ikatan kimia.

Gambar 1.4 (a)Struktur untai tunggal molekul RNA (b) Struktur kimia
RNA
Sumber: Dok. Kemdikbud

RNA hanya terdiri atas satu untai saja, sehingga struktur RNA tidak membentuk
helix ganda.Berbeda halnya dengan DNA yang terletak dalam nukleus, RNA
banyak terdapat dalam sitoplasma terutama ribosom walaupun ada pula beberapa
di antaranya dalam nukleus. Dalam sitoplasma, kadar RNA berubah-ubah. Hal ini
dipengaruhi oleh aktivitas sintetis protein. Ketika suatu protein akan disintetis,
kandungan RNA dalam sel meningkat begitu pula sebaliknya.
Tabel 1.1 Perbedaan secara umum DNA dan RNA

DNA RNA
1. Ditemukan dalam nukleus yaitu 1. Ditemukan dalam sitoplasma,
dalam kromosom, mitokondria, dan terutama dalam ribosom dan juga
kloroplas. dalam nukleus.
2. Berupa rantai panjang dan ganda 2. Berupa rantai pendek dan tunggal.
(double helix).
3. Fungsinya berhubungan erat
3. Fungsinya berhubungan erat
dengan sintesis protein.
dengan penurunan sifat dan sintesis
protein.
4. Kadarnya tidak dipengaruhi oleh 4. Kadarnya dipengaruhi oleh
aktivitas sintesis protein. aktivitas sintesis protein.
5. Basa nitrogen terdiri atas purin: 5. Basa nitrogen terdiri atas purin:
adenine (A) dan guanine (G), adenine (A) dan guanine (G),
pirimidin: timin (T) dan sitosin (C). pirimidin: urasil (U) dan sitosin(C).
Rangkuman

1. Setiap ciri atau sifat yang ada pada setiap orang adalah warisan dari orangtua
yang diwariskan melalui materi genetik.

2. Molekul yang berperan sebagai materi genetik adalah asam nukleat.

3. Ada 2 macam asam nukleat yang berperan sebagai materi genetik yaitu DNA
dan RNA.

4. Asam nukleat baik DNA maupun RNA terdiri dari nukleotida.

5. Nukleotida tersusun atas gugus fosfat, gula dan basa nitrogen.

6. Nukleosida tersusun atas gula dan basa nitrogen (tanpa gugus fosfat).

7. Gula pada DNA berupa gula deoksiribosa sedangkan gula pada RNA disebut
gula ribosa.

8. Basa nitrogen terdiri atas basa purin dan basa pirimidin. Basa purin pada DNA
dan RNA terdiri atas adenin (A) dan guanin (G), basa pirimidin pada DNA
terdiri atas timin (T) dan sitosin (C), sedangkan basa pirimidin pada RNA
terdiri atas urasil (U) dan sitosin (C).

9. Sifat yang dimiliki oleh organisme dikendalikan oleh gen. Gen adalah unit pada
suatu untai DNA yang mempengaruhi sifat atau menentukan ciri setiap
makhluk hidup.

10. Gen tersimpan di dalam DNA yang terdapat pada kromosom

11. Kromosom pada sel tubuh bersifat diploid (2n), dan kromosom pada sel
kelamin bersifat haploid (n)
12. Sifat yang mengalahkan dan menutupi sifat yang lain disebut dengan sifat
dominan.
13. Sifat yang tidak muncul atau tertutupi oleh sifat yang dominan disebut
dengan sifat resesif.
14. Fenotipe merupakan perwujudan “ekspresi” dari gen yang berupa karakter atau
sifat-sifat yang terlihat seperti bentuk rambut, warna kulit dan postur tubuh.
Fenotipe juga mencakup fisiologi dan tingkah laku.
15. Genotip adalah keseluruhan informasi genetik yang terkandung pada suatu
makhluk hidup.
16. Keturunan dalam proses pewarisan sifat disebut dengan filial (F), sedangkan
orangtua atau induk disebut dengan parental (P).
EVALUASI

1. Ciri atau sifat manusia diturunkan dari generasi ke generasi melalui ...
a. Sel darah
b. Sel telur
c. Sel gamet
d. Sel sperma

2. Materi genetik yang menentukan sifat pada manusia adalah….


a. Gen
b. Nukleus
c. Protoplasma
d. Sel

3. Sifat-sifat berikut yang akan diwariskan orangtua kepada anaknya melalui


gen adalah ...
a. Pincang
b. Panjang rambut
c. Warna bola mata
d. Bakat olahraga

4. Individu homozigot adalah individu yang memiliki ...


a. Fenotipe yang tidak dipengaruhi faktor lingkungan
b. Dua gen yang terdiri atas gen dominan dan gen reseif
c. Fenotipe yang sama meskipun keadaan lingkungan yang berbeda
d. Dua gen yang sama-sama dominan atau sama-sama resesif
5. HH dan hh adalah contoh dari ...
a. Fenotipe
b. Persilangan
c. Mutasi
d. Genotipe

6. Pernyataan yang berkaitan dengan DNA adalah ….


a. Merupakan tempat sintesis protein
b. Pengatur metabolisme protein
c. Membawa informasi genetik ke generasi berikutnya
d. Mengatur pembelahan sel

7. DNA di dalam sel terletak pada….


a. nukleus
b. ribosom
c. mitokondria
d. membran sel

8. Sifat atau ciri yang selalu muncul pada suatu keturunan sehingga mengalahkan
sifat yang lain dinamakan . . . .
a. resesif
b. dominan
c. intermediate
d. haploid
PEMBELAJARAN 2

B. Hukum Pewarisan Sifat


1. Sejarah Hukum Mendel
Gregor Johann Mendel lahir tanggal 22 Juli 1822 di kota kecil Heinzendorf di
Silesia, Austria. (Sekarang kota itu bernama Hranice wilayah Republik Ceko.)
Gregor Johann Mendel merupakan seorang biarawan berkebangsaan Austria,
yang berjasa besar dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan tentang
pewarisan sifat atau disebut genetika. Hukum genetika yang diperkenalkan
Mendel dikenal dengan hukum I Mendel dan hukum II Mendel. Dari
penemuannya ini, Mendel dikukuhkan sebagai Bapak Genetika.

Selama delapan tahun (1856–1864) Mendel melakukan penelitian persilangan


pada tanaman ercis atau Pisum sativum (kacang kapri). Mendel memilih
tanaman ercis untuk percobaannya sebab tanaman ercis masa hidupnya tidak
lama hanya berkisar setahun, mudah tumbuh, memiliki bunga sempurna
sehingga terjadi penyerbukan sendiri yang akan menghasilkan galur murni
(keturunan yang selalu memiliki sifat yang sama dengan induknya), dan
mampu menghasilkan banyak keturunan. Hasil percobaannya diumumkan
pada tahun 1865, dan sejak tahun itu ilmu tentang keturunan tumbuh dengan
teori-teori yang lebih ilmiah. Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan
perbedaan yang mencolok yaitu: Batang tinggi atau kerdil (pendek), buah
polongan berwarna kuning atau hijau, bunga berwarna ungu atau putih, letak
bunga aksial (sepanjang batang) atau terminal (pada ujung batang), biji masak
berwarna hijau atau kuning, permukaan biji bulat atau berkerut, dan kulit biji
abu-abu atau putih.

Penelitian Mendel menghasilkan suatu teori tentang penurunan sifat yang dikenal
dengan Hukum Mendel. Hukum ini dihasilkan dari penelitiannya berdasarkan dua
jenis persilangan, yaitu persilangan monohibrid atau persilangan dengan satu sifat
beda dan persilangan dihibrid atau persilangan dengan dua sifat beda. Hukum
Mendel 1 disebut juga dengan hukum segregasi bebas karena gen di dalam alel
mengalami pemisahan (segregasi) secara bebas saat pembentukan gamet.

2. Persilangan Monohibrid

Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda. Pada


persilangan ini, kita hanya memperhatikan satu sifat saja, seperti warna bunga
(merah, putih, dsb) atau bentuk buah (bulat, lonjong, dsb). Perhatikan bagan
berikut:

Gambar 2.1 Persilangan bunga ungu dan putih

Keturunan pertama dari persilangan di atas menunjukkan semua bunga


berwarna ungu. Mengapa demikian? Ananda perhatikan, bunga ungu dikode
oleh gen P yang bersifat dominan dan bunga putih dikode oleh gen p yang
bersifat resesif, sehingga ketika disilangkan Filial 1 memiliki genotipe Pp.
Karena terdapat gen P (dominan) dalam Filial 1 maka karakter yang dikode
dengan p (resesif) akan kalah atau tertutupi oleh karakter yang dikode oleh gen
P yaitu berwarna ungu.

Berdasarkan hasil persilangan di atas menunjukkan filial 1 semua bergenotipe


Pp 100% atau berfenotipe warna ungu 100%, karena P (ungu) bersifat dominan
terhadap p (putih). Mengapa ketika filial 1 disilangkan dengan sesamanya
menghasilkan filial 2 bunga berwarna ungu dan bunga berwarna putih dengan
perbandingan 3 : 1 ?

Setiap individu mempunyai banyak sekali sifat yang akan diwariskan pada
keturunannya. Silahkan Ananda memperbanyak latihan mandiri untuk
menyelesaikan soal pewarisan sifat monohibrid.

Untuk tugas Ananda pada pertemuan ini, buatlah proyek media pembelajaran
berupa permainan ular tangga pewarisan sifat monohibrid. Silahkan Ananda
ikuti panduan dan petunjuk kerja pada LKPD 2.
Rangkuman

1. Hukum pewarisan sifat ditemukan oleh Gregor Mendel melalui percobaan


dengan menggunakan kacang kapri

2. Hukum I Mendel menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet terjadi


segregasi atau pemisahan alela (variasi gen) secara bebas dari diploid menjadi
haploid. Hukum I Mendel disebut juga Hukum Segregasi.

3. Ciri atau sifat yang dikontrol oleh dua gen yang identik disebut dengan
homozigot.

4. Ciri atau sifat yang dikontrol oleh dua gen yang tidak identik disebut dengan
heterozigot.

EVALUASI

1. Jelaskan secara singkat penemuan prinsip genetika !

2. Siapakah orang yang dikenal dengan bapak genetika ?


3. Tanaman buah berbiji (BB) disilangkan dengan tanaman buah tidak berbiji
(bb). Buah tidak berbiji (bb) bersifat resesif. Keturunan yang dihasilkan
memiliki buah berbiji sebanyak ...

4. P = Tt X Tt

G = ..... .....

F = 1) ....

2) ....

3) ....

4) ....

Anda mungkin juga menyukai