Anda di halaman 1dari 1

Untuk mengatasi penyelesaian sengketa lintas yurisdiksi khususnya dalam transaksi e-commerce,

berkembang suatu metode penyelesaian sengketa disebut online dispute resolution. Jelaskan apa
yang dimaksud dengan online dispute resolution tersebut serta berikan contoh kasusnya

ODR atau online dispute resolution merupakan penyelesaian sengketa dalam sebuah jariangan. ODR
sendiri merupakan satu dianatara banyak alternatif penyelesaiian dengan menggunakan media
elektronik dan jaringan internet dalam proses penyelesainnya sehingga para pihak yang bersengketa
tidak perlu harus bertemu secara langsung. Adanya ODR ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor
terkait dengan perkembangan di era digital serta mencawri efisiensi dari sebuah proses sengketa.

Setidaknya terdapat 3 jenis sistem ODR yang ada pada saat ini, Yaitu ,Fully Automated Cyber
Negotiation ,mediasi dengan menggunakan sebuah perangkat lunak dan pihak ketiga sebagai
fasilitator, serta alternatif penyelesaiian sengketa yang menggunakan teknologi online.

Pada dasarnya sebuha sistem juga terdapat kekurangan serta kelebihannya, termasuk ODR (online
dispute resolution). Kelebihannya dari sistem ini adalah hemat pada biaya waktu serta lebih praktis
sedangkan pada segi kekurangnnya seperti isu sengketa yang dapat difasilitasi masih
terbatas,permasalahan impersonal, permasalahan confidentiality dan fasilitas pendukung yang
terbatas.

Di Indonesia, upaya penerapan ODR masih memiliki beberapa kendala dan permasalahan yang harus
dihadapi. Salah satunya adalah belum adanya pengaturan khusus mengenai ODR. Dokumen
elektronik yang dapat dijadikan alat bukti yang sah juga masih menjadi perdebatan beberapa pihak.
Meskipun satu kerangka hukum dan peraturan komprehensif yang secara khusus mengatur ODR
belum diperkenalkan, ODR telah dibahas dalam beberapa peraturan. Salah satunya adalah Undang-
Undang No 30 Tahun 1990 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa UU Arbitrase
yang memungkinkan penggunaan media elektronik (misalnya teleks, telegram, faksimili, email atau
bentuk komunikasi lainnya) dalam pelaksanaan proses arbitraseKemudian, Undang-Undang No. 8
tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (“UU Perlindungan Konsumen”) memungkinkan
penyelesaian sengketa konsumen melalui metode di luar pengadilan atau non-litigasi, dengan
ketentuan bahwa metode tersebut disetujui oleh pihak terkait.

Platform-platform yang merupakan sebuah ecommerce yang ada di Indonesia seperti halnyaa
shoppe, Tokopedia serta bukalapak, mereka mempunyai pusat penyelesaiian sengketa tersendiri,
yang memungkinan pembeli dan penjual dapat berkomunikasi serta dapat menyelesaikan sendiri
dengan bernegosiasi lansung. Dengan adanyaa aturan pada setiap ecommerce yang ada maka
penerapan ODR sejauh ini sudah cukup berjalan dengan baik walaupun masih terdapat banyak
kekurangan.

https://konsumencerdas.id/analisis/online-dispute-resolution-odr-di-indonesia-cara-alternatif-
menyelesaikan-sengketa-konsumen

https://kontak157.ojk.go.id/appkpublicportal/WebSite/FileShowcase/AttDownload/41

Anda mungkin juga menyukai