dengan orang lain. Hubungan hukum antara para pihak tidak terlihat secara
tersebut menjadi sebuah bukti bahwa kedua belah pihak tersebut terikat.
oleh pihak yang melakukan perjanjjian, adanya kecakapan dari para pihak,
pertama ialah pra kontrak, dilanjutkan dengan pelaksaan kontrak dan fase
secara litigasi atau yang kedua non litigasi. Penyelesaian sengketa secara
1
litigasi memiliki perngertian bahwa adanya gugatan yang dilakukan oleh
adanya abitrase.
lebih memilih penyelesaian secara non litigasi saja. Contoh, dalam kontrak
dalam UU No, 30 Tahun 1999 atau biasa disebut UUAAPS. Hal ini karena
penyelesaian sengketa bisnis secara abirase lebih cepat, efisien dan tuntas.
juga mengalami evolusi yang awalnya para pihak harus saling berhadap
B. RUMUSAN MASALAH
abitrase elektronik?
2
C. KAJIAN TEORI
Menurut pendapat dari Laura Nader dan Harry F. Tood Jr, ada 7 cara
b. Avoidance (mengelak)
c. Coercion (paksaan)
d. Negatiation (negosiasi)
e. Mediation (mediasi)
f. Abitration (abitrase)
g. Adjudication (peradilan)
jalur non litigasi (di luar pengadilan)., yang biasa disebut dengan
APS).1
D. PEMBAHASAN
abitrase ada pada Pasal 4 Ayat (3) UU No. 30 Tahun 1999 yang
1
Rachmadi Usman. 2012. Mediasi do Pengadilan: Dalam Teori dan Praktik. Jakarta:
Sinar Grafika. Hlm. 8
3
dilakukan melalui pertukaran surat, teleks, pengiriman lewat telegram,
dengan catatan penerimaan oleh para pihak. Dari isi pasal tersebut
dituangkan dalam isi kontrak. Dalam Pasal 8 ayat (1) yang menerangkan
elektronik pula.
merupakan cara paling praktis untuk memberikan solusi yang tepat, murah,
dan efektif kepada pihak dan mengurangi jumlah kasus yang diputuskan di
negara lain.
4
negosiasi penawaran otomatis. Arbitrase tanpa perjanjian yang mengikat
adalah ilustrasi lainnya. Meski tidak sepenuhnya absen dari offline, hal ini
(ODR), yang merupakan salah satu mekanisme yang paling menonjol untuk
elektronik melalui lembaga arbitrase dibantu oleh dua produk hukum ini
5
dimana dilakukan tiga hari sebelum penyelenggaran persidangan menurut
teknis, yang juga termasuk mencari tahu siapa yang akan mempresentasikan
para pihak selama proses penyidikan perkara arbitrase elektronik. Hal ini
juga sesuai dengan asas hukum “audi alteram pa-trem” yang menyatakan
6
perdamaian tercapai di antara mereka. Secara elektronik, ketentuan ayat (3)
elektronik. Proses arbitrase akan dilanjutkan dalam hal proses mediasi tidak
digunakan.
dikatakan final dan mempunyai kekuatan hukum tetap serta mengikat para
pihak dalam Pasal 60. Akibatnya, tidak ada kesempatan untuk menggugat
putusan arbitrase dengan cara apa pun. Keputusan arbitrase yang dibuat
yang sama dengan putusan arbitrase konvensional karena sifatnya yang final
7
dan permanen. Majelis arbitrase atau arbiter harus menandatangani putusan
arbitrase tertulis sesuai dengan Pasal 54 ayat 2 dan 3 UUAAPS. Hal ini
dapat kita temukan dalam prosedur diskresi tradisional yang dibuat tertulis
berperkara.
website yang sudah disediakan. Kekuatan hukum dari putusan abitrase ini
juga memiliki kekuatan hukum tetap selama tidak memenuhi Pasal 54 ayat
(2) dan (3) dan juga mempunya kekuatan untuk mengeksekusi selama
lektronik ini tidak hanya bersadar pada UUAAPS saja namun juga
Pasal 54 ayat (2) dan (3), putusan arbitrase ini mempunyai kekuatan
UUAAPS. Namun pada putusan abitrase lektronik ini tidak hanya bersadar
8
pada UUAAPS saja namun juga bersandar pada UU ITE sebagai dasar
DAFTAR PUSTAKA
9
hanifah
by Raissa Widyasari
2
6
1
10
5
1
13
1
1
1
1
12
1
1
hanifah
ORIGINALITY REPORT
20 %
SIMILARITY INDEX
19%
INTERNET SOURCES
6%
PUBLICATIONS
6%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
jurnal.unmer.ac.id
Internet Source 9%
2
Riris Fadaniyah Moh. Horah, Erie Hariyanto.
"Upaya Penyelesaian Sengketa Ekonomi
2%
Syari’ah Jalur Non-Litigasi Melalui Mediasi",
Istidlal: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam,
2021
Publication
3
kalilangse.blogspot.com
Internet Source 1%
4
dspace.uii.ac.id
Internet Source 1%
5
tiarramon.wordpress.com
Internet Source 1%
6
Submitted to Sriwijaya University
Student Paper 1%
7
Submitted to Universitas Nasional
Student Paper 1%
8
Submitted to Udayana University
Student Paper
1%
9
repository.unpar.ac.id
Internet Source 1%
10
123dok.com
Internet Source 1%
11
Agus Salim. "Al-S?ulh?: dalam Arbritase Tata
Hukum Islam Klasik", Tafáqquh: Jurnal
1%
Penelitian Dan Kajian Keislaman, 2018
Publication
12
docplayer.info
Internet Source 1%
13
jurnal.uii.ac.id
Internet Source 1%