Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Nama : Simone Maldini Febrianto


NIM : 044074312

Sengketa antara Mustolih dan PT Sumber Alfaria Trijaya (PT SAT) berlanjut di Pengadilan Negeri
Tangerang, pada dasarnya adalah sengketa yang terkait dengan perlindungan konsumen. Mustolih
adalah seorang konsumen yang berbelanja di Alfamart, sebuah toko yang dikelola PT SAT.
Sedangkan PT SAT adalah pelaku usaha di bidang ritel. Baik Mustolih maupun PT SAT, keduanya
tunduk pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Mustolih Siradj, seorang warga Tangerang Selatan berusia 36 tahun, telah mengajukan gugatan terhadap
jaringan toko Alfamart, PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT), ke Komisi Informasi Pusat (KIP). Pada
Senin (19/12), KIP mengabulkan permohonan Mustolih, memerintahkan Alfamart untuk memberikan
informasi terbuka tentang donasi yang diterima dari masyarakat.

Mustolih awalnya menyumbang secara sukarela setiap kali berbelanja di Alfamart, namun ketika ia
meminta bukti dan informasi terkait penggunaan dana sumbangan, tidak ada jawaban yang memuaskan
dari pihak toko. Setelah mencari informasi melalui internet dan menyurati direktur Alfamart, SAT
memberikan jawaban yang tidak memenuhi rasa keingintahuannya.

Tidak puas dengan jawaban tersebut, Mustolih mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi
publik ke KIP pada Maret 2016. Tuntutannya adalah agar SAT mempublikasikan informasi mengenai
dana donasi yang diterima dari masyarakat. Mustolih juga mencatat ketidaksesuaian antara donasi yang
dikumpulkan dan klaim Alfamart bahwa itu merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR), yang seharusnya diambil dari keuntungan perusahaan. Proses sidang KIP dimulai pada Oktober
2016 dan berlangsung empat kali. Meskipun menghadapi perjalanan yang panjang, Mustolih tetap
semangat untuk mengejar transparansi pengelolaan keuangan, terutama karena jumlah donasi yang
terkumpul mencapai puluhan miliar rupiah.
Sejak permohonan Mustolih dikabulkan, SAT memiliki waktu 14 hari untuk mengajukan keberatan atas
putusan KIP di pengadilan negeri.

1. Menurut pendapat anda, apakah kasus tersebut dapat diselesaikan diluar pengadilan? Jelaskan
berdasarkan hukum nya!
Menurut saya, sengketa tersebut dapat diselesaikan diluar pengadilan. Dalam rangka melindungi
kepentingan konsumen, UUPK telah mengatur secara khusus mengenai penyelesaian sengketa
konsumen secara sederhana dan cepat. UUPK telah menentukan bahwa penyelesaian sengketa
konsumen selain dapat dilakukan di pengadilan dapat juga diselesaikan diluar pengadilan dengan
tujuan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk menuntut hak-haknya dilanggar oleh pelaku
usaha. Dalam Pasal 45 UUPK disebutkan bahwa :
1. Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas
menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di
lingkungan peradilan umum
2. Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau diluar pengadilan
berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa
3. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
menghilangkan tanggung jawab pidana sebagaimana diatur dalam undang-undang
4. Apabila telah dipilih upaya penyelesaian sengketa konsumen diluar pengadilan, gugatan melalui
pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya tersebut dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu
pihak atau oleh para pihak yang bersengketa.

Dalam kasus ini, Mustolih mencoba menyurat kepada direktur Alfamart dan pejabat pengelola
informasi dan dokumentasi SAT untuk mencari solusi. Namun, jawaban yang diberikan oleh SAT
tidak memuaskan dan surat kepada pejabat pengelola informasi dan dokumentasi tidak dijawab. Jika
pihak Alfamart atau SAT bersedia untuk berkomunikasi dan mencari solusi di luar pengadilan,
kemungkinan penyelesaian damai bisa diakomodasi.

Mediasi atau negosiasi mungkin menjadi alternatif yang baik untuk mencapai kesepakatan tanpa
melibatkan proses pengadilan yang lebih formal. Namun, hal ini bergantung pada keterbukaan dan
kesediaan kedua belah pihak untuk berpartisipasi dalam proses tersebut. Sebaiknya, jika Mustolih dan
Alfamart/SAT ingin mencoba penyelesaian di luar pengadilan, mereka dapat mengajukan usulan
mediasi atau negosiasi dan mencari pihak ketiga yang netral untuk membantu memfasilitasi proses
tersebut.

2. Apa yang anda ketahui mengenai bentuk penyelesaian sengketa konsumen diluar pengadilan?
Pada Pasal 45 ayat (2) UUPK dijelaskan bahwa Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh
melalui pengadilan atau di luar pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa.
Dijelaskan pula dalam penjelasan Pasal 45 ayat (2), Penyelesaian sengketa konsumen sebagaimana
dimaksud pada ayat ini tidak menutup kemungkinan penyelesaian damai oleh para pihak yang
bersengketa. Pada setiap tahap diusahakan untuk menggunakan penyelesaian damai oleh ketua belah
pihak yang bersengketa. Yang dimaksud dengan penyelesaian secara damai adalah penyelesaian yang
dilakukan oleh kedua belah pihak yang bersengketa (pelaku usaha dan konsumen) tanpa melalui
pengadilan atau badan penyelesaian sengketa konsumen dan tidak bertentangan dengan
Undang-undang ini. Penyelesaian diluar pengadilan juga dapat dilakukan melalui BPSK, dalam Pasal
52 huruf (a) UUPK, bahwa lembaga yang dimaksud adalah BPSK. Gugatan yang diajukan konsumen
kepada pelaku usaha melalui BPSK merupakan salah satu bentuk penyelesaian sengketa konsumen di
luar pengadilan. Selain itu, dilakukan juga secara berjenjang yaitu melalui peradilan yang berada di
lingkungan peradilan umum.
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dapat dilakukan melalui beberapa metode, termasuk
arbitrase, konsultasi, negosiasi, mediasi, dan konsultasi. Proses ini sering disebut sebagai langkah
non-litigasi atau alternatif penyelesaian sengketa, dengan tujuan mencapai solusi saling
menguntungkan bagi pihak yang bersengketa.
Regulasi penyelesaian sengketa di luar pengadilan diatur dalam Pasal 3 UU No. 14 Tahun 1970
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, yang mengizinkan penyelesaian perkara
di luar pengadilan berdasarkan perdamaian atau melalui arbitrase. Pasal 1 angka 10 UU No. 30 Tahun
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa menegaskan bahwa alternatif
penyelesaian perkara melibatkan lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur
yang disepakati para pihak, seperti negosiasi, mediasi, konsultasi, atau penilaian para ahli.

Beberapa metode penyelesaian sengketa di luar pengadilan mencakup:

1. Arbitrase: Merupakan cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan umum, berdasarkan perjanjian
arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh pihak yang bersengketa. Arbitrase hanya berlaku untuk
sengketa di bidang perdagangan yang sepenuhnya diatur oleh pihak yang bersengketa.

2. Negosiasi: Melibatkan musyawarah atau perundingan langsung antara pihak yang bersengketa untuk
mencari solusi bersama. Kesepakatan hasil negosiasi perlu didokumentasikan secara tertulis dan
disetujui oleh kedua belah pihak.

3. Mediasi: Proses perundingan serupa dengan negosiasi, namun melibatkan pihak luar yang netral
sebagai mediator. Mediator bertujuan membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian
yang disepakati.

4. Konsultasi: Pihak yang bersengketa dapat mencari konsultasi dengan konsultan hukum atau ahli
lainnya untuk mendapatkan pendapat terkait masalah hukum yang dihadapi. Keputusan penyelesaian
sengketa sepenuhnya diserahkan kepada pihak-pihak yang bersengketa.

5. Penilaian Ahli: Melibatkan pendapat objektif dari seorang ahli yang dipinta oleh pihak yang
bersengketa. Proses ini merupakan metode non-litigasi di mana ahli memberikan pandangannya terkait
sengketa yang dihadapi.

Dalam proses penyelesaian sengketa di luar pengadilan, mediasi dianggap sebagai proses wajib yang
harus diikuti terlebih dahulu. Kelalaian dalam menempuh proses mediasi dapat mengakibatkan putusan
batal demi hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 130 HIR/514 Rgb.

3. Apakah putusan BPSK dari penyelesaian sengketa konsumen memiliki kekuatan hukum tetap?
Berikan analisis hukum anda!
Berdasarkan Pasal 42 ayat (1) Kepmenperindag RI Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 Tahun 2001
menyatakan bahwa putusan BPSK merupakan putusan yang final dan mengikat para pihak sehingga para
pihak harus dengan etikad baik menjalankan hal yang sudah disepakati. Agar putusan tersebut dapat
menjadi putusan yang bersifat eksekutorial, terhadap putusan tersebut dapat dimintakan eksekusi ke
pengadilan negeri.

Dalam Pasal 54 ayat (3) UUPK menyatakan bahwa yang dimaksud putusan majelis bersifat final adalah
bahwa dalam BPSK tidak ada upaya banding dan kasasi. Namun didalam Pasal 56 Ayat (2) UUPK
menyatakan para pihak tenyata dapat mengajukan keberatan kepada pengadilan negeri paling lambat 14
hari kerja setelah pemberitahuan putusan BPSK. Dengan dibukanya kesempatan mengajukan keberatan,
dapat disimpulkan bahwa putusan BPSK tersebut masih belum final. Pihak yang keberatan atas putusan
yang didapat untuk mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri, hanya saja pihak yang tidak puas
atas putusan Pengadilan Negeri tersebut tidak dapat lagi mengajukan upaya hukum banding melainkan
upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung.10 Untuk itu Mahkamah Agung sudah menerbitkan Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan
BPSK. Dalam Peraturan Mahkamah Agung ini disebutkan bahwa pada hakikatnya tidak dapat dibenarkan
mengajukan keberatan terhadap putusan BPSK kecuali yang memenuhi persyaratan. Pasal 2 Peraturan
Mahkamah Agung ini menegaskan bahwa yang bisa diajukan keberatan adalah terhadap putusan arbitrase
BPSK.

Sumber :
Modul 8 - HKUM4312
UU No 8 Tahun 1999 : https://peraturan.bpk.go.id/Details/45288/uu-no-8-tahun-1999
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/8100
https://www.hukumonline.com/berita/a/cara-penyelesaian-sengketa-di-luar-pengadilan-lt637636d09eda3/
?page=2
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20161223073614-12-181671/cerita-mustolih-menggugat-transpa
ransi-dana-donasi-alfamart
https://www.hukumonline.com/berita/a/belajar-memahami-sengketa-informasi-dari-kasus-alfamart-lt590b
c3b0a9f6c/

Anda mungkin juga menyukai