Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KARVIN ELANGGA RUMAMPUK

NIM : 20210401216
1. Apakah ada kontrak yang tidak mempunyai konsekuensi hukum, jelaskan dengan contoh.
Kontrak adalah perjanjian antara dua pihak yang mengikat secara hukum. Namun, ada beberapa jenis kontrak yang tidak
memiliki konsekuensi hukum. Salah satu contohnya adalah kontrak sosial.
Kontrak sosial adalah perjanjian yang dibuat oleh individu-individu dalam suatu masyarakat untuk membentuk
pemerintahan atau sistem politik. Kontrak sosial ini tidak memiliki konsekuensi hukum yang dapat ditegakkan secara
langsung. Contoh terkenal dari kontrak sosial adalah teori yang diajukan oleh filsuf Jean-Jacques Rousseau dalam
bukunya yang berjudul "The Social Contract".
Dalam kontrak sosial, individu-individu setuju untuk mengorbankan sebagian kebebasan pribadi mereka untuk
mendapatkan manfaat dan perlindungan dari pemerintah atau sistem politik yang dibentuk. Kontrak sosial ini lebih
bersifat sebagai dasar filosofis atau ideologis dalam membentuk suatu masyarakat yang adil dan beradab.

2. Dalam kontrak jual beli tanah dan bangunan dimana bangunan bukan dimiliki oleh pemilik tanah,
dan dalam jual beli dimasukkan bangunan tersebut yang dinyatakan tegas dalam kontrak “jual beli
ini meliputi segala sesuatu yang terdapat diatas dan tertanam ditanah tersebut”, Apakah jual beli ini
sah? Sebutkan dasar hukumnya? Bagaimana penyelesaian sengketanya jika pihak yang memiliki
bangunan menuntut?

Dalam kontrak jual beli tanah dan bangunan, jika bangunan tersebut bukan dimiliki oleh pemilik tanah, tetapi
dimasukkan dalam kontrak dengan pernyataan tegas "jual beli ini meliputi segala sesuatu yang terdapat di atas dan
tertanam di tanah tersebut", maka jual beli tersebut tidak sah.
Dasar hukumnya dapat ditemukan dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang
menyatakan bahwa suatu perjanjian sah jika memenuhi syarat-syarat berikut:
Kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat. Artinya, pemilik tanah dan calon pembeli harus sepakat mengenai
transaksi jual beli.
Kecakapan untuk membuat perjanjian. Pihak-pihak yang terlibat harus cakap secara hukum, yaitu memiliki kemampuan
untuk melakukan perbuatan hukum.
Suatu hal yang halal. Transaksi jual beli harus dilakukan atas barang yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum.
Dalam kasus di mana pihak yang memiliki bangunan menuntut, penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui proses
hukum. Pihak yang merasa dirugikan dapat mengajukan gugatan ke pengadilan untuk menyelesaikan sengketa tersebut.
Pengadilan akan mempertimbangkan bukti-bukti yang ada dan memutuskan apakah jual beli tersebut sah atau tidak.

3. Jelaskan factor-faktor hukum yang harus dipenuhi dalam perancangan kontak, bagaimana pula
hal ini kalau dikaitkan dengan contrak on line?
Dalam perancangan kontrak, terdapat beberapa faktor hukum yang harus dipenuhi. Berikut adalah beberapa faktor tersebut:

Kesepakatan: Kontrak harus didasarkan pada kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat. Kesepakatan ini harus bersifat bebas dan
sukarela, tanpa adanya paksaan atau penipuan.

Kecakapan: Pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak harus memiliki kecakapan hukum untuk membuat perjanjian. Mereka harus
memiliki kapasitas hukum dan tidak sedang dalam keadaan yang menghalangi mereka untuk membuat kontrak, seperti di bawah
umur atau tidak berkepribadian hukum.

Objek yang sah: Kontrak harus memiliki objek yang sah. Objek tersebut harus sesuai dengan hukum dan tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku. Misalnya, kontrak yang melibatkan kegiatan ilegal atau melanggar ketentuan peraturan perundang-
undangan tidak sah.

Kesesuaian dengan ketentuan hukum: Kontrak harus mematuhi ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini termasuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah, dan ketentuan lainnya yang berlaku di negara tersebut.

Ketentuan yang jelas: Kontrak harus memiliki ketentuan yang jelas dan tegas. Ketentuan-ketentuan tersebut harus dapat dipahami
dengan jelas oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.
NAMA : KARVIN ELANGGA RUMAMPUK
NIM : 20210401216
Kontrak Online
Dalam konteks kontrak online, faktor-faktor hukum yang harus dipenuhi dalam perancangan kontrak tetap berlaku. Namun, ada
beberapa hal tambahan yang perlu diperhatikan:

Perlindungan data pribadi: Kontrak online sering melibatkan pertukaran informasi pribadi antara pihak-pihak yang terlibat. Oleh
karena itu, penting untuk memastikan bahwa kontrak tersebut mematuhi undang-undang perlindungan data pribadi yang berlaku.

Keabsahan elektronik: Kontrak online harus memenuhi persyaratan keabsahan elektronik yang ditetapkan oleh hukum yang berlaku.
Hal ini termasuk penggunaan tanda tangan elektronik yang sah dan metode pengiriman yang aman.

Penyelesaian sengketa: Kontrak online sering kali melibatkan pihak-pihak dari berbagai yurisdiksi yang berbeda. Oleh karena itu,
penting untuk mempertimbangkan mekanisme penyelesaian sengketa yang sesuai, seperti arbitrase internasional atau penyelesaian
sengketa secara online.

Jika terjadi sengketa dalam kontrak online, penyelesaiannya dapat dilakukan melalui mekanisme penyelesaian sengketa
yang telah disepakati dalam kontrak tersebut. Hal ini dapat mencakup negosiasi, mediasi, atau arbitrase. Jika tidak ada
mekanisme penyelesaian sengketa yang disepakati, pihak-pihak dapat mengajukan gugatan ke pengadilan yang
berwenang sesuai dengan hukum yang berlaku.

4. Jelaskan apa yang sdr ketahui dengan anatomi kontrak apakah bisa dijadikan standar kontrak dan
atau diluaskankan kebebasan berkontrak? Uraian saudara lengkapi dengan dasar hukumnya.
Anatomi Kontrak dan Kebebasan Berkontrak
Anatomi kontrak merujuk pada struktur atau elemen-elemen yang terdapat dalam suatu kontrak. Secara umum, anatomi kontrak
terdiri dari beberapa bagian, seperti identitas pihak-pihak yang terlibat, deskripsi objek kontrak, syarat-syarat, ketentuan pembayaran,
dan mekanisme penyelesaian sengketa. Anatomi kontrak ini dapat bervariasi tergantung pada jenis kontrak dan kebutuhan pihak-
pihak yang terlibat.
Kebebasan berkontrak adalah prinsip hukum yang memberikan kebebasan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak untuk
menentukan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan kontrak, selama tidak melanggar hukum atau kebijakan publik. Prinsip ini
memungkinkan pihak-pihak untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Dasar Hukum
Dasar hukum untuk kebebasan berkontrak dapat ditemukan dalam berbagai peraturan hukum, tergantung pada yurisdiksi yang
berlaku. Di Indonesia, dasar hukum untuk kebebasan berkontrak terdapat dalam Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata). Pasal ini menyatakan bahwa "Setiap perjanjian yang dibuat secara sah mengikat para pihak yang membuatnya."
Selain itu, dalam konteks kontrak online, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
juga memberikan dasar hukum untuk kontrak online. UU ITE mengatur penggunaan tanda tangan elektronik dan keabsahan kontrak
elektronik.
Standar Kontrak dan Luasnya Kebebasan Berkontrak
Standar kontrak adalah kontrak yang telah disusun sebelumnya dan digunakan secara umum dalam transaksi yang serupa. Standar
kontrak ini biasanya telah memuat ketentuan-ketentuan yang telah disepakati sebelumnya dan tidak dapat dinegosiasikan oleh pihak-
pihak yang terlibat. Standar kontrak dapat memberikan kepraktisan dan efisiensi dalam transaksi, tetapi juga dapat menimbulkan
ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang lebih kuat dan pihak yang lebih lemah.
Dalam konteks kebebasan berkontrak, penggunaan standar kontrak dapat membatasi kebebasan pihak-pihak untuk bernegosiasi dan
menentukan syarat-syarat kontrak. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, undang-undang perlindungan konsumen mengatur
penggunaan standar kontrak untuk mencegah penyalahgunaan dan melindungi kepentingan konsumen.

5. Buatkan kontrak dibawah ini dengan memperhatikan kepentingan para pihak. Reno adalah
mahasiswa yang terkena dampak covid 19, sehingga ia terpaksa dirawat di Rumah Sakit, meskipun
ada bantuan dari pemerintah dalam masa perawatan tersebut namun beberapa kebutuhan lainnya
harus juga dipebuhi sendiri, sedangkan ia jauh dari ibunya karena ia kost di dekat kampusnya dan
tidak bisa pulang kampung. Satu-satunya yang dia punya adalah sepeda motor matic yang
NAMA : KARVIN ELANGGA RUMAMPUK
NIM : 20210401216
digunakan untuk transportasi kuliahnya. Karena kebutuhan mendesak maka ia minta tolong
temannya Judi untuk menjual motor tersebut secara online. Temannya menawarkan motor tersebut
dalam situs jual beli online seharga 20 juta, satu juta lebih tinggi satu juta dari nilai jual yang
disebutkan Reno, dan seminggu kemudian Adi tertarik akan iklan tersebut dan mengajukan
penawaran sebesar 19 juta rupiah. Judi dan adi janjian ketemu sembil melihat fisik motor tersebut,
akhirnya disepakati harga motor tersebut 19.5 juta. balik nama setelah 3 tahun dan garansi, karena
yang punya sedang terpapar covid di rumah sakit, dengan bonus ban baru yang belum terpakai dan
2 buah helm. Buatlah kontrak kesepakatan antara Joni dan Adi tersebut!!

Kontrak Kesepakatan Jual Beli Sepeda Motor

Kontrak ini dibuat pada tanggal [tanggal pembuatan kontrak] antara:

Pihak Pertama:
Nama: Reno
Alamat: [alamat Reno]
Selanjutnya disebut sebagai "Penjual"

Pihak Kedua:
Nama: Judi
Alamat: [alamat Judi]
Selanjutnya disebut sebagai "Perantara"

Pihak Ketiga:
Nama: Adi
Alamat: [alamat Adi]
Selanjutnya disebut sebagai "Pembeli"

Kedua belah pihak telah sepakat untuk melakukan jual beli sepeda motor dengan rincian sebagai
berikut:

Deskripsi Sepeda Motor:

Merek/Model: [merek/model sepeda motor]


Tahun Pembuatan: [tahun pembuatan]
Nomor Polisi: [nomor polisi]
Kilometer: [jumlah kilometer yang telah ditempuh]
Harga:

Penjual menawarkan sepeda motor seharga 20 juta rupiah.


NAMA : KARVIN ELANGGA RUMAMPUK
NIM : 20210401216
Pembeli mengajukan penawaran sebesar 19 juta rupiah.
Setelah negosiasi, kedua belah pihak sepakat untuk harga pembelian sebesar 19.5 juta rupiah.
Pembayaran:

Pembeli akan melakukan pembayaran sebesar 19.5 juta rupiah kepada Penjual dalam bentuk
transfer bank.
Pembayaran harus dilakukan secara penuh dan dalam mata uang rupiah sebelum proses balik nama
kendaraan.
Balik Nama:

Balik nama kendaraan akan dilakukan setelah pembayaran dilakukan oleh Pembeli.
Penjual bertanggung jawab untuk melengkapi semua dokumen yang diperlukan untuk proses balik
nama kendaraan.
Garansi:

Penjual memberikan garansi pada sepeda motor selama 3 tahun terhitung sejak tanggal pembelian.
Garansi mencakup perbaikan dan penggantian suku cadang yang rusak akibat kerusakan bawaan.
Bonus:

Pembeli akan menerima bonus berupa dua buah helm dan satu set ban baru yang belum terpakai.

Demikianlah kesepakatan jual beli sepeda motor antara Joni dan Adi. Kontrak ini sah dan mengikat
kedua belah pihak sejak tanggal pembuatan kontrak.

Penjual:
[Nama Penjual]
[Tanda Tangan Penjual]

Perantara:
[Nama Perantara]
[Tanda Tangan Perantara]

Pembeli:
[Nama Pembeli]
[Tanda Tangan Pembeli]

Anda mungkin juga menyukai