Anda di halaman 1dari 16

BAB VI

ANALISIS STABILITAS BENDUNG

6.1 Tinjauana Umum


Perhitungan stabilitas bendung dilakukan guna mengetahui apakah bendung
cukup stabil saat mendapat gaya pengaruh dari luar. Perhitungan stabilitas dilakukan
pada 2 (dua) macam kondisi, yaitu :
1. Perhitungan stabilitas pada kondisi normal
2. Perhitungan stabilitas pada kondisi banjir
Gaya-gaya yang bekerja pada bendung, yaitu :
1. Gaya vertical, antara lain :
a. Gaya akibat berat sendiri bendung
b. Gaya angkat/uplift pressure
2. Gaya horizontal, antara lain :
a. Gaya hidrostatis di bendung
b. Gaya akibat tekanan tanah aktif dan pasif
c. Gaya gempa
Tinjauan stabilitas yang diperhitungkan meliputi:
1. Tinjauan terhadap guling
2. Tinjauan terhadap geser
3. Tinjauan terhadap daya dukung tanah

6.2 Analisis Gaya yang Bekerja Pada Bendung

6.2.1 Perhitungan Gaya Tetap


Gaya tetap adalah gaya yang tidak berubah meski terjadi perubahan kondisi,
gaya-gaya tetap adalah sebagai berikut :
1. Gaya akibat berat sendiri bendung (W)
2. Gaya akibat tekanan tanah aktif (Pa) dan pasif (Pp)
3. Gaya gempa (G)
Sketsa gaya dapat dilihat di Gambar 6.1

222
223

Gambar 6.1 Sketsa Gaya Tetap


(Sumber: Hasil Perhitungan)
224

6.2.1.1 Gaya Akibat Berat Sendiri Bendung


Struktur tubuh bendung dirancang menggunakan pasangan batu dengan berat
jenis (γ) = 2,2 t/m3. Untuk perhitungan dan posisi notasi dapat dilihat pada Gambar
6.1 dan Tabel 6.1

Tabel 6.1 Gaya Berat Bendung


Terhadap Titik 0
Besar
Luas γ Panjang
Gaya Gaya Momen
Lengan
(m2) (t/m3) (ton) (m) (t.m)
W1 0.903 2.2 -1.987 7.74 -15.38
W2 0.566 2.2 -1.245 7.34 -9.14
W3 0.181 2.2 -0.398 6.56 -2.61
W4 16.334 2.2 -35.935 7.35 -264.12
W5 21.631 2.2 -47.589 4.12 -196.07
W6 30.352 2.2 -66.774 4.26 -284.46
W7 14.713 2.2 -32.368 4.26 -137.89
W8 7.666 2.2 -16.865 7.51 -126.65
W9 2.193 2.2 -4.824 6.13 -29.57
W10 2.976 2.2 -6.547 3.46 -22.65
W11 13.036 2.2 -28.680 1.50 -43.02
Total -243.213 -1131.57
(Sumber: Hasil Perhitungan)

Contoh Perhitungan :
- Gaya W11
Luas Bidang =b×h
= 3,00 × 4,345
= 13,036 m2
Gaya berat = Luas bidang × ɣpasangan batu
= 13.036 × 2,2
= 28,680 ton
225

Momen = Gaya berat × Panjang lengan terhadap titik T


= 28,680 × 1,50
= -43,02 ton (arah momen berlawanan arah arah jarum
jam bernilai negatif)

6.2.1.2 Gaya Akibat Terjadinya Gempa


Koefisien gempa dapat dihitung berdasarkan rumus di bawah ini. Gempa
yang direncanakan hanya pada arah horizontal ke arah kanan sebagai momen
penggulingan bendung. Untuk perhitungan dan posisi notasi dapat dilihat pada
Gambar 6.1 dan Tabel 6.2
- Perhitungan koefisien gempa :
ad = n(ac × z)m = 0,87 (160 × 1,00)1,05 = 179,41 cm/det2
ad 179,41
E = = = 0,183
g 981

Dimana :
ad = percepatan gempa rencana (cm/det2)
n, m = koefisien untuk jenis tanah (n = 0,87 ; m = 1,05, pasir halus)
ac = percepatan kejut dasar (diambil periode ulang 100 tahun = 160
cm/det2)
z = faktor yang tergantung dari letak geografis (diambil 1,00)
E = koefisien gempa
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/det2 = 981 m/det2

Tabel 6.2 Gaya Gempa


Gaya Gaya Terhadap Titik T
Koefisien
Berat Gempa Panjang
Gaya Gempa Momen
(W) (E) Lengan
(E) (ton) (ton) (m) (t.m)
E1 0.183 1.99 0.364 11.20 4.073
E2 0.183 1.25 0.228 10.78 2.457
E3 0.183 0.40 0.073 10.78 0.785
E4 0.183 35.94 6.576 7.07 46.493
E5 0.183 47.59 8.709 5.90 51.382
226

Gaya Gaya Terhadap Titik T


Koefisien
Berat Gempa Panjang
Gaya Gempa Momen
(W) (E) Lengan
(E) (ton) (ton) (m) (t.m)
E6 0.183 66.77 12.220 1.78 21.751
E7 0.183 32.37 5.923 -0.86 -5.094
E8 0.183 16.86 3.086 -3.65 -11.265
E9 0.183 4.82 0.883 -3.01 -2.657
E10 0.183 6.55 1.198 -3.18 -3.810
E11 0.183 28.68 5.248 -3.90 -20.469
Total 243.21 44.508 83.646
(Sumber: Hasil Perhitungan)

Contoh Perhitungan :
- Gaya E11
Gaya berat = Luas bidang × ɣbeton siklop
= 13.036 × 2,2
= 28,680 ton
Gaya gempa = Gaya berat × koefisien gempa
= 28,680 × 0,183
= 5,248 ton
Momen = Gaya gempa × Panjang lengan terhadap titik T
= 5,248 × 3,90
= -20,469 ton (arah momen berlawanan arah jarum jam
bernilai negatif)

6.2.1.3 Gaya Akibat Tekanan Tanah Aktif dan Pasif


Dari FS (Feasibility Study) Daerah Irigasi Jragung Kabupaten Demak,
diperoleh data:
- Sudut geser (ϕ) = 20,883º
- Berat jenis tanah basah = 1,788 t/m3
- Tegangan ijin tanah = 37,10 t/m2
227

- Jenis tanah = Pasir halus


Ada 2 (dua) macam gaya akibat tekanan tanah :
1. Tekanan tanah aktif
2. Tekanan tanah pasif

Perhitungan dan posisi notasi dapat dilihat pada Gambar 6.1 dan Tabel 6.3
1. Tekanan tanah aktif
1 ̶ sin 𝜃𝜃 1 ̶ sin 20,883
Ka = = = 0,474
1 + sin 𝜃𝜃 1 + sin 20,883
1
Pa = . ɣd . Ka . h2
2
1
= . 1,788 . 0,474 . 10.502
2
= 46,719 t/m2
2. Tekanan tanah pasif
1 + sin 𝜃𝜃 1 + sin 20,883
Kp = = = 2,108
1 ̶ sin 𝜃𝜃 1 ̶ sin 20,883
1
Pp = . ɣd . Kp . h2
2
1
= . 1,788 . 2,108 . 4,002
2
= 30,153 t/m2

Tabel 6.3 Gaya Akibat Tekanan Tanah Aktif dan Pasif


Titik T
Jenis Gaya (T)
Jarak (m) Momen (t.m)
Pa -46.719 2.06 -96.24
Pp -30.153 1.33 -40.10
(Sumber: Hasil Perhitungan)

6.2.2 Perhitungan Gaya Pada Kondisi Normal


Gaya pada kondisi normal adalah gaya yang terjadi pada bendung saat bendung
mengalami kondisi normal (muka air berada tepat pada mercu bendung), sedangkan
228

bagian hilir bendung kosong/tidak ada air. Gaya yang akan terjadi pada bendung antara
lain :
1. Gaya akibat berat sendiri bendung (W)
2. Gaya akibat tekanan tanah aktif (Pa) dan pasif (Pp)
3. Gaya gempa (G)
4. Gaya hidrostatis (H)
5. Gaya uplift (U)
Perhitungan gaya tetap telah dilakukan sebelumnya, sehingga sekarang
dilakukan perhitungan gaya hidrostatis dan gaya uplift. Sketsa letak gaya hidrostatis
dan uplift dapat dilihat pada Gambar 6.2, sedangkan sketsa besarnya gaya uplift dapat
dilihat pada Gambar 6.3

6.2.2.1 Perhitungan Gaya Hidrostatis


Gaya merupakan fungsi kedalaman di bawah permukaan air. Berat jenis air
(ɣair) = 1 t/m3. Perhitungan dan posisi notasi dapat dilihat pada Gambar 6.2 dan
Tabel 6.4

Tabel 6.4 Perhitungan Gaya Hidrostatis


Besar Jarak (m)
L γair Momen
No Gaya Gaya Terhadap
(m²) (t/m³) (t.m)
(t) titik T
1 H1 21.952 1.00 21.952 7.15 156.956
(Sumber: Hasil Perhitungan)

Contoh Perhitungan :
- Gaya H1
Luas Bidang = 0,5 × 𝑎𝑎 × t
= 0,5 × 6,626 × 6,626
= 21,952 m2
Gaya hidrostatis = Luas bidang × ɣair
= 21,952 × 1,00
= 21,952 ton
Momen = Gaya hidrostatis × Panjang lengan terhadap titik T
229

= 21,952 × 7,15
= 156,956 tm (arah momen searah jarum jam bernilai positif)

Gambar 6.2 Sketsa Letak Gaya Hidrostatis dan Uplift Kondisi Normal
(Sumber: Hasil Perhitungan)

6.2.2.2 Gaya Akibat (Uplift Pressure)


Gaya angkat adalah gaya diakibatkan tekanan air dan rembesan. Gaya ini
dihitung berdasarkan perhitungan gaya rembesan dan tekanan air yang telah
dihitung sebelumnya. Berat jenis air (ɣair) = 1 t/m3. Perhitungan dan posisi notasi
dapat dilihat pada Tabel 6.5, Tabel 6.6 dan Gambar 6.2.
230

Tabel 6.5 Perhitungan Gaya Angkat Horizontal Bendung Kondisi Normal


Terhadap Titik T
Besar Gaya
Panjang
Gaya Horizontal Momen
Lengan
(ton) (m) (t.m)
U1 (Q-R) 63.42 0.351 22.29
U3 (S-T) 19.63 5.192 101.90
U5 (U-V) 18.53 2.548 47.22
U7 (W-X) 16.46 3.213 52.90
Total 118.04 224.30
(Sumber: Hasil Perhitungan)

Tabel 6.6 Perhitungan Gaya Angkat Vertikal Bendung Kondisi Normal


Terhadap Titik T
Besar Gaya
Panjang
Gaya Vertikal Momen
Lengan
(ton) (m) (t.m)
U2 (R-S) 10.77 7.524 81.03
U4 (T-U) 4.51 4.873 21.97
U6 (V-W) 10.38 1.535 15.94
Total 25.66 118.93
(Sumber: Hasil Perhitungan)

Contoh perhitungan :
- Gaya U1
Luas Bidang = (PQ + PR) × LQ-R × 0,50
= (7,14 + 5,54) × 10,00 × 0,50
= 63,42 m2
Gaya Uplift = Luas bidang × ɣair
= 63,42 × 1,00
= 63,42 ton
Momen = Gaya uplift × Panjang lengan terhadap titik X
= 63,42 × 0.351
231

= 22,29 tm (arah momen searah jarum jam bernilai


positif)

6.2.2.3 Rekapitulasi Gaya dan Momen Pada Kondisi Normal


Tabel 6.7 Rekapitulasi Perhitungan Gaya-gaya yang Bekerja pada Kondisi
Normal
RH RV Momen (t.m)
No Gaya
(ton) (ton) Guling Tahanan
1 Berat W -243.213 -1131.57
Tekanan Tanah
2 Pa -46.719 -96.24
Aktif

Tekanan Tanah
3 Pp -30.153 -40.10
Pasif
4 Gempa E 44.508 83.65
5 Hidrostatis H 21.952 156.96
6 Uplift U 25.66 118.93
Total -10.412 -217.55 359.54 -1267.91
(Sumber: Hasil Perhitungan)

6.2.2.4 Analisis Stabilitas pada Kondisi Normal


A. Stabilitas Terhadap Guling
ΣMT 1267,91
SF = = = 3,53 > 1,50 (Aman)
ΣMG 359,54

B. Stabilitas Terhadap Geser


ΣRV 217,55
SF = = = 15,67 > 1,50 (Aman)
ΣRH 10,412

C. Stabilitas Terhadap Daya Dukung Tanah


- Eksentrisitas
L ΣMT − ΣMG L
e= � �−� �<
2 ΣRV 6
8,51 1267,91 − 359,54 L
e=� �−� �<
2 217,55 6
𝑒𝑒 = 0,08 < 1,42
232

- Tekanan Tanah
Dari Laporan Feasibility Study (FS) Daerah Irigasi Jragung Kabupaten
Demak, diperoleh data ;
• Sudut geser (ϕ) = 20,883º
• Berat jenis tanah basah (γb) = 1,788 t/m3
• Tegangan ijin tanah (𝜎𝜎�) = 37,10 t/m2
• Jenis tanah = Pasir halus
Tekanan tanah maksimum (σmaks)
RV 6e
σmaks = �1 + � < σ �
L L
217,55 6 × 0,08
σmaks = �1 + � < 37,10
8,51 8,51
σmaks = 27,02 < 37,10 t/m2 (Aman)
Tekanan tanah minimum (σmin)
RV 6e
σmin = �1 ̶ � < 0
L L
217,55 6 × 0,08
σmin = �1 ̶ � < 37,10
8,51 8,51
𝜎𝜎𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 = 24,09 > 0 (Aman)

6.2.3 Perhitungan Gaya Pada Kondisi Banjir


Gaya pada kondisi banjir adalah gaya yang terjadi pada bendung saat bendung
mengalami kondisi banjir (muka air berada di atas mercu bendung). Gaya yang terjadi
pada bendung antara lain :
1. Gaya akibat berat sendiri bendung (W)
2. Gaya akibat tekanan tanah aktif (Pa) dan pasif (Pp)
3. Gaya gempa (G)
4. Gaya hidrostatis (H)
5. Gaya uplift (U)
Perhitungan gaya tetap telah dilakukan sebelumnya, sehingga sekarang
dilakukan perhitungan gaya hidrostatis dan gaya uplift. Sketsa letak gaya hidrostatis
dan uplift dapat dilihat pada Gambar 6.3
233

Gambar 6.3 Sketsa Letak Gaya Hidrostatis dan Uplift Kondisi Banjir
(Sumber: Hasil Perhitungan)

6.2.3.1 Perhitungan Gaya Hidrostatis


Gaya merupakan fungsi kedalaman di bawah permukaan air. Berat jenis air
(ɣair) = 1 t/m3. Perhitungan dan posisi notasi dapat dilihat pada Gambar 6.3 dan
Tabel 6.8 dan Tabel 6.9.
234

Tabel 6.8 Perhitungan Gaya Hidrostatis Arah Horizontal Kondisi Banjir


Besar Jarak (m)
L γair Momen
No Gaya Gaya Terhadap
(t.m)
(m2) (t/m3) (t) titik T
1 H1 21.95 1.00 21.952 7.148 156.91
2 H2 9.88 1.00 9.879 8.252 81.53
Total 31.831 238.43
(Sumber: Hasil Perhitungan)

Tabel 6.9 Perhitungan Gaya Hidrostatis Arah Vertikal Kondisi Banjir


Besar Jarak (m)
A γair Momen
No Gaya Gaya Terhadap
(m2) (t/m3) (t) titik T (t.m)
1 H3 0.223 1.00 -0.223 8.356 -1.861
2 H4 1.586 1.00 -1.586 7.983 -12.663
3 H5 0.986 1.00 -0.986 7.013 -6.913
4 H6 0.031 1.00 -0.031 7.065 -0.222
5 H7 0.214 1.00 -0.214 6.617 -1.413
6 H8 6.452 1.00 -6.452 3.328 -21.473
7 H9 0.274 1.00 -0.274 0.174 -0.048
Total -9.766 -44.592
(Sumber: Hasil Perhitungan)

Contoh Perhitungan:
- Gaya H2
Luas Bidang =b×h
= 1,491 × 6,626
= 9,88 m2
Gaya hidrostatis = Luas bidang × ɣair
= 9,88 × 1,00
= 9,88 ton
235

Momen = Gaya hidrostatis × Panjang lengan terhadap titik T


= 9,88 × 8,252
= 81,53 tm (arah momen searah arah jarum jam bernilai
positif)

6.2.3.2 Gaya Angkat (Uplift Pressure)


Gaya angkat adalah gaya yang diakibatkan tekanan air dan rembesan. Gaya
ini dihitung berdasarkan perhitungan gaya rembesan dan tekanan air yang telah
dihitung sebelumnya. Berat jenis air (ɣair) = 1 t/m3. Perhitungan dan posisi notasi
dapat dilihat pada Gambar 6.3 dan Tabel 6.10 dan Tabel 6.11

Tabel 6.10 Perhitungan Gaya Angkat Horizontal Bendung Kondisi Banjir


Terhadap Titik T
Besar Gaya
Panjang
Gaya Horizontal Momen
Lengan
(ton) (m) (t.m)
U1 (Q-R) 63.42 0.351 22.29
U3 (S-T) 19.63 5.192 101.90
U5 (U-V) 18.53 2.548 47.22
U7 (W-X) 16.46 3.213 52.90
Total 118.04 224.30
(Sumber: Hasil Perhitungan)

Tabel 6.11 Perhitungan Gaya Angkat Vertikal Bendung Kondisi Banjir


Terhadap Titik T
Besar Gaya
Panjang
Gaya Vertikal Momen
Lengan
(ton) (m) (t.m)
U2 (R-S) 10.77 7.524 81.03
U4 (T-U) 4.51 4.873 21.97
U6 (V-W) 10.38 1.535 15.94
Total 25.66 118.93
(Sumber: Hasil Perhitungan)
236

Contoh perhitungan :
- Gaya U1
Luas Bidang = (PQ + PR) × LQ-R × 0,50
= (7,14 + 5,54) × 10,00 × 0,50
= 63,42 m2
Gaya Uplift = Luas bidang × ɣair
= 63,42 × 1,00
= 63,42 ton
Momen = Gaya uplift × Panjang lengan terhadap titik X
= 63,42 × 0.351
= 22,29 tm (arah momen searah jarum jam bernilai
positif)

6.2.3.3 Rekapitulasi Gaya dan Momen Pada Kondisi Banjir


Tabel 6.12 Rekapitulasi Perhitungan Gaya-gaya yang Bekerja pada Kondisi
Banjir
RH RV Momen (t.m)
No Gaya
(ton) (ton) Guling Tahanan
1 Berat W -243.213 -1131.57
Tekanan Tanah
2 Pa -46.719 -96.24
Aktif

Tekanan Tanah
3 Pp -30.153 -40.10
Pasif
4 Gempa E 44.508 83.65
5 Hidrostatis H 31.831 -9.77 238.43 -44.59
6 Uplift U 25.66 118.93
Total -0.533 -227.32 441.01 -1312.50
(Sumber: Hasil Perhitungan)

6.2.3.4 Analisis Stabilitas Pada Kondisi Banjir


A. Stabilitas Terhadap Guling
ΣMT 1312,50
SF = = = 2,98 > 1,50 (Aman)
ΣMG 441,01
237

B. Stabilitas Terhadap Geser


ΣRV 227,32
SF = = = 320 > 1,50 (Aman)
ΣRH 0,533

C. Stabilitas Terhadap Daya Dukung Tanah


- Eksentrisitas
L ΣMT − ΣMG L
e= � �−� �<
2 ΣRV 6
8,51 1312,50 − 359,54 L
e=� �−� �<
2 227,32 6
e = 0,42 < 1,42
- Tekanan Tanah
Dari Laporan Feasibility Study (FS) Daerah Irigasi Jragung Kabupaten
Demak, diperoleh data ;
• Sudut geser (ϕ) = 20,883º
• Berat jenis tanah basah (γb) = 1,788 t/m3
• Tegangan ijin tanah (𝜎𝜎�) = 37,10 t/m2
• Jenis tanah = Pasir halus
Tekanan tanah maksimum (σmaks)
RV 6e
σmaks = �1 + � < σ �
L L
227,32 6 × 0,42
σmaks = �1 + � < 37,10
8,51 8,51
σmaks = 34,62 < 37,10 t/m2 (Aman)
Tekanan tanah minimum (σmin)
RV 6e
σmin = �1 ̶ � < 0
L L
227,32 6 × 0,42
σmin = �1 ̶ � > 37,10
8,51 8,51
𝜎𝜎𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 = 18,80 > 0 (Aman)

Anda mungkin juga menyukai