Anda di halaman 1dari 1

ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI

Bacaan : Luk 10 :25-31


Pada bacaan kita dijelaskan bagaimana seorang ahli taurat yang datang untuk mencobai Yesus. Seorang ahli
taurat pastilah seorang yang sudah paham tentang kebenaran taurat. Diapun bertanya:
Luk. 10:25 katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?".
Namun Yesus balik bertanya kepadanya, apakah yang tertulis dalam hukum taurat ? Dia sudah tahu
jawabnya, yakni Kasihilah Tuhan Allah dan kasihi sesamamu manusia. Namun dia ingin membenarkan dirinya,
seolah dialah yg paling baik dan benar, diapun bertanya lagi : Luk. 10:29 …"Dan siapakah sesamaku manusia?".
Maka kemudian Yesus menceritakan sebuah perumpamaan kepadanya.
Ada orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Di tengah jalam dia dirampok, dipukuli oleh penyamun
atau perampok sampai setengah mati dan dibiarkan di pinggir jalan. Lalu lewatlah seorang imam dan juga seorang
Lewi tetapi mereka tidak peduli dengan orang itu. Namun lewatlah seorang Samaria, lalu dia membalut lukanya,
menaikkan ke keledainya, membawa ke rumah penginapan dan merawatnya. Dia memberikan sejumlah uang
kepada pemilik penginapan itu untuk biaya perawatannya dan kalau kurang akan digantinya jika dia kembali.
Pelajaran apakah yang kita dapat dari kisah ini ? :
1. Yerusalem adalah perkara rohani. Yerikho adalah perkara duniawi. Kalau seorang yang berjalan dari perkara
rohani ke perkara duniawi maka akan mengalami penurunan dan akan dihajar oleh iblis (penyamun) sampai
setengah mati artinya penuh penderitaan.
Kota Yerikho dulu sudah pernah dikutuk Yosua (Yos 6:26) namun dibangun kembali oleh Hiel orang betel
dengan mengorbankan anaknya ( 1 Raj 16:34 ). Jadi Yerikho disimbolkan sebagai kota duniawi yang dibangun
dengan menghalalkan segala cara.
2. Imam dan Lewi adalah orang yang melayani di bait Allah atau dikatakan orang yang berohani namun ternyata
tidak peduli pada orang yang sedang mengalami penderitaan. Jadi tidak menjadi sebuah jaminan kalau orang
yang kataya sudah melayani akan punya hati atau kepeduliaan dengan orang yang menderita. Hal ini merupakan
sebuah sindiran yang begitu keras kepada ahli Taurat yang adalah keturunan imam. Oleh karena itu kita jangan
memiliki karakter seperti Imam dan Lewi ini yang hanya butuh sanjungan dan penghormatan dari orang lain.
3. Orang Samaria yang baik hati. Siapakah orang Samaria dalam Alkitab ? Orang Samaria adalah orang yang
terbuang atau tidak dianggap sebagai bagian orang Israel karena mereka adalah orang dari keturunan bangsa lain
yang menikah dengan orang Israel ( 1 Raj 17:24-29 ). Namun orang yang terbuang seperti ini pulalah yang
peduli pada orang yang menderita.
Itu sebabnya biarlah kita seperti orang Samaria ini, sekalipun mungkin dunia membuang atau tidak peduli pada
kita namun kita masih dapat menjadi berkat bagi sekeliling kita terutama bagi meereka yang menderita.

Yesus pun mengakhiri percakapannya dengan ahli Taurat yang merasa benar itu dengan bertanya :
Luk. 10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang
yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
Yesus sedang menyindir keras ahli Taurat yang golongan imam, bahwa ternyata seorang imam tidak
menjamin dia mau menolong orang yang menderita. Ahli Taurat itu menjawab Yesus :
Luk. 10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Jadi biarlah kita menjadi seperti orang Samaria yang baik hati. Mari kita lakukan bersama-sama.
Janganlah pula kita menjadi seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho karena sangat berbahaya bagi
kehidupan rohani kita.

Anda mungkin juga menyukai