Anda di halaman 1dari 25

JUAL BELI DAN SEWA MENYEWA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Contract Drafting
Dosen Pengampu : Sinta Rusmalinda, S. Ab, M.M

Disusun oleh :
Nurul Askara Putri
2021.02.006

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-FALAH


HUKUM EKONOMI SYARIAH
Jl. Kapten Sangun No.6 Cicalengka Bandung 40395
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian
ini dengan judul "Jual Beli dan Sewa Menyewa". Laporan ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Contract Drafting.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sinta selaku dosen mata
kuliah Contract Drafting, karena dengan tugas yang di berikan ini dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang di berikan.
Dalam era dinamika bisnis modern, penyelenggaraan transaksi jual beli
dan sewa menyewa memegang peran sentral dalam ranah hukum perdata. Proses
penyusunan kontrak (contract drafting) menjadi kunci utama dalam membentuk
kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat, menjamin perlindungan hukum yang
optimal, dan mencegah konflik potensial. Keberhasilan suatu transaksi tidak hanya
terletak pada kualitas barang atau jasa yang diperdagangkan, tetapi juga pada
ketepatan kontrak yang melibatkan aspek-aspek hukum, ekonomi, dan teknis.
Perubahan konstan dalam kompleksitas bisnis dan dinamika pasar
menimbulkan tantangan baru dalam penyusunan kontrak. Di tengah era digitalisasi
dan globalisasi, transaksi jual beli dan sewa menyewa mengalami transformasi
yang signifikan. Shopee, sebagai pemimpin di platform e-commerce, mewakili
perubahan cara konsumen berbelanja secara fundamental, sementara ruang
komersial konvensional seperti ruko tetap relevan sebagai tempat strategis untuk
bisnis fisik.
Dalam konteks ini, makalah ini fokus utama akan ditempatkan pada
kompleksitas yang terlibat dalam penyusunan kontrak, serta bagaimana dinamika
ekonomi modern, khususnya melibatkan platform e-commerce seperti Shopee dan
bisnis konvensional seperti ruko.
Penulis menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan
ditingkatkan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan di masa mendatang.

Bandung, 22 November 2023

i
Nurul Askara Putri

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
LATAR BELAKANG ..................................................................................... iii
BAB I PROFIL PERUSAHAAN ................................................................... 1
A. Profil Shopee ....................................................................................... 1
B. Profil Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka ....................................... 3
BAB II TEORI PRUSAHAAN ...................................................................... 4
A. Shopee ................................................................................................. 4
1. Definisi Kontrak Jual Beli ...................................................... 4
2. Regulasi dan Ketentuan .......................................................... 5
B. Ruko .................................................................................................... 7
1. Definisi Sewa Menyewa ......................................................... 7
2. Regulasi dan Ketentuan .......................................................... 9
BAB III CONTOH KONTRAK .................................................................... 11
A. Contoh Kontrak Jual Beli dalam Shopee ............................................. 11
B. Contoh Kontrak Sewa Menyewa dalam Ruko .................................... 13
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iv
LAMPIRAN ................................................................................................... vi

ii
LATAR BELAKANG

Dalam konteks hukum perdata, proses penyusunan kontrak (contract


drafting) memegang peran sentral dalam membentuk kesepakatan antara pihak
yang terlibat dalam transaksi jual beli dan sewa menyewa. Pengembangan kontrak
yang jelas dan tepat adalah kunci untuk mencegah konflik dan memastikan
perlindungan hukum yang optimal bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan pertumbuhan kompleksitas bisnis dan perubahan dalam
kebutuhan kontraktor, penyusunan kontrak untuk transaksi jual beli dan sewa
menyewa semakin menjadi seni tersendiri. Melibatkan aspek-aspek hukum,
ekonomi, dan teknis, kontrak harus dirancang dengan cermat untuk mencerminkan
niat dan hak serta kewajiban yang jelas dari setiap pihak.
Dalam era digitalisasi dan globalisasi seperti sekarang, transaksi jual beli
dan sewa menyewa telah mengalami transformasi signifikan. Shopee, sebagai
platform e-commerce terkemuka, telah memberikan dampak besar pada cara
konsumen berbelanja, sementara ruang komersial seperti ruko tetap menjadi tempat
strategis untuk bisnis fisik. Perbandingan antara platform e-commerce dan bisnis
konvensional dalam konteks jual beli dan sewa menyewa, terutama melibatkan
Shopee dan ruko, memunculkan pertanyaan tentang dinamika ekonomi modern.
Dalam menghadapi fenomena ini, ada kebutuhan untuk memahami
bagaimana Shopee dan ruko berperan dalam mendefinisikan ekosistem jual beli
dan sewa menyewa. Dengan disusunnya makalah ini, akan mengeksplorasi
pentingnya proses contract drafting dalam transaksi jual beli dan sewa menyewa,
menyoroti kompleksitas yang terlibat, dan mengidentifikasi strategi terbaik dalam
menghadapi tantangan yang muncul.
Makalah ini akan mencoba membahas pergeseran dalam paradigma jual
beli dan sewa menyewa dengan mempertimbangkan peran Shopee sebagai
representasi dari ekonomi digital dan ruko sebagai wakil bisnis fisik. Dengan
memahami dinamika ini, kita dapat mengidentifikasi tren, tantangan, dan peluang
yang muncul dalam lingkungan bisnis kontemporer.

iii
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN

A. Shopee
Shopee merupakan sebuah platform perdagangan elektronik
dengan markas pusat di Singapura di bawah SEA Group (sebelumnya
dikenal sebagai Garena), didirikan pada tahun 2009 oleh Forrest Li.
Peluncuran perdana Shopee terjadi di Singapura pada tahun 2015, dan
sejak saat itu, platform ini telah memperluas cakupannya ke Malaysia,
Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Dengan pendekatan
perdagangan elektronik global yang berfokus pada elemen mobile, Shopee
diakui sebagai salah satu dari "5 startup e-commerce yang paling
mengganggu" oleh Tech In Asia.
Pada tahun 2015, Shopee diperkenalkan di Singapura sebagai
pasar sosial mobile-sentris pertama, di mana pengguna dapat menjelajahi,
berbelanja, dan menjual produk kapan saja. Platform ini terintegrasi
dengan dukungan logistik dan sistem pembayaran, bertujuan untuk
menyederhanakan dan mengamankan pengalaman belanja online bagi
penjual dan pembeli. Sejak itu, Shopee, yang berkantor pusat di Singapura,
telah melakukan ekspansi ke negara-negara ASEAN lainnya, termasuk
pembukaan Shopee Indonesia, Shopee Malaysia, Shopee Thailand, Shopee
Taiwan, Shopee Vietnam, dan Shopee Filipina.1
Shopee sedang menjelajahi pasar di Brasil, menjadikannya
negara pertama di Amerika Selatan dan di luar Asia yang dijamah oleh
Shopee. Kemajuan Shopee semakin pesat sejak dipimpin oleh Chris Feng,
seorang mantan karyawan Rocket Internet yang sebelumnya memimpin
Zalora dan Lazada. Pengalaman manajerialnya dalam mengelola Zalora
dan Lazada telah mengantarkan Shopee menjadi sebuah marketplace yang
terus berkembang hingga saat ini.
Shopee, pada awal pendiriannya, dikenal sebagai marketplace
consumer to consumer (C2C). Namun, seiring berjalannya waktu, model
bisnisnya berubah menjadi hybrid C2C dan business to consumer (B2C),

1
Ramayani Yusuf, Heny Hendrayati, dan Lili Adi Wibowo, “PENGARUH KONTEN
PEMASARAN SHOPEE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PELANGGAN,” JURNAL
MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL 1, no. 2 (18 Juli 2020): 506–15,
https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i2.289.

1
terutama sejak diluncurkannya Shopee Mall. Shopee Mall merupakan
platform toko daring yang fokus pada brand ternama.
Sebagai platform belanja online terkemuka di Asia Tenggara dan
Taiwan, Shopee menyesuaikan diri dengan kebutuhan setiap wilayah,
menyediakan pengalaman berbelanja online yang mudah, nyaman, aman,
dan cepat bagi pelanggan. Dukungan logistik dan sistem pembayaran yang
handal menjadi landasan utama dalam memberikan layanan tersebut. 2
Pada bulan April 2020, Shopee Indonesia memulai promosi
penjualan makanan siap saji melalui platform Shopee dengan meluncurkan
program bernama ShopeeFOOD. Program ini berhasil merekrut lebih dari
500 penjual makanan di wilayah Jakarta. Sejarah kehadiran Shopee di
Indonesia dimulai pada bulan Desember 2015, dan keberhasilan
marketplace ini terbukti dengan cepatnya pertumbuhan pengguna dalam
waktu singkat, menyaingi bahkan melampaui pesaing-pesaingnya.
Chris Feng, pendiri dan CEO Shopee, merupakan tokoh kunci di
balik perjalanan sukses Shopee di Indonesia. Beliau juga merupakan
lulusan terbaik dari Universitas Singapura. Shopee memberikan
kemudahan bagi penjual dan pembeli dengan fitur live chatnya,
memfasilitasi interaksi antara keduanya. Platform ini menyediakan
beragam produk mulai dari gadget, fashion, kosmetik, elektronik, otomotif,
dan lain sebagainya.
Kantor pusat Shopee terletak di Wisma 77 Tower 2, lantai 11, Jl.
Letjen. S. Parman Kav. 77, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, 11410.
Keputusan pembelian menjadi aspek penting yang diperhatikan oleh
Shopee untuk memahami cara memperluas penggunaan aplikasinya dan
mempertahankan posisinya sebagai marketplace terkemuka di Indonesia.
Berdasarkan Map E-commerce yang diterbitkan oleh iprice.co.id,
Shopee berhasil mempertahankan posisinya sebagai e-commerce teratas
selama sepuluh kuartal berturut-turut berdasarkan peringkat di Playstore.
Pada kuartal II 2019, Shopee juga memimpin dalam peringkat AppStore.
Keberhasilan ini tidak hanya didukung oleh jumlah pengunjung yang
tinggi, tetapi juga oleh iklan Shopee yang menampilkan berbagai artis,
pelaksanaan banyak acara, dan fitur pengiriman gratis, semua ini

2
Anna Kurniawati dan Nafiah Ariyani, “Strategi Promosi Penjualan pada
Marketplace Shopee,” PROPAGANDA 2, no. 1 (24 Januari 2022): 65–79,
https://doi.org/10.37010/prop.v2i1.514.

2
berpotensi memengaruhi calon konsumen, dengan total pengunjung
mencapai 55.964.700.3

B. Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka


Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka adalah pasar yang dimiliki
oleh pemerintah daerah. Dalam proses pembangunan dan pengelolaannya,
pemerintah daerah kabupaten Bandung bekerja sama dengan PT
Bangunbina Persada. Oleh karena itu, UPTD bertindak sebagai pengawas
dan sebagai perantara antara masyarakat umum dan pedagang dengan PT
tersebut.
Persepsi umum tentang pasar tradisional yang sering kali
dianggap berbau, berlumpur, dan kumuh tidak berlaku untuk Pasar
Cicalengka sebelum direlokasi ke bangunan pasar saat ini. Pada tahun
2011, setelah terjadinya kebakaran di pasar Cicalengka, pemerintah
memutuskan untuk merelokasi pasar ke lahan baru dengan melibatkan
pihak kedua, yaitu PT Bangun Bina Persada, untuk membangun dan
mengelola pasar sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Pemerintah
Kabupaten Bandung dan PT Bangun Bina Persada.
Pasar Baru Cicalengka dibangun dan dikelola berdasarkan sistem
Bangun Guna Serah (BGS), sehingga kondisi pasar saat ini jauh lebih baik.
PT. Bangunbina Persada melakukan pembangunan dan penataan Pasar
Sehat Sabilulungan Cicalengka secara optimal, menghasilkan bangunan
utama berlantai 3 dan dua bangunan lainnya berlantai 2. Kondisi jalan
pasar yang diaspal memberikan keuntungan dengan mengurangi
keberlumpuran dan kekotoran, menciptakan suasana yang nyaman bagi
pembeli dan pedagang.
Saat ini, Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka memiliki total
sekitar 2026 unit Ruko, Kios, dan Los, memberikan beragam pilihan
tempat usaha bagi para pedagang dan menyediakan fasilitas yang memadai
untuk kegiatan jual beli di pasar tersebut.

3
Ibnu Ria Puspita, Adil Fadillah, dan Yudin Taqyudin, “Tinjauan Atas Keputusan
Pembelian Pada Marketplace Shopee,” Jurnal Aplikasi Bisnis Kesatuan 2, no. 1 (13 April
2022): 67–74, https://doi.org/10.37641/jabkes.v2i1.1358.

3
BAB II
TEORI PERUSAHAAN

A. Shopee
1. Definisi Kontrak Jual Beli
Istilah "kontrak" berasal dari kata Belanda "verbintenis" dan
"overeenkomst". Secara umum, kontrak merujuk pada suatu perjanjian
antara dua atau lebih pihak di mana setiap pihak di dalamnya diharapkan
untuk melaksanakan satu atau lebih kewajiban. Dengan kata lain, kontrak
dapat dianggap sebagai bentuk perjanjian. Namun, perlu dicatat bahwa
kontrak khususnya merujuk pada perjanjian yang dituangkan secara
tertulis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kontrak adalah
kesepakatan tertulis yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi pihak-
pihak yang terlibat. Dalam konteks bahasa Indonesia, kontrak sering kali
disebut sebagai "perjanjian".4
Secara umum, jual beli merupakan suatu perjanjian yang
lazimnya diatur secara rutin di antara anggota masyarakat. Pengertian jual
beli ini dijelaskan dalam Pasal 1457 hingga Pasal 1540 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUH Perdata). Definisi perdagangan menurut
Pasal 1457 KUH Perdata adalah: "Suatu perjanjian di mana satu pihak
mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu barang, dan pihak lainnya
membayar biaya yang telah disepakati."
Pengertian jual beli, sebagaimana diuraikan dalam Pasal 1457
Kitab Undang-Undang Hukum Umum di atas, dapat dijelaskan bahwa jual
beli adalah suatu konsep serupa di mana penjual berkomitmen untuk
menyerahkan kepemilikan atas barang, dan pembeli berjanji membayar
sejumlah uang sebagai imbalannya.
Kontrak jual beli, atau yang dikenal sebagai Surat Perjanjian Jual
Beli, merupakan dokumen resmi yang disahkan oleh pembeli dan penjual
untuk menyelesaikan transaksi. Tujuannya adalah untuk memberikan bukti
tertulis mengenai kesepakatan kedua belah pihak. Proses sahnya Surat

4
Anggita Isty Intansari, Buku Pembelajaran Contract Drafting (Myria Publisher,
2019), https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=NEnCDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR3&dq=dasar+hukum+kontrak+dalam+contr
act+drafting&ots=D-
iOvw2nyq&sig=YngEaQWW9Fgp7ZLfOTVyM8lNdkA&redir_esc=y#v=onepage&q=dasar
%20hukum%20kontrak%20dalam%20contract%20drafting&f=false.

4
Perjanjian Jual Beli ini bertujuan agar pembeli dan penjual dilindungi oleh
ketentuan hukum yang berlaku.5
Tujuan dari transaksi jual beli adalah untuk mengubah
kepemilikan atas suatu benda. Menurut Pasal 584 KUH Perdata,
kepemilikan atas suatu benda dapat dialihkan melalui penyerahan yang
didasarkan pada suatu peristiwa hukum. Untuk melakukan transfer
kepemilikan, tindakan tersebut harus dilakukan oleh pihak yang memiliki
hak untuk secara bebas bertindak terkait dengan benda tersebut. Aturan ini
menetapkan dua syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh
kepemilikan melalui penyerahan:
a. Terjadinya peristiwa hukum yang memungkinkan transfer
kepemilikan
b. Pelaksanaan tindakan penyerahan.6

2. Regulasi dan Ketentuan


Kemajuan teknologi dan industri telah memperkuat perbedaan
antara pola hidup masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Terdapat
dua perbedaan utama antara keduanya, terutama dalam hal produksi barang
kebutuhan konsumen dan pola hubungan antara konsumen dan produsen.
Di masyarakat tradisional, barang-barang kebutuhan konsumen diproduksi
melalui proses yang sederhana. Sebaliknya, di masyarakat modern, barang-
barang diproduksi secara massal, menciptakan masyarakat yang
mengkonsumsi produk dan jasa secara masal, dikenal sebagai "mass
consumer consumption."
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, berbagai
aktivitas yang dilakukan oleh manusia juga mengalami perkembangan. Hal
ini berlaku pula untuk aktivitas perdagangan, sebuah kegiatan yang telah
dilakukan sejak awal peradaban manusia. Awalnya, perdagangan
menggunakan sistem barter (pertukaran barang), kemudian berkembang
menjadi jual beli dengan menggunakan alat tukar uang. Saat ini, metode
terkini dari kegiatan jual beli adalah melalui jaringan internet, yang dikenal

5
Hade Chandra Batubara, Marliyah, dan Tuti Anggraini, “Penerapan Kontrak Jual
Beli,” Jurnal EMT KITA 7, no. 1 (1 Januari 2023): 1–10,
https://doi.org/10.35870/emt.v7i1.713.
6
Subekti dan Nugraheni Sri Lestari, Perlindungan Hukum bagi Konsumen
Rumalkapak dalam Kontrak Jual Beli Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (Jakad
Media, 2020).

5
dengan istilah e-commerce. E-commerce merupakan bentuk bisnis modern
yang beroperasi melalui internet, menjadikannya sebagai bentuk
perdagangan online yang makin berkembang.7
Keabsahan kontrak elektronik dalam Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta dilihat dari
perspektif hukum perikatan, dapat dikategorikan sebagai perikatan dengan
ancaman hukuman. Dalam konteks ini, pelaku usaha yang tidak memenuhi
kewajibannya dapat dikenai sanksi, di mana konsumen berhak
mendapatkan ganti rugi atas kerugian yang disebabkan oleh kelalaian
pelaku usaha. Hal yang sama berlaku jika konsumen tidak memenuhi
kewajibannya sesuai dengan yang diatur dalam kontrak elektronik.
Kontrak elektronik termasuk dalam jenis perjanjian tidak
bernama, karena tidak diatur secara spesifik dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata. Untuk memastikan kepastian mengenai keabsahan kontrak
elektronik, perjanjian tersebut harus memenuhi syarat-syarat sah yang
diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Meskipun
demikian, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tidak secara rinci
menjelaskan syarat kontrak elektronik yang dimaksudkan.
Pasal 9 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 menyatakan
bahwa pelaku usaha yang menawarkan produk melalui sistem elektronik
harus menyediakan informasi lengkap dan benar mengenai syarat kontrak,
produsen, dan produk yang ditawarkan. Namun, ketentuan ini tidak
memberikan penjelasan mendalam mengenai syarat kontrak yang
dimaksud. Penjelasannya juga tidak memberikan informasi lebih lanjut
terkait hal ini.
Pasal 47 Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik mencantumkan syarat-
syarat sah kontrak elektronik, antara lain adanya kesepakatan para pihak,
dilakukan oleh subjek hukum yang cakap atau berwenang sesuai peraturan
perundang-undangan, terdapat hal tertentu, dan objek transaksi tidak
bertentangan dengan peraturan, kesusilaan, dan ketertiban umum. Namun,
poin penting seperti keberlakuan sebab yang halal atau itikad baik tidak
7
Deky Paryadi, “PERKEMBANGAN REGULASI PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM
TRANSAKSI E-COMMERCE DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA ASEAN,” 2016,
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:bXjKeXlanN0J:scholar.google.com/+Regulasi+E-
commerce+dalam+contract+drafting&hl=id&as_sdt=0,5&as_ylo=2012&as_yhi=2023.

6
dijelaskan secara rinci, meskipun penting dalam melindungi para pihak
dari potensi kerugian. Penjelasan terhadap peraturan tersebut juga tidak
memberikan informasi tambahan mengenai syarat-syarat sah kontrak
elektronik.8
Dalam KUHPerdata (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata)
sebagai sumber utama hukum perjanjian yang mengatur hubungan hukum
perjanjian secara umum, tidak ada ketentuan yang mengatur transaksi jual-
beli melalui media elektronik. Meskipun demikian, dalam KUHPerdata
terdapat asas tentang kebebasan berkontrak yang dijelaskan dalam Pasal
1338 KUHPerdata, yang menyatakan bahwa "semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya." Subekti menjelaskan bahwa isi Pasal 1338 tersebut
menegaskan bahwa setiap perjanjian mengikat para pihak, dan orang
memiliki kebebasan untuk membuat perjanjian apa pun, asalkan tidak
melanggar ketertiban umum atau kesusilaan. Kebebasan berkontrak
mencakup beberapa aspek:
a. Kebebasan untuk menentukan kehendak untuk menutup atau tidak
menutup perjanjian.
b. Kebebasan untuk memilih dengan pihak mana akan ditutup suatu
perjanjian.
c. Kebebasan untuk menetapkan isi perjanjian.
d. Kebebasan untuk menetapkan bentuk perjanjian.
e. Kebebasan untuk menetapkan cara penutupan perjanjian.9

B. Ruko
1. Definisi Kontrak Sewa Menyewa
Sewa menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan
huurenverhuur.Sewa menyewa merupakan salah satu perjanjian timbal
balik antara para pihak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sewa
berarti pemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa dan menyewa
8
Wahyu Suwena Putri, “KEABSAHAN KONTRAK ELEKTRONIK DALAM TRANSAKSI E-
COMMERCE DITINJAU DARI HUKUM PERIKATAN,” Jurnal Analisis Hukum 1, no. 2 (30
September 2020): 300, https://doi.org/10.38043/jah.v1i2.417.
9
Aal Lukmanul Hakim, “ASPEK HUKUM TRANSAKSI JUAL-BELI BERBASIS E-
COMMERCE DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA,” 2020,
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:hD1nQhPmPTYJ:scholar.google.com/+Regulasi+E-
commerce+dalam+contract+drafting&hl=id&as_sdt=0,5&as_ylo=2012&as_yhi=2023.

7
berarti memakai dengan membayar uang sewa dan menyewa berarti
memakai dengan membayar uang sewa. 57 Menurut Pasal 1548
KUHPerdata, sewa menyewa adalah suatu perjanjian dengan mana pihak
yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang
lainnya kenikmatan dari suatu barang, selama suatu waktu tertentu dan
dengan pembayaran suatu harga yang oleh pihak yang tersebut terakhir itu
disanggupi pembayarannya.10
Dasar hukum sewa menyewa terdapat dalam Pasal 1548 KUH
Perdata, yang menyatakan bahwa sewa menyewa adalah suatu perjanjian di
mana pihak yang satu berjanji untuk memberikan kepada pihak lainnya
kenikmatan dari suatu barang, selama suatu waktu tertentu, dengan
pembayaran harga yang kemudian dipenuhi oleh pihak yang menyewa.11
Sewa menyewa adalah perjanjian di mana satu pihak
berkomitmen untuk memberikan kenikmatan dari suatu barang kepada
pihak lain selama waktu tertentu, dengan pembayaran harga sesuai dengan
ketentuan Pasal 1548 KUH Perdata. Kewajiban penyewa melibatkan
beberapa aspek, seperti:
a. Mengembalikan alat yang disewa kepada pemilik setelah masa
sewa berakhir
b. Melakukan pembayaran uang sewa sesuai kesepakatan
c. Menjaga dan merawat alat yang disewa
d. Membayar pajak yang terkait dengan penggunaan alat berat
e. Membayar denda kepada penyewa jika terjadi kelalaian
f. Mengembalikan alat kepada pemilik saat masa sewa berakhir.
Hak pihak yang menyewakan melibatkan penerimaan harga sewa
yang telah ditentukan. Kewajiban pihak yang menyewakan diatur oleh
Pasal 1550, terdiri dari 3 macam kewajiban yang harus dipikul oleh pihak
penyewa, bahkan jika tidak spesifik diatur dalam perjanjian. Dalam hal
pemeliharaan alat dan kerusakan, perjanjian sewa menyewa menjelaskan
bahwa:
a. Selama masa sewa, pihak penyewa harus senantiasa memelihara
dan menjaga alat agar selalu siap pakai
10
Mega Laras Sakti, “FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
LAMPUNG 2018,” t.t.
11
Manaon Damianus Sirait, Johannes Ibrahim Kosasih, dan Desak Gde Dwi Arini,
“Asas Itikad Baik dalam Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah Kantor,” Jurnal Analogi Hukum
2, no. 2 (20 Juli 2020): 221–27, https://doi.org/10.22225/ah.2.2.1934.221-227.

8
b. Kerusakan kecil dalam operasional alat selama masa sewa menjadi
tanggung jawab pihak penyewa
c. Kerusakan besar dalam operasional alat menjadi tanggung jawab
pihak pemilik alat.12

2. Regulasi dan Ketentuan


Perjanjian sewa menyewa merupakan salah satu perjanjian yang
diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan
termasuk dalam kategori perjanjian bernama (Nominaatcontract). Pasal
1548 hingga pasal 1600 KUHPerdata mengatur perjanjian sewa menyewa,
dengan definisi sebagai kesepakatan antara dua pihak mengenai
penggunaan suatu benda untuk jangka waktu tertentu dengan pembayaran
harga.
Menurut Pasal 1564, 1566, dan 1567 KUHPerdata, penyewa
bertanggung jawab atas kerusakan pada bangunan ruko yang disebabkan
oleh kesalahan penyewa atau pihak lain yang tinggal di ruko. Penyewa
juga bertanggung jawab jika terdapat kesalahan pihak lain yang
menggunakan hak sewa dalam kondisi yang telah diizinkan oleh pemilik
ruko. Jika penyewa tidak dapat memperbaiki kerusakan tersebut, penyewa
wajib memberikan ganti rugi kepada pemilik ruko. Setelah berakhirnya
masa sewa, penyewa wajib mengembalikan bangunan ruko kepada
pemberi sewa sesuai dengan kondisi saat penyerahan berdasarkan
perjanjian sewa menyewa.
Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 mengatur
hak setiap orang untuk bertempat tinggal dengan hak milik, sewa
menyewa, atau cara lain yang sah dengan syarat persetujuan dari pemilik
rumah dan perjanjian tertulis yang mencantumkan ketentuan hak dan
kewajiban, jangka waktu sewa, besaran harga sewa, dan kondisi force
majeure. Persetujuan atau izin pemilik rumah diperlukan untuk penghunian
rumah melalui sewa menyewa atau cara lainnya.
Pasal 29 ayat (1) menetapkan bahwa harga sewa bagi rumah
sewa yang pembangunannya mendapat fasilitas dari pemerintah ditetapkan
oleh kepala daerah berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri.

12
Elma MUTIAHAPSARI, “ANALISIS PERJANJIAN SEWAMENYEWA ALAT BERAT
TOWER CRANE ANTARA PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN URBAN DENGAN CV. CITRA
PANCA MANDIRI,” 2019.

9
Dalam menetapkan harga sewa, kepala daerah harus memperhatikan
spesifikasi dan lokasi rumah yang disewakan serta kelangsungan usaha
atau kegiatan sewa menyewa rumah.
Regulasi ini memberikan kepastian hukum untuk melindungi
penyewa dari penetapan harga sewa yang sewenang-wenang dan mengikuti
kebijakan pemerintah, terutama untuk program rumah murah bagi
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Program ini tidak berlaku
untuk ruko yang dibangun dalam kawasan apartemen atau perumahan
mewah. Dengan demikian, substansi pengaturan hubungan hukum
perjanjian sewa menyewa ruko dapat ditemukan dalam Buku III
KUHPerdata pada pasal-pasal 1548, 1550 hingga 1600, sementara juga
harus mempertimbangkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016.13

13
Dessy Sunarsi, Liza Marina, dan Dedy Wahyudi, “KEPASTIAN PERLINDUNGAN
HUKUM BAGI PELAKU BISNIS DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH TOKO” 4, no.
2 (2022), https://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:TJwk00c_fhcJ:scholar.google.com/
+regulasi+bisnis+fisik+seperti+ruko&hl=id&as_sdt=0,5&as_ylo=2012&as_yhi=2023.

10
BAB III
CONTOK KONTRAK

A. Contoh Kontrak Jual Beli dalam Shopee

Pada hari ini tanggal 25 November tahun 2023, yang bertanda tangan dibawah ini.
1. Nama : Fitriyani
Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 20 November 2003
Alamat : Kp. Margaasih Rt 001 Rw 002
No. Ktp : 337798765437892003
Untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama

2. Nama : Elin Silva Triyanti


Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 02 Desember 2003
Alamat : Kp. Dampit Rt 009 Rw 010
No. Ktp : 9987623456782003
Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA berjanji dan oleh karena itu mengikat diri kepada PIHAK
KEDUA yang dengan ini menerima pengikatan diri dari PIHAK PERTAMA
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
Dasar dan Tujuan
Kerja sama ini diselenggarakan atas dasar kebutuhan dan manfaat dari kedua belah
pihak secara timbal balik atas dasar sama derajat dan saling menghormati sesuai
dan dalam batas kedudukan dan kewenangan masing-masing sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.

Tujuan dari kerja sama ini adalah melakukan yang bermanfaat bagi kedua belah
pihak dalam hal ini memasarkan produk kecantikan sesuai dengan kesepakatan.

Pasal 2
Tugas dan Kewajiban

11
Pihak pertama bertugas sebagai freelance yang memasarkan produk kecantikan
melalui media e-commerce shopee guna mengedukasi pelanggan serta
mendatangkan pelanggan ke outlet.

Pihak kedua bertugas untuk menyediakan konten bentuk foto, vidio mengenai
usahanya yang layak untuk di publikasikan.

Pihak kedua berkewajiban memberikan Fee kepada pihak pertama sebagai jasa
marketing online dan biaya iklan di atas sesuai dengan kesepakatan yakni Rp.
5.000.000/bulan

Pasal 3
Pembayaran
Besarnya fee dan biaya iklan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 adalah sebesar
Rp. 5.000.000/bulan yang mana akan di bayar paling lambat tanggal 5 setiap
bulannya melalui transfer ke nomor rekening 440-1242-027 bank BSI Rancaekek
atas nama Fitriyani

Pasal 4
Periode Kesepakatan.
Periode kerja sama yang disepakati sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 dan 2
adalah selama 10 tahun.

Tanggal dimulainya periode kerja sama ialah sesuai tanggal uang diterima oleh
pihak kedua pada Pasal 2.

Demikianlah surat perjanjian kerja sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), untuk
masing-masing pihak, yang ditandatangani di atas kertas bermaterai cukup, yang
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan berlaku sejak
ditandatangani.

“Saya telah membaca, mengerti dan setuju terhadap semua ketentuan yang
tercantum dalam perjanjian ini"

12
Dibuat di Bandung, Tanggal 25 November 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Fitriyani Elin Silva Triyanti

B. Contoh Kontrak Sewa Menyewa dalam Ruko

SURAT PERJANJIAN SEWA RUKO


Cicalengka Wetan, Kec. Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40395

NO. PERJANJIAN: 27/2023

Bandung, 26 November 2023

Saya yang bertanda tangan dibawah ini.


Nama : Elin Silva Triyanti
Alamat : Kp. Dampit Rt 009 Rw 010 Desa Tanjung Wangi Kecamatan
Cicalengka, Jawa Barat
No. Telepon : 0927779876
Pekerjaan : Aparatur Sipil Negara (ASN)

Dalam hal ini bertindak sebagai pemilik ruko dan selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA dengan ini menerapkan bahwa.

Nama : Fitriyani
Alamat : Kp. Margaasih Rt 001 Rw 002 Desa Tanjung Wangi
Kecamatan Cicalengka, Jawa Barat

No. Telepon : 0928887364


Pekerjaan : Manager Bank

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pt. Padar Sanbililungan dan
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Pada hari ini, Minggu 26 November 2023 bertempat di Kota Bandung, PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat mengikatkan diri dalam perjanjian sewa
menyewa. PIHAK PERTAMA menyewakan satu unit ruko kepada PIHAK
KEDUA yang beralamatkan di Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka.

13
Sewa tersebut dilangsungkan selama 12 bulan terhitung pada 26 November 2023
hingga 26 November 2023. PIHAK PERTAMA menerima sewa dengan harga
Rp15.000.000 (lima belas juta rupiah).

PIHAK KEDUA akan membayar biaya sewa ruko dengan 2 (dua) kali pembayaran.
Pembayaran pertama Rp12.000.000 dibayar pada 15 Agustus 2021, dan akan
dilunasi kembali sisa sewa sebesar Rp3.000.000 pada 1 Oktober 2023.

PIHAK KEDUA sebagai penyewa menjamin bahwa:

• Tidak merusak ruko selama masa penyewaan jika terjadi kelalaian penyewa wajib
mengganti atau memperbaikinya.

Ruko tersebut disewakan untuk usaha dan jika dikemudian hari dipergunakan
untuk hal-hal yang menyalahi aturan hukum, maka persoalan itu di luar tanggung
jawab PIHAK PERTAMA

Demikian SURAT PERJANJIAN SEWA RUKO ini dibuat atas persetujuan antara
kedua pihak secara musyawarah dan mufakat serta dalam keaadaan sehat jasmani
dan rohani.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Elin Silva Triyani Fitriyani

14
BAB IV
KESIMPULAN

Makalah ini menggarisbawahi peran sentral proses penyusunan kontrak


(contract drafting) dalam membentuk kesepakatan transaksi jual beli dan sewa
menyewa dalam ranah hukum perdata. Kompleksitas bisnis yang berkembang dan
perubahan dalam kebutuhan kontraktor menuntut kontrak yang cermat, mencakup
aspek hukum, ekonomi, dan teknis untuk menjamin niat, hak, dan kewajiban yang
jelas dari setiap pihak.
Dalam konteks ini, transformasi signifikan dalam transaksi jual beli dan
sewa menyewa terjadi dalam era digitalisasi dan globalisasi. Shopee, sebagai
pemimpin e-commerce, memainkan peran utama dalam perubahan perilaku
konsumen, sementara pasar fisik seperti ruko tetap strategis. Perbandingan antara
platform e-commerce dan bisnis konvensional, khususnya Shopee dan ruko,
menimbulkan pertanyaan tentang dinamika ekonomi modern.
Keberhasilan Shopee sebagai platform e-commerce terkemuka di Asia
Tenggara dan Taiwan, dipimpin oleh Chris Feng, mencerminkan adaptasinya
terhadap kebutuhan pasar, termasuk inovasi seperti ShopeeFOOD. Di sisi lain,
Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka, yang dimiliki oleh pemerintah daerah,
menggambarkan upaya untuk meningkatkan kondisi pasar melalui kerjasama
dengan PT Bangunbina Persada.
Dengan demikian, makalah ini membahas dua konteks yang berbeda
dalam transaksi jual beli dan sewa menyewa, mengeksplorasi pentingnya kontrak
dalam kedua situasi tersebut. Dari Shopee sebagai representasi ekonomi digital
hingga Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka sebagai upaya pemerintah daerah
meningkatkan fasilitas pasar tradisional.

15
DAFTAR PUSTAKA

Batubara, Hade Chandra, Marliyah, dan Tuti Anggraini. “Penerapan Kontrak Jual
Beli.” Jurnal EMT KITA 7, no. 1 (1 Januari 2023): 1–10.
https://doi.org/10.35870/emt.v7i1.713.
Hakim, Aal Lukmanul. “ASPEK HUKUM TRANSAKSI JUAL-BELI BERBASIS
E-COMMERCE DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA,” 2020.
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:hD1nQhPmPTYJ:scholar.google.com/+Regulasi+E-
commerce+dalam+contract+drafting&hl=id&as_sdt=0,5&as_ylo=2012&a
s_yhi=2023.
Intansari, Anggita Isty. Buku Pembelajaran Contract Drafting. Myria Publisher,
2019. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=NEnCDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR3&dq=dasar+hukum+
kontrak+dalam+contract+drafting&ots=D-
iOvw2nyq&sig=YngEaQWW9Fgp7ZLfOTVyM8lNdkA&redir_esc=y#v=
onepage&q=dasar%20hukum%20kontrak%20dalam%20contract
%20drafting&f=false.
Kurniawati, Anna, dan Nafiah Ariyani. “Strategi Promosi Penjualan pada
Marketplace Shopee.” PROPAGANDA 2, no. 1 (24 Januari 2022): 65–79.
https://doi.org/10.37010/prop.v2i1.514.
MUTIAHAPSARI, Elma. “ANALISIS PERJANJIAN SEWAMENYEWA ALAT
BERAT TOWER CRANE ANTARA PT. PEMBANGUNAN
PERUMAHAN URBAN DENGAN CV. CITRA PANCA MANDIRI,”
2019.
Paryadi, Deky. “PERKEMBANGAN REGULASI PERLINDUNGAN
KONSUMEN DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE DI INDONESIA
DAN NEGARA-NEGARA ASEAN,” 2016.
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:bXjKeXlanN0J:scholar.google.com/+Regulasi+E-
commerce+dalam+contract+drafting&hl=id&as_sdt=0,5&as_ylo=2012&a
s_yhi=2023.
Puspita, Ibnu Ria, Adil Fadillah, dan Yudin Taqyudin. “Tinjauan Atas Keputusan
Pembelian Pada Marketplace Shopee.” Jurnal Aplikasi Bisnis Kesatuan 2,
no. 1 (13 April 2022): 67–74. https://doi.org/10.37641/jabkes.v2i1.1358.
Putri, Wahyu Suwena. “KEABSAHAN KONTRAK ELEKTRONIK DALAM
TRANSAKSI E-COMMERCE DITINJAU DARI HUKUM
PERIKATAN.” Jurnal Analisis Hukum 1, no. 2 (30 September 2020): 300.
https://doi.org/10.38043/jah.v1i2.417.
Sakti, Mega Laras. “FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2018,” t.t.
Sirait, Manaon Damianus, Johannes Ibrahim Kosasih, dan Desak Gde Dwi Arini.
“Asas Itikad Baik dalam Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah Kantor.”
Jurnal Analogi Hukum 2, no. 2 (20 Juli 2020): 221–27.
https://doi.org/10.22225/ah.2.2.1934.221-227.
Subekti, dan Nugraheni Sri Lestari. Perlindungan Hukum bagi Konsumen
Rumalkapak dalam Kontrak Jual Beli Berdasarkan Perjanjian Pengikatan
Jual Beli. Jakad Media, 2020.
Sunarsi, Dessy, Liza Marina, dan Dedy Wahyudi. “KEPASTIAN
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAKU BISNIS DALAM
PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH TOKO” 4, no. 2 (2022).
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?

iv
q=cache:TJwk00c_fhcJ:scholar.google.com/
+regulasi+bisnis+fisik+seperti+ruko&hl=id&as_sdt=0,5&as_ylo=2012&as
_yhi=2023.
Yusuf, Ramayani, Heny Hendrayati, dan Lili Adi Wibowo. “PENGARUH
KONTEN PEMASARAN SHOPEE TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PELANGGAN.” JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN
DAN ILMU SOSIAL 1, no. 2 (18 Juli 2020): 506–15.
https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i2.289.

v
LAMPIRAN

A. Shopee

Forrest Li (Pendiri dan CEO Shopee)

Kantor Pusat Shopee

Tampak dalam Kantor Shopee

Struktur Shopee Proses Bisnis Shopee

vi
Cara Return Barang Cara Melaporkan Akun di Shopee

B. Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka

Potret Bangunan Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka

Potret Lantai 1 Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka


(Tempat Bahan Pangan, Peralatan Rumah Tangga, dan Aneka Kue kering)

vii
Potret Lantai 2 Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka
(Tempat Busana dan Aksesoris)

Potret Lantai 1 Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka


(Tempat Permainan Anak dan Sayuran)

viii

Anda mungkin juga menyukai