Nina Nuraeni - Full Papercaruban
Nina Nuraeni - Full Papercaruban
PENDAHULUAN / INTRODUCTION
Pendidikan adalah sarana untuk manusia meningkatkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran yang ada. Pendidikan adalah suatu proses yang melibatkan tiga hal seperti
individu, masyarakat, dan lingkungan. Pendidikan memiliki peranan penting dalam
menciptakan perubahan sifat dan tingkah laku seseorang agar menjadi manusia yang baik dan
bermanfaat (Nurkholis 2013:1). Makna pendidikan disebutkan juga dalam UU SISDIKNAS
No. 20 Tahun 2003 dalam pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha yang
timbul secara sadar serta terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses belajar
aktif serta untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri individu sehingga memiliki
keterampilan, pengendalian diri, kecerdasan, kepribadian yang baik dan berakhlak mulia.
Sehingga pendidikan sangat penting sebagai garda terdepan untuk kemajuan suatu negara dan
dalam pembentukan manusia untuk menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat baik
bagi dirinya sendiri maupun untuk lingkungannya.
Sabri (2010:65) dalam Maulana Akbar Sanjani (Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.6, No.1, Juni 2020) Guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar
mengajar. Parameter utama kualitas pendidikan adalah kinerja guru dalam proses
pembelajaran. Mulyasa dalam Muhamad Muspawi (2021) bahwa Kinerja guru merupakan
gambaran tentang sikap, keterampilan, nilai, dan pengetahuan guru dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya.
Dalam penelitian oleh Ramadhan (2020) menyatakan bahwa metode ceramah lebih banyak
menuntut keaktifan pendidik dibandingkan peserta didik. Sejalan dengan Triono Djonomarjo
(2018) dalam proses pembelajaran yang sudah berlangsung di kelas X SMK Negeri
patilonggo masih menggunakan model pembelajaran ceramah Akibatnya, peserta didik
menjadi pasif ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian tersebut membuktikan bahwa
model pembelajaran ceramah yang digunakan guru membuat peserta didik kurang aktif
dalam pembelajaran, sehingga mereka tidak bisa berpikir kritis dalam menyelesaikan
tantangan dalam pembelajaran yang guru sampaikan.
Hasil belajar siswa bisa ditingkatkan melalui pembelajaran berbasis masalah. Problem
Besed Learning adalah model pembelajaran yang memberikan suatu permasalahan untuk
Proceedings of the 3rd Caruban E-ISSN: 2964-3341 (online)
(National Conference) Vol… No… December 2023
dipecahkan oleh siswa menggunakan kemampuan berpikir yang tinggi (Asriningtyas et al.,
2018). Permasalahan yang diberikan merupakan permasalahan yang kontekstual sehingga
nantinya membuat siswa memperoleh pengalaman yang nyata dalam memecahkan suatu
masalah yang ada di kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya model Problem Based Learning
merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada kontruktivisme serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat pada proses pembelajaran terutama
dalam memecahkan suatu masalah yang nyata secara mandiri (Sutrisno, 2019). Langkah-
langkah pembelajaran berbasis masalah meliputi: 1) penyajian masalah, 2) inquiry, 3)
langkah-langkah PBM (Proses Belajar Mengajar ) yaitu analisis inisial, mengangkat isu-isu
belajar, literasi kemandirian dan kolaborasi pemecahan masalah, integrasi pengetahuan baru,
penyajian solusi dan evaluasi (Rusman, 2012). Karakteristik pembelajaran berbasis masalah,
yakni: (1) pengajuan masalah, (2) keterkaitan antar disiplin, (3) investigasi autentik, (4) kerja
kolaboratif (Riyanto, 2014).
Berdasarkan uraian di atas, sangat penting sebagai pendidik untuk meningkatkan
keaktifan siswa khususnya dalam pembelajaran. Model Problem Based Learning diduga
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Oleh karena itu, pentingnya
untuk mengkaji lebih dalam mengenai “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap
Hasil Belajar Siswa (Studi Literatur)”.
METODE / METHOD
Metode penelitian ini menggunakan metode studi literatur atau studi kepustakaan
(library research). Menurut (Sari, 2020) dalam (Vena & Melva, 2020) Studi literature
merupakan aktivitas penelitian yang dilaksanakan menggunakan teknik pengumpulan
informasi dan data kontribusi dengan bermacam-macam alat penunjang yang terdapat di
perpustakaan seperti buku referensi, hasil penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya,
dengan subjek artikel, catatan serta berbagai jurnal yang bersangkutan dengan permasalahan
yang ingin diselesaikan. Teknik pengumpulan data menggunakan cara mengkaji beberapa
artikel, literatur serta doukumen lain yang dianggap sesuai dengan kajian peneliti secara terus
menerus sampai dirasa cukup. Tahapan analisa data yaitu: 1) pengumpulan data, 2) reduksi
data), 3) Penyajian data, 4) penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan data sekunder
yaitu data yang didapatkan bukan dari pengamatan langsung, tetapi dari data yang diperoleh
dari penelitian sebelumnya. Sumber dan data penelitian ini didapat dari jurnal atau artikel.
Proceedings of the 3rd Caruban E-ISSN: 2964-3341 (online)
(National Conference) Vol… No… December 2023
Penelitian ini menggunakan metode analisa data berupa teknik analisis isi. Setelah data yang
diperlukan terkumpul, maka diperlukan analisis data yaitu menyimpulkan data temuan untuk
mendapatkan hasil yang tepat dan akurat. Sifat dari analisis ini berupa pembahasan yang
mendalam terhadap suatu isi bahasan yang tertulis ataupun tercetak di media massa (Eti &
Nelly, 2020).
Tabel 1. Review Peningkatan Hasil Belajar Sebagai Pengaruh Dari Model Problem
Based Learning
Aisyah Pengaruh
Nofiziarni, pengguanaan Model
Hadiyanto, Yanti Problem Based
5 Fitria, Alwen Learning Terhadap 51,15 82,3 30,15 59
benri Hasil Belajar Siswa
Di Sekolah Dasar
Siti Asrifah, Pengaruh Model
Alrahmat Arif pembelajaran
(2020) Problem Based
Learning Terhadap
Hasil Belajar
6 55,75 77,9 22,15 40
Pendidikan
Pancasila Dan
Kewarganegaraan
Siswa Kelas V SDN
Pondok Pinang 05
Agustin Husnul Pengaruh Model
Khotimah, Dedi Problem Based
Kuswandi, Learning Terhadap
7 Sulthoni (2019) Hasil belajar PKN 69,39 80 10,61 15
Siswa
Berdasarkan hasil analisi yang tersaji pada tabel diatas , dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan model problem based learning ( PBL) dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik peningkatan hasil belajar dari yang terendah 5 % sampai yang tertinggi 96 %.
dengan rata – rata 43,6 % . Rata –rata hasil belajar peserta didik sebelum penelitian tindakan
kelas 57,14 dan setelah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan penerapan model problem
based learning terjadi peningkatan menjadi 79,09.
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang dirancang dan
dikembangkan agar dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan
masalah (Shaputri, Marhadi, Antosa, 2017). Dengan menggunakan model problem based
learning dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan
suatu masalah yang diberikan oleh guru. Selain itu, penerapan model problem based learning
ini dapat menumbuhkan motivasi peseta didik dalam pembelajaran. Salah satu keunggulan
model problem based learning adalah peserta didik dapat merasakan manfaat pembelajaran
karena masalah yang dihadapkan kepada anak dikaitkan dengan kehidupan nyata, hal ini
dapat meningkatkan motivasi dan ketertarikan terhadap materi yang dipelajari (Santiani,
Sudana, Tastra, 2017).
Proceedings of the 3rd Caruban E-ISSN: 2964-3341 (online)
(National Conference) Vol… No… December 2023
Saat menerapkan model problem based learning tahap yang harus diperhatikan adalah
mengorientasikan peserta didik terhadap masalah karena tahap ini menentukan keberhasilan
pelaksanaan model problem based learning (Setyosari & Sumarmi, 2017). Masalah yang
dihadapkan adalah masalah yang sesuai dengan kehidupan nyata peserta didik. Guru
hendaknya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan pembelajaran
secara langsung sesuai dengan prinsip problem based learning (Wulandari, 2012).
Karakteristik siswa SD salah satunya adalah rasa ingin tahu yang tinggi. Apabila peserta
didik dihadapkan dengan suatu masalah akan membuat peserta didik tertarik untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
SIMPULAN / CONCLUSION
Dari data tabel diatas pembelajaran dengan model problem based learning ( PBL)
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik peningkatan hasil belajar dari yang terendah 5
% sampai yang tertinggi 96 %. dengan rata – rata 43,6 % . Rata –rata hasil belajar peserta
didik sebelum penelitian tindakan kelas 57,14 dan setelah dilakukan penelitian tindakan kelas
dengan penerapan model problem based learning terjadi peningkatan menjadi 79,09.
Proceedings of the 3rd Caruban E-ISSN: 2964-3341 (online)
(National Conference) Vol… No… December 2023
RESUME / BIBLIOGRAPHY
Berisi identitas penulis dan disertai dengan pas foto dengan penulisan sebagai berikut:
NIM : 14120165
Golongan Darah :B
Email : emiliadauntless7423@gmail.com
PAS PHOTO
Proceedings of the 3rd Caruban E-ISSN: 2964-3341 (online)
(National Conference) Vol… No… December 2023