Anda di halaman 1dari 3

TATA CARA TEDHAK SITEN

Prosesi Upacara Turun Tanah ZHAFIRA LARASATI ALYA SASONGKO

Salam
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, pada pagi hari ini kita bersama dapat
hadir dan menyaksikan jalanya upacara turun tanah dari ananda ZHAFIRA LARASATI ALYA
SASONGKO.

Untuk mengawali prosesi Upacara Turun Tanah hari ini , agar semua prosesi dapat berjalan
dengan lancar dan senantiasa mendapatkan ridho dari Tuhan, mari bersama-sama kita berdoa
menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai.

Urutan Acara Tedak Siten:


1. Sungkeman
2. Berjalan Diatas Jenang 7 Warna
3. Menginjak Tanah
4. Menaiki Tangga Tebu
5. Masuk ke Dalam Kurungan dan Memilih Mainan
6. Membasuh kaki dan siraman
7. Menaburkan uang logam dan hasil bumi
8. Doa Serta Makan Bersama

1. Untuk Prosesi Upacara pertama, Sungkeman.


Sungkeman sendiri memiliki tujuan sebagai permohonan serta doa restu dari orang tua ke anak
untuk kehidupannya kelak. Dipersilahkan kepada ayah Liyan dan Bunda Dila untuk membimbing
ananda ZHAFIRA untuk salim kepada
a. Kedua orang tua
b. Kakung Poniman dan Kakung Esworo, dilanjutkan Uti Tari dan Uti Sal.
c. Simbah Buyut dari Klaten.

2. Untuk Prosesi selanjutnya , menginjak Jenang tujuh warna :


Dipersilahkan kepada ananda ZHAFIRA bersama kedua orang tua, untuk segera menempati dan
membimbing menuju tatanan jenang yang sudah dipersiapkan.

1) Untuk pijakan pertama


Ananda dipijakan Jenang yang berwarna merah, warna merah pada jenang yang dipijak ananda
melambangkan KEBERANIAN.

2) Selanjutnya dipersilahkan ananda untuk menginjak jenang warna putih, jenang warna putih ini
merupakan perlambang KESUCIAN.
3) Berikutnya ananda untuk menginjak jenang warna hijau yang memiliki perlambang ALAM
SEMESTA.

4) Ananda melanjutkan untuk menginjak jenang warna biru yang mempunyai perlambang LANGIT.

5) Setelah itu diperkenankan kepada ananda untuk menginjak jenang warna


kuning sebagai perlambang CAHAYA.

6) Berikutnya yang harus diinjak oleh ananda jenang warna jingga yang melambangkan
MATAHARI.

7) Dan untuk menyempurnakan ketujuh pijakan ananda dipersilahkan untuk


memijakan kaki pada jenang warna coklat yang melambangkan BUMI.

ketujuh warna yang sudah dilewati ananda melambangkan berbagai unsur kehidupan di alam
semesta ini, yang kelak diharapkan dengan mudah dapat dilewati oleh ananda ZHAFIRA.

3. Prosesi Upacara selanjutnya adalah menginjak tanah :


Ananda ZHAFIRA dibimbing oleh ayah bundanya ,untuk menginjakan kedua kakinya diatas tanah.
Prosesi ini melambangkan ananda untuk pertama kalinya turun ke tanah, dan diharapkan kelak
dapat membanggakan tanah kelahiranya.

4. Prosesi Upacara Keempat menaiki tangga :


Ananda dibimbing oleh ayah bundanya, untuk menaiki anak tangga yang terbuat dari tebu satu-
persatu hingga menduduki puncak tangga.
Tangga yang dinaiki ananda ZHAFIRA dibuat dari tebu karena memiliki makna “antep ing kalbu”
atau agar kelak ananda mempunyai kemantapan hati dalam menjalani kehidupan.
Ananda dituntun untuk menaiki satu persatu anak tangga yang melambangkan didalam
kehidupannya kelak diharapkan ananda dengan mudah menyelesaikan pendidikan setingkat demi
setingkat hingga meraih puncak kesuksesan, yang tentunya dapat membanggakan kedua orang
tuanya dan bermanfaat bagi umat manusia.

5. Prosesi Upacara Kelima memasuki sangkar :


Ananda dibimbing untuk bersama-sama memasuki sangkar ayam. Prosesi ini melambangkan agar
kelak Ananda dapat membaur dengan masyarakat dan mematuhi adat-istiadat setempat.

Dan selanjutnya dipersilahkan untuk ananda memegang satu buah barang yang berada di dalam
sangkar. Prosesi ini melambangkan barang yang pertama kali akan dipegang, kelak dalam
kehidupan ananda, akan berkecimpung dalam hal tersebut.
. Prosesi Upacara Keenam membasuh kaki dengan air bunga setaman :
Dipersilahkan untuk simbah buyut dilanjutkan eyang putri (uti) dan eyang kakung untuk berkenan
membasuh kaki Ananda dengan air bunga setaman.
Kemudian dipersilahkan kepada kedua orang tua membasuh kaki ananda dengan air bunga
setaman.
Prosesi ini dilakukan agar kelak ananda dapat membawa harum nama baik keluarga dan mampu
menjalani kehidupan dengan bersih.
Selanjutnya ananda dimandikan dengan air bunga setaman, kemudian digantikan dengan pakaian
yang bagus. Prosesi ini bertujuan agar jiwa dan raga ananda ZHAFIRA tetap bersih.
Bunda dari ananda dipersilahkan untuk mengeringkan dan memberikan wewangian kepada
putrinya. Prosesi ini melambangkan agar ananda senantiasa berpedoman, bahwa kebersihan
sebagian dari pada iman.

(sambil menunggu ganti baju boleh kuis)

. Prosesi Upacara Ketujuh menaburkan hasil bumi dan bingkisan :


Dipersilahkan kepada teman teman dan kakak kakak dari ananda ZHAFIRA bisa berkumpul
ketengah lapangan.
Ayah dan Bunda menaburkan bebagai macam biji-bijian hasil bumi dan uang logam. Prosesi ini
memiliki makna memberikan contoh kepada ananda agar kelak senantiasa mengasihi sesama,
dermawan, senang berbagi dan selalu ikhlas beramal.
Selanjutnya ananda ZHAFIRA akan membagikan bingkisan dengan dibimbing oleh ayah dan
bundanya.
Bagi teman teman yang sudah mendapatkan bingkisan dipersilahkan untuk mencari tempat
duduk.

8. Doa dan makan bersama

Kepada……………… dipersilahkan untuk dapat memimpin doa.

Demikian rangkaian Upacara Turun Tanah ananda ZHAFIRA LARASATI ALYA SASONGKO.
Semoga kelak ananda menjadi anak yang berbakti dan dapat membanggakan kedua orang tua,
serta bermanfaat dalam kehidupan umat manusia.
“ AMIN YA ROBBAL ALAMIN “

Anda mungkin juga menyukai