Lamaran
· Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah utusan dari calon besan
yaitu orang tua calon pengantin pria dengan membawa oleh-oleh. Pada
zaman dulu yang lazim disebut Jodang ( tempat makanan dan lain
sebagainya ) yang dipikul oleh empat orang pria.
· Makanan tersebut biasanya terbuat dari beras ketan antara lain:
Jadah, wajik, rengginang dan sebagainya.
· Menurut naluri makanan tersebut mengandung makna sebagaimana
sifat dari bahan baku ketan yang banyak glutennya sehingga lengket
dan diharapkan kelak kedua pengantin dan antar besan tetap lengket
(pliket,Jawa).
· Setelah lamaran diterima kemudian kedua belah pihak
merundingkan hari baik untuk melaksanakan upacara peningsetan.
Banyak keluarga Jawa masih melestarikan sistem pemilihan hari
pasaran pancawaradalam menentukan hari baik untuk upacara
peningsetan dan hari ijab pernikahan.
2.. Siraman
3. Temu Manten
Upacara temu manten atau panggih biasanya dilakukan
setelah akad nikah. Iring-iringan mempelai pria membawa kembang
mayang yang dibawakan 2 menggolo. dan iring-iringan mempelai wanita
membawa kembang mayang yang dibawakan 2 domas. Yang kemudian
kembang mayang dari mempelai pria akan ditukar dengan kembang
mayang dari mempelai wanita.
4. Bubak Kawah
bubak kawah adalah upacara adat yang dilaksanakan ketika orang tua
mantu pertama, khusus untuk pengantin jaka lara ( perjaka-gadis ) pada
mantu yang pertama ( tidak harus mantu anak sulung ).
5. Tumplak Punjen
6. Langkahan
7. Mitoni
Mitoni adalah sebuah upacara adat Jawa yang dilakukan pada saat
seorang wanita telah mengandung janin selama tujuh bulan dengan
maksud agar wanita tersebut dan bayi yang akan dilahirkan pada bulan
kelahirannya akan lahir. Tata Cara pelaksanaan upacara mitoni yaitu
Yang pertama yaitu siraman, yang pertama “menyiram” dalam upacara
mitoni ini adalah calon kakek. Selanjutnya adalah acara memasukkan
telur ayam kampong oleh suami sang calon ibu kedalam kain calon ibu.
Kemudian diikuti dengan acara-acara lainnya seperti ganti busana,
memutus janur dan sebagainnya.
8. Tedak siten
Tedak siten adalah suatu upacara dalam tradisi budaya Jawa yang
dilakukan ketika anak pertama belajar jalan dan dilaksanakan pada usia
sekitar tujuh atau delapan bulan. Tahapan dalam upacara tedak
siten antara lain adalah: Membersihkan kaki. Injak tanah.