Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena telah
memberikan kita taufiq, hidayah, serta karunia yang begitu besar sehingga kita dapat
berkumpul di sini di acara Tedak Siten (sebutkan nama bayi) dalam keadaan sehat
walafiat.
Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW beserta para pengikutnya, sebagai panutan dan suri tauladan kita,
mudah-mudahan dengan shalawat, kita semua mendapat syafaat beliau kelak di yaumil
akhir, aamiin.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT, berikut akan saya bacakan susunan acara Tedak
Siten pada pagi hari ini.
- Pembukaan
- Sambutan shohibul hajat
- Upacara Tedak siten
- Doa
- Penutup
Sebelum kita mulai acara Tedak Siten pada pagi hari ini, marilah kita buka dengan
membaca surat Al Fatihah bersama-sama dengan harapan semoga acara Tedak
Siten Ananda (sebutkan nama bayi) nanti berjalan lancar, barakah dan diridhoi Allah
SWT. Al Fatihah.
Acara selanjutnya yakni sambutan shohibul hajat. Kepada bapak (sebutkan namanya)
kami persilahkan.
Terima kasih, mudah-mudahan apa yang diharapkan oleh Bapak (sebutkan nama
shohibul hajat) dapat terkabul, Ananda (sebutkan nama bayi) tumbuh sehat, panjang
umur, dan semoga kelak menjadi anak yang sholih/sholihah, berbakti kepada kedua
orang tua. Aamiin Allahumma Aamiin.
Acara yang ketiga adalah acara inti yakni upacara Tedak Siten Ananda (sebutkan
namanya).
1. Dipersilahkan untuk ibunya menuntun sang anak berjalan maju menginjak jadah
tujuh warna.
Prosesi ini merupakan simbol dan harapan semoga sang anak mampu melewati
tahapan demi tahapan kehidupannya dan mendapat pertolongan dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Warna-warni pada jadah ini merupakan gambaran warna-warni kehidupan. Sedangkan
jumlah angka tujuh dalam Bahasa Jawa disebut pitu yang memiliki arti pertolongan.
2. Selanjutnya silahkan tuntun anak untuk naik tangga yang terbuat dari tebu.
Tebu merupakan singkatan dari antebing kalbu, artinya kemantapan hati atau
keteguhan hati.
Prosesi ini merupakan doa untuk sang anak, semoga ia bisa menjalani fase-fase
kehidupannya dengan teguh dan baik.
5. Kemudian dipersilahkan untuk ayah atau kakeknya (jika masih ada) menyebar uang
logam atau udik-udik.
Adat ini menyimpan doa dan harapan agar anak ini kelak memiliki sifat dermawan dan
gemar bersedekah.
7. Prosesi terakhir, silahkan anak didandani dan dipakaikan baju yang bagus dan
bersih.
Prosesi ini mengandung makna, semoga anak ini kelak memiliki jalan kehidupan yang
baik dan mampu membanggakan keluarga.
Baiklah rangkaian upacara Tedak Siten telah terlampaui, kini tibalah kita di acara
terakhir yakni doa dan penutup.
Sebelumnya saya selaku pembawa acara mohon pamit dan mohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila ada tutur kata maupun sikap yang kurang sopan dan tidak
berkenan di hati hadirin. Wabillahitaufik walhidayah. Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.