Anda di halaman 1dari 8

LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 65-72 Farhan. Optimasi Pengoperasian Waduk.....

Kajian Optimasi Pengoperasian Waduk Malahayu

Ohan Farhan
Fakultas Teknik Sipil, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Abstrak
Waduk Malahayu merupakan salah satu waduk buatan yang berada pada daerah aliran sungai
Kabuyutan bagian hulu. Sejak Waduk Malahayu dioperasikan pada tahun 1940 sampai sekarang,
Waduk Malahayu direncanakan dapat menampung air 69 juta m³ dengan luas muka air 9,25 km²,
tujuan di bangunnya waduk malahayu ini untuk menyuplai areal irigasi sebesar 12,674 Ha dengan
rincian DI Kabuyutan 4.166 Ha, DI Jengkelok 6.173 Ha, DI Babakan 2.335 Ha. Kondisi persediaan
air di Waduk Malahayu terus menyusut yang diduga akibat adanya sedimen yang cukup tinggi.Untuk
meningkatkan kinerja Waduk Malahayu, diperlukan data pendukung berupa: system dan kinerja
operasional waduk, data hidrologi, prosedur dan pembuatan pola pengoperasian waduk, dan data
irigasi.Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa pengoperasian Waduk Malahayu kurang
optimal karena berdasarkan hasil analisis simulasi operasi waduk menunjukan bahwa volume air
Waduk Malahayu dibawah volume normal. Minimum Operating Level (MOL). Berdasarkan catatan
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Sejak Waduk Malahayu dibangun pada
jaman Pemerintahan Kolonial Belanda sampai sekarang, kondisi persediaan air di Waduk Malahayu
terus menyusut.
Kata Kunci : Operasi, Optimasi, Simulasi, Waduk.

PENDAHULUAN pengoperasian waduk, dan data irigasi. Sistem


dan kinerja waduk faktor-faktor yang perlu
Pada umumnya waduk berfungsi sebagai
diperhatikan diantaranya adalah kapasitas
tempat untuk menampung, mengeluarkan /
tampung waduk,banjir rencana dan
menyalurkan air yang sebagian besar
penulusuran banjir, perkiraan air masuk,
dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian
jadwal pengisian air dan prosedur
atau untuk beberapa kepentingan lainnya
pengeluaran air, serta petunjuk pengoperasian
diantaranya yaitu untuk pengendalian banjir
waduk. Sedangkan penyusunan pola operasi
pada saat musim hujan, budi daya ikan air
waduk hal yang perlu diperhatikan adalah
tawar dan juga sebagai tempat sarana rekreasi
masukan dan keluaran air waduk. Air yang
/ pariwisata. Air yang ditampung dalam
masuk ke Waduk dapat berupa aliran air yang
waduk utamya berasal dari aliran permukaan
masuk dari sungai, dari daerah sekelilingnya
dan yang berasal dari air hujan langsung
dan dari curah hujan yang jatuh langsung
(Yuono, 2012). Waduk merupakan tempat
pada permukaan waduk. Sedangkan keluaran
untuk menampung dan menabung air
dari Waduk merupakan total dari seluruh
secukupnya pada musim basah, sehingga air
kebutuhan seperti untuk irigasi, air baku dan
itu dapat dimanfaatkan pada musim kering.
perikanan.
Sebagian besar waduk dimanfaatkan untuk
Perhitungan hidrologi yang dibutuhkan
mengairi lahan pertanian atau untuk beberapa
untuk pengukuran kinerja waduk meliputi
kepentingan lainnya diantaranya yaitu untuk
curah hujan rata-rata DAS, curah hujan
pengendalian banjir pada saat musim hujan,
efektif, metode Hidrograf Satuan Sitentis
budi daya ikan air tawar dan juga sebagai
(HSS) Nakayasu, dan debit andalan. Curah
tempat sarana rekreasi / pariwisata.
hujan yang digunakan untuk menyusun
Dalam upaya peningkatan kinerja waduk
rencana pemanfaatan air maupun
beberapa data pendukung yang dibutuhkan
pengendalian banjir dalam suatu wilayah
adalah, sistem dan kinerja operasional waduk,
adalah curah hujan rata-rata dan bukan
data hidrologi, prosedur dan pembuatan pola
menggunkan curah hujan pada titik tertentu

65
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 65-72 Farhan. Optimasi Pengoperasian Waduk.....

(Djafar, Limantara, & Asmaranto, 2015). metode poligon Thiesen untuk mendapatkan
Curah hujan dapat dihitung dengan beberapa curah huja rerata dengan persamaan sebagai
metode diantaranya Aritmatic mean, Thiesen, berikut :
dan metode Isohyet
Waduk Malahayu merupakan waduk
buatan yang berada pada hulu DAS
Kabuyutan dan secara administratif berada di
Dimana :
Kabupaten Brebes. Waduk Malahayu
A = Luas daerah aliran (km2)
dioperasikan untuk menampung air dari
An = Luas daerah pengaruh stasiun n
sungai Kabuyutan dan beberapa sungai kecil
(km2)
lainnya. Daya tampung waduk Malahayu
Wn = Faktor pembobot daerah pengaruh
mencapai 69 juta m3 dan digunakan untuk
stasiun n
menyuplai daerah irigasi Kabuyutan 4.166
Rn = Tinggi hujan pada stasiun n (mm)
Ha, Jengkelok 6.173 Ha serta daerah irigasi
Babakan seluas 2.335Ha. Pada saat musim Data kebutuhan irigasi digunakan untuk
hujan waduk Malahayu tidak mengeluarkan mengetahui besarnya debit inflow dan
air, tetapi pada musim hujan harus diusahakan outflow waduk Malahayu, meliputi D.I.
agar aaduk bisa mencapai volume yang Kabuyutan, D.I. Jengkolak, D.I Babakan.
maksimal yaitu 47 juta m3. Sedangkan pada Sedangkan karakteristik waduk yang
musim kemarau air waduk dialirkan untuk digunakan data tampungan aktif, data
memenuhi kebutuhan tanaman padi, palawija tampungan mati, luas genangan waduk,
dan tebu. Setiap tahunnya pengeluaran air volume efektif waduk, dan tinggi muka air
akan dimulai pada bulan Juni dan Juli, dimana waduk. Data tersebut digunakan dalam
keadaan air pada daerah-daerah pengaliran perhitungan optimasi waduk menggunakan
yang dimaksud sudah tidak mencukupi lagi rule curve. Simulasi waduk berdasarkan
untuk kebutuhan tanaman. Akibat adanya tampungan dilakukan berdasarkan hasil
sedimentasi waduk Malahayu, dimana analisis evaporasi, kebutuhan air irigasi dan
endapan sedimen saat ini telah mencapai 30 data debit.
juta m3 menyebabkan waduk Malahayu terus HASIL DAN PEMBAHASAN
mengalami penyusutan kinerja waduk.
Endapan pada tiga saluran induk dan saluran Perhitungan Curah Hujan Efektif
sekunder Tanjung serta kerusakan pada Koefisien curah hujan efektif ½ bulanan
bangunan pembagi dan pintu bendung juga disajikan pada Tabel 1, sedangkan data curah
menambah permasalahan bagi waduk hujan ½ bulanan stasiun Waduk Malahyu
Malahayu. Berdasarkan latar belakang diatas disajikan pada Tabel 2.
tujuan penelitian ini adalah untuk Tabel 1. Koefisien curah hujan efektif ½
menganalisis hidrologi dan kinerja irigasi bulanan
waduk Malahayu. Hujan ½ Bulanan % Efektif
(mm)
METODE
0 – 15 0
Penelitian ini dilaksanakan di Waduk 15 – 50 70
Malahayu Kabupaten Brebes. Data yang 50 – 75 60
diperlukan meliputi peta DAS, data 75 – 100 45
klimatologi, curah hujan harian 10 tahun 100 – 250 40
> 250 -
(2006-2015), kebutuhan irigasi, debit air,
Sumber : Direktorat Jendral Pengairan. Dept.
evaporasi, dan karakteristik waduk. Peta DAS PU ” A Review of The Feasibility of
digunakan dalam perhitungan curah hujan Jatigede Dam
rata-rata. Curah hujan harian dihitung denagn Project” Okt 1983

66
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 65-72 Farhan. Optimasi Pengoperasian Waduk.....

bulanan pada Tabel 2 dilakukan perhitungan


Berdasarkan nilai koefisien curah hujan curah hujan efektif ½ bulanan yang disajikan
efektif pada Tabel 1 dan curah hujan ½ pad Tabel 3.

Tabel 2. Curah Hujan ½ Bulanan Stasiun Waduk Malahyu

Sumber : Balai Besar Cimanuk-Cisanggarung

Tabel 3. Curah Hujan Efektif Waduk bulanan terendah terjadi pada bulan
Malahayu September periode kedua sebesar 457 mm.

Rata-Rata 1/2
Curah Hujan Analisis Inflow Menggunakan Metode
Bulan Periode Mean (%) % Efektif Efektif 1/2
Bulanan (mm)
Bulanan (mm) Hidrograf Sintetis Nakayasu
1 2 3 4 5 6=4x5

JAN
I 197 170 40 6812 Hidrograf sintesis Nakayasu merupakan salah
II 225 206 40 8258
I 183 160 40 6415 satu cara untuk memperoleh hidrograf banjir
FEB
II 168 147 40 5890
I 233 221 40 8852
rancangan pada suatu DAS (Sutapa, 2005).
MAR
II 161 140 40 5603 Hasil analisis dengan metode Hidrograf
I 191 166 40 6625
APR Sistesis Nakayasu pada waduk Malahayu
II 144 103 40 4104
I 110 82 45 3680
MEI
II 110 97 60 5813
disajikan pada Tabel 4, sedangkan hidrograf
JUN
I 54 32 70 2215 dari curah hujan efektif 1 mm disajikan pada
II 55 43 70 3001
JUL
I 48 16 70 1131 Gambar 1.
II 42 28 70 1980
AGS
I 23 21 70 1454 Tabel 4. Hidrograf Sintesis Nakayasu
II 40 35 70 2425
I 36 8 70 526 Parameter Satuan Nilai
SEP
II 32 7 70 457
I 58 45 70 3137 tg = 0,4 + 0,058 . L jam 1.096
OKT
II 75 58 60 3499
0,25 4.341
I 109 93 45 4163 a = 0,47 + (A.L) / tg
NOP
II 120 110 45 4970
tr = (0,5 - 1 tg) jam 0.712
I 141 130 40 5191
DES
II 205 188 40 7520 Tp = tg + 0,8 tr jam 1.666
Sumber : Hasil Analisis Perhitungan

T0.3 = a . tg jam 4.758

Analisis curah hujan efektif menunjukkan 0.5 x T0.3 jam 2.379

bahwa curah hujan efektif ½ bulanan tertinggi 1.5 x T0.3 jam 7.137

wilayah waduk Malahayu terjadi pada bulan 2.0 x T0.3 jam 9.516
bulan Maret periode ½ bulan pertama sebesar Tp x T0.3 jam 7.926
8852 mm. Sedangkan curah hujan efektif ½
Tp + T0.3 + 1.5 x T0.3 jam 13.560

1 R0
Qp  xAx m3/det 1.427
3.6 (0, 3Tp  T0.3 )
Sumber : Hasil Analisis Perhitungan

67
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 65-72 Farhan. Optimasi Pengoperasian Waduk.....

Gambar 1. Grafik Hidrograf dari Hujan Efektif 1 mm

Volume curah hujan ½ bulanan waduk digunkan dalam penghitungan evapotranspirasi


Malahayu disajikan pada Gambar 2. meliputi lama penyinaran matahari, kecepatan
Berdasarkan Gambar 2, volume CH ½ angin, kelembapan udara, dll. Analisis volume
bulanan tertinggi terjadi pada bulan Maret inflow dan outflow waduk Malahayu disajikan
periode I (6282900 m3), sedangkan volume pada Tabel 5 dan grafik debit inflow-outflow
CH ½ bulanan terendah terjadi pada bulan disajikan pada Gambar 3.
Agustus periode I (630000 m3).
Tabel 5. Volume Inflow-Outflow Waduk
Volume Curah Hujan 1/2 Bulanan Waduk Malahayu Malahayu Outflow
Gorong² Jumlah air
Bulan Periode Inflow Evaporasi
( Tunnel ) yang keluar
7000000
( m3 ) ( m3) ( m3)
6000000
I 5325750 525435 740000 1265435
Volume Curah Hujan (M3)

5000000
Januari
II 6077700 618544 832500 1451044
4000000 I 4951800 443208 989750 1432958
Volume Februari
3000000 Curah Hujan II 4538700 462151 1221000 1683151
1/2 Bulanan… I 6282900 488511 1470750 1959261
2000000 Maret
II 4476248 479926 1581750 2061676
1000000 I 5143500 529884 1579401 2109285
April
0 II 3877200 484518 1748250 2232768
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I 2781000 499349 1443000 1942349
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
Mei
II 2975400 560711 1480000 2040711
Bulan
I 1458000 501605 1748250 2249855
Juni
II 1485000 452368 1729750 2182118
Gambar 2. Volume Curah Hujan ½ Bulanan I 1300500 377994 1877750 2255744
Juli
Waduk Malahayu II 651857 407227 1739000 2146227
I 630000 366001 1581750 1947751
Agustus
Evapotranspirasi dan Volume Inflow-Outflow ½ II 1080000 391236 1757500 2148736
Bulanan Waduk Malahayu I 978750 332351 1831500 2163851
September
II 873000 360348 990490 1350838
Inflow menggambarkan jumlah air yang masuk I 1552500 226284 1005364 1231648
Oktober
waduk baik yang berasal dari sungai dan daerah II 2028375 190600 1043086 1233686
I 2943000 120793 982452 1103245
sekeliling maupun dari curah hujan yang Nopember
II 3250800 106608 1094969 1201577
langsung jatuh di permukaan waduk. Sedangkan I 3817800 425813 897250 1323063
Desember
outflow merupakan total kebutuhan air baik II 5535000 535629 832500 1368129
untuk irigasi, air baku, dll termasuk jumlah air Sumber : Hasil Analisis Perhitungan

yang dievaporasikan. Data klimatologi yang

68
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 65-72 Farhan. Optimasi Pengoperasian Waduk.....

Debit Inflow & Outflow Waduk


Malahayu
7000000.000

6000000.000

5000000.000

4000000.000

3000000.000

2000000.000

1000000.000

0.000
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
JanuariFebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

Inflow Outflow

Gambar 3. Debit Inflow-Outflow Waduk Malahayu


Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa air waduk tidak melebihi FSL. Demikian
debit inflow waduk Malahayu mengalami pula jika akibat inflow dan outflow
fluktuasi pada periode I bulan Januari sampai bulanan menyebabkan muka air di
periode I April dan setelah itu debit inflow waduk lebih rendah dari MOL maka
menurun. Memasuki musim hujan debit outflow harus dikurangi sedemikian,
inflow mulai mengalami peningkatan. sehingga muka air waduk tidak turun
dibawah MOL, maka kondisi ini harus
Analisis Simulasi Operasi Waduk Malahayu
dapat dipenuhi.
Persamaan dasar dalam simulasi waduk yaitu
persamaan dasar simulasi neraca air yang Ri = Si-1 + Qi – SMOL
merupakan fungsi dari masuk (inflow), Jika Si-1 + Qi – Rd < SMOL
keluaran (outflow) dan tampungan waduk Ri = Rd
yang dapat disajikan dalam persamaan Jika SFSL ≥ Si-1 + Qi – Rd ≥ SMOL
sebagai berikut : Ri = Si-1 + Qi – SFSL
St-1 = St + Inflow – Evaporasi – Outflow Jika Si-1 + Qi – Rd > SFSL
Dimana : Dimana :
St-1 : Volume waduk pada periode t-1 Ri = outflow bulan yang nyata pada
(m3) bulan i (m3)
St : Volume waduk pada periode t (m3) Si-1 = Volume waduk pada bulan i – 1
Adapun kebijakan dalam operasi (m3)
waduk tahunan diasumsikan sebagai berikut : Qi = inflow bulanan pada bulan i (m3)
a. Pada bulan mulainya tahun hidrologi Rd = outflow bulanan yang sesuai
yaitu bulan oktober, volume waduk dengan kebutuhan (m3)
diasumsikan ½ volume efektif waduk.  Perhitungan Operasi Waduk
St = 0,5 (SFSL – SMOL) + SMOL Diketahui :
St : Volume waduk pada periode t (m3) SFSL = 31.000.000 m3 dengan
SFSL : Volume waduk pada ”full supply ElvFSL = + 57,75 m
level” (m3) SMOL = 535.598,33 m3 dengan
SMOL : Volume waduk pada ”minimum ElvMOL = + 47 m
operating level” (m3) St = 0,5 (SFSL – SMOL) + SMOL
b. Jika inflow bulanan dan outflow bulanan = (0,5 (31.000.000 –
menyebabkan muka air di waduk 535.598,33)) + 535.598,33
melebihi FSL maka outflow harus = 15.767.799,17 m3
diperbesar sedemikian, sehingga muka

69
70
POLA TANAM
Masa Tanam Masa Tanam I Masa Tanam II Masa Tanam III
Golongan Jenis Tanaman ( ha ) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Keterangan
St-1
I II III I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Garapan Padi
Padi 5,564 - - 5,564 ha - ha Pertumbuhan
Panen
I Tebu 555 555 555 555 ha 555 ha 555 ha
Palawija
Palawija 387 5,750 4,121 387 ha 5,750 ha
19 19 19 19 76
Jumlah 6,505 6,305 4,676
pada tabel berikut ini :

160 240 Padi Muda


Outflow

Padi 235 235 235 235 ha 235 ha Padi Tua

II Padi 191 191 191 191 ha 191 ha 191 ha Padi Waktu / Bulan
Garap 1
Palawija - - - - ha - ha Pertb 3
Tabel 6. Kebutuhan Air Tanaman

7 7 7 28 30 Panen 1/2
Jumlah 426 426 60 90
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 65-72

Plw Waku / Bulan


Padi 3,044 1,424 - 3,044 ha 1,424 ha Tanam 3
III
= St + Inflow – Evaporasi

Padi 858 858 858 858 ha 858 ha 858 ha Padi Waktu / Bulan
Garap 2
Palawija 233 1,853 3,277 233 ha 1,853 ha T.Muda 7
Untuk perhitungan St-1 disajikan

30 30 30 T.Tua 7
Jumlah 4,135 4,135 4,135
Jumlah 11,066 10,866 8,811 #VALUE! Program Pengeringan

II. BAGAN RENCANA PEMBAGIAN AIR

0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85
Padi

Satuan Kebutuhan
Padi
0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
Air ( SKA )
Palawija
0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2

Tebu
0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

Kebutuhan Air Padi 2,464 2,464 3,758 3,758 3,758 7,516 7,551 8,321 7,716 4,654 4,654 1,410 1,410 705 100 303 402 605 - - - - - -
Di Sawah ( KAS ) Padi 234 423 578 578 478 343 34 - 99.93 234.24 778.37 578 578 599.81 343.26 154 - - - - - - - -
SKA X AREAL Palawija - - - - - - - - 4 4 24 20 8 719 - - - - - - - - - -
Tebu 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 180
harus disesuaikan.

Jumlah 2,754 2,943 4,391 4,391 4,291 7,859 7,586 8,321 7,875 4,947 5,512 2,063 2,051 2,079 443 457 402 661 56 56 56 56 56 180

a. Kebutuhan Air Tersier 1.25 3,442.71 3,678.74 5,488.92 5,489 5,364 9,824 9,482 10,401 9,844 6,184 6,890 2,579 2,564 2,599 554 571 503 826 69 69 69 69 226
b. Kebutuhan Air Sekunder 1.10 3,787 4,047 6,038 6,038 5,900 10,807 10,431 11,441 10,828 6,803 7,579 2,837 2,821 2,859 609 628 553 908 76 76 76 76 198
c .Kebutuhan Air Primer 1.05 3,976.33 4,249 6,340 6,340 6,195 11,887 10,952 12,585 11,370 7,143 7,958 2,979 2,154 3,002 640 660 581 954 80 80 80 80 189
d. Jumlah Kebutuhan Tanaman l/dt 3,976 4,249 6,340 6,340 6,195 11,887 10,952 12,585 11,370 7,143 7,958 2,979 2,154 3,002 640 660 581 954 80 80 80 80 189
e. Kebutuhan Lain lain l/dt 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
g. Jumlah Kebutuhan ( d+e ) l/dt 4,026 4,299 6,390 6,390 6,245 11,937 11,002 12,635 11,420 7,193 8,008 3,029 2,204 3,052 690 710 631 1,004 130 130 130 130 239
“ok” lanjutkan jika “tidak ok” maka outflow
Cek terhadap ElvFSL dan ElvMOL jika hasilnya
Farhan. Optimasi Pengoperasian Waduk.....
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 65-72 Farhan. Optimasi Pengoperasian Waduk.....

Hasil simulasi operasi waduk Malahayu volume debit, inflow dan outflow disajikan
berdasarkan volume outflow dan evaporasi pada Gambar 4.
disajikan pada Tabel 7. Sedangkan grafik

IIII
Tabel 7. Simulasi Operasi Waduk Malahayu

DES
DES
II
Bulan Periode St Inflow Evaporasi Outflow St+1 Keterangan

IIII
I 15767799 5874400 878750 1391501 19371948

NOV
JAN

NOV
II 19371948 6302800 786250 1485715 23402783
I 23402783 5783400 740000 2208282 26237901

II

Pengoprasian
FEB

SimulasiPengoprasian
II 26237901 5573400 832500 2208282 28770518
I 28770518 6515600 1110000 2158421 32017698

IIII
MAR

OKT
II 32017698 4476248 1137750 4125596 31230599

OKT
I 31230599 5334000 1579401 3802324 31182874
APR

II
II 31182874 4020800 1748250 4366738 29088687
I 29088687 2884000 1443000 3946708 26582979

Simulasi
MEI

IIII
II 26582979 3085600 1729750 2485809 25453020

SEP
OUTFLOW

SEP
DAN OUTFLOW
I 25453020 1512000 1748250 2767487 22449283
JUN
II 22449283 1540000 1729750 2093710 20165823

II
I 20165823 1348667 1859250 2856402 16798838
JUL
II 16798838 676000 2016500 2109372 13348965

IIII
AGS
I 13348965 653333 1970250 893950 11138099

AGS
AGS
II 11138099 1120000 1877750 919908 9460441

II
I 9460441 1015000 1729750 817811 7927879
SEP
INFLOW DAN
II 7927879 905333 1665000 1300949 5867264

IIII
I 5867264 1610000 1692750 168678 5615835
MALAHAYU

JUL
OKT
WADUK MALAHAYU

JUL
II 5615835 2103500 1043086 168678 6507571
DEBIT INFLOW
I 6507571 3052000 982452 168678 8408441

II
NOV
II 8408441 3371200 1094969 168678 10515994

Outflow
Outflow
I 10515994 3959200 897250 0 13577944

IIII
DES

JUN
JUN
II 13577944 5740000 832500 309744 18175700
Sumber : Hasil Analisis Perhitungan

II
VOLUME, DEBIT
WADUK

IIII
MEI
MEI
II
GRAFIK VOLUME,

IIII
APR
APR
II

Inflow
Inflow
GRAFIK

IIII
MAR
MAR
II
IIII
FEB
FEB
II
IIII
JAN
JAN
II
25000000
35000000

30000000

20000000

15000000

10000000

5000000

00
5000000
35000000

30000000

25000000

20000000

15000000

10000000

Volumem3
Volume m3

Gambar 4. Grafik Volume, Debit & Outflow

71
LOGIKA, Desember 2018, XXII (3): 65-72 Farhan. Optimasi Pengoperasian Waduk.....

KESIMPULAN Hidrograf Banjir Dan Banjir Historis


Pada Das Limboto Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa
Jurnal Teknik Pengairan, 5(2), 172–
pengoperasian Waduk Malahayu masih 181.
kurang optimal karena berdasarkan hasil
Sutapa, I. W. (2005). Kajian Hidrograf Satuan
analisis simulasi operasi waduk menunjukan
Sintetik Nakayasu Untuk Perhitungan
bahwa volume air Waduk Malahayu masih Debit Banjir Rancangan di Daerah
dibawah Minimum Operating Level (MOL). Aliran Sungai Kodina. Mektrik, 7(1).
Pada saat-saat dimana air tidak cukup untuk
Departemen Permukiman dan Prasarana
memenuhi kebutuhan air tanaman dengan Wilayah. 2004. Pedoman Pengoperasian
pengaliran menerus, maka pemberian air Waduk Tunggal
tanaman dilakukan secara bergilir.
Linsley, R.K dan Joseph B. Franzini, 1984.
DAFTAR PUSTAKA Teknik Sumber Daya Air. Diterjemahkan
oleh Djoko Sasongko. Jakarta : Erlangga.
Anonim. 1986. “Standar Perencanaan Irigasi
(KP-01), Direktorat Jendral Pengairan Yuono, T. (2012). Evaluasi Kinerja Sistem
DPU RI”. Bandung : Galaxy Persada. Irigasi Waduk Cengklik. Teknik Sipil
Dan Arsitektur, 12(16).
Djafar, H., Limantara, L. M., & Asmaranto,
R. (2015). Studi Analisa Kebutuhan
Jumlah Stasiun Hujan Berdasarkan
Evaluasi Perbandingan Antara Analisa

72

Anda mungkin juga menyukai