ABSTRAK
Daerah irigasi di Kabupaten Lombok Timur Kecamatan Terara dan Sakra dengan luas 5168 ha sering
mengalami kegagalan panen akibat kondisi iklim. Untuk mengatasi hal tersebut Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Nusa Tenggara Barat membangun Bendungan Pandanduri Suwangi yang akan mengairi secara
teknis areal persawahan hingga 8252 ha. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui berapa besarnya benefit cost
rasio, net present value, internal rate of return, dan analisa sensitivitasnya. Dari data perhitungan didapatkan
besarnya kebutuhan air irigasi eksisting adalah 1.92 lt/dt/ha dengan luas layanan irigasi sebesar 5.168 ha.
Sedangkan kebutuhan air irigasi perencanaan adalah 0,93lt/dt/ha dengan luas layanan irigasi sebesar 8252 ha.
Dari hasil analisa ekonomi eksisting dengan luasan areal irigasi 5168 ha, didapatkan biaya pembangunan
bendungan sebesar Rp. 756.475.309.312, biaya operasional dan pemeliharaan per tahun sebesar Rp.
1.852.087.094, keuntungan setelah adanya proyek bendungan sebesar Rp. 175.771.645.955, nilai benefit cost
ratio pada suku bunga 12% sebesar 1,210, nilai net present value pada suku bunga 12% sebesar Rp.
128.013.898.147, nilai internal rate of return sebesar 13,88%, dan payback periode didapat selama 5 tahun.
Dari hasil analisa ekonomi perencanaan keuntungan setelah adanya proyek bendungan sebesar Rp.
349.671.675.059, nilai benefit cost ratio pada suku bunga 12% sebesar 2,406, nilai net present value pada
suku bunga 12% sebesar Rp. 859.146.111.329, nilai internal rate of return sebesar 22,21%, dan payback
periode didapat selama 2,5 tahun.
Kata Kunci: Bendungan Pandanduri Suwangi, Analisa ekonomi, Kajian kelayakan
ABSTRACT
The irrigated areas in the East Lombok Regency, Terara and Sakra Sub-districts, located on an area of
5168 ha are known as critical areas owing to their records to frequently face crop failures caused by
disadvantegous climate. To overcome this problem, the Public Work Department of East Nusa Tenggara
province has established Pandanduri Suwangi dam, technically irrigating the farming areas of 8252 ha.
The objectives of this study are to investigate how much the benefit cost rasio, net present value, internal rate
of return, dan their sensitivity analyses. The planting season was got down on the period II, November. In
fact, the demand number of the existing irrigated water was 1,92 lt/dt/ha with an irrigation service area of
5,168 ha. While the need for irrigation water planning is 0.93 lt/ dt / ha with the irrigation service’ area
coverage of 8252 ha.In view of the result on existing economic analysis of 5168 ha irrigated areas, it was
discovered that the establishment cost of the dam was Rp. 756.475.309.312, the yearly operational costs and
the maintenance costs Rp. 1.852.087.094. Whilst the overall profit upon the dam establishment was Rp.
175.771.645.955 and the value of benefit cost ratio on 12% of interest was 1,210. On the other hand, the net
present value on the 12% of interest was Rp. 128.013.898.147 . In addition, the value of internal rate of
return was 13,88% and the payback period was obtained after 5 years. With regard to the result on planning
economic analysis of 8252 ha irrigated area, it was found that the establishment cost of the dam was Rp.
756.475.309.312, the yearly maintenance and operational cost was Rp. 1.852.087.094, the profit upon the
dam construction was Rp. 349.671.675.059, the benefit cost ratio value on 12% interest was 2,406, the net
present value on the 12% of interest was Rp. 859.146.111.329, the internal rate of return value was 22,21%,
dand the payback periode could be obtained upon 2,5 years.
Keywords: Dam pandanduri suwangi, Economic Analyses, Feasibility Study.
1
PENDAHULUAN dengan jumlah dan waktu yang
Pada tahun 2020 penduduk Indonesia diperlukan tanaman.
diperkirakan akan mencapai lebih dari Kebutuhan Air Irigasi
dua ratus lima puluh juta jiwa sehingga Kebutuhan air irigasi terdiri dari
adanya upaya peningkatan produksi banyaknya air yang diperlukan untuk
pangan, khususnya beras, guna pertumbuhan tanaman, evapotranpirasi
mempertahankan swasembada beras di dari tanaman, evapotranspirasi dari
Indonesia. Kenyataan di lapangan lapangan, dan perkolasi kedalam tanah
menunjukkan bahwa jutaan sawah yang semuanya berubah-ubah sesuai
beririgasi teknis telah beralih fungsi dengan cuaca dan cara pertanian (Suyono
menjadi lahan non pertanian. Akibatnya, Sosrodarsono,1987:216).
Pulau Jawa, yang selama ini merupakan faktor yang mempengaruhi pemakaian air
produsen beras nasional terbesar tidak irigasi adalah Jenis tanaman, Cara
akan mampu lagi berfungsi sebagai pemberian air, Jenis tanah yang
pemasok beras, tetapi lebih berfungsi digunakan, Cara pengelolaan
sebagai penyedia lahan industri, pemeliharaan saluran dan bangunan,
pemukiman serta jasa. Maka dari itu, Waktu tanam berurutan, berselang lebih
perlu dilakukan kegiatan normalisasi dari dua minggu sehingga memudahkan
jaringan irigasi dan membangun jaringan pergiliran air, Pengolahan lahan, Iklim
irigasi baru, terutama diluar Pulau Jawa. dan keadaan cuaca yang meliputi : curah
Bendungan Pandanduri Suwangi serta hujan, angin, letak lintang, kelembaban
Jaringan Irigasi yang nantinya akan udara dan suhu udara.
mengairi secara teknis areal persawahan Pola Tata Tanam
seluas 8.252 ha di Kabupaten Lombok Untuk merencanakan sistem jaringan
Timur merupakan daerah kritis di Pulau irigasi, diperlukan pola tata tanam dan
Lombok dan sering mengalami kegagalan jadwal penanaman pada daerah yang
panen akibat langkanya sumber air, akan dibuat jaringan irigasi. Pola tata
terutama pada musim kemarau. Karena tanam adalah pengaturan jenis tanaman
keterbatasan ketersediaan air, maka akan yang ditanam pada suatu lahan dalam
dihitung neraca air sehingga didapatkan suatu kurun waktu tertentu.
sampai seberapa luas daerah irigasi yang Analisa Neraca Air
bisa dilayani oleh air yang tersedia saat Tiga unsur pokok dalam analisa neraca
ini dan akan dikaji mengenai kelayakan air yaitu Tersedianya air , Kebutuhan air
Bendungan Pandanduri Suwangi secara irigasi dan Neraca air. (Anonim,
teknis dan ekonomi. 1986:101). Analisa neraca air akan
sampai pada kesimpulan tentang pola tata
tanam akhir yang akan dipakai untuk
TINJAUAN PUSTAKA jaringan irigasi yang sedang
Irigasi direncanakan.
Irigasi adalah usaha penambahan
Tersedianya air
kekurangan air tanah secara buatan yaitu
Faktor tersedianya air yang dimaksud
dengan menyalurkan air yang diperlukan
adalah debit optimum yang dihasilkan
untuk pertumbuhan tanaman ke tanah
oleh Bendungan Pandanduri Suwangi.
yang diolah dan didistribusikan secara
Kebutuhan air irigasi
sistematis (Sosrodarsono, 1976;48).
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan air
Untuk memperoleh hasil produksi yang
irigasi yaitu evapotranspirasi, koefisien
optimal pemberian air harus sesuai
2
Jurnal Tugas Akhir Program Studi S-1 Teknik – Jurusan Teknik Pengairan FT Universitas Brawijaya, 5
Mei 2016
3
Jurnal Tugas Akhir Program Studi S-1 Teknik – Jurusan Teknik Pengairan FT Universitas Brawijaya, 5
Mei 2016
4
Jurnal Tugas Akhir Program Studi S-1 Teknik – Jurusan Teknik Pengairan FT Universitas Brawijaya, 5
Mei 2016
5
Tabel 2. Biaya Operasional Dan pemeliharaan
No Uraian Jumlah Harga (Rp)
I Total Gaji Tenaga Kerja per tahun 624.000.000
II Total Biaya Pemeliharaan per tahun 1.228.087.094
1.852.087.094
Sumber : Hasil Perhitungan
6
Jurnal Tugas Akhir Program Studi S-1 Teknik – Jurusan Teknik Pengairan FT Universitas Brawijaya, 5
Mei 2016
7
Tabel 9. Rekapitulasi Analisa Sensitivitas Eksisting
NPV
No. Kondisi IRR BCR
(RP)
1. Normal (Manfaat dan Biaya Tetap) 13.88% 1.210 128,013,898,147
2. Manfaat Turun 10%, Biaya Tetap 12.46% 1.089 54,113,788,305
3. Manfaat Tetap, Biaya Naik10% 12.63% 1.102 68,121,372,007
4. Manfaat Turun 10%, Biaya Naik 10% 11.90% 0.991 -5,778,737,834
5. Manfaat dan Biaya Tetap, Waktu 12.27% 1.082 50,127,559,627
Pelaksanaan Terlambat 1 Tahun
6. Manfaat Turun 10%, Biaya Tetap dan 11.72% 0.974 -15,854,681,303
Waktu Pelaksanaan Terlambat 1 Tahun
7. Manfaat Tetap, Biaya Naik 10% dan 11.84% 0.985 -9,764,966,513
Waktu Pelaksanaan Terlambat 1 Tahun
8. Manfaat Turun 10%, Biaya Naik 10% dan 10.61% 0.887 -75,747,207,442
Waktu Pelaksanaan Terlambat 1 Tahun
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 10. Rekapitulasi Analisa Sensitivitas Perencanaan
NPV
No. Kondisi IRR BCR
(RP)
1. Normal (Manfaat dan Biaya Tetap) 22.02% 2.406 859,146,111,329
2. Manfaat Turun 10%, Biaya Tetap 20.28% 2.166 712,132,780,169
3. Manfaat Tetap, Biaya Naik10% 20.48% 2.191 799,253,585,190
4. Manfaat Turun 10%, Biaya Naik 10% 19.33% 1.972 652,240,254,030
5. Manfaat dan Biaya Tetap, Waktu 19.65% 2.153 702,924,178,539
Pelaksanaan Terlambat 1 Tahun
6. Manfaat Turun 10%, Biaya Tetap dan 18.09% 1.938 571,662,275,718
Waktu Pelaksanaan Terlambat 1 Tahun
7. Manfaat Tetap, Biaya Naik 10% dan 18.26% 1.960 643,031,652,400
Waktu Pelaksanaan Terlambat 1 Tahun
8. Manfaat Turun 10%, Biaya Naik 10% dan 17.41% 1.764 511,769,749,580
Waktu Pelaksanaan Terlambat 1 Tahun
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 11. Total Peningkatan Benefit PTT Eksisting dan PTT Perencanaan
PTT EKSISTING PTT PERENCANAAN
Pd - Pd/Pw - Pw Pd - Pd/Pw - Pw
DAERAH IRIGASI
Total Benefit Total Benefit Peningkatan Keuntungan
(Rp) (Rp) (Rp)
Pandanduri 85,402,980,455 101,450,327,592 16,047,347,137
Suwangi 90,368,665,500 107,349,072,247 16,980,406,747
Pelapak - 57,936,985,172 57,936,985,172
Tundak - 31,917,520,715 31,917,520,715
Penendem - 38,753,399,168 38,753,399,168
Pelambik - 12,264,370,165 12,264,370,165
JUMLAH 175,771,645,955 349,671,675,059 173,900,029,104
TOTAL PENINGKATAN BENEFIT 173,900,029,104
Sumber : Hasil Perhitungan
8
Tabel 13. Rekapitulasi Perbandingan Net Benefit Eksisting dan Perencanaan
Suku Net Benefit B – C
Bunga Eksisting Perencanaan
i=8% 599,299,295,909 1,851,536,148,849
i=10% 319,693,753,743 1,266,204,780,879
i=12% 128,013,898,147 859,146,111,329
i=14% -5,873,114,677 569,607,591,691
i=16% -100,820,544,512 359,556,496,249
i=18% -168,925,526,371 204,568,208,517
i=20% -218,139,787,112 88,568,297,832
i=22% -253,810,895,190 728,938,109
i=24% -279,612,714,737 -66,404,520,188
i=26% -298,119,591,750 -118,069,582,540
i=28% -311,168,357,309 -158,015,456,646
i=30% -320,091,340,172 -188,972,241,912
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 14. Perbandingan Analisa Ekonomi Eksisting Dan Perencanaan Pada Analisa
Sensitivitas
B/C
No. Kondisi
Eksisting Perencanaan
9
Tabel 15. Perbandingan B-C Eksisting dan Perencanaan pada Analisa Sensitivitas
B-C (Rp)
No. Kondisi Eksisting Perencanaan
Tabel 16. Perbandingan IRR Eksisting dan Perencanaan pada Analisa Sensitivitas
IRR
No. Kondisi Eksisting Perencanaan
10
Analisa Perbandingan Ekonomi Perbandingan Benefit Cost Ratio (B/C),
Eksisting dan Perencanaan Net Benefit (B-C) , Internal Rate of
Perbandingan Nilai Keuntungan Return (IRR) Eksisting dan
Pertahun Eksisting dan Perencanaan Perencanaan Pada Analisa Sensitivitas
Total Peningkatan Benefit daerah irigasi Perbandingan analisa ekonomi,
PPT disajikan pada tabel 11. Perbandingan B-C , dan Perbandingan IRR
Perbandingan Rasio Manfaat Biaya Eksisting dan Perencanaan pada Analisa
(B/C) Eksisting dan Perencanaan Sensitivitas disajikan pada tabel 14, 15 dan
Perhitungan (B/C) eksisting dan tabel 16.
perencanaan Bendungan Pandanduri
Suwangi layak karena nilai BCR >1, PENUTUP
Berikut ini untuk perhitungan rasio KESIMPULAN
manfaat biaya disajikan pada tabel 12. Analisa ekonomi dengan menggunakan
Tabel 12. Peningkatan Rasio Manfaat Biaya suku bunga yang berlaku yaitu 12%. Hasil
untuk Eksisting dan Perencanan perhitungan kajian kelayakan ekonomi
B/C B/C yang didapatkan berdasarkan perhitungan
Suku Bunga
Eksisting Perencanaan dengan tingkat suku bunga 12%, dapat
8% 1.899 3.778 disimpulkan bahwa pembangunan
10% 1.502 2.988 Bendungan Pandanduri Suwangi secara
12% 1.210 2.406 ekonomi layak untuk dibangun.
14% 0.990 1.969 UCAPAN TERIMA KASIH
16% 0.822 1.635
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
18% 0.691 1.374
Pihak Balai Wilayah Sungai Nusa
20% 0.587 1.168
Tenggara Barat yang telah memberikan
22% 0.503 1.001
24% 0.435 0.866
izin untuk melakukan penelitian dan telah
26% 0.379 0.754 memberikan bantuan dan kemudahan
28% 0.332 0.661 dalam pelaksanaan studi ini.
30% 0.293 0.582 DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Hasil Perhitungan Giatman. 2007. Ekonomi Teknik. Jakarta:
Perbandingan Tingkat Pengembalian PT. Raja Grafindo Persada.
Internal (Internal Rate of Return/IRR) Anonim. 1986. Buku Petunjuk
Perbedaan IRR Eksisting dan perencanaan Irigasi, Bagian
Perencanaan : Penunjang Untuk Standar
- IRR Eksisting = 13.88% Perencanaan Irigasi. Bandung:
- IRR Perencanaan = 22.02% C.V. Galang Persada.
Perbandingan Net Benefit (B-C) Anonim. 1986. Standar Perencanaan
Eksisting dan Perencanaan irigasi, Kriteria Perencanaan
Net Benefit (B-C) Eksisting dan Bagian Jaringan Irigasi KP-01.
Perencaaan disajikan dalam tabel 13. Bandung: C.V. Galang Persada.
Perbandingan Payback Periode Soemarto, C.D. 1897. Hidrologi Teknik.
Surabaya: Usaha Nasional.
Eksisting dan Perencanaan
Sosrodarsono, Suyono. 1987. Hidrologi
Berikut ini merupakan perbandingan
Untuk Pengairan. Jakarta: Pradyna
payback periode eksisting dan
Paramita.
perencanaan : Suhardjono. 1994. Kebutuhan Air
- Payback Periode Eksisting = 5 Tahun
Tanaman. Malang: Institut Teknologi
- Payback Periode Perencanaan = 2 Tahun
Nasional
11