Anda di halaman 1dari 62

ANALISIS

ALOKASI AIR
WILAYAH
SUNGAI SIAK
VERAWATI
NIM.1810247074
01 PENDAHULUAN

02 TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI

03 METODOLOGI PENELITIAN

04 HASIL DAN PEMBAHASAN

05 PENUTUP
01
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
01 02

Air merupakan sumber daya


mengalir (flowing resources) Air sebagai sumber daya alam
yang berguna bagi kehidupan terbatas dari segi kuantitas dan
manusia serta makhluk hidup kualitasnya
lainnya.

03 04

Pemakaian air yang berlebihan Karena keterbatasan tersebut


menyebabkan penurunan maka pemanfaatan
kuantitas dan pasokan air ketersediaan air perlu
dilakukan sebaik mungkin
Rumusan masalah

Analisis alokasi air mempunyai peranan penting dalam


manajemen penyediaan dan pengalokasian air. Sehingga
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
kondisi keseimbangan air (water balance) di Wilayah
Sungai Siak serta alokasi air di Wilayah Sungai Siak
untuk beberapa kepentingan sesuai rekomendasi teknis
dari instansi terkait
TUJUAN PENELITIAN

• Menganalisis kondisi kesetimbangan air (water balance) di Wilayah


Sungai Siak
• Menganalisis rencana pengalokasian air untuk berbagai kebutuhan
pengguna air sesuai dengan karakter dan prioritas masing-masing
pengguna serta untuk mengetahui potensi air baik yang belum dan
telah dimanfaatkan agar dapat dikelola dengan tepat dan
berkelanjutan.
• Menyusun skema alokasi air sesuai dengan pengguna air di Wilayah
Sungai Siak.
MANFAAT PENELITIAN

• Sebagai rekomendasi dalam penyusunan kebijakan dan perencanaan,


pengelolaan sumber daya air untuk beberapa kepentingan di Wilayah
Sungai Siak dalam pembangunan pemerintah pusat dan daerah.
• Sebagai referensi pengembangan ilmu terkait analisis ketersediaan
air di Wilayah Sungai Siak yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah defisit air yang mungkin terjadi pada periode selanjutnya.
02
TINJAUAN
PUSTAKA
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah sebuah proses pergerakan air dari bumi ke
armosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus
menerus hingga membentuk suatu siklus (Bambang, 2008). Siklus
hidrologi dimulai dengan menguapnya air ke udara. Air yang menguap
tersebut kemudian mengalami proses kodensasi di udara yang
kemudian membentuk gumpalan – gumpalan yang dikenal dengan
istilah awan. Awan yang terbentuk kemudian jatuh kembali ke bumi
dalam bentuk hujan atau salju yang disebabkan oleh adanya perubahan
iklim dan cuaca. Butiran – butiran air tersebut sebagian ada yang
langsung masuk ke dalam tanah dan sebagian mengalir sebagai aliran
permukaan. Aliran permukaan yang mengalir kemudian masuk ke
dalam tampungan seperti danau, waduk, sungai dan cekungan tanah
lain dan selanjutnya terulang kembali rangkaian siklus hidrologi.
ANALISIS HIDROLOGI

Analisis hidrologi terdiri dari data hidrologi yang merupakan


kumpulan keterangan berupa tabel atau grafik yang berasal dari
fenomena dan kejadian hidrologi
• Metode Rata-Rata Aljabar
CURAH HUJAN

• Metode Polygon Thiessen

• Metode Isohyet
DAERAH ALIRAN

Daerah aliran sungai merupakan suatu kawasan yang dibatasi oleh


SUNGAI

punggung bukit/gunung yang berfungsi menerima, mengumpulkan air


hujan, sedimen, dan unsur hara lalu mengalirkannya melalui anak-anak
sungai dan keluar pada sungai utama menuju laut atau danau (Asdak,
2013).
Debit aliran sungai merupakan volume air yang mengalir melalui
DEBIT

tampang sungai tiap satuan waktu yang dinyatakan dalam meter kubik
per detik (m3/d) (Bambang, 2008). Debit sungai memiliki nilai yang
bervariasi dari waktu ke waktu, oleh karena itu diperlukan data
pengamatan debit dalam rentang waktu yang panjang
Ketersediaan air merupakan bagian dari fenomena alam yang
mengandung unsur variabilitas ruang dan variabilitas waktu (spatial
KETERSEDIAAN AIR
and temporal variability) yang sangat tinggi. Berdasarkan konsep
hidrologi, jumlah air yang berada di suatu luasan tertentu di muka bumi
dipengaruhi oleh masukan (input) dan keluaran (output) yang terjadi.

Dimana :
Q : Debit pada sub-DAS yang akan dihitung
CA DAS : Luas catchment area sub-DAS yang akan dihitung
CA PDA : Luas catchment area lokasi pos duga air rujukan
Q PDA : Debit terukur pada lokasi pos duga air rujukan
MAR PDA : Curah hujan rata-rata tahunan lokasi pos duga air rujukan
MAR EC : Curah hujan rata-rata tahunan lokasi sub-DAS
DEBIT ANDALAN

Dengan:
P = Probabilitas
n = Jumlah data,
m = Peringkat data/nomor urut dari 1 s/d jumlah data (n), data debit
diurut dari besar ke kecil
KEBUTUHAN AIR

Kebutuhan air bertujuan untuk memenuhi ataupun menunjang segala


kegiatan manusia yang meliputi penggunaan air bersih domestik dan
non domestik, irigasi, pertanian, perikanan serta untuk penggelontoran.
Penggunaan air yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan air dapat
diatasi dengan cara menyusun rekomendasi teknis yang dilakukan oleh
instansi terkait, agar penggunaan air tidak dilakukan secara berlebihan.
Kebutuhan air domestik ditentukan oleh jumlah penduduk dan
konsumsi perkapita. Sejarah populasi digunakan sebagai dasar
KEBUTUHAN AIR

perhitungan kebutuhan air domestik terutama dalam penentuan laju


pertumbuhan

Kebutuhan air non domestik merupakan kebutuhan yang meliputi


pemanfaatan komersial, kebutuhan industri dan kebutuhan institusi
seperti sekolah, rumah sakit dan tempat ibadah

Perlindungan sungai dilakukan dengan cara mengalokasikan debit


untuk pemeliharaan sungai. Alokasi tersebut bertujuan agar dapat
menjaga ekosistem sungai mulai dari hulu hingga hilir sungai
ALOKASI AIR

Alokasi air merupakan upaya dalam pengelolaan sumber daya air,


mengingat bahwa sumber daya air memiliki keterbatasan secara
kualitas maupun kuantitas. Alokasi air merupakan suatu kegiatan
pengaturan pemberian air dalam jumlah volume/kuantitas dan waktu
tertentu yang didasarkan atas ketersediaan dan kebutuhan air menurut
jenis, volume dan waktu tertentu berdasarkan atas ketersediaan dan
kebutuhan air menurut jenis, volume dan waktu tertentu sesuai dengan
hasil kesapakatan urutan prioritasnya
NERACA AIR

Neraca air merupakan besaran dari jumlah aliran air yang masuk
(inflow) dan aliran air keluar (outflow) dari suatu sistem hidrologi yang
dapat berupa wilayah sungai (WS) atau Daerah Aliran Sungai (DAS)
yang mengalirkan air dari bagian hulu sebagai inlet ke arah hilir
sebagai outlet.
Q/n0,5 R/n0,5
N
90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1,05 1,14 1,29 1,21 1,28 1,38
UJI RAPS

20 1,10 1,22 1,42 1,34 1,43 1,60


30 1,12 1,24 1,46 1,40 1,50 1,70
40 1,13 1,26 1,50 1,42 1,53 1,74
50 1,14 1,27 1,52 1,44 1,55 1,78
100 1,17 1,29 1,55 1,50 1,62 1,86
∞ 1,22 1,36 1,63 1,62 1,75 2.00

Bila Q/n yang didapat lebih kecil dari nilai kritis


untuk confidence lelev daan tahun yang sesuai,
maka data dinyatakann panggah dan dapat diterima
03
Metode
penelitian
Lokasi penelitian

Secara geografis WS Siak berada pada posisi antara 10028’ BT - 10212’BT dan 020’
LU - 116’ LU dengan batasan-batasan sebagai berikut :
-Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten
Bengkalis.
-Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Siak.
-Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten
Pelalawan.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu.
topografi

Topografi WS Siak memiliki ketinggian bervariasi 0 m dpl di


pesisir pantai hingga 525 m dpl di perbukitan di segmen
wilayah DAS bagian hulu, dan didominasi hamparan datar
dengan kemiringan 0 – 2%, yakni seluas 5.609 km2 atau lebih
dari 44%, selebihnya adalah dalam beragam kelandaian
Tata guna lahan

Tataguna lahan menurut Pola Pengelolaan Sumber Daya Air


Wilayah Sungai Siak, 2013 yang disusun oleh Balai Wilayah
Sungai Sumatera III tahun 2013, didominasi oleh perkebunan
yang mencapai 25%, tutupan lahan mencapai >25%, lahan
pertanian mencapai >25%. Tutupan lahan lainnya meskipun
secara persentase tampak rendah namun sebenarnya dapat
memiliki potensi besar terjadinya degradasi lahan dan kualitas
air.
Metode analisis dan
pengolahan data

• Persiapan dan Pengumpulan Data


• Tahap Analisa dan Perhitungan
Persiapan dan Pengumpulan

• Data Curah Hujan


data

• Data Ketinggian Muka Air Sungai


• Data Rekomendasi Teknik Pengguna Air
• Luas Catchment Area
Analisa dan perhitungan
• Analisa curah hujan dan debit terukur berdasarkan data yang telah
didapatkan dari Balai Wilayah Sungai Sumatera III
• Analisa debit ketersediaan pada masing-masing node pengambilan air
berdasarkan persamaan 2.7, kemudian debit yang tersedia pada masing-
masing node pengambilan dihitung berdasarkan persamaan 2.8 untuk
mendapatkan nilai debit andalan.
• Analisa kebutuhan air berdasarkan skema penggunaan air
• Analisa neraca air berdasarkan skenario musim hujan
• Jika terdapat defisit air, maka perlu dilakukan alokasi berdasarkan
prioritas penggunaan air. Prioritas penggunaan ar antara lain aliran
pemeliharaan, kebutuhan air irigasi (jika ada), kebutuhan air baku, dan
kebutuhan air untuk industri
Bagan alir penelitian
04
Hasil dan
pembahasan
Node Catchment Area (Km2) Node Catchment Area (Km2)

1 45.018193 36 5415.69871

2 272.938286 37 73.898746

3 454.579285 38 5630.106914

4 5.904605 39 5871.6584

5 27.811108 40 66.430869

6 48.536302 41 94.615824
Luas catchment area
7 48.840627 42 127.756321

8 18.677566 43 266.122538

9 67 44 283.143118

10 17.401235 45 58.629307

11 1180.019871 46 73.71324

12 25.007213 47 46.296309

13 24.372489 48 77.490254

14 91.561 49 316.939724

15 164.631649 50 344.319748

16 181.165989 51 103.298432

17 23.896 52 55.572025

18 2024.96 53 50.786188

19 138.9524 54 95.742882

20 152.2723 55 70.07511

21 241.659 56 166.454102

22 7.7926 57 35.077989

23 48.6782 58 2833.588021

24 59.0127 59 6504.795158

25 79.72331 60 169.983369

26 5.6429 61 179.45876

27 1313.8914 62 235.5784

28 16.98442 63 60.828578

29 8.1922 64 567.991312

30 1432.8676 65 11083.62057

31 121.137612 66 120.185259

32 5099.705395 67 11336.54129

33 5124.65817 68 24.634898

34 5136.654273 69 2399.706598

35 32.065024
BULAN
NO TAHUN Jan Feb Mar Apr May Jun
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 2013 11.08 7.66 11.69 14.43 9.79 11.72 14.07 15.16 12.01 11.42 8.98 9.69
2 2014 11.22 10.45 13.34 11.18 8.49 10.70 10.96 11.90 16.64 9.82 9.36 12.36
3 2015
Debit pos duga air
15.16 14.84 15.21 16.31 18.25 16.29 16.15 17.45 15.96 18.60 17.21 18.48
4 2016 18.04 16.29 15.10 9.42 16.66 9.19 13.99 11.95 14.42 13.55 13.15 12.05
5 2017 16.41 15.48 15.10 12.63 13.60 12.07 15.41 17.06 12.44 8.01 6.01 5.65
(pdatandun)

6 2018 17.91 16.94 10.75 12.62 13.73 10.84 10.49 16.01 5.39 9.44 6.80 8.72
7 2019 23.10 14.64 14.48 14.92 11.51 7.46 6.75 6.43 5.07 6.41 6.29 4.21
8 2020 12.80 14.49 11.84 10.12 7.07 4.33 5.16 6.40 7.96 7.08 6.24 5.41
Q RERATA (m3/dt) 15.71 13.85 13.44 12.71 12.39 10.33 11.62 12.80 11.24 10.54 9.25 9.57
BULAN
NO TAHUN Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 2013 9.51 6.23 26.89 3.12 9.87 10.79 12.55 9.96 10.15 11.02 12.33 8.93
2 2014 14.09 12.08 15.76 13.70 17.26 14.11 10.63 10.27 14.90 17.41 14.68 12.71
3 2015 18.17 18.08 15.95 10.32 9.21 8.04 7.29 7.20 11.68 21.01 27.98 30.19
4 2016 9.92 11.58 9.75 7.24 7.67 5.26 6.69 5.68 4.64 7.03 6.55 8.15
5 2017 6.53 7.76 8.38 10.07 11.06 6.58 5.04 4.32 4.70 7.65 14.99 10.83
6 2018 3.17 3.25 7.39 3.57 4.88 5.63 7.37 10.63 13.23 16.46 16.50 19.65
7 2019 3.79 3.96 4.00 5.48 4.72 3.95 4.76 4.36 6.36 10.89 17.68 26.40
8 2020 4.01 5.58 3.94 3.78 7.52 13.17 9.19 9.06 11.25 14.68 16.70 16.27
Q RERATA (m3/dt) 8.65 8.57 11.51 7.16 9.02 8.44 7.94 7.68 9.61 13.27 15.92 16.64
Debit Rata-Rata PDA Tandun
Debit pos duga air

18.00
16.00
(pdatandun)

14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Debit Rata-Rata PDA Tandun


Curah hujan (pch petapahan)
Bulan
No Tahun Periode
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1 78.8 67.5 73 26.5 200.3 19 27.1 62.1 65.2 32.9 49 45.5
1 2013 2 38.4 125.8 158.8 128.5 88.7 154.8 100.4 15.7 19.4 46.4 29.3 45.2
1 21.8 5 10.5 4.9 22.9 141.5 4.2 3.5 1.2 22.2 59.92 190.4
2 2014 2 8 5 11.8 11.8 27.1 5 5 27 15.4 18.8 61.7 160
1 51 43.4 50.3 188.8 39 72 2.2 41.4 32 55 133.8 133
3 2015 2 62.7 12 127.3 34 38 8.8 15 24 6.7 56 95.9 103.3
1 31.3 23.7 4.3 27.9 6.6 6.8 8.4 27.4 9.2 13.2 139 14.2
4 2016 2 35.1 19.1 13 12.2 26.3 7.9 24.1 8.8 16.6 17.7 95 54.3
1 58.7 85.7 52.8 130.4 112.8 54.2 4.2 54.5 217.1 111 322.5 90.7
5 2017 2 85.6 88.4 30.4 159.4 72 42.2 63.4 66.8 165.1 161.3 210.7 436.4
1 158 102 259 214 55.5 108 108.5 101 303 496 451.7 648.4
6 2018 2 56 345 141 184 119 156.8 327 126 181 484 441 18
1 334 45.5 76.6 107 89.5 391.6 71.8 54.8 78.7 143.7 256.5 283.7
7 2019 2 414.4 41.2 25.9 276.4 305.8 143 39.8 100.6 141.8 337.6 262.7 268.9
1 37.6 169.8 121.2 162.5 92.2 110.9 219 109.2 181.7 218.4 312.2 35
8 2020 2 140.5 36 355.8 302.4 157.7 77.8 45.5 113.1 148.8 107.3 263 125.4
100.7 75.94 94.48 123.1 90.83 93.76 58.49 98.93 145.0
R Rerata 4 4 1 7 8 9 66.6 4 1 9 199 165.78
No. Tahun R Y-Ȳ Sk* (Y - Ȳ)2 Sk** [Sk**]

1 2013 1698.300 -927.365 -927.365 860005.843 -0.559 0.559


Uji raps curah hujan

-
2 2014 844.620 -1781.045 3172121.292 -1.073 1.073
1781.045

-
3 2015 1425.600 -1200.065 1440156.004 -0.723 0.723
1200.065

-
4 2016 642.100 -1983.565 3934530.109 -1.195 1.195
1983.565

5 2017 2876.300 250.635 250.635 62817.903 0.151 0.151

6 2018 5583.900 2958.235 2958.235 8751154.315 1.783 1.783

7 2019 4291.500 1665.835 1665.835 2775006.247 1.004 1.004

8 2020 3643.000 1017.335 1017.335 1034970.502 0.613 0.613


Jumlah 21005.320 0.000 0.000 22030762.217 0.000 7.101
Rata-Rata 2625.665 0.000 0.000 2753845.277 0.000 1.578
• Diketahui
• n =8
• SK**maks = 1,783
• SK**min = 0,151
• Q = maks = 1,783
Uji raps curah hujan

• R = maks - min
• = 1,783-0,151 = 1,632
Untuk melihat kontrol konsistensi data dilakukan kontrol Q dan R terhadap nilai Qkritis dan Rkritis
Kontrol 95% terhadap nilai Q maka

Qkritis = 1,12
Q < Qkritis
0,63 < 1,12 …………………. DIterima (OK)
Kontrol 95% terhadap nilai R maka

Rkritis = 1,25
R < Rkritis
0,58 < 1,25 …………………… Diterima (OK)
Data dapat dikatakan konsisten atau panggah atau homogen jika Q < Qkritis dan R < Rkritis
No. Tahun Debit Y-Ȳ Sk* (Y - Ȳ)2 Sk** [Sk**]

1 2013 11.210 0.049 0.049 0.002 0.023 0.023


Uji raps data debit

2 2014 12.668 1.507 1.507 2.272 0.701 0.701

3 2015 16.042 4.881 4.881 23.824 2.269 2.269

4 2016 10.582 -0.578 -0.578 0.334 -0.269 0.269

5 2017 10.324 -0.837 -0.837 0.700 -0.389 0.389

6 2018 10.474 -0.687 -0.687 0.472 -0.319 0.319

7 2019 9.068 -2.093 -2.093 4.381 -0.973 0.973

8 2020 8.918 -2.242 -2.242 5.029 -1.043 1.043

Jumlah 89.286 0.000 0.000 37.014 0.000 5.986

Rata-Rata 11.161 0.000 0.000 4.627 0.000 1.330


Diketahui
n = 18
SK**maks = 2,269
SK**min = 0,023
Q = maks = 2,269
R = maks - min
Uji raps data debit

= 2,269 – 0,032 = 2,246


Untuk melihat kontrol konsistensi data dilakukan kontrol Q dan R
terhadap nilai Qkritis dan Rkritis
Kontrol 95% terhadap nilai Q maka

Qkritis = 1,12
Q < Qkritis
0,80 < 1,12 …………………. Diterima (OK)
Kontrol 95% terhadap nilai R maka

Rkritis = 1,25
R < Rkritis
0,79 < 1,25 …………………… Diterima (OK)
Data dapat dikatakan konsisten atau panggah atau homogen jika Q <
Qkritis dan R < Rkritis.
Diketahui
n = 18
SK**maks = 2,269
SK**min = 0,023
Q = maks = 2,269
R = maks - min
Uji raps data debit

= 2,269 – 0,032 = 2,246


Untuk melihat kontrol konsistensi data dilakukan kontrol Q dan R
terhadap nilai Qkritis dan Rkritis
Kontrol 95% terhadap nilai Q maka

Qkritis = 1,12
Q < Qkritis
0,80 < 1,12 …………………. Diterima (OK)
Kontrol 95% terhadap nilai R maka

Rkritis = 1,25
R < Rkritis
0,79 < 1,25 …………………… Diterima (OK)
Data dapat dikatakan konsisten atau panggah atau homogen jika Q <
Qkritis dan R < Rkritis.
Ketersediaan air (node 1)
Debit (m3/dt)
BULAN
NO TAHUN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 2013 2.525 1.746 2.665 3.290 2.231 2.672 3.207 3.455 2.738 2.603 2.046 2.209
2 2014 2.557 2.381 3.040 2.548 1.935 2.439 2.498 2.713 3.793 2.239 2.134 2.818
3 2015 3.455 3.383 3.467 3.718 4.160 3.712 3.682 3.978 3.637 4.239 3.924 4.212
4 2016 4.113 3.712 3.443 2.148 3.797 2.095 3.188 2.724 3.288 3.090 2.996 2.746
5 2017 3.741 3.527 3.442 2.878 3.101 2.752 3.512 3.890 2.835 1.825 1.370 1.287
6 2018 4.082 3.861 2.450 2.878 3.130 2.472 2.391 3.649 1.229 2.153 1.550 1.988
7 2019 5.265 3.338 3.300 3.402 2.624 1.701 1.540 1.465 1.156 1.462 1.434 0.960
8 2020 2.918 3.302 2.699 2.307 1.612 0.988 1.176 1.458 1.814 1.613 1.422 1.232
Q Rerata (m3/dt) 3.582 3.156 3.063 2.896 2.824 2.354 2.649 2.917 2.561 2.403 2.109 2.181
Debit (m3/dt)
BULAN
NO TAHUN
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 2013 2.167 1.419 6.129 0.711 2.251 2.459 2.861 2.271 2.313 2.511 2.811 2.035
2 2014 3.212 2.754 3.592 3.124 3.934 3.217 2.423 2.342 3.397 3.968 3.347 2.898
3 2015 4.141 4.120 3.635 2.351 2.099 1.832 1.661 1.641 2.663 4.790 6.377 6.881
4 2016 2.261 2.641 2.222 1.651 1.748 1.199 1.525 1.294 1.057 1.603 1.492 1.857
5 2017 1.490 1.769 1.909 2.294 2.521 1.501 1.149 0.984 1.072 1.744 3.416 2.468
6 2018 0.723 0.741 1.684 0.814 1.112 1.282 1.681 2.422 3.017 3.752 3.761 4.480
7 2019 0.863 0.903 0.912 1.250 1.075 0.899 1.086 0.993 1.449 2.483 4.030 6.017
8 2020 0.914 1.272 0.898 0.862 1.714 3.002 2.095 2.064 2.564 3.347 3.806 3.709
Q Rerata (m3/dt) 1.971 1.952 2.623 1.632 2.057 1.924 1.810 1.751 2.191 3.025 3.630 3.793
Ketersediaan air (node 1)
Debit (m3/dt)
BULAN
NO TAHUN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 2013 2.525 1.746 2.665 3.290 2.231 2.672 3.207 3.455 2.738 2.603 2.046 2.209
2 2014 2.557 2.381 3.040 2.548 1.935 2.439 2.498 2.713 3.793 2.239 2.134 2.818
3 2015 3.455 3.383 3.467 3.718 4.160 3.712 3.682 3.978 3.637 4.239 3.924 4.212
4 2016 4.113 3.712 3.443 2.148 3.797 2.095 3.188 2.724 3.288 3.090 2.996 2.746
5 2017 3.741 3.527 3.442 2.878 3.101 2.752 3.512 3.890 2.835 1.825 1.370 1.287
6 2018 4.082 3.861 2.450 2.878 3.130 2.472 2.391 3.649 1.229 2.153 1.550 1.988
7 2019 5.265 3.338 3.300 3.402 2.624 1.701 1.540 1.465 1.156 1.462 1.434 0.960
8 2020 2.918 3.302 2.699 2.307 1.612 0.988 1.176 1.458 1.814 1.613 1.422 1.232
Q Rerata (m3/dt) 3.582 3.156 3.063 2.896 2.824 2.354 2.649 2.917 2.561 2.403 2.109 2.181
Debit (m3/dt)
BULAN
NO TAHUN
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 2013 2.167 1.419 6.129 0.711 2.251 2.459 2.861 2.271 2.313 2.511 2.811 2.035
2 2014 3.212 2.754 3.592 3.124 3.934 3.217 2.423 2.342 3.397 3.968 3.347 2.898
3 2015 4.141 4.120 3.635 2.351 2.099 1.832 1.661 1.641 2.663 4.790 6.377 6.881
4 2016 2.261 2.641 2.222 1.651 1.748 1.199 1.525 1.294 1.057 1.603 1.492 1.857
5 2017 1.490 1.769 1.909 2.294 2.521 1.501 1.149 0.984 1.072 1.744 3.416 2.468
6 2018 0.723 0.741 1.684 0.814 1.112 1.282 1.681 2.422 3.017 3.752 3.761 4.480
7 2019 0.863 0.903 0.912 1.250 1.075 0.899 1.086 0.993 1.449 2.483 4.030 6.017
8 2020 0.914 1.272 0.898 0.862 1.714 3.002 2.095 2.064 2.564 3.347 3.806 3.709
Q Rerata (m3/dt) 1.971 1.952 2.623 1.632 2.057 1.924 1.810 1.751 2.191 3.025 3.630 3.793
Node Kebutuhan (m3/dt) Node Kebutuhan (m3/dt)

1 0.316 36 0.101

2 0.285 37 0.005
Kebutuhan air industry dan 3

4
0.033

0.030
38

39
0.010

0.049

5 0.009 40 0.006

6 0.011 41 0.009

7 0.016 42 0.015

8 0.009 43 0.060

9 0.016 44 0.060

10 0.021 45 0.278

11 0.032 46 0.023

12 0.022 47 0.019
13 0.020 48 0.011

14 0.183 49 0.020
pdam

15 0.021 50 0.023

16 0.017 51 0.009

17 0.037 52 0.022

18 0.020 53 0.011

19 0.014 54 0.011

20 0.017 55 0.010

21 0.250 56 0.010

22 0.048 57 0.002

23 0.028 58 0.020

24 0.026 59 0.100

25 0.009 60 0.316

26 0.020 61 0.014

27 0.270 62 0.040

28 0.007 63 0.020

29 0.007 64 0.040

30 0.017 65 0.010

31 0.060 66 0.014

32 0.200 67 0.020

33 0.004 68 0.020

34 0.004 69 0.010

35 0.060    
Bulan Periode
Debit pemilaharaan (node Debit Pemeliharaan (m3/dt)
1 0.128
Jan
2 0.113
1 0.131
Feb
2 0.114
1 0.094
Mar
2 0.078
1 0.073
Apr
2 0.073
1 0.061
May
2 0.079
1 0.071
Jun
1)

2 0.059
1 0.042
Jul
2 0.044
1 0.045
Aug
2 0.040
1 0.055
Sep
2 0.057
1 0.057
Oct
2 0.050
1 0.053
Nov
2 0.086
1 0.127
Dec
2 0.100
Jan Feb Mar Apr May Jun
Kondisi (Node 1)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Debit Ketersediaan (Q80) 2.55 2.25 2.62 2.28 1.87 1.56 1.47 1.46 1.21 1.58 1.41 1.18
Neraca air tahun kering
Debit Pemeliharaan 0.13 0.11 0.13 0.11 0.09 0.08 0.07 0.07 0.06 0.08 0.07 0.06
Kebutuhan Konsumtif
SPAM/PDAM - - - - - - - - - - - -
Irigasi - - - - - - - - - - - -
Industri 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
Pengambilan Hulu - - - - - - - - - - - -
Total Kebutuhan 0.44 0.43 0.45 0.43 0.41 0.39 0.39 0.39 0.38 0.40 0.39 0.37
(node 1)

Neraca Air 2.11 1.83 2.18 1.85 1.46 1.16 1.08 1.07 0.84 1.19 1.03 0.80
Faktor k 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Status S S S S S S S S S S S S
Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Kondisi (Node 1)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Debit Ketersediaan (Q80) 0.84 0.87 0.91 0.79 1.10 1.14 1.14 0.99 1.07 1.72 2.55 2.00
Debit Pemeliharaan 0.04 0.04 0.05 0.04 0.06 0.06 0.06 0.05 0.05 0.09 0.13 0.10
Kebutuhan Konsumtif
SPAM/PDAM - - - - - - - - - - - -
Irigasi - - - - - - - - - - - -
Industri 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
Pengambilan Hulu - - - - - - - - - - - -
Total Kebutuhan 0.36 0.36 0.36 0.36 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.40 0.44 0.42
Neraca Air 0.48 0.51 0.55 0.44 0.73 0.77 0.76 0.63 0.70 1.31 2.10 1.58
Faktor k 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Status S S S S S S S S S S S S
Neraca air tahun kering
(node 1)
Jan Feb Mar Apr May Jun
Kondisi (Node 1)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Debit Ketersediaan (Q50) 3.60 3.36 3.17 2.88 2.86 2.46 2.84 3.09 2.79 2.20 1.80 2.10
Neraca air tahun normal
Debit Pemeliharaan 0.13 0.11 0.13 0.11 0.09 0.08 0.07 0.07 0.06 0.08 0.07 0.06
Kebutuhan Konsumtif
SPAM/PDAM - - - - - - - - - - - -
Irigasi - - - - - - - - - - - -
Industri 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
Pengambilan Hulu - - - - - - - - - - - -
Total Kebutuhan 0.44 0.43 0.45 0.43 0.41 0.39 0.39 0.39 0.38 0.40 0.39 0.37
(node 1)

Neraca Air 3.15 2.93 2.72 2.45 2.45 2.06 2.45 2.70 2.41 1.80 1.41 1.72
Faktor k 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Status S S S S S S S S S S S S
Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Kondisi (Node 1)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Debit Ketersediaan (Q50) 1.83 1.59 2.07 1.45 1.92 1.67 1.67 1.85 2.44 2.93 3.59 3.30
Debit Pemeliharaan 0.04 0.04 0.05 0.04 0.06 0.06 0.06 0.05 0.05 0.09 0.13 0.10
Kebutuhan Konsumtif
SPAM/PDAM - - - - - - - - - - - -
Irigasi - - - - - - - - - - - -
Industri 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
Pengambilan Hulu - - - - - - - - - - - -
Total Kebutuhan 0.36 0.36 0.36 0.36 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.40 0.44 0.42
Neraca Air 1.47 1.23 1.70 1.10 1.55 1.29 1.30 1.49 2.07 2.53 3.14 2.89
Faktor k 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Status S S S S S S S S S S S S
Neraca air tahun normal
(node 1)
Jan Feb Mar Apr May Jun
Kondisi (Node 1)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Debit Ketersediaan (Q20) 4.34 3.74 3.45 3.46 3.87 2.94 3.55 3.91 3.67 3.32 3.18 3.10
Debit Pemeliharaan 0.13 0.11 0.13 0.11 0.09 0.08 0.07 0.07 0.06 0.08 0.07 0.06
Neraca air tahun basah
Kebutuhan Konsumtif
SPAM/PDAM - - - - - - - - - - - -
Irigasi - - - - - - - - - - - -
Industri 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
Pengambilan Hulu - - - - - - - - - - - -
Total Kebutuhan 0.44 0.43 0.45 0.43 0.41 0.39 0.39 0.39 0.38 0.40 0.39 0.37
(node 1)

Neraca Air 3.90 3.31 3.00 3.04 3.46 2.55 3.16 3.52 3.29 2.92 2.80 2.72
Faktor k 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Status S S S S S S S S S S S S
Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Kondisi (Node 1)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Debit Ketersediaan (Q20) 3.40 3.03 4.13 2.51 2.80 3.04 2.51 2.36 3.09 4.13 4.50 6.19
Debit Pemeliharaan 0.04 0.04 0.05 0.04 0.06 0.06 0.06 0.05 0.05 0.09 0.13 0.10
Kebutuhan Konsumtif
SPAM/PDAM - - - - - - - - - - - -
Irigasi - - - - - - - - - - - -
Industri 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
Pengambilan Hulu - - - - - - - - - - - -
Total Kebutuhan 0.36 0.36 0.36 0.36 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.40 0.44 0.42
Neraca Air 3.04 2.67 3.77 2.15 2.43 2.67 2.14 1.99 2.72 3.73 4.06 5.77
Faktor k 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Status S S S S S S S S S S S S
Neraca air tahun basah
(node 1)
Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Alokasi air tahun kering
Node Perusahaan Kondisi
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Kebutuhan 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047
Industri 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
PT. Subur Arum
22 Faktor k 1 1 0.948 0.995 1 1 1 1 1 1 1 1
Makmur
0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047
Alokasi Air 5 5 0.045 3 5 5 5 5 5 5 5 5
Kebutuhan
(node 1)

Industri 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259
PTPN V Lubuk
Faktor k 1 1 0.978 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Dalam
0.253
Alokasi Air 0.259 0.259 3 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259
45
Kebutuhan
Industri 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019
PTPN V PKS Lubuk
Faktor k 1 1 0.978 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Dalam
0.018
Alokasi Air 0.019 0.019 6 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019
Kebutuhan 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018
Industri 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
PT. Kimia Tirta 0.943 0.890 0.842 0.883 0.918 0.936
47
Utama Faktor k 9 4 1 9 7 7 1 1 1 1 1 1
0.017 0.016 0.015 0.016 0.017 0.017 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018
Alokasi Air 6 6 7 4 1 4 6 6 6 6 6 6
Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Alokasi air tahun kering
Node Perusahaan Kondisi
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Kebutuhan 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047
Industri 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
PT. Subur Arum
22 Faktor k 1 1 0.948 0.995 1 1 1 1 1 1 1 1
Makmur
0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047
Alokasi Air 5 5 0.045 3 5 5 5 5 5 5 5 5
Kebutuhan
(node 1)

Industri 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259
PTPN V Lubuk
Faktor k 1 1 0.978 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Dalam
0.253
Alokasi Air 0.259 0.259 3 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259 0.259
45
Kebutuhan
Industri 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019
PTPN V PKS Lubuk
Faktor k 1 1 0.978 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Dalam
0.018
Alokasi Air 0.019 0.019 6 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019
Kebutuhan 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018
Industri 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
PT. Kimia Tirta 0.943 0.890 0.842 0.883 0.918 0.936
47
Utama Faktor k 9 4 1 9 7 7 1 1 1 1 1 1
0.017 0.016 0.015 0.016 0.017 0.017 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018
Alokasi Air 6 6 7 4 1 4 6 6 6 6 6 6
Skema Alokasi air tahun
kering
Alokasi air tahun normal

Ketersediaan air pada umumnya untuk seluruh pengguna surplus


(node 1)

sehingga hampir semua kebutuhan saat ini untuk para pengguna di


Wilayah Sungai Siak dapat terpenuhi sehingga rencana pengalokasian
tidak perlu dilakukan. Namun pada saat pelaksanaan nantinya
Pengelola Sungai perlu mengatur manajemen pelaksanaannya.
Evaluasi perlu dilakukan secara menyeluruh dalam perencanaan dan
pelaksanaan yang selama ini dilakukan.
Skema Alokasi air tahun
normal
Alokasi air tahun basah

Ketersediaan air pada umumnya untuk seluruh pengguna surplus


(Node 1)

sehingga hampir semua kebutuhan saat ini untuk para pengguna di


Wilayah Sungai Siak dapat terpenuhi sehingga rencana pengalokasian
tidak perlu dilakukan. Namun pada saat pelaksanaan nantinya
Pengelola Sungai perlu mengatur manajemen pelaksanaannya.
Evaluasi perlu dilakukan secara menyeluruh dalam perencanaan dan
pelaksanaan yang selama ini dilakukan.
skema Alokasi air tahun
Basah
Alokasi air yang digunakan

Berdasarkan hasil prkiraan musim seperti terlihat pada gambar diatas,


pada daerah sebelah hulu Wilayah Sungai Siak termasuk dalam
kategori bawah normal sedangkan di sebelah hilir termasuk dalam
kategori tidak terprediksi. Skenario yang digunakan pada penelitian
ini adalah scenario tahun normal. Hal ini didasari pertimbangan
bahwa berdasarkan peta prakiraan musim hujan diatas, kondisi sifat
hujan normal lebih mendominasi di Wilayah Sungai Siak meskipun
pada bagian hulu kondisinya berada pada kondisi bawah normal.
05
penutup
• Neraca air pada tahun kering menunjukkan ketersediaan air sungai pada lokasi pengambilan air
secara umum mampu mencukupi kebutuhan pengguna air (surplus). Namun, terdapat 3 node
pengambilan dan 4 perusahaan pengguna air yang mengalami defisit air pada periode Juli 1
hingga September 2.
• Neraca air pada musim normal dan tahun basah menunjukkan ketersediaan air sungai pada
lokasi pengambilan air mampu mencukupi kebutuhan pengguna air (surplus).
• Perlu dilakukan alokasi air pada skenario tahun kering karena neraca air menunjukkan hasil
kesimpulan

defisit pada beberapa periode. Namun, pada skenario tahun normal dan tahun basah tidak perlu
dilakukan alokasi air karena neraca air menunjukkan hasil surplus sehingga ketersediaan air
masih mampu mencukupi kebutuhan air.
• Besarnya debit air yang dialokasikan untuk keempat pengguna air yang mengalami defisit
yaitu :
1. PT. Subur Arum Makmur (Node 22) kebutuhan industri sebesar 0,475 m3/dtk dialokasikan
menjadi sebesar 0,045 m3/dtk.
2. PTPN V Lubuk Dalam (Node 45) kebutuhan industri sebesar 0,259 m3/dtk dialokasikan
menjadi sebesar 0,253 m3/dtk.
3. PTPN V PKS Lubuk Dalam (Node 45) kebutuhan industri sebesar 0,019 m3/dtk dialokasikan
menjadi sebesar 0,0186 m3/dtk.
4. PT. Kimia Tirta Utama (Node 47) kebutuhan industri sebesar 0,0186 m3/dtk dialokasikan
menjadi sebesar 0,0157 m3/dtk.
• Berdasarkan prakiraan sifat hujan, skenario alokasi air yang digunakan adalah skenario normal
• Meskipun secara umum neraca air menunjukkan kondisi surplus, pada saat
pelaksanaan nantinya pengelola sungai perlu mengatur manajemen pelaksanaan
dan perlu ada evaluasi menyeluruh pada perencanaan dan pelaksanaan alokasi
saran

air.
• Perlu pertimbangan bagi pengambil kebijakan terkait pemberian Rekomendasi
Teknis izin pengusahaan sumber daya air.
• Perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang studi manajemen air yang
berkelanjutan agar keberlangsungan air yang tersedia tetap terjaga
Asdak, C., 2013. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito, In Journal of
Chemical Information and Modeling.
 
Ariyanto, L, 2021. Kajian Neraca Air DAS Way Kandis untuk merencanakan Alokasi air
Berkesinambungan, JICE (Journal of Infrastructural in Civil Engineering), 2(02), 24-30
 
Bambang, T, 2008. Hidrologi terapan. Beta Offset, Yogyakarta.
Daftar pustaka

Chairani, R., 2019. Analisis Ketersediaan Air Dengan Metode FJ Mock Pada Daerah Aliran
Sungai Babura. In Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU), Medan.
 
Ditjen SDA., 2012. Surat Edaran Direktorat Jenderal Sumber daya Air Nomor 04/SE/D/12
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Neraca Air dan Penyelenggaraan Alokasi Air,
Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.
 
Drs. Waluyo Hatmoko. M.Sc,Radhika S.Si, S.Amirandi, Dipl.H. 2012. Neraca
Ketersediaan dan Kebutuhan Air Pada Wilayah Sungai Di Indonesia
 
Harto, S. (1993). Analisis Hidrologi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://dx.doi.org/10.1016/j.appdev.2016.03.001%250Ahttps://www.bertelsmann-
stiftung.de/fileadmin/files/BSt/Publikationen/GrauePublikationen/
MT_Globalization_Report_2018.pdf%250Ahttp://eprints.lse.ac.uk/43447/1/
India_globalisation%252C society and inequali
 Nurkholis, A., Widyaningsih, Y., Rahma, A. D., Suci, A., Abdillah, A., Wangge, G. A., Widiastuti,
A. S., & Maretya, D. A. 2018. Analisis Neraca Air Das Sembung, Kabupaten Sleman, Diy
(Ketersediaan Air, Kebutuhan Air, Kekritisan Air). https://doi.org/10.31227/osf.io/ymhkg.
 
Radhika, M. Fauzi, Rahmawati S, Rendy F, Anthon F, Waluyo Hatmoko. 2013. Neraca
Ketersediaan Air Permukaan dan Kebutuhan Air pada Wilayah Sungai di Indonesia, Pusat Litbang
Sumber Daya Air, Bandung.
 
Daftar pustaka

Republik Indonesia. 2019. Undang-Undang No 4 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air,
Sekretariat Negara, Jakarta
 
Rias Sholihah, Bambang Dwi Dasanto, dan Hendra. 2016. Perencanaan Alokasi Air Pada Sebagian
DAS Cisadane Wilayah Kabupaten dan Kota Bogor
 
Suraedah Djumali, Ratna Musa dan Hanafi Ashad. 2022. Evaluasi Skematik Alokasi Air Daerah
Aliran Sungai Jeneberang. Jurnal Konstruksi, Makasar
 
Taufik, I., J, M. Y., Purwanto, Pramudya, B., & Saptomo, S. K. (2019). Analisis Neraca Air
Permukaan DAS Ciliman. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(3), 452.
https://doi.org/10.14710/jil.17.3.452-464
 
Wang, Z., Yang, J., Deng, X., & Lan, X. (2015). Optimal water resources allocation under the
constraint of land use in the Heihe river basin of China. Sustainability (Switzerland), 7(2), 1558–
1575. https://doi.org/10.3390/su702155 
 
Hatmoko, W. 2012. Sistem Pendukung Keputusan untuk Perencanaan Alokasi Air
secara Partisipatoris pada Suatu Wilayah Sungai, Kementerian PUPR, Jakarta.
 
Hatmoko, W. 2014. Modul Alokasi Air, Kementerian PUPR, Jakarta.
https://media.neliti.com/media/publications/288859-water-allocation-based-on-
economic-crite-89b99768.pdf
Daftar pustaka

 
Ir. K.M. Arsyad, M.Sc. 2017. Modul 08 Rencana Alokasi Air Tahunan, Kementerian
PUPR Badan Pengembangan SDA, Jakarta.

Isva Taufik, Muhammad Yanuar, J. Purwanto. 2020. Alokasi Air dan Pengembangan
Prasarana Penyediaan Air Baku di DAS Ciliman
 
Lashari, Kusumawardani, R., & Prakasa, F. 2017. Analisa Distribusi Curah Hujan di
Area Merapi Menggunakan Metode Aritmatika Dan Poligon, Jurnal Teknik Sipil
Dan Perencanaan, 19(1), 39–46. https://doi.org/10.15294/jtsp.v19i1.9497
 
Lilik Ariyanto. 2022. Alokasi Air DAS Sekampung Sebagai Upaya Pengelolaan
Sumber Daya Air Berkelanjutan, Jurnal of Infrastructural in Civil Engineering, Vol.
(03), No. 01, pp: 1-7.
 

Anda mungkin juga menyukai