Anda di halaman 1dari 1

SISTEM EVALUASI DAN SERTIFIKASI

Berdasarkan Surat Edaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan


Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait panduan penilaian SMK
nomor :
0820/D5.3/TU/2019 tanggal 17 Januari 2019 diantaranya disampaikan
bahwa :

B. Panduan Penilaian Hasil Belajar dan Pengembangan Karakter ini bersifat


universal, tidak terkait kurikulum tertentu dan dapat diimplementasikan pada
seluruh kurikulum yang berlaku saat ini

C. Panduan Penilaian Hasil Belajar tertandatangani bulan Juli 2018 yang


sebelumnya telah beredar kami nyatakan palsu dan tidak berlaku

D. Seluruh SMK wajib menggunakan Panduan Penilaian Hasil Belajar


dan
Pengembangan Karakter ini pada Tahun Pelajaran 2019/2020.

Berdasarkan Panduan Penilaian Hasil Belajar dan Pengembangan Karakter pada


Sekolah Menengah Kejuruan tertandatangani Oktober 2018, sebagai pembeda antara
SMK dan satuan pendidikan lain adalah penetapan Kriteria Pencapaian
Kompetensi. Kriteria Pencapaian Kompetensi yang selanjutnya disebut KPK
adalah penguasaan kompetensi minimal yag ditentukaan oleh Satuan Pendidikan
yang mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan, indikator pencapaian kompetensi
dan/atau kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi dalam SKKNI yang sepadan dengan
kompetensi dasar dalam kurikulum. Lebih lanjut KPK digunakan untuk menentukan
Skor Ketuntasan Minimal (SKM).

SKM atau yang secara istilah pengukuran disebut dengan cut off score merupakan
bagian dari standard setting yang secara operasional ditetapkan dalam bentuk angka.
SKM digunakan sebagai acuan penentuan peserta didik yang wajib mengikuti
pembelaajaraan remedial hingga memenuhi KPK dan sebagai salah satu acuan
kriteria kenaikan kelas. Nilai ketuntatasan belajar kompetensi pada mata pelajaran
wajib A, B dan C1 adalah minimal 60, sedangkan untuk mata pelajaran C2 dan C3 nilai
ketuntasan belajar adalah 65 dengan menyesuaikan karakteristik kompetensi paket
keahlian.

Anda mungkin juga menyukai