Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Ringkasan Temuan Literatur Review Jurnal

Peneliti, Motode /
No Negara Judul Sampel Variabel Temuan / hasil
tahun design study

1. Suci Tuty Indonesia Studi 160 orang Independen: Penelitian ini Hasil uji statistik dengan
Putri, Lisna Komparatif: responden kesehatan merupakan Mann-Whitney U test
Anisa Kualitas fisik, studi menunjukkan bahwa
Fitriana, Hidup psikologis, komparatif terdapat perbedaan yang
Ayu Lansia hubungan dengan bermakna antara tempat
Ningrum, Yang sosial, dan pendekatan tinggal dengan kualitas
Afianti Tinggal lingkungan waktu cross hidup lansia yaitu
Sulastri. Bersama sectional domain kesehatan fisik
2015 Keluarga Dependen: pada QoL( p = 0.000),
Dan Panti kualitas domain psikologik pada
hidup QoL( p = 0.000), domain
hubungan sosial pada
QoL( p = 0.000) dan
dengan domain
lingkungan pada QoL( p
= 0.000).

2. Menuka Nepal Quality of 50 di Independen: Deskriptif Skor rata-rata total


Shrestha, life of keluarga kesehatan cross kualitas hidup antara
Heera KC, elderly 50 di panti fisik, sectional orang tua yang hidup
Prem people jompo, psikologis, dengan keluarga (79,086
Bhattarai, living with jadi total hubungan + 11,16) lebih baik
Anjali family and 100 sosial, dan daripada orang tua yang
Mishra, in old age sample lingkungan tinggal di rumah usia tua
Surya B. home in atau panti jompo (60,06
Parajuli. Morang Dependen: + 10,70) pada p <0,001.
2018 District, kualitas Ini menunjukkan bahwa
Nepal. hidup orang tua yang hidup
dengan keluarga
memiliki kualitas hidup
yang lebih baik daripada
orang tua yang tinggal di
rumah tua atau panti
jompo.

3. Siti Fatimah Indonesia Perbandinga 76 sample, Independen: Descriptive Hasil uji mann whitney
Siregar, n kualitas 38 di kesehatan analytic tidak didapatkan
Abdul Jalil hidup lanjut keluarga, fisik, comparative perbedaan kualitas fisik
Amri Arma, usia yang 38 di panti psikologis, dengan (p = 0.085) dan kualitas
Ria tinggal di hubungan pendekatan lingkungan (p = 0.157)
Masniari panti jompo sosial, dan desain cross lansia yang tinggal di
Lubis, 2013 dengan lingkungan sectional panti dengan di rumah,
yang tinggal Dependen: terdapat perbedaan yang
di rumah di kualitas bermakna secara statistik
kabupaten hidup lantaran kualitas psikolog
tapanuli (p = 0.029), dan sosial (p
selatan = 0.032) lansia yang
tahun 2013 tinggal di panti sosial
dengan di rumah. Secara
keseluruhan terdapat
perbedaan kualitas hidup
lansia antara yang tinggal
di panti sosial dan yang
tinggal di rumah (p =
0.027)

4. Prakash R. India A Total 90 Independen: Cross Hasil dari penelitian ini


Kengnal, comparative sample di kesehatan sectional yaitu tidak ada perbedaan
Asha study of bagi fisik, kualitas pada kesehatan
Bullappa, quality of menjadi 3 psikologis, fisik (p = 0.106), sosial
Ashok life among tempat, hubungan (p = 0.392), dan ada
Kumar M. elderly yaitu di sosial, dan perbedaan kualitas pada
S. 2019. people panti 30 lingkungan domain psikologis (p =
living in old sample, di 0.048), lingkungan (p =
age homes masyaraka Dependen: 0.011).
and in the t kota 30, kualitas
community masyaraka hidup
t desa 30.

5. Rishi India A study on 160 orang Independen: Cross Hasil dari penelitian ini
Panday, quality of responden kesehatan sectional menunjukan bahwa
Manisha life between fisik, kualitas hidup lebih baik
Kiran, elderly psikologis, dari orang tua yang
Prashant people hubungan tinggal dirumah jompo
Srivastava, living in old sosial, dan dibandingkan dengan
Saurav age home lingkungan orang tua yang tinggal
Kumar. and within dalam pengaturan
2015 family setup Dependen: keluarga.
kualitas
hidup

6. Sahaya India Quality of 212 Independen: Deskriptif Dari hasil penelitian ini
Sona life among sampel, kesehatan cross- kami dapat menemukan
Thresa, elderly dari fisik, sectional bahwa kualitas hidup di
Indumathi living in old masing- psikologis, panti sosial (OAHS)
S. 2020 age homes masing hubungan lebih baik daripada di
and in kelompok sosial, dan keluarga.
family of 106 lingkungan
Kancheepur
am district, Dependen:
Tamil kualitas
Nadu, India hidup

7. Dhiny Indonesia Perbedaan 68 Independen: Penelitian ini kualitas hidup lansia


Easter Kualitas responden kesehatan menggunaka lebih baik di panti sosial
Yanti, Umi Hidup fisik, n jenis dibandingkan di
Romayati Lansia psikologis, penelitian keluarga. Hasil Uji T-
Keswara, Antara hubungan kuantitatif Independent terdapat
Resna Lansia sosial, dan dengan perbedaan aspek
Mahdewi Tinggal di lingkungan pendekatan psikologis (p-value =
Puteri. 2019 Panti observasioal 0.011), sosial (p-
Tresna Dependen: analitik. value=0.000) dan
Werdha kualitas lingkungan lansia
Dengan hidup (pvalue=0.000), dan
Bersama tidak terdapat perbedaan
Keluarga di kesehatan fisik
Kecamatan (p=0.798).
Natar
Kabupaten
Lampung
Selatan

8. Iqbal Indonesia Perbandinga 60 sampel Independen: kuantitatif Hasil penelitian terkait


Prasetya n Kualitas kesehatan menggunaka kualitas hidup, lansia
Putra, Hidup fisik, n desain yang berada di PSTW
Agrina, Lansia Di psikologis, penelitian yaitu memiliki kualitas
Gamya Tri Panti Sosial hubungan analitik hidup tinggi, lebih
Utami. Tresna sosial, dan banyak dibandingkan
Werdha lingkungan lansia yang berada di
2014. Dengan kelurahan Tuah karya
Lansia Di Dependen: kecamatan Tampan yaitu
Keluarga kualitas berjumlah 16 orang
hidup responden (53,3%) di
PSTW dan 13 orang
responden (43,3%) di
keluarga

9. Dwi Indonesia Kualitas sejumlah Independen: penelitian Hasil penelitian


Helynarti Hidup 46 orang kesehatan analitik menunjukkan bahwa
Syurandhari Lansia Panti dan Desa fisik, dengan tidak ada perbedaan
, Rachmat Dan Non sejumlah psikologis, pendekatan kualitas hidup lansia baik
Hargono, Panti Di 494 orang. hubungan kuantitatif yang tinggal di Panti
Saenun. Kabupaten Sedangkan sosial, dan yang Werdha Mojopahit
2015 Mojokerto. sampel lingkungan tergolong Mojokerto dan desa
sejumlah penelitian Kedungmaling
27 lansia Dependen: observasional Kecamatan Sooko
di Panti kualitas dengan Kabupaten Mojokerto
dan 33 hidup Rancang
lansia di bangun
Desa, penelitian
yang cross-
diseleksi sectional
dengan
mengguna
kan
Simple
Random
Sampling.

10. Mila Triana Indonesia Gambaran 40 Independen: kuantitatif Hasil penelitian ini
Sari, Kualitas responden kesehatan dengan menggambarkan bawa
Susanti. Hidup fisik, desain kualitas hidup lansia di
2017 Lansia Di psikologis, deskriptif PSTW Budi Luhur
Panti Sosial hubungan analitik maupun di Kelurahan
Tresna sosial, dan Paal V lebih banyak
Werdha lingkungan memiliki kualitas hidup
Budi Luhur yang kurang baik, hal ini
Dan Lansia Dependen: disebabkan karena faktor
Di kualitas kesehatan fisik dan
Kelurahan hidup psikologis. Kondisi
Paal V Kota lansia ini masih
Jambi memerlukan upaya
peningkatan kesehatan
fisik dan psikologisnya.
Bila kesehatan fisik dan
psikologis nya dapat
ditingkatkan, maka akan
tercapai kehidupan lanjut
usia yang sejahtera,
tentunya upaya ini harus
dilakukan secara
menyeluru.
B. Pembahasan

1. Gambaran kualitas hidup lansia di keluarga

Hasil penelitian Suci dkk 2015, bahwa lansia yang tinggal di

keluarga memiliki kualitas yang cukup baik yaitu pada domain

lingkungan. Bagi lansia, perubahan peran dalam keluarga, sosial

ekonomi dan sosial masyarakat tersebut mengakibatkan kemunduran

dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya, maka lansia merasa masih diperhatikan,

dihargai oleh keluarganya dan dapat berinteraksi seperti biasa bersama

keluarga dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini sejalan dengan

(Menuka, dkk 2018), lansia yang tinggal di keluarga memiliki kualitas

hidup tertinggi pada domain lingkungan, dibandingkan dengan

domain kesehatan fisik, psikologis, dan hubungan sosial. Lansia di

keluarga menikmati masa hidupnya dengan melakukan aktivitas

bersama keluarga dan bersosialisasi.

Berbeda dari hasil penelitian (Siregar 2013), menunjukan lansia

yang tinggal bersama dengan keluarga pada domain psikologis dan

sosial memiliki nilai yang paling tinggi, karena lansia yang tinggal di

rumah masih bisa bekerja untuk menghidupi kebutuhannya atau

bahkan hanya kesenangannya saja. Berbeda juga dari hasil penelitian

(Kengnal, dkk 2019) bahwa kualitas hidup lansia dikeluarga lebih

tinggi pada domain kesehatan fisik dibandingkan pada domain

psikologis dan lingkungan.

8
9

2. gambaran kualitas hidup lansia di panti sosial

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rishi, dkk 2015. Indumathi

& Thresa 2020), bahwa nilai yang tertinggi pada kualitas hidup di

panti sosial yaitu pada domain lingkungan, dibandingkan domain

kesehatan fisik, psikologis, dan hubungan sosial. Berbeda dengan

hasil penelitian (Dhyni, dkk 2019), nilai yang tertinggi pada kualitas

hidup lansia di panti sosial adalah pada domain psikologis, diantara

domain hubungan sosial dan lingkungan. Lansia di panti sosial merasa

bahwa kasih sayang sesama mereka yang tinggal di panti jompo sudah

cukup karena merasa senasib. Sebagai individu ia mengenal dirinya

baik kemampuannya, keterampilannya, kelebihan dan kelemahannya,

ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Model konsep kualitas hidup sangat berhubungan dengan aspek

yang dinilai meliputi kesehatan fisik: yang terdiri dari rasa nyeri,

energi, istirahat tidur, mobilisasi, aktivitas, pengobatan dan pekerjaan.

Psikologis: yang terdiri dari perasaan positif dan negatif, cara berfikir,

harga diri, body image, spiritual. Hubungan sosial: terdiri dari

hubungan individu, dukungan sosial, aktivitas seksual. Lingkungan:

meliputi sumber keuangan, informasi dan keterampilan, rekreasi dan

bersantai, lingkungan rumah, akses keperawatan kesehatan dan sosial,

keamanan fisik, lingkungan fisik, transfortasi (Skevington et al, dalam

Devi & Canina 2018).


10

3. perbedaan kualitas hidup lansia di keluarga dan di panti sosial.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Suci, dkk 2015), bahwa

kualitas hidup lansia lebih baik di keluarga, dengan nilai tertinggi

pada domain lingkungan diantara kesehatan fisik, psikologis dan

hubungan sosial, dibandingkan dengan lansia di panti sosial.

Penelitian ini didukung oleh (Menuka, dkk 2018) bahwa kualitas

hidup lansia lebih baik di keluarga dengan nilai tertinggi pada domain

lingkungan diantara kesehatan fisik dan psikologis, dibandingkan

dengan kualitas hidup lansia di panti sosial. Namun tidak ada

perbedaan pada hubungan sosial.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Siregar, 2013), bahwa

kualitas hidup lansia lebih baik di keluarga, dengan nilai yang

tertinggi pada domain psikologis dan sosial, dibandingkan kualitas

hidup lansia di panti sosial. Namun tidak terdapat perbedaan pada

domain kesehatan fisik dan lingkungan. Hasil penelitian (Kengnal,

dkk 2019) kualitas hidup lansia lebih baik di keluarga dengan nilai

tertinggi pada domanin kesehatan fisik diantara psikologis dan

lingkungan, daripada kualitas hidup di panti sosial. Namun tidak ada

perbedaan pada domain hubungan sosial di keluarga maupun di panti

sosial.

Berbeda dengan hasil penelitian (Rishi, dkk 2015. Indumathi &

Thresa 2020) bahwa kualitas hidup lansia lebih baik di panti sosial

dengan nilai tertinggi pada domain lingkungan diantara kesehatan


11

fisik, psikologis dan sosial. Hasil penelitian (Dhyni, dkk 2019)

kualitas hidup lansia lebih baik di panti sosial dengan nilai tertinggi

pada domain psikologis, dibandingkan dengan kualatitas hidup lansia

di keluarga. Namun tidak ada perbedaan pada domain kesehatan fisik.

Hasil penelitian yang dilakukan (Iqbal, dkk 2014. Saenun, dkk

2015.) bahwa tidak adanya perbedaan kualitas hidup lansia pada

domain fisik, psikologis, sosial dan lingkungan, antara kualitas hidup

lansia di keluarga maupun di panti sosial. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian (Mila & Susanti, 2017) bahwa tidak adanya

perbedaan kualitas hidup lansia di keluarga dengan lansia di panti

sosial. Kualitas hidup lansia di keluarga dan di panti sosial lebih

banyak memiliki kualitas hidup yang kurang baik, hal ini disebabkan

karena faktor kesehatan fisik dan psikologis. Lansia di panti sosial

mengalami penurunan kemampuan psikologis disebabkan karena

adanya perasaan takut menghadapi kematian, perasaan sedih dan

putus asa, merasa kesepian karena jauh dari anak-anak, kerabat dan

ingin tinggal bersama keluarga. Menurut (Retnaningsih 2018), ada

beberapa perubahan yang terjadi pada lansia yaitu: perubahan fisik,

psikologis, perubahan psikososial.

Peneliti dapat menyimpulkan dari 10 jurnal di atas, bahwa terdapat

7 jurnal yang memiliki perbedaan kualitas hidup lansia di keluarga

dan di panti sosial. 3 jurnal yang memiliki tidak adanya perbedaan


12

kualitas hidup lansia di keluarga dan di panti sosial, dengan 4 aspek

yaitu kesehatan fisik, psikologis, sosial dan lingkungan.

C. Kerangka Konsep

Lansia

Keluarga Panti sosial


(Jompo)

Perubahan lansia: Konsep kualitas hidup:


1. Fisik 1. Kesehatan fisik
2. Psikologis 2. Psikologis
3. psikososial 3. Sosial
4. Lingkungan

Bagan 4.1 Kerangka konsep

Anda mungkin juga menyukai