6/16/2021

Pertemuan ke:

PROSES MANUFAKTUR I

PROSES PEMBENTUKAN
PRODUK PLASTIK (1)
Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

KEUNGGULAN PROSES PLASTIK

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

1
 6/16/2021

PRODUK PLASTIK
Plastik dapat dibentuk menjadi berbagai macam
produk:

 Komponen yang dicetak

 Komponen ekstrusi
 Film
 Lembaran
 Pelapis isolasi pada
kabel listrik
 Serat untuk tekstil

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

JENIS PLASTIK
1. Thermoplastics
 Padat (solid) pada suhu kamar dan mudah mencair
pada suhu hingga beberapa ratus derajat
 Mudah dibentuk dengan pemanasan yang berulang-
ulang
 Saat proses pemanasan struktur melekul tidak berubah
dan tidak mengalami proses pengerasan (curring)
2. Thermosets
 Saat proses pemanasan dan pembentukan, terjadi
perubahan kimia permanen pada struktur melekul
sehingga plastik mengeras (curring)
 Setelah mengeras, plastik tidak dapat dicairkan melalui
proses pemanasan ulang
 Jika dipanaskan kembali, polymer thermosetting
mengalami degradasi dan menghitam
Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

2
 6/16/2021

KLASIKASI PROSES PEMBENTUKAN PLASTIK

 Ekstrusi produk dengan

penampang konstan
 Lembaran dan film kontinyu
 Serat kontinyu
 Cetak produk besar padat
 Cetak produk berongga dengan
dinding yang relatif tipis
 Produk busa (foamed)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

POLIMER CAIR

 Untuk membentuk polimer termoplastik maka

harus dipanaskan sehingga melunak dengan
kekentalan cairan.
 Bentuk ini, disebut polimer cair (polymer melt)
 Sifat-sifat penting dari polimer cair:
- Viskositas
- Viskoelastisitas

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

3
 6/16/2021

 Vicosity dan Shear rate

Viskositas polimer cair
menurun dengan
menurunnya laju geser,
sehingga cairan menjadi lebih
encer pada laju geser yang
lebih tinggi
For a Newtonian fluid
(which includes most
simple fluids such as
FIGURE 13.1 Viscosity relationships for
water and oil), viscosity is Newtonian fluid and typical polymer
a constant at a given melt.
temperature; it does not
change with shear rate.

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

 Vicosity dan Shear rate

Viskositas polimer cair
menurun dengan
menurunnya laju geser,
sehingga cairan menjadi lebih
tipis pada laju geser yang
lebih tinggi
For a Newtonian fluid
(which includes most
simple fluids such as
FIGURE 13.1 Viscosity relationships for
water and oil), viscosity is Newtonian fluid and typical polymer
a constant at a given melt.
temperature; it does not
change with shear rate.

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

4
 6/16/2021

 Vicosity dan Temperatur

Viskositas
menurun dengan
menurunnya
suhu, sehingga
cairan menjadi
lebih encer pada
suhu yang lebih
tinggi

FIGURE 13.2 Viscosity as a function of temperatures for

selected polymers at a shear rate of 103 s-1.

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

 Viskoelastisitas
• Plastik panas mengembang saat keluar dari die
• Contoh: ekstrusi menggunakan die swell
• Swell rasio:

rs = swell ratio;
Dx = diameter benda hasil
ekstrusi, mm (in);
Dd = diameter lubang die,
mm (in).

• Die channel (saluran) semakin panjang,

viskoelastisitas makin kecil
Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

5
 6/16/2021

EKSTRUSI

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

 Proses & Peralatan Ekstrusi

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

6
 6/16/2021

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

7
 6/16/2021

 Konfigurasi Die dan Produk

 Bentuk saluran die menentukan bentuk
penampang benda hasil ekstrusi
 Profil die dan hasil ekstrusi umum bentuk:
 Profil padat (solid)
 Profil berongga, seperti pipa
 Kawat dan lapisan kabel
 Lembar dan film
 Filamen (serat)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

• Solid Die

FIGURE 13.8 (a) Side view cross section of an extrusion die for solid regular
shapes, such as round stock; (b) front view of die, with profile of extrudate.
Die swell is evident in both views. (Some die construction details are
simplified or omitted for clarity.)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

8
 6/16/2021

a square cross section

FIGURE 13.9 (a) Die cross section showing required

orifice profile to obtain (b) a square extruded profile.

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

• Hollow profil

FIGURE 13.10 Side view cross section of extrusion die for shaping hollow cross sections
such as tubes and pipes; Section A-A is a front view cross section showing how the
mandrel is held in place; Section B-B shows the tubular cross section just prior to exiting
the die; die swell causes an enlargement of the diameter. (Some die construction
details are simplified.)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

9
 6/16/2021

• Wire and cable coating

FIGURE 13.11 Side view cross section of die for coating of electrical wire by
extrusion. (Some die construction details are simplified.)

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

• Slit-Die Extrusion of Sheet and Film

FIGURE 13.14 One of

several die
configurations
for extruding sheet
and film.

FIGURE 13.15 Use of

(a) water quenching
bath or (b) chill rolls to
achieve fast
solidification of the
molten film after
extrusion.

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

10
 6/16/2021

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

11
 6/16/2021

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

 Peralatan Injection Molding

FIGURE 13.21 Diagram of an injection molding machine, reciprocating screw

type (some mechanical details are simplified).

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

12
 6/16/2021

 Proses Injection Molding

FIGURE 13.22 Typical molding cycle: (1) mold is closed, (2) melt is injected
into cavity, (3) screw is retracted, and (4) mold opens, and part is ejected

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

Cetakan: Two plate

FIGURE 13.23 Details of a two-plate mold for thermoplastic injection molding: (a)
closed and (b) open. Mold has two cavities to produce two cup-shaped parts (cross
section shown) with each injection shot.

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

13
 6/16/2021

Cetakan: Three plate

FIGURE 13.24 Three-plate mold: (a) closed, and (b) open.

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

14
 6/16/2021

TERIMA KASIH

Dr. Muhammad Yusuf, ST, MT Jurusan Teknik Mesin Unimal

15