NIM : 12140311568
Mata Kuliah : Literasi Media dan Informasi
Nama Dosen : Julis Suriani, S.I.Kom., M.I.Kom
Soal Pilihan!
3. Apa yang perlu dipertimbangkan saat menilai keberitaan dari sumber online?
a) Kepentingan pribadi
Jawab: c) Informasi palsu atau tidak akurat yang disebarkan dengan sengaja
c) Melihat apakah sumber tersebut memiliki reputasi yang baik dan mengacu pada
sumber-sumber yang dapat diverifikasi
Jawab: c) Melihat apakah sumber tersebut memiliki reputasi yang baik dan
mengacu pada sumber-sumber yang dapat diverifikasi
7. Apa yang bisa dilakukan jika Anda menemui informasi palsu atau disinformasi?
a) Sebuah fitur yang memungkinkan Anda memfilter konten yang Anda tidak suka
b) Sebuah gejala di mana seseorang hanya terpapar dengan opini dan pandangan
yang sesuai dengan keyakinan mereka, karena algoritma media sosial menyaring
informasi
c) sebuah fenomena krisis sosial masa kini yang pada dasarnya individu sibuk
dengan gadgetnya dalam melaksanakan interaksi sosial.
Jawab: c) sebuah fenomena krisis sosial masa kini yang pada dasarnya
individu sibuk dengan gadgetnya dalam melaksanakan interaksi sosial.
d) Agar Anda dapat membagikan informasi pribadi orang lain tanpa izin mereka
10. Apa langkah-langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan literasi media dan
informasi?
1. Jelaskan pengertian literasi media dan informasi, dan mengapa literasi ini penting
dalam masyarakat saat ini.
Jawab:
Literasi media dan informasi penting dalam masyarakat saat ini karena beberapa
hal berikut:
Jawab:
Media sosial memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk opini dan sikap
seseorang. Beberapa contoh bagaimana media sosial dapat memengaruhi opini dan
sikap individu meliputi:
Jawab:
4. Apa yang dimaksud dengan "echo chamber" dalam konteks media sosial?
Bagaimana fenomena ini mempengaruhi cara orang mengonsumsi informasi dan
berinteraksi dengan orang lain di dunia maya?
Jawab:
"Echo chamber" dalam konteks media sosial merujuk pada situasi di mana individu
hanya terpapar pada pandangan, opini, atau informasi yang sejalan dengan
pandangan mereka sendiri, sementara mereka cenderung menghindari atau
memblokir pandangan yang berlawanan atau berbeda. Ini menciptakan lingkungan
di mana orang mendengar dan melihat hanya apa yang mereka setujui atau
percayai, menciptakan sebuah "ruang" di mana suara mereka sendiri dan
pandangan mereka sendiri terus diulang dan diperkuat oleh orang-orang di
sekitarnya.
1) Penguatan pandangan
Orang cenderung mencari, berinteraksi dengan, dan mengonsumsi konten yang
mendukung pandangan dan keyakinan yang mereka miliki. Hal ini dapat
menguatkan keyakinan yang ada tanpa mempertimbangkan pandangan yang
berbeda.
2) Reduksi keragaman perspektif
Dalam "echo chamber," keragaman perspektif dan opini sering diabaikan atau
dihindari. Ini dapat menghambat kemampuan individu untuk memahami sudut
pandang yang berbeda dan menciptakan pemahaman yang lebih luas tentang
isu-isu kompleks.
3) Konfirmasi bias
Terperangkap dalam "echo chamber" dapat memperkuat konfirmasi bias, di
mana individu lebih cenderung mencari informasi yang mendukung pandangan
yang sudah ada dan mengabaikan informasi yang bertentangan.
4) Polarisasi dan polarisasi ekstrem
Fenomena "echo chamber" dapat memperkuat polarisasi sosial dan politik.
Orang yang terjebak dalam lingkungan yang hanya mengkonsumsi pandangan
yang sejalan dengan mereka dapat lebih cenderung mengadopsi sikap ekstrem
dan kurang toleran terhadap pandangan yang berbeda.
5) Dukungan sosial dan identitas
Meskipun ada sisi negatif, "echo chamber" juga dapat memberikan dukungan
sosial bagi individu yang memiliki pandangan yang serupa. Ini dapat
memperkuat identitas kelompok mereka dan meningkatkan rasa solidaritas.
Jawab:
Media memiliki peran yang signifikan dalam menyebarkan disinformasi atau hoaks.
Disinformasi adalah informasi yang salah atau menyesatkan yang disebarkan
dengan sengaja atau tidak disengaja, sementara hoaks adalah cerita palsu yang
sering kali dibuat untuk menipu atau mempengaruhi orang.
Ada beberapa alasan mengapa media memiliki peran kunci dalam menyebarkan
disinformasi yaitu:
6. Bagaimana etika berbagi informasi online berhubungan dengan literasi media? Apa
prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam berbagi informasi di lingkungan digital?
Jawab:
Etika berbagi informasi online sangat erat hubungannya dengan literasi media,
karena literasi media mencakup pemahaman tentang bagaimana berbagi,
mengonsumsi, dan berinteraksi dengan informasi di lingkungan digital. Prinsip-
prinsip etika dalam berbagi informasi online sangat penting untuk menjaga
integritas, kebenaran, dan kualitas informasi yang beredar di dunia maya.
Berikut beberapa prinsip yang harus diikuti dalam berbagi informasi di lingkungan
digital:
1) Verifikasi informasi
Sebelum membagikan informasi, pastikan Anda telah memverifikasinya. Jangan
terburu-buru menyebarkan berita atau informasi yang belum Anda periksa
kebenarannya. Verifikasi sumber dan keabsahan informasi tersebut.
2) Transparansi
Jika Anda membagikan informasi atau berpendapat tentang suatu topik,
sebaiknya tunjukkan transparansi tentang pandangan atau kepentingan Anda.
Ini membantu orang lain memahami perspektif Anda.
3) Hindari menyebarkan disinformasi
Jangan sengaja atau tidak sengaja menyebarkan disinformasi, hoaks, atau berita
palsu. Ini dapat merusak reputasi Anda dan juga menyebabkan kerusakan sosial.
4) Berpikir sebelum klik
Sebelum mengklik tombol "bagikan" atau "retweet," pertimbangkan apakah
informasi tersebut memenuhi standar kebenaran, relevansi, dan kualitas.
Pertimbangkan apakah membagikan informasi tersebut akan memberikan
kontribusi positif.
5) Pahami dampak sosial
Berpikir tentang bagaimana informasi yang Anda bagikan dapat memengaruhi
orang lain. Pertimbangkan konsekuensi sosial, emosional, dan psikologis dari
informasi yang Anda sebarkan.
6) Hormati hak cipta dan privasi
Jangan membagikan konten yang melanggar hak cipta atau melanggar privasi
individu. Hormati hak dan kepentingan orang lain.
7) Hati-hati dengan konten sensitif
Berhati-hatilah dengan konten yang dapat menjadi kontroversial, meresahkan,
atau menyinggung. Pertimbangkan apakah ada cara yang lebih baik untuk
menyampaikan pesan tanpa merugikan orang lain.
8) Komentar dan interaksi yang hormat
Ketika berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan digital, lakukan dengan
hormat dan beretika. Hindari pelecehan, intimidasi, atau komentar kasar.
9) Edukasi dan literasi media
Tingkatkan literasi media Anda sendiri dan dorong orang lain untuk
melakukannya. Ini membantu Anda dan orang lain menjadi lebih bijaksana
dalam berbagi dan mengonsumsi informasi di dunia maya.
10)Kebenaran dan integritas:
Jadilah pembawa pesan yang berkomitmen pada kebenaran dan integritas
informasi. Berbagilah informasi yang dapat dipercaya dan akurat.
7. Jelaskan konsep "filter bubble" dan "algoritma personalisasi." Bagaimana algoritma
media sosial dapat mempengaruhi apa yang kita lihat di umpan berita kita dan apa
dampaknya?
Jawab:
"Filter bubble" adalah konsep yang mengacu pada situasi di mana individu secara
otomatis terjebak dalam "gelembung" informasi di media sosial di mana mereka
hanya terpapar pada pandangan, opini, dan informasi yang sejalan dengan
pandangan dan preferensi mereka sendiri. Gelembung ini diciptakan oleh algoritma
media sosial yang memilih dan menyajikan konten berdasarkan riwayat
penelusuran, klik, suka, dan interaksi sebelumnya. Dengan kata lain, "filter bubble"
menyebabkan individu hanya melihat konten yang mereka setujui atau sukai,
sementara konten yang berbeda atau berlawanan sering kali dihindari atau dihapus
dari umpan berita mereka.
"Algoritma personalisasi" adalah teknik yang digunakan oleh platform media sosial
untuk menyaring dan menampilkan konten yang paling relevan bagi pengguna
berdasarkan perilaku mereka di platform tersebut. Algoritma ini memperhitungkan
preferensi, sejarah penelusuran, perilaku interaksi, dan demografis pengguna.
Dengan menggunakan algoritma personalisasi, platform media sosial mencoba
untuk memberikan pengalaman yang lebih menarik dan relevan bagi setiap
pengguna, dengan harapan pengguna akan lebih lama berinteraksi dengan platform
tersebut.
Jawab:
Mengidentifikasi sumber informasi yang kredibel di era digital sangat penting untuk
memastikan Anda hanya menerima informasi yang benar dan tepercaya.
Berikut beberapa pertimbangan yang perlu Anda lakukan ketika menilai keberitaan
dari sumber online:
Jawab:
1) Menganalisis informasi
Literasi media memungkinkan individu untuk memahami cara informasi
diproduksi, diedit, dan disajikan. Ini membantu mereka mengidentifikasi potensi
bias, manipulasi, atau kepentingan yang mungkin memengaruhi informasi
tersebut.
2) Mengevaluasi keandalan sumber
Literasi media membantu individu untuk membedakan sumber-sumber
informasi yang kredibel dan dapat dipercaya dari yang tidak kredibel. Mereka
dapat mengidentifikasi sumber-sumber yang memiliki reputasi baik dan standar
jurnalisme yang kuat.
3) Memahami konteks informasi
Literasi media membantu individu memahami konteks sosial, politik, dan
budaya di sekitar informasi. Ini memungkinkan mereka untuk
menginterpretasikan informasi dengan lebih baik dan menghindari pemahaman
yang sempit.
4) Mengidentifikasi disinformasi
Literasi media membantu individu mengenali tanda-tanda disinformasi, hoaks,
atau berita palsu. Mereka dapat mengembangkan pemahaman tentang strategi
yang digunakan oleh penyebar disinformasi.
5) Berpikir kritis
Literasi media melibatkan keterampilan berpikir kritis seperti analisis, evaluasi,
perbandingan, dan sintesis. Ini membantu individu mempertimbangkan
berbagai sudut pandang dan perspektif sebelum membuat keputusan atau
mengekspresikan pendapat.
6) Membangun ketahanan terhadap disinformasi
Dengan pemahaman yang kuat tentang literasi media, individu dapat menjadi
lebih resisten terhadap penyebaran disinformasi dan lebih mampu melindungi
diri dari informasi yang salah.
7) Berpartisipasi dalam demokrasi
Literasi media adalah landasan bagi partisipasi aktif dalam proses demokratis.
Dengan pemahaman yang baik tentang media dan informasi, individu dapat
memberikan kontribusi pada isu-isu sosial dan politik, memahami implikasi
kebijakan, dan berpartisipasi dalam pemilihan.
10. Apa langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemerintah, institusi pendidikan, dan
masyarakat secara keseluruhan untuk meningkatkan literasi media dan informasi di
masyarakat?
Jawab:
1) Pemerintah
a) Memasukkan literasi media dan informasi ke dalam kurikulum pendidikan.
Pendidikan formal merupakan platform penting untuk meningkatkan literasi
media.
b) Mendukung program pendidikan media dan literasi yang ditujukan kepada
guru dan siswa.
c) Memantau dan mengatur media sosial dan platform online untuk
memastikan informasi yang disajikan adalah akurat dan legal.
d) Melakukan kampanye penyuluhan dan kampanye publik tentang pentingnya
literasi media.
2) Institusi Pendidikan
a) Mengintegrasikan literasi media dan informasi ke dalam kurikulum pada
tingkat sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi.
b) Melatih guru dan dosen dalam keterampilan literasi media sehingga mereka
dapat memberikan pengajaran yang efektif.
c) Mengembangkan program ekstrakurikuler yang mendorong siswa untuk
menjadi kritis dan aktif dalam mengonsumsi media.
3) Masyarakat
a) Berpartisipasi dalam pelatihan literasi media dan informasi yang tersedia di
komunitas mereka.
b) Mendorong anak-anak dan remaja untuk berbicara terbuka tentang
pengalaman mereka di media sosial dan internet.
c) Berdiskusi dengan keluarga dan teman-teman tentang berita dan informasi
yang mereka temui, dan mempertanyakan apa yang mereka baca dan dengar.
4) Industri Media
a) Menyediakan berita yang akurat dan berimbang, serta mengikuti standar
jurnalisme yang ketat.
b) Transparan tentang praktik mereka dalam mengumpulkan dan melaporkan
berita.
c) Melakukan kampanye literasi media dan informasi sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan.
5) Organisasi Masyarakat Sipil
a) Mengadakan pelatihan literasi media dan informasi untuk komunitas
mereka.
b) Memantau penyebaran disinformasi dan bekerja sama dengan media untuk
mengoreksi informasi palsu.
c) Mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam praktik media.