1. Naskah/draf surat dinas disiapkan oleh Pelaksana/JF dalam bentuk
format words atau excel pada perangkat computer, dengan pengaturan (page setup) pada footnote diatur 4 cm untuk penempatan tamplate tanda tangan elektornik serta tidak perlu disertakan dengan redaksi pejabat penandatangan; 2. Naskah/draf surat dinas yang sudah selesai, bilamana dikerjakan oleh pelaksana selanjutnya mendapat koreksi dari pejabat Struktural/JF dan disimpan pada perangkat computer masing- masing; 3. Selanjutnya naskah/draf surat dinas yang sudah tersimpan diperangkat computer dimaksud, oleh pejabat Struktural/JF diunggah (upload) pada ruang kerja virtual sesuai folder nama yang sudah disiapkan; 4. Naskah/draf surat dinas yang sudah diunggah (upload) pada ruang kerja virtual akan mendapat koreksi dari Sekban dan Kaban; 5. Naskah/draf surat dinas yang sudah dikoreksi akan ditandai dengan pengisian tamplate tanda tangan elektronik pejabat yang berwenang (Kepala Badan/Asisten/Sekda), serta akan dirubah kedalam format pdf. 6. Selanjutnya surat dinas dalam format pdf akan disampaikan kembali ke folder bidang/nama masing-masing; 7. Oleh pejabat Struktural/JF surat dinas dalam format pdf dimaksud, disampaikan kepada admin e-surat untuk diunggah pada aplikasi e- surat; 8. Pada aplikasi e-surat selanjutnya akan berproses untuk mendapat tanda tangan elektronik pejabat yang berwenang (Kepala Badan/Asisten/Sekda); 9. Surat dinas yang sudah mendapat tanda tangan elektronik selanjutnya bisa disampaikan kepada unit kerja/instansi yang dituju baik berupa soft copy format pdf dan/atau hard copy. 10. Untuk pengarsipan surat elektronik mempedomani Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta Kepmen PANRB Nomor 679 Tahun 2020 tentang Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis dengan nama Sistim Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI).