Anda di halaman 1dari 18

Perkembangan dan pertumbuhan

Perkembangan adalah perubahan,  Sepanjang rentan kehidupan.


bersifat kualitatif berupa perubahan Sejak konsepsi hingga
secara psikologi. Perkembangan kematian
mengacu pada perubahan  Proses biologis, kognitif, dan
karakteristik yang khas dari gejala sosioemosional
gejala psikologis ke arah yang lebih  Dipengaruhi oleh proses
maju. Perkembangan manusia tidak kematngan dan belajar
terbatas, mengandung serangkaian Prinsip perkembangan menurut
progresif, terjadi akibat dari proses Hurlock:
kematangan dan pengalaman 1. Adanya perubahan
(Suntrock). Perkembangan 2. Perkembangan awal lebih
merupakan perubahan progresif yang kritis  karena pada 5 tahun
terjadi akibat dari proses kematangan pertama karakteristik seorang
dan pengalaman (Hurlock). terbentuk. (perkembangan
Serangkaian (fisik, motoric, kognitif, sebelumnya menentukan
bahasa, sosial, emosional, emosional, perkembangan selanjutnya).
moral, spiritual) yang progresif dan 3. Pengaruh dari proses
terjadi sebagai akibat dari kematangan dan belajar
kematangan dan pengalaman 4. Pola perkembangan dapat
Pertumbuhan adalah perubahan diramalkan
yang terjadi dan bersifat kuantitatif, 5. Perbedaan setiap individu
dapat dilihat dan diukur merupakan 6. Karakteristik dapat diramalkan
hasil dari latihan dan usaha. 7. Bahaya yang berpotensial
Perbedaan perkembangan dan 8. Harapan dan tugas sosial
pertumbuhan  Perkembangan 9. Keyakinan tradisional
bersifat kualitatif, tidak dapat dilihat 10.Pengaruh budaya
dan diukur, hasil dari kematangan
dan belajar. Ex: Pemikiran yang lebih Perbedaan teori Hurlock dan
kompleks. Pertumbuhan bersifat Santrock
kuantitatif, dapat dilihat dan diukur, Periode Hurlock Santrock
hasil dari latihan dan usaha. Ex: Prenatal Konsepsi Konsepsi
tinggi badan. – 9 bulan – lahir
Teachable= moment ketika belajar, Bayi Lahir – Lahir –
waktu fisik sudah siap dan matang akhir 18/24
untuk menerima tugas tertentu. minggu bulan
Keyword life span: ke-2
 Perubahan  karena individu Masa bayi Akhir
berkembangan yang artinya minggu
terjadi suatu perubahan) ke-2 – 2
tahun
Kanak- 2 – 6 2 – 5/6
kanak tahun tahun
awal
Kanak- 6 – 10/12 6 – 11
kanak tahun tahun
tengah (middle
late)
Kanak- 6 – 10/12 6 – 11
kanak tahun tahun
akhir (middle
late)
Puber/ 10/12 –
praremaja 13/14
tahun
Remaja 13/14 – 18 10-12 –
tahun 18-21
tahun
Dewasa 18 – 40 20an –
awal tahun 30an
tahun
Dewasa 40 – 60 34/45 – 60
madya tahun tahun
Dewasa 60 tahun 60am/
akhir 70an -
meninggal
periode pranatal

Faktor pendukung masa prenatal:


1. Sillia  sel-sel rambut yang
membantu ovum untuk berjalan
dari tuba fallopi menju Rahim.
2. Ekor sperma  sperma Ketika
telah berhasil menembus dinding
Rahim akan melepaskan ekornya
agar tidak merusak sel telur.
3. Bunuh diri sel  beberapa sel
tangan dan kaki akan membunuh
dirinya sehingga tercipta celah
diantar jari.
4. Tulang lunak bayi  hal ini
dilakukan agar bayi mudah untuk
dilahirkan.
5. Kesehatan ibu  gizi ibu yang
memadai Makanan ibu harus
mengandung cukup protein,
lemak dan karbohidrat
Vitamin Kekurangan vitamin
C, B-6, B12, D, E dan K dapat
mengganggu pola normal mengalami perubahan yang
perkembangan pralahir bertahap ataukah terebentuk
6. Factor Rh dari orangtua.  secara mendadak. Continuity
golongan Rh pada darah calon  perubahan bertahap atau
orang tua (ex. Perniahan sedarah berkesinambungan.
akan menyebabkan anak yang Discontinuity  perubahan
memiliki gangguan mental mendadak.
ataupun penyakt lainnya, 3. Stability vs Change 
disebabkan mutasi DNA, DNA merujuk pada sejauh mana
gagal menyalin pesan gen) individu dipengaruhi kondisi
7. Penggunaan nikotin  Bisa jadi masa lalu diawal
sang ibu merupakan perokok kehidupannya. Stability 
pasif maupun aktif. kondisi masa lalu menetap
8. Emosi dan kognitif dari sang ibu. disepanjang rentang
9. Usia orang tua  21 tahun alat kehidupan. Change  kondisi
reproduksi + hormone yang saat ini berbeda dengan masa
diperlukan belum optimal. lalu.
Sedangkan untuk umur 29 tahun
Konsepsi umur
ke atas alat reproduksi + hormone
mengalami penurunan secara 1. Usia kronologis  jumlah
bertahap. tahun yang telah dilewati
seorang sejak dilahirkan.
Isu-isu perkembangan
Konsepsi umur yan popular
1. Nature vs Nurture  apakah dan diperingati ulang tahun
perkembangan dipengaruhi kelahiran.
oleh faktor bawaan (gen, 2. Biological age  usia
hereditas) atau faktor seseorang ditentukan
pengasuhan (lingkungan berdasarkan pengukuran
maupun sosial). Nature  kapasitas fungsional dari
warisan orang tua dan inborn organ-organ vital
Nurture  pengaruh 3. Psychological age  kapasitas
lingkungan (orang tua, adaptif individu dibandingkan
keluarga) selaras dengan dengan kapasitas adaptif
pandangan maturation vs individu yang memiliki usia
experience kronologis yang sama
2. Continuity vs Discoontinuity 4. Sosial age  merujuk pada
 apakah seorang individu peran-peran dan harapan-
harapan sosial yang terkait
dengan usisa seseorang.
Tugas-tugas perkembangan  terjadi
karena setiap periode perkembangan
seorang individu harus memenuhi
harapan sosial. Jika tidak tercapai
maka aka nada pertimbangan sosial
yang kurang menyenangkan yang
tidak dapat dihindari. Hal ini
mngakibatkan penilaian diri kurang
menyenangkan dan akhirnya
menimbulkan konsep diri yang
kurang menyenangkan juga. Selain
itu, penguasaan tugas perkembangan
selanjutnya akan tidak adekuat.
#tugas perkembangan ada di buku
Hurlock hal 10, faktor penghambat
dan pendukung di hal 11
motoric
Perkembangan merupakan hasil sistemnya tidak ada. Sistem
dari berbagai proses yang saling terbentuk dari kematangan.
berhubungan 2. Proses belajar akan
Proses tsb adalah kematangan, mempengaruhi tingkat
pertumbuhan, dan proses belajar kematangan  Proses belajar
Berkaitan erat dengan dipengaruhi oleh lingkungan
genetik/biologis dan adaptasi sosial budaya  keluarga,
lingkungan lingkungan fisik, kesempatan
Perkembangan Motorik Adalah untuk belajar bergerak, budaya
perubahan pada tingkah laku
motor/gerak yang terjadi selama
rentang kehidupan  berkaitan Tujuan Motorik Berkembang 
dengan usia Agar terjadi sinergi antara motor
Mengapa terjadi perubahan control, motor learning, sensasi,
motorik?  untuk menjawab sensori feedback.
kebutuhan kita selama rentang Bila sinergi terjadi maka individu
kehidupan tersebut akan kompeten dalam
Faktor yang mempengaruhi bergerak, efisien ketika bergerak,
Perkembangan Motorik dapat beradaptasi, dan dapat
1. Maturation  mengantarkan mencapai tujuan.
perubahan fisik yang terjadi Konsep Utama Perkembangan
selama pembentukan organ Motorik
pada masa embrio, myelination Sekuensial  Setiap
di saraf otak, penampakan perkembangan motorik itu
organ penting bertahap dan memiliki tahapan
2. Growth  proses yang yang sama  walaupun terdapat
menyebabkan perubahan individual difference, bila terdapat
ukuran fisik dan bentuk tahapan yang terlewati harus
3. Adaptation  merupakan waspada.
respon tubuh terhadap tuntutan Konsep Utama Perkembangan
dari lingkungan Motorik
Faktor biologis  yg akan Arah Perkembangan
mempengaruhi pertumbuhan, 1. Cephalocaudal 
besarnya pertumbuhan, perkembangan terjadi dari
pemrosesan informasi, kepala dan berakhir di kaki 
fleksibelitas, kekuatan, dan kontrol terhadap kepala akan
kecepatan berespon terjadi terlebih dahulu
1. Maturation dan learning  dibandingkan kontrol terhadap
saling bergantung krn proses tubuh bagian atas, kontrol
belajar tidak akan terjadi kalau terhadap tangan untuk meraih
lebih dulu berkembang 1.1 Positional stability 
dibandingkan kontrol terhadap stabil karena mekanika posisi
kaki untuk merayap bukan dari kontrol otot atau
2. Proximal Distal  proximal = kontrol tubuh  merupakan
area dekat dengan tubuh bagian kompensasi dari kontrol otot
depan (ventral), panggul, bagian yang lemah
tengah leher, bagian tengan 1.2 Dynamic stability 
tubuh depan  Bayi mengontrol penggunaan kontrol otot untuk
bagian tengah leher, bagian mengatur posisi. Bayi 
tengah tubuh depan, bahu, dan mechanic stability terlebih
panggul sebelum mengontrol dahulu baru muscular control 
tangan, kaki, lengan, paha. https://www.youtube.com/watc
Struktur ini tidak dapat dipisahkan h?v=UaWASKvki20. Dynamic
 gerakan pada satu area akan stability dibutuhkan untuk
mempengaruhi area gerak lainnya. mengembangkan kemampuan
Konsep Utama Perkembangan gerakan yang terlatih seperti
Motorik jalan, berlari, dan memanjat.
1. Mobilitas dan Stabilitas Konsep Utama
Gerakan yang terkontrol terjadi Perkembangan Motorik
karena adanya mobilitas dan Sensasi. Informasi sensori memiliki
stabilitas Mobilitas (gerak) = peran penting dalam mengatur
postural kontrol. Stabilitas= gerakan. Informasi sensori dari
kemampuan untuk visual, somatosensori, dan vestibular
mempertahankan postur akan memberikan isyarat tubuh untuk
Ketika postur sudah stabil memberikan postur yang
maka kontrol terhadap gerakan dibutuhkan/sesuai.
akan berkembang. Misal: bayi Teori Perkembangan Motorik
sudah mampu bertumpu pada 1. The Maturation Perspective.
siku maka gerakan Pandangan ini mengatakan
mengangkat tubuh akan terjadi. bahwa perkembangan motorik
Beberapa postur biasanya dan gerakan yang muncul dari
stabil dan tidak banyak individu disebabkan karena
membutuhkan dukungan dari matangnya syaraf otak di
otot. bagian cerebral cortex
Contoh : W-sitting  tubuh 2. The Perceptual-Cognitive.
bag atas seperti dimasukkan ke Pandangan ini mengatakan
dalam lubang panggul  bagi bahwa gerakan muncul karena
tubuh atas diam/terkunci proses pemrosesan informasi
sehingga tangan dapat bebas yaitu berkembanganya persepsi
digunakan. kita.
Dynamic System Theory (DST)
Dynamic System Theory.
Dikembangkan oleh Thelen dan
Smith. Gerakan yang muncul
merupakan interaksi dari berbagai
sistem tubuh kita  sistem biokimia
tubuh, sistem syaraf otak, dan
lingkungan
Gerakan yang muncul merupakan
hasil dari kontrol motor yang
bertugas untuk mengorganisasikan
gerakan ke dalam pola yang efisien.
Dua poin penting dalam teori ini
1. Perkembangan motor terjadi
karena adanya interaksi
multiple, mutual, dan
berkesinambungan dari level
molekul sampai lingkungan
budaya
2. Perkembangan motor dapat
terjadi dalam beragam ukuran,
dari milisekon sampai tahunan.
4 konsep utama DST
1. Setiap tindakan membutuhkan
kerja sama sistem yang
banyak, seperti neuromuskular,
sensori, persepsi,
cardiovaskular, paru
2. Terdapat propertis di sistem
yang bernama “self-
organizing”. Pola gerakan
muncul karena interaksi yang
ada dalam komponen ini.
3. Struktur komponen dan
keterampilan berkembang
secara tidak linear dan tidak
terjadi secara bersamaan.
4. Perpindahan dari satu perilaku
ke perilaku lainnya terjadi
secara diskontinu.
penyimpangan pertumbuhan
Interpretasi :
1. Normal: -2SD s/d 2SD atau
Gizi Baik
2. Kurus: < -2SD s/d -3SD atau
Gizi kurang
3. Kurus sekali: <-3SD atau Gizi
Buruk
4. Gemuk: >2SD atau Gizi Lebih
Intervensi
Gizi Buruk dengan Komplikasi
1. Beri dosis pertama antibiotic
yang sesuai
Deteksi dini penyimpangan 2. Cegah gula darah tidak turun
pertumbuhan  untuk 3. Hangatkan badan
mengetahui/menemukan status gizi 4. Rujuk segera
kurang/buruk dan mikro/makrosefali. Gizi Buruk Tanpa Komplikasi
Deteksi dini penyimpangan 1. Beri antibiotic yang sesuai
perkembangan  mengetahui selama 5 hari
gangguan perkembangan anak 2. Cegah gula darah tidak turun
(keterlambatan), gangguan daya lihat, 3. Hangatkan badan
dan daya dengar 4. Rujuk untuk penanganan gizi
Deteksi dini penyimpangan mental buruk termasuk kemungkinan
emosional  untuk mengetahui adanya penyakit penyerta
adanya masalah mental emosional, 5. Nasihati kapan segera kembal
autism, dan gangguan pemusatan 6. Kunjungan ulang 7 hari
perhatian dan hiperaktivitas Gizi Kurang

pengukuran bb / tb 1. Lakukan penilaian pemberian


makan pada anak dan nasihati
Tujuan  menentukan status gizi sesuai “Anjuran Makan Untuk
anak, norma, kurus, kurus sekali atau Anak Sehat Maupun Sakit”.
gemuk Bila ada masalah pemberian
makan, kunjungan ulang 7 hari
Jadwal dilaksanakan sesuai dengan
jadwal posyandu.
2. Rujuk untuk penilaian Interpretasi
kemungkinan adanya penyakit
1. Bila ukuran lingkaran kepala di
penyakit (infeksi TB, dll)
dalam “jalur hijau” maka
3. Kunjungan ulang 30 hari
lingkaran kepala anak normal
Gizi Baik 2. Bila diluar :jalur hijau” maka
menunjukan tidak normal
1. Jika anak berumur kurang dari
3. Lingkaran kepala anak tidak
2 tahun, lakukan penilaian
normal ada 2, yaitu makrosefal
pemberian makan dan nasehati
(berada di atas), dan
sesuai Anjuran Makan Untuk
mikrosefal (di bawah)
Anak Sehat Maupun Sakit.
Bila ada masalah pemberian Intervensi  bila ditemukan
makan kunjungan ulang 7 hari. mikrosefal maupun makrosefal
segera rujuk ke rumah sakit

pengukuran lingkar
kepala anak
Tujuan  mengetahui lingkaran
kepala anak dalam batas normal atau
diluar batas normal.
Jadwal  umur 0-11 bulan dilakukan
3 bulan sekali. Umur 12-72 bulan
dilakukan setiap 6 bulan sekali.
1. Jumlah jawaban ‘Ya’ = 9 atau
10, perkembangan anak sesuai
dengan tahap perkembangan
(S)
2. Jumlah ‘YA’= 7 atau 8,
perkembangan anak
meragukan (M)
3. Jumlah ‘YA’- 8 atau kurang,
kemungkinan anak ada
penyimpangan..
4. Jawaban tidak perlu dirinci
deteksi perkembangan menurut jenis keterlambatan
(gerak kasar, gerak halus,
skrining bicara dan bahasa, sosialisasi
dan kemandirian)
menggunakan kpsp Intervensi
Tujuan  mengetahui perkembangan 1. Bila perkembangan anak
anak normal atau ada penyimpangan sesuai umur (S), lakukan
Jadwal  pada umur 3, 6, 9, 12, 15, tindakan berikut:
18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, •Beri pujian kepada ibu karena telah
dan 72 bulan. Jika anak belum mengasuh anaknya dengan baik.
mencapai umur skrining, mita ibu
dating kembali pada umur skrining •Teruskan pola asuh anak sesuai
yang terdekat untu pemeriksaan. dengan tahap perkembangan anak.
Missal bayi berusia 7 bulan, diminta •Beri stimulasi perkembangan anak
kembali untuk skrining KPSP pada setiap saat, sesering mungkin, sesuai
umur 9 bulan. dengan umur dan kesiapan anak.
Apabila orang tua dating dengan •Ikutkan anak pada kegiatan
keluhan anak memiliki masalah penimbangan dan pelayanan
tumbuh kembang, sedangkan umur kesehatan di posyandu secara teratur
anak bukan umur skrining maka sebulan 1 kali dan setiap ada kegiatan
pemeriksaan menggunakan KPSP Bina Keluarga Balita (BKB). Jika
untuk umur skrining terdekat (yang anak sudah memasuki usia
lebih muda) prasekolah (36-72 bulan), anak dapat
Interpretasi diikutkan pada kegiatan di Pusat
Pendidikan Anak Dini Usia (PADU), lakukan tindakan berikut:
Kelompok Bermain dan Taman Rujukan ke Rumah Sakit
Kanakkanak. dengan menuliskan jenis dan
jumlah penyimpangan
•Lakukan pemeriksaan/skrining rutin
perkembangan (gerak kasar,
menggunakan KPSP setiap 3 bulan
gerak halus, bicara & bahasa,
pada anak berumur kurang dari 24
sosialisasi dan kemandirian).
bulan dan setiap 6 bulan pada anak
umur 24 sampai 72 bulan. #KPSP bisa dilihat di PMK No. 66
page 172
2. Bila perkembangan anak
meragukan (M), lakukan
tindakan berikut: tes daya dengar
• Beri petunjuk pada ibu agar (tdd)
melakukan stimulasi perkembangan
pada anak lebih sering lagi, setiap Tujuan  menemukan gangguan
saat dan sesering mungkin. pendengaransejak dini, agar dapat
segera ditindaklanjuti untuk
• Ajarkan ibu cara melakukan meningkatkan kemampuan daya
intervensi stimulasi perkembangan dengar dan bicara anak.
anak untuk mengatasi
penyimpangan/mengejar Jadwal  setiap 3 bulan pada bayi
ketertinggalannya. umur kurang dari 12 bulan dan setiap
6 bulan pada umur 12 bulan keatas,
•Lakukan pemeriksaan kesehatan
untuk mencari kemungkinan adanya Interpretasi
penyakit yang menyebabkan 1. Bila ada 1 atau lebih jawaban
penyimpangan perkembangannya. TIDAK, kemungkinan anak
•Lakukan penilaian ulang KPSP 2 mengalami gangguan
minggu kemudiandengan pendengaran
menggunakan daftar KPSP yang Intervensi
sesuaidengan umur anak.
1. Tindak lanjut sesuai dengan
•Jika hasil KPSP ulang jawaban ‘Ya’ buku pedoman yang ada
tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada 2. Rujuk ke RS bila tidak dapat
penyimpangan (P). ditanggulangi
3. Bila tahapan perkembangan #intrumen TTD di page 197
terjadi penyimpangan (P),
tes daya lihat (tdl) Pada anak
Tujuan  mendeteksi secara dini prasekolah
kelainan daya lihat agar segera dapat
dilakukan Tindakan lanjutan daya deteksi mental emosional
lhat menjadi lebih besar
Deteksi dini penyimpangan mental
Jadwal  dilakukan 6 bulan pada emosional  kegiatan/pemeriksaan
anak usia prasekolah umur 36 sampai untuk menemukan secara dini adanya
72 bulan. masalah mental emosional, autism an
Interpretasi: gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktive pada anak, agar dapat
Anak prasekolah umumnya tidak segara dilakukan Tindakan
mengalami kesulitan melihat sampai intervensi.
baris ketiga pada poster ”E”. Bila
kedua matan anak tidak dapat melihat Tujuan  mendeteksi secara dini
baris ketiga poster ”E”, artinya tidak adanya penyimpanan/masalah mental
dapat mencocokkan arah kartu “E” emosional pada anak pra sekolah
yang dipegangnya dengan arah “E” Jadwal  rutin setiap 6 bulan pada
pada baris ketiga yang ditunjuk oleh umur 36 -72 bulan.
pemeriksa, kemungkinan anak
mengalami gangguan daya lihat. Interpretasi  bila ada jawaban YA,
maka kemungkinan anak mengalami
Intervensi: masalah mental emosional
Bila kemungkinan anak mengalami Intervensi
gangguan daya lihat, minta anak
datang lagi untuk pemeriksaan ulang. Bila jawaban YA hanya 1 (satu) :
Bila pada pemeriksaa berikutnya, a) Lakukan konseling kepada orang
anak tidak dapat melihat sampai tua menggunakan Buku Pedoman
baris yang sama, atau tidak dapat Pola Asuh Yang Mendukung
melihat baris yang sama dengan Perkembangan Anak.
kedua matanya, rujuk ke Rumah
Sakit dengan menuliskan mata yang b) Lakukan evaluasi setelah 3 bulan,
mengalami gangguan (kanan, kiri bila tidak ada perubahan rujuk ke
atau keduanya). Rumah Sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/tumbuh kembang
anak.
Bila jawaban YA ditemukan 2 (dua) sama untuk membuat bayi
atau lebih : tersenyum atau menangis.
Level 2: 2-7 bulan.
Rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki
fasilitas Kesehatan jiwa/tumbuh Kepatuhan berfokus pada satu
kembang anak. Rujukan harus orang, biasanya pengasuh
disertai informasi mengenai jumlah utama dan bayi. Bayi belajar
dan masalah mental emosional yang untuk secara bertahap
ditemukan. membedakan antara yang
mereka kenal dan yang tidak.
#KMEE page 202 Tingkat 3: 7-24 bulan.
Gabung tertentu dibuat.
teori pengasuhan Ketika kinerja atletik
meningkat, bayi secara aktif
teori mencari kontak teratur
dengan pengasuh seperti ibu
kelekatan/attachme dan ayah.
nt (bowbly- Level 4: Dari 24 bulan.
Anak-anak menjadi lebih
ainswort) sadar akan perasaan, tujuan,
dan rencana orang lain dan
 hubungan yang lekat antara mulai menggunakannya
pengasuh dan anak yang terjadi dalam memutuskan tindakan
sepanjang rentang kehidupan. mereka.
Bowbly menenkankan pada tahun
pertama kehidupan dan respon teori alferd adler
pengasuh.
 urutan kelahiran didefisinikan
Berikut ini adalah empat tahap sebagai urutan posisi tertentu anak
berdasarkan konsep keterikatan dalam keluarga berdasarkan kelahiran
Bowlby (Schaffer, 199). yang dapat membentuk pola
Level 1: Sejak lahir hingga 2 kepribadian anak.
bulan. Bayi secara naluriah Pengelompokkan posisi urutan
terhubung dengan orang- kelahiran sebagai berikut:
orang. Orang asing, saudara
1. Anak sulung, biasanya
kandung, dan orang tua
mendapatkan perhatian besar
memiliki kesempatan yang
dan selama beberapa saat
menjadi anak tunggal. Dia
sedikit dimanjakan sebagai seperti dirinya. Anak bungsu
pusat perhatian. Dia cendrung cendrung mengambil jalan
untuk bisa dipercaya dan selalu sendiri.
berusaha untuk tetap bisa di 5. Anak tunggal, ia memiliki
depan. problemnya sendiri. Dia
2. Anak kedua, ada pada posisi memiliki beberapa sifat seperti
berbeda. Dari saat dilahirkan, anak sulung. Dia tidak belajar
perhatian yang diterima sama- berbagi rasa atau bekerjasama
sama dinikmati dengan anak dengan anak-anak lain, tetapi
atau saudaranya yang lain. ia belajar bergaul dengan baik
Biasanya anak kedua itu dengan orang dewasa. Anak
berlaku seperti ia selalu tunggal biasanya dimanjakan
berlomba adu cepat dan selalu oleh ibunya, dan mungkin
dalam keadaan kekuatan sangat bergantung pada
penuh, seolah-olah dalam ibunya.
kancah latihan untuk bisa lebih Urutan Sifat positif Sifat negatif
cepat dari kakaknya. anak
Perjuangan yang kompetitif sulung Merawat Memiliki
antara dua anak ini memberi dan kecemasan,
pengaruh pada kehidupannya. melindungi perasaan lebih
3. Anak di tengah, sering merasa olain lain berkuasa, rasa
tersingkirkan. Dia ada permusuhan
kemungkinan merasa adanya secara tidak
ketidakadilan hidup ini dan sadar
merasa dicurangi. Anak ini berjuang
bisa mengambil sikap kasihan mendapatkan
pada diri sendiri dan bisa penghargaan,
menjadi “problem child” (anak tidak dapat
yang mengalami masalah). bekerja sama
4. Anak bungsu, selalu menjadi Anak bermotivasi mudah
buah hati keluarga dan tengah tinggi, berkecil hati
cendrung untuk menjadi anak dapat dengan daya
yang paling dimanja. Ia bekerjasam saing yang
memiliki peranan yang a dan cukup tinggi.
istimewa, karena semua memiliki
saudara telah mendahuluinya. daya saing
Anak bungsu cendrung yang
mengembangkan sikap yang cukup,
membuatnya seperti yang lain Anak memiliki cenderung
akan membangun hidupnya bungsu ambisi manja,
yang bergantung f. Memilki kesehatan mental
realistis pada orang yang lebih baik-lebih sedikit
sekaligus depresi, kecemasan, upaya
tanggung bunuh diri, kenakalan, alkohol,
jawab di dan penggunaan narkoba.
keluarga g. Cenderung berkepribadian
maka yang tidak terlalu keras
dianggap (progresif-inklusif).
tidak berhak
atas hak waris - Pola asuh otoriter (tuntutan
keluarga tinggi, respon rendah)
Meskipun gaya otoriter dan otoritatif
pola-pola memiliki
keduanya
nama yang
memiliki
serupa,
beberapa
pengasuhan perbedaan pentig dalam perspektif
pengasuhan anak. Sementara kedua
- Pola asuh otoritatif (tuntutan gaya orang tua menuntut standar
tinggi, respon tinggi) yang tinggi, orang tua yang otoriter
menuntut kepatuhan buta dengan
Orang tua otoritatif memiliki harapan menggunakan alasan seperti “Kamu
tinggi untuk pencapaian dan harus begitu karena ibu bilang
kedewasaan, tetapi mereka juga begitu”. Anak tidak diberi
hangat dan responsif. Orang tua ini kesempatan untuk berpendapat dan
menetapkan aturan dan menegakkan memperoleh penjelasan mengapa
batasan dengan melakukan diskusi harus begitu. Orang tua dengan pola
terbuka da sangat beralasan. Mereka asuh ini menggunakan disiplin keras
penuh kasih sayang, mendukung, dan dan sering menggunakan hukuman
mendorong kemandirian. Kelebihan untuk mengendalikan perilaku anak-
pola asuh otoritatif : anak. Orang tua yang otoriter tidak
responsif terhadap kebutuhan anak-
a. Tampak bahagia dan puas.
anak mereka dan umumya tidak
b. Lebih mandiri.
mengasuh. Anak-anak dengan pola
c. Mencapai kesuksesan
asuh ini memilki beberapa ciri-ciri :
akademik.
d. Mengembangkan harga diri a. Cenderung memilki disposisi
yang baik. yang tidak bahagia.
e. Berinteraksi dengan teman b. Kurang mandiri.
sebaya menggunakan c. Tampak tidak aman.
keterampilan sosial yang d. Memiliki harga diri yang lebih
kompeten rendah.
e. Menunjukkan lebih banyak peduli dengan kebutuhan anak-anak
perilaku bermasalah. mereka, bahkan seringkali tidak
f. Berperan lebih buruk secara terlibat dalam kehidupan mereka.
akademis. Orang tua yang abai ini umumnya
g. Memilki keterampilan sosial cenderung memiliki masalah mental
yang lebih buruk. tersendiri, seperti ibu yang depresi,
h. Lebih rentan terhadap masalah pelecehan fisik, atau pengabaian anak
mental. ketika mereka masih anak-anak.
i. Lebih cenderung memilki Anak dengan orang tua demikian
masalah penggunaan narkoba. mempunyai karakteristik berikut :
- Pola asuh memanjakan a. Lebih impulsif.
(tuntutan rendah, respon b. Tidak bisa mengatur emosi
tinggi) sendiri.
c. Menghadapi lebih banyak
Orang tua yang permisif menetapkan masalah kenakalan dan
sangan sedikit aturan dan batasan. kecanduan.
Mereka bahkan enggan untuk d. Memiliki lebih banyak
menegakkan aturan-aturan yang masalah mental, misalnya
sudah ada. Orang tua ini hangat dan berkehendak untuk bunuh diri
memanjakan, sehingga mereka tidak pada masa remaja.
suka mengatakan tidak atau
mengecewakan anak-anak mereka. Berkaitan dengan jenis-jenis pola
Anak-anak yang dibesarkan dengan asuh orang tua, Baumrind
pola asuh permisif memilki gejala- mengkategorikan pola asuh menjadi
gejala sebagai berikut : tiga jenis yaitu :
a. Tidak bisa mengikuti aturan. 1. Pola asuh Otoriter
b. Memilki kontrol diri yang (Authoritarian)  Pola asuh
lebih buruk. otoriter mempunyai ciri orang
c. Memilki kecenderungan tua membuat semua keputusan,
egosentris. anak harus tunduk, patuh dan
d. Mengahadapi lebih banyak tidak boleh bertanya.
masalah dalam hubungan dan 2. Pola Asuh Demokratis
interaksi sosial. (Authoritative)  Pola asuh
- Pola asuh abai (tuntutan demokratis mempunyai ciri
rendah, respon rendah) orang tua mendorong anak
untuk membicarakan apa yang
Orang tua yang abai atau lalai tidak diinginkan.
menetapkan batasan tegas atau
standar tinggi. Merek juga tidak
3. Pola Asuh Permisif
(permissive)  Pola asuh
permisif mempunyai ciri orang
tua memberikan kebebasan
penuh pada anak untuk
berbuat.

Anda mungkin juga menyukai