Anda di halaman 1dari 40

BAHAYA

DAN
RESIKO
DITEMPAT
KERJA
BAHAYA
DAN
RESIKO

Identifikasi
DITEMPAT
KERJA

BAHAYA Dan Penilaian


BAHAYA
DAN
RESIKO
DITEMPAT

RESIKO Ditempat kerja


KERJA

BAHAYA
DAN
RESIKO
DITEMPAT
KERJA BAHAYA
DAN
RESIKO
DITEMPAT
KERJA
Setelah pelatihan ini peserta harus mampu:

1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko ditempat kerja


2. Menilai faktor bahaya dan penilaian resiko ditempat kerja
3. Memahami Hierarki pengendalian resiko K3
4. Menyampaikan rencana pengendalian resiko dan menerima
feedback dari pekerja langsung
5. Menyusun IBPR ( identifikasi bahaya dan penilaian resiko)
sesuai format
6. Melaporkan hasil IBPR kepada manajemen dan semua
karyawan
7. Implementasi manajemen resiko ditempat kerja
DEFINISI
• Bahaya
setiap benda, bahan, kegiatan atau kondisi
yang memiliki potensi menyebabkan cedera,
kerusakan atau kerugian
.

Menurut ISO 45001;

bahaya adalah sumber yang dapat


menyebabkan cidera dan penyakit akibat kerja.
DEFINISI

Resiko:
kesempatan atau kemungkinan bertemunya
dua atau lebih bahaya dan mengakibatkan
sejumlah kerugian
.
Menurut ISO 45001;
Resiko adalah akibat dari terjadinya peristiwa
yang berhubungan dengan cidera parah; atau
sakit akibat kerja atau terpaparnya seseorang /
alat pada suatu bahaya
BAHAYA VS RESIKO

AKTIFITAS / BAHAYA RISIKO


KEGIATAN
Tertabrak, menabrak ,
Luka, patah tulang
Mengendarai terjatuh dari
,kematian, motor
motor motor,terpeleset
rusak
ditikungan,
Terpeleset , terjatuh, Luka , patah tulang,
Menaiki tangga tertimpa tangga , kematian , tangga
terbentur tangga rusak
Kematian , luka
Kompor meledak, bakar,rumah habis
Memasak
terkena minyak panas terbakar , kulit
melepuh
JENIS / FAKTOR BAHAYA

FISIK KIMIA BIOLOGI PSIKOSOSIAL ERGONOMI

Kebisingan Bahan mudah Mikroorgani Hubungan


meledak sme Layout
kerja
•Virus
Radiasi Bahan mudah •Bakteri
terbakar •Jamur Manual
•Fungi Jam kerja
Getaran handling
Bahan Korosif
Panas Makroorgan Kekerasan / Desain pos
Bahan isme intimidasi kerja
Karsinogenik •Tanaman
Pencahayaan beracun
•Lebah
Bahan Desain
•Ular Stress
Ketinggian Beracun •Beruang
pekerjaan
•dll
Sumber Bahaya

1. Pelaksana pekerjaan (MAN)


2. Peralatan yang digunakan (MACHINE)
3. Prosedur pekerjaan (METHOD)
4. Bahan / energi yang terlibat (MATERIAL)
5. Lingkungan tempat kerja (ENVIRO)

4M+1E
Pelaksana Pekerjaan ( MAN : Manusia )
 Manusia/pekerja tidak terampil
 Pengetahuan kurang / tidak ada sama sekali
 Kondisi fisik pekerja cacat / tidak sesuai kualifikasi
 Sikap dalam bekerja :
 Sembrono
 Tidak disiplin
 Bercanda tidak pada tempatnya
 Suka mengambil risiko
 Tidak perhatian terhadap pekerjaan
Peralatan (MACHINE )
 Alat tidak sesuai baik kapasitas / ukuran
 Kondisi rusak tidak memadai
 Peralatan tidak lengkap
 Tidak memenuhi persyaratan :
 bahannya
 Keamanan alat
 spesifikasinya
 fungsinya
 dll
Prosedur (METHOD)
 SOP tidak diriview berkala,sehingga setiap terjadi
perubahan tidak update
 Langkah kerja tidak lengkap
 SOP tidak mencakup aspek safety
 SOP tidak sesuai dengan kondisi operasional yang
selalu berubah
 Tidak ada SOP yang baku dan ditetapkan
Bahan / energi (MATERIAL)
 Bahan tidak standar
 Mengandung listrik ,bahan kimia , radiasi dll
 Ada energi tersimpan ( pegas,kinetik )
 Bahan mudah meledak
 Bahan beracun dan berbahaya
Lingkungan (ENVIRO)
 Fisik
 Lantai licin , jalan gelap , gang sempit
 Non Fisik
 Suasana kerja tidak menyenangkan
 Organisasi tidak baik
 Manajemen tidak berfungsi baik
 Sosial budaya kerja
 Kurang kesadaran keselamatan
MELAKUKAN IDENTIFIKASI BAHAYA

1. Tetapkan area cakupan


2. Cermati, semua :
– Aktifitas, rutin dan non-rutin
– Semua alat dan peralatan
– Semua material dan bahan
3. Kondisi lingkungan
4. Termasuk perilaku orang yang berada di area, tanya
pada pekerja tentang pemikiran dan pertimbangan
mereka
5. Cermati informasi tertulis (manual peralatan, MSDS dll)
6. Cermati semua hal, namun fokus pada bahaya
berpotensi serius
Setelah persiapan selanjutnya kita melakukan
identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan
atau proses di tempat kerja.

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai


panduan;
• Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ?
• Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?
• Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?

What if…?
 What could go wrong?
 What could someone do wrong?
Teknik Mengidentifikasi Bahaya
 Berkeliling tempat kerja dan perhatikan hal-hal yang bisa menjadi
sumber kecelakaan.

 Hiraukan hal sepele dan konsentrasi pada bahaya yang bisa


menyebabkan cedera serius.

 Tanyakan kepada pekerja pemikiran dan pertimbangan mereka!


 Cermati instruksi lembaran data pabrik pembuat, hal ini bisa
membantu mengidentifikasi bahaya.
 Cermati catatan insiden dan kesehatan.
 Cermati catatan inspeksi dan hasil pengamatan sebelumnya.
 Evaluasi sumber energi utama setiap tempat kerja.
ALUR IDENTIFIKASI BAHAYA
Lokasi: Bengkel Service Mobil
Aktifitas / Alat Kondisi Bahaya Spesifik Resiko
/ Bahan Operasi
Parkir Mobil Normal Mobil menabrak mundur Cedera Fatal
orang yang bekerja
karena kurang
penerangan
Unit menabrak mundur Kerusakan bangunan
bangunan (atap/tiang)
Tangan terjepit waktu Amputasi
memasang ganjal ban
   
Pilih sebuah Kondisi Jenis bahaya yang Konsekuensi cedera,
aktifitas / alat dilakukan teridentifikasi penyakit atau kerusakan
/ bahan nya yang timbul
aktifitas
tersebut
CARA PENILAIAN RISIKO YANG KE 1
Resiko :
Kemungkinan X Keparahan
CARA PENILAIAN RESIKO YANG KE-2

Potensi resiko =
Kemungkinan  Keparahan  Frekwensi

• Penilaian dilakukan pada setiap skenario


bahaya yang diidentifikasi
Matriks Resiko
SEVERITY (S) / KEPARAHAN (S) PROBABILITY (P) / PROBABILITAS (P)

1 Minor Injury or (Property Damage < US$ 100) 1 No Probability of Occurrence/


Cedera Ringan atau (Kerugian Harta Benda <US$ Tidak Terdapat Kemungkinan Terjadi
100) 2 Less than Average Probability of Occurrence/
2 Lost Time Injury with No Permanent Disability or Kemungkinan Terjadi Lebih Kecil daripada Rata-
Rata
(US$ 100 < Property Damage < US$ 1 000)
3 Average Probability of Occurrence/
Cedera Hari Hilang tanpa Cacat Permanen atau
Kemungkinan Terjadi Rata-Rata
(US$ 100 < Kerugian Harta Benda < US$ 1 000)
4 Good Probability of Occurrence
3 Lost Time Injury with Permanent Disability or Kemungkinan Besar Terjadi
(US$ 1 000 < Property Damage < US$ 5 000) 5 Will Definitely Occur
Cedera Hari Hilang dengan Cacat Permanen atau Pasti Akan Terjadi
(US$ 1 000 < Kerugian Harta Benda < US$ 5 000)
FREQUENCY (F) / FREKUENSI (F)
4 Fatal Injury to One Employee or 1 Few persons once per year (Rare)
(US$ 5 000 < Property Damage < US$ 10 000) Sedikit orang sekali dalam setahun (Jarang)
Cedera Berakibat Kematian pada Satu Karyawan 2 Some persons monthly (Unusual)
atau Beberapa orang setiap bulan (Tidak Biasa)
(US$ 5 000 < Kerugian Harta Benda < US$ 10 000) 3 Some persons weekly (Seldom)
Beberapa orang setiap minggu (Kadang-Kadang)
5 Multiple Fatal Injuries or
4 Few persons once per day (Often)
(US$ 10 000 < Property Damage) Sedikit orang sekali setiap hari (Sering)
Cedera Berakibat Kematian pada Banyak Orang 5 Many persons many times per day (Continuous)
atau Banyak orang berkali-kali setiap hari (Terus-
(US$ 10 000 < Kerugian Harta Benda) menerus)
MATRIKS RESIKO & KODE BAHAYA /
RISK MATRIKS & HAZARD CODE
KODE RISK RISK KEMUNGKINAN TINDAKAN
BAHAYA POTENTIAL LEVEL AKIBAT DIPERLUKAN
HAZARD POTENSI TINGKAT POSSIBLE REQUIRED
CODE RESIKO RESIKO CONSEQUENCE ACTION
AA 75  125 Resiko Kritikal Kematian atau Kerugian Barang Besar >US$ Stop & Perbaiki (Segera)
Critical Risk 10000 Stop & Fix
Fatality or Major Property Damage >US$ 10000 (Immediately)
A 32  75 Resiko Tinggi LTI Serius / Kerugian Barang US$ 5000 to 10000 Perbaiki Dalam12 Jam
High Risk Serious LTI or Property Damage US$ 5000 to Fix Within 12 Hours
10000
B 18  32 Resiko Sedang LTI / Kerugian Barang US$ 1000 to 5000 Perbaiki Dalam 3 Hari
Medium Risk LTI or Property Damage US$ 1000 to 5000 Fix Within 3 Days

C 2  18 Resiko Rendah Cedera Ringan atau Kerugian Barang Ringan Perbaiki Jika Dapat
Low Risk Minor Injury or Minor Property Damage Fix When Possible
Penilaian Resiko
Angka yang diberikan merupakan Best
Profesional Judgement dengan
mempertimbangkan :
1. Skenario terburuk yang bisa terjadi
2. Efektifitas Pengendalian yang telah ada
(semakin efektif, semakin kecil
kemungkinan / keparahannya)
3. Konsensus dan kesepakatan dari tim
Skoring Resiko
Lokasi: Bengkel Service Mobil
Aktifitas / Kondisi Skenario Bahaya Konsekwensi P S F RP
Alat / Operas N
Bahan i

Parkir Norma Mobil menabrak Cedera Fatal 2 4 5 40


Mobil l mundur orang
yang bekerja
karena kurang
penerangan
Unit menabrak Kerusakan 3 2 5 30
mundur bangunan bangunan
(atap/tiang)
Tangan terjepit Amputasi 1 3 5 15
waktu memasang
ganjal ban
Hirarki Pengendalian Resiko
1. Eliminasi - Modifikasi terhadap metode proses atau bahan untuk

menghilangkan seluruh bahaya. (100%)

2. Substitusi - Mengganti material, bahan atau proses dengan yang lebih

sedikit bahayanya. (± 75%)

3. Pemisahan - Mengisolasi bahaya dari manusia dengan alat pengaman, atau

dengan ruangan atau pemisahan waktu. (±50%)

4. Administrasi - Mengatur waktu atau kondisi pemaparan resiko (± 30%)

5. Training - Meningkatkan kemampuan sehingga menjadikan tugas tersebut

menjadi berkurang bahayanya bagi orang yang terlibat. (± 20%)

6. Alat Pelindung Diri - Digunakan sebagai cara terakhir ! Peralatan yang

dirancang dan dipakai dengan tepat mengurangi tingkat keparahan resiko

yang tertinggal. (± 10%)


Hirarki pengendalian Resiko dari SHEQM (Safety Health
Environmental & Quality System) terdiri dari 4 metode yaitu ;

Pengendalian Penjelasan Contoh


Engineering Pengendalian ini meliputi • Mensubstitusi dengan proses yang kuarang
(Rekayasa) modifikasi/perubahan peralatan dan berbahaya
pabrik (plant), prosedur lockout, • Mengganti proses untuk mengurangi
mengurangi penggunaan zat berbahaya, pemaparan
alat peringatan, dsb • Menutupi/melindungi (isolasi) prosessehingga
bahaya tidak tertransformasi ke pekerja
• Menggunakan ventilasi isap (exhaust) secara
lokal atau keseluruhan untuk mengurangi
konsentrasi zat (agent) berbahaya di udara
• Mengukur getaran yang timbul sehingga
kebisingan dan trauma ke badan dapat
dikurangi

Administrative Variasi proses manajemen untuk • Pemilihan staff


(Administrasi) mengendalikan pengaruh biaya • Pembatasan jam kerja
• Merotasi dan mengatur jadwal kerja
karyawan agar tidak terlalu terpapar
bahaya/resiko tempat kerja
• Program pelatihan
• Prosedurbpembelian

Work Practice Praktek kerja yang sesuai dengan • Merevisi langkah kerja pada prosedur kerja
(Praktek Kerja yang prosedur yang tepat dalam pelatihan • Mengurangi penggunaan tenaga fisik
sesuai) untuk memastikan bahwa para pekerja • Merubah syarat ketenagakerjaan
mengetahui bagaimana mengenal dan
menghindari bahaya • Menyediakan peralatan yang lebih baik

PPE (APD) Langkah terakhir pengendalian resiko Suatu daerah yang tingkat kebisingannya
dan juga dimanfaatkan untuk tinggi, dimana operator harus memasuki daerah
pengendalian resiko jangka pendek tersebut untuk waktu sesaat harus
menggunakan pelindung telinga
Memilih pengendalian resiko
Lokasi: Bengkel Service Mobil
• Membatasi area
Aktifitas / Kondisi
Alat / Operasi
Skenario
Bahaya
Konsekwensi P S F RP
N
manuver alat (isolasi)
• Penggunaan Lampu
Bahan
Parkir Normal Unit menabrak Cedera Fatal 2 4 5 40
Mobil mundur orang
yang bekerja
penerangan di halaman
karena kurang
penerangan
High
workshop (Rekayasa)
Unit menabrak Kerusakan
mundur bangunan
3 2 5 30
• Penggunaan SIM A
bangunan
(atap/tiang) Medium (administrasi)
Tangan
terjepit waktu
Amputasi 1 3 5 15
• Pelatihan bagi Driver/
memasang
ganjal ban Low mekanik (training)
• Mekanik menggunakan
reflective vest (alat
pelindung diri)
Menilai Pengendalian
Tambahan K3
Lokasi: Bengkel Service Mobil
Aktifitas / Kondisi Skenario Konsekwen P S F R Kontrol Tambahan P S F R
Alat / Operasi Bahaya si P P
Bahan N N
Parkir Normal Mobil menabrak Cedera 2 4 5 40 •Pembatasan area 1 4 4 16
Mobil mundur orang Fatal •Lampu penerangan
yang bekerja •SIM A
karena kurang •Training Opt/Mek
penerangan •Reflective Vest
High Low

Kontrol Tambahan harus:


• Mengurangi kemungkinan
terjadinya kecelakaan / penyakit
akibat kerja dengan efektif
• Mengurangi keparahan jika
insiden terjadi
• Memenuhi peraturan K3
• Sesuai dengan hirarki
pengendalian resiko
METODE IBPR / HIRA METHODS
• Fault Tree Analysis ( FTA )
• Hazard & Operability Study ( HAZOPS )
• Failure Mode & effect Study ( FMEA )
• Checklist
• Analysis / Brainstorming
• What If?
• Management Oversight & Risk Tree
• Event Tree Analysis ( ETA )
• Safety Auditors
• Job Safety analysis ( JSA )
PEMILIHAN METODE
• Situasi & Jenis Operasi
• Tingkat Keahlian & Kemampuan
• Tingkat Kerumitan Operasi
• Tingkat Paparan Terhadap Resiko
• Jumlah Orang Yang Terlibat
YANG PERU DIPERHATIKAN DALAM
MELAKUKAN IBPR / HIRA

 Tidak Bergantung pada satu metode tunggal, karena


banyak macamnya!
 Namun bergantung sepenuhnya pada komitmen orang
yang terlibat!
 Tidak perlu terlalu mempersoalkan jumah variasi dan
/ atau teknik!
LANGKAH PROSES IBPR / HIRA PROCESS
STEPS
1. Rencana Awal
2. Pemilihan & Penunjukan Fasilitator
3. Pemilihan & penunjukan Tim
4. Rencanakan Pelatihan
5. Lakukan Pelatihan
6. Lakukan Penilaian Resiko
RENCANA AWAL
 Tentukan sebelumnya tujuan utama & hasil yang
diharapkan.
 Apakah IBPR ditujuan pada masalah Plant,
Proses, Tempat Kerja, Perilaku atau Kesempatan
Kerja?
 Pilih Metodologi & Ruang lingkup IBPR
IBPR Circle Team
• Membina Leader, membentuk team,
Coordinator
menggulirkan IBPR, Review

Facilitator • Menentukan metodologi yang standar


serta Menjembatani pelaksanaan IBPR

Leader Leader • Menggulirkan IBPR Circle Team,


Monitoring

Member Member • Identifikasi, analisa, tindakan perbaikan


Member Member yang berhubungan dengan
pekerjaannya
Member Member

Member Member
DOKUMENTASI / DOCUMENTATION
 Form yang standar / Standard form
 Melatih para pengguna / Coach users
 Sistem Pengendalian Dokumen / Document Control
System
 Strategi Tindak Lanjut / Follow-Up Strategy
IBPR perlu Peninjauan dan
Perbaikan Terus menerus
Jika :
• Adanya cara kerja baru, mesin
atau bahan baru.

• Kekerapan peninjauan ini harus


didasarkan pada potensi resiko
yang sudah diidentifikasi.

HIRACourse
Lakukan identifikasi bahaya dari 4 M + 1 E
Studi kasus mengganti lampu dengan tangga lipat

1. Menyiapkan tangga lipat dari gudang


2. Memberdirikan tangga lipat
3. Menaiki tangga lipat
4. Melepas Bola Lampu
5. Menuruni tangga lipat
6. Melipat tangga
7. Mengembalikan tangga
Hasil identifikasi bahaya dari ilustrasi gambar diatas lakukan penilaian resiko,
dengan mengisi form berikut :

FORM IBPR
PROSES/ SKENARIO PENILAIAN RESIKO PENGENDALIAN
NO POTENSI BAHAYA
ACTIVITAS KECELAKAAN P S F R RESIKO

Note :
P : Probability ( kemungkinan )
S : Severity ( Keparahan )
F : Frekuensi ( Keseringan / kekerapan )
R : Risk / Resiko ( Nilai Resiko )

Anda mungkin juga menyukai