Anda di halaman 1dari 41

IBPR

Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko


(Hazard Identification and risk
Assessment)
Tujuan Pembelajaran
Setelah pelatihan ini peserta harus mampu :
1. Melakukan identifikasi bahaya keselamatan dan
kesehatan kerja di area kerjanya masing –
masing.
2. Menilai tingkat resiko setiap bahaya dengan tepat.
3. Mampu mengendalikan resiko untuk mencegah
terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
Ruang Lingkup
•Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko K3LH
•dan Pengendalian Resiko K3LH
Hazard (Bahaya)
Segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerusakan harta
benda/ cedera pada orang/ pencemaran lingkungan
Versi ESDM

Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan


kerugian (cedera pada manusia, kerusakan peralatan, insiden
lingkungan)
Versi OHSAS 18001-2007

Setiap benda, bahan, kegiatan atau kondisi yang memiliki potensi


menyebabkan cedera, kerusakan atau kerugian

Versi PSMS
Risk (Resiko)
Kemungkinan cedera/ kerusakan yang dapat terjadi dari
suatu bahaya
Versi ESDM

Kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya


atau paparan dengan tingkat keparahan sejumlah kerugian
Versi OHSAS 18001-2007

Kesempatan atau kemungkinan bertemunya dua atau lebih


bahaya dan mengakibatkan sejumlah kerugian
Versi PSMS
Definisi
(versi ESDM)

Jadi, Bahaya & Resiko Keselamatan :


Sumber-sumber bahaya yang dapat menyebabkan cedera
manusia atau kerusakan pada lingkungan sekitar, permesinan
dan peralatan

Jadi, Bahaya & Resiko Kesehatan :


Sumber-sumber bahaya yang dapat menyebabkan sakit atau
gangguan kesehatan manusia
Definisi
(versi ESDM)

Jadi, Resiko Sisa / Residu


Suatu resiko yang tertinggal atau masih ada walaupun
telah diupayakan untuk menghilangkan,
meminimalkan atau mengendalikanya

Suara Bising, Debu,


Getaran

Acceptable Unacceptable
Tolerable Untolerable
Aspek & Dampak Lingkungan
• Aspek Lingkungan
Elemen organisasi berupa aktifitas, produk atau jasa
yang bisa berinteraksi dengan lingkungan

• Dampak Lingkungan
Setiap perubahan yang terjadi pada lingkungan,
baik merugikan atau menguntungkan, seluruhnya
atau sebagian akibat aktifitas, produk atau jasa
yang dilakukan organisasi

Versi PSMS
Sumber Aspek Lingkungan

Masalah lingkungan dapat timbul dari :

• Pencemaran lingkungan,
pembentukan limbah, pencemaran
air-udara-tanah,dll

•Pengrusakan
•lingkungan,
ekstraksi sumber daya alam,
konsumsi energi-air-hasil bumi,
perubahan fungsi lingkungan
dll
Aspek Lingkungan

SUMBER DAYA ALAM ENERGI


• Konsumsi SD Hutan • Penggunaan Energi Listrik
• Konsumsi SD Mineral • Penggunaan Energi Gas
• Konsumsi SD Sungai • Penggunaan Energi Minyak Bumi
• Konsumsi SD Laut • Penggunaan Energi Nuklir
• Konsumsi SD Minyak Bumi • Penggunaan Energi Panas Bumi
• Konsumsi Air
• Konsumsi Bahan Kimia
Aspek Lingkungan

OPERASI
• Kebisingan
• Getaran
• Panas
• Asap
• Potensi Kebocoran Cairan / Gas
• Potensi Ceceran / Tumpahan
• Bau
• Debu
Aspek Lingkungan

LIMBAH
• Limbah Padat B3
• Limbah Padat non-B3
• Limbah Padat terkontaminasi
• Limbah Cair B3
• Limbah Cair non-B3
Dampak Lingkungan
• Dampak pada lahan pertanian • Dampak pada sumber daya
• Dampak pada sumber daya hutan energi
• Dampak pada lahan basah
• Dampak pada ketersediaan air
• Dampak pada hutan hujan
• Dampak pada mineral
• Dampak pada kehidupan liar
• Dampak sumber daya kelautan
• Dampak pada udara
• Dampak pada air
• Dampak pada lahan
• Dampak pada laut
Dampak Lingkungan
Pencemaran

• Dampak pada udara

• Dampak pada air

• Dampak pada tingkat radiasi

• Dampak pada pengikisan tanah

• Dampak pada pembentukan limbah

• Dampak pada tingkat pencemaran


HIRA
Kecelakaan atau cidera terjadi apabila ada kontak
atau persentuhan langsung
Risiko bukan akhir dari kejadian, juga
bukan apa yang terjadi
Sebuah Lubang Besar pada lantai kerja di
processing plant adalah Suatu Bahaya. Apabila
tidak ditutup atau diberi pagar pengaman akan
menjadi sebuah resiko.
Risiko bukan terletak pada lubang tetapi pada
kemungkinan pemaparan terhadap lubang
tersebut
Jenis Bahaya
BAHAYA CONTOH
Microbiologi; Bakteri, Virus, Jamur, tengu (Mites)
BIOLOGI
Macrobiologi; Serangga, Parasit, tumbuhan dan Binatang

FISIKA Suara bising, Getaran, Pencahayaan, Radiasi, Temperatur dan Tekanan

KIMIA Debu, Asap, Gas, Kabut (Aerosol), Fiber, Fume, Uap (Vapors), B3

Stres Fisik (Physical Stresses); Ruang sempit & terbatas, menarik, mendorong, Canggung/aneh (awkward) or
Static Postures, overexertion, repetitive motion,fatigue, excessive force, direct prssure
ERGONOMI
Stres kejiwaan/Mental (Psychological Stresses); Bosan (monotony), Terlalu berat (Overload), Perceptual
confusion
MEKANIS Permesinan, Peralatan (Titik operasi, Titik jepit, Titik geser)
LINGKUNGAN Kemiringan, Permukaan tidak rata, Cuaca tidak ramah, Berlumpur/basah, Kegelapan
PSIKOSOSIAL Intimidasi, Trauma, Pola gilir kerja, Pola promosi, Pengorganisasian kerja
TINGKAHLAKU Ketidakpatuhan, kurang keahlian, tugas baru/tidak rutin, overconfident
Contoh Jenis Bahaya
(Biologi, Fisik & Kimia)

BIOLOGI KIMIA

KIMIA KIMIA DAN FISIKA


Jenis Bahaya
(Ergonomi dan Mekanis)

ERGONOMI

BAHAYA LINGKUNGAN BAHAYA PERILAKU BAHAYA MEKANIS


Tahap- Tahap IBPR
Hazard Baru
Identifikasi Bahaya Setelah Pengendalian

Penilaian Resiko

Resiko Tidak Pilih dan lakukan Pengendalian


diterima ? Bahaya

Ya

Lakukan Kontrol

HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT RISK CONTROL ACCEPTABLE RISK


Langkah 1
Hazard Identification
(Identifikasi bahaya)
Hazard Identification Case
Alur Identifikasi Bahaya

Lokasi Workshop Tyre Step 1


Kondisi
Aktifitas Skenario Resiko Konsekuensi
Operasi
Assembling Tyre Kejatuhan Tyre pada saat Tyre
Rutin Fatality
HD785-7 Inspection

Rutin Tertabrak unit Tyre Handler Fatality


Safety &
Rutin Terjepit Tyre Handler Fatality
Health
Rutin Terjepit Lock Rim Amputasi

Rutin Terkena Tyre Cream Infeksius

Enviro Emergency Tyre Grease Tumpah Pencemaran Tanah

Isi dengan aktifitas Kondisi Konsekuensi


yang dilakukan / dilakukan Skenario atau jenis bahaya yang kerugian yang
peralatan/ bahan aktifitas teridentifikasi muncul (Gunakan
yang digunakan tersebut Worst Scenario)
Case Study
Studi kasus

1. Bahaya apa yang ada di gambar ini?


Langkah 2
Risk Assessment
(Penilaian Resiko)
Penilaian Resiko
Angka yang diberikan merupakan Best Profesional Judgement
dengan mempertimbangkan :

1. Worst Case Scenario


2. Efektifitas Pengendalian yang telah ada (semakin efektif,
semakin kecil kemungkinan / keparahannya)
3. Konsensus dari tim
Penilaian Resiko Sesuai PSMS

KEMUNGKINAN X KEPARAHAN X FREKUENSI

R
E
S
I
K
O
*Penilaian Resiko dilakukan pada setiap skenario bahaya yang diidentifikasi.
Tujuan Pengendalian Resiko
• Menurunkan tingkat resiko
• Menetapkan pengendalian yang paling sesuai dan efektif

Note : Risk B atau C ( Acceptable Risk)


Scoring Resiko
Lokasi Workshop Tyre Step
Aktifitas
Kondisi
Operasi
Skenario
Bahaya
Konsekuen
si
P S F 1 Resiko
Sebelum
Assemblin Kejatuhan Tyre
g Tyre Rutin pada saat Tyre Fatality 4 4 5 80
HD785-7 Inspection
Tertabrak unit
Rutin Fatality 4 4 5 80
Tyre Handler
Terjepit Tyre
Rutin Fatality 4 4 5 80
Handler
Terjepit Lock
Rutin Amputasi 4 3 5 60
Rim
Terkena Tyre
Rutin Infeksius 4 3 5 60
Cream
Tyre Pencemara
Emergency 3 3 5 45
GreaseTumpah n Tanah
Penilaian menggunakan
Resiko = P X S X F matriks resiko yang telah
disepakati bersama
Scoring Resiko
Lokasi Workshop Tyre
Kondisi Skenario Konsekuens Resiko
Step 2
Aktifitas P S F Pengendalian
Operasi Bahaya i Sebelum
Kejatuhan Engineering dengan
Assembling
Tyre pada menggunakan tyre cage
High
Tyre Rutin
saat Tyre
Fatality 4 4 5 80
sehingga tyre tidak
HD785-7
Inspection mungkin jatuh

Tertabrak Administrasi tyre handler


Rutin unit Tyre Fatality 4 4 5 80 tidak boleh bergerak tanpa
High Handler instruksi tyre man

Work Practice komunikasi


Terjepit Tyre
High Rutin Fatality 4 4 5 80 tyre handler dengan tyre
Handler
man.
Engineering dengan
medium Terjepit
Rutin Amputasi 4 3 5 60 penempatan rim pada tyre
Lock Rim
jackstand
Terkena APD agar tidak terkena
medium Rutin Infeksius 4 3 5 60
Tyre Cream langsung
Tyre Cream Pencemaran Engineering workshop
medium Emergency 3 3 5 45
Tumpah Tanah dengan sistem trap
Langkah 3
Risk Control
(Pengendalian Resiko)
Hirarki Pengendalian Resiko
Sesuai PSMS

1. Eliminasi - Modifikasi terhadap metode proses atau bahan untuk


menghilangkan seluruh bahaya. (100%)
2. Substitusi -Mengganti material, bahan atau proses dengan yang
lebih sedikit bahayanya. (± 75%)
3. Pemisahan - Mengisolasi bahaya dari manusia dengan alat
pengaman, atau dengan ruangan atau pemisahan waktu. (±50%)
4. Administrasi -Mengatur waktu atau kondisi pemaparan resiko (±
30%)
5. Training -Meningkatkan kemampuan sehingga menjadikan tugas
tersebut menjadi berkurang bahayanya bagi orang yang terlibat. (±
20%)
6. Alat Pelindung Diri - Digunakan sebagai cara terakhir !
Peralatan yang dirancang dan dipakai dengan tepat mengurangi
tingkat keparahan resiko yang tertinggal. (± 10%)
Pengendalian Resiko
Sesuai Kep.Men 555K Tahun 1995

Pengendalian Penjelasan Contoh


• Mensubstitusi dengan proses yang kurang berbahaya
• Mengganti proses untuk mengurangi pemaparan
Pengendalian ini meliputi modifikasi/perubahan • Menutupi/melindungi (isolasi) prosessehingga bahaya tidak
peralatan dan pabrik (plant), prosedur lockout, tertransformasi ke pekerja
Engineering (Rekayasa) mengurangi penggunaan zat berbahaya, alat • Menggunakan ventilasi isap (exhaust) secara lokal atau keseluruhan
peringatan, dsb untuk mengurangi konsentrasi zat (agent) berbahaya di udara
• Mengukur getaran yang timbul sehingga kebisingan dan trauma ke badan
dapat dikurangi

• Pemilihan staff
• Pembatasan jam kerja
Variasi proses manajemen untuk mengendalikan • Merotasi dan mengatur jadwal kerja karyawan agar tidak terlalu terpapar
Administrasi pengaruh biaya bahaya/resiko tempat kerja
• Program pelatihan
• Prosedurbpembelian

Praktek kerja yang sesuai dengan prosedur yang tepat • Merevisi langkah kerja pada prosedur kerja
Work Practice (Praktek dalam pelatihan untuk memastikan bahwa para • Mengurangi penggunaan tenaga fisik
pekerja mengetahui bagaimana mengenal dan
Kerja yang Sesuai) menghindari bahaya


Merubah syarat ketenagakerjaan
Menyediakan peralatan yang lebih baik

Langkah terakhir pengendalian resiko dan Suatu daerah yang tingkat kebisingannya tinggi, dimana operator
Alat Pelindung Diri juga dimanfaatkan untuk pengendalian harus memasuki daerah tersebut untuk waktu sesaat harus
resiko jangka pendek menggunakan pelindung telinga
Langkah 3
Confirm Acceptable Risk
(Konfirmasi Keberterimaan Resiko)
Pengkajian Ulang
Versi ESDM POP 2010

Pengkajian/ penilaian harus ditinjau ulang ketika


terjadi perubahan/ penggantian yang signifikan
dalam operasi, personil, peralatan dsb karena
dapat timbul bahaya dan resiko baru yang berbeda

Pengkajian/ Penilaian ulang menjadi kebijakan


yang baik apabila dilakukan secara tetap, misal
secara setahun sekali
Skoring Resiko Setelah Control

Lokasi Workshop Tyre


Skenario Resiko Resiko
Konsekuensi P S F Pengendalian P S F
Resiko Sebelum Setelah

Kejatuhan Tyre Engineering dengan tyre cage


pada saat Tyre Fatality 4 4 5 80 sehingga tyre tidak mungkin 1 4 5 20 O
Inspection jatuh

Administrasi tyre handler tidak


Tertabrak unit
Fatality 4 4 5 80 boleh bergerak tanpa instruksi 3 4 5 60 N
Tyre Handler
tyre man

Terjepit Tyre Work Practice komunikasi tyre O


Fatality 4 4 5 80 2 4 5 20
Handler handler dengan tyre man.

Engineering dengan
Terjepit Lock
Amputasi 4 3 5 60 penempatan rim pada tyre 1 3 5 15 O
Rim
jackstand
Terkena Tyre APD agar tidak terkena
Infeksius 4 3 5 60 1 3 5 15 O
Cream langsung
Tyre Cream Pencemaran Engineering workshop dengan
3 3 5 45 3 1 5 15 O
Tumpah Tanah sistem trap
Pengendalian Tambahan

Diperlukan ketika Risk masih belum acceptable,


akan tetapi pengendalian tambahan harus :

1. Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya


pencemaran atau pemborosan sumber daya alam
2. Dapat mengurangi derajat keparahan dampak
lingkungan
3. Memastikan dipenuhinya peraturan dan
persyaratan yang berlaku
4. Sesuai dengan hirarki pengendalian resiko
High Risk or Low Risk,
Depend on You!

Resiko tinggi atau resiko


ringan , tergantung dengan
Anda!
STUDI KASUS
1.Bahaya apa yang ada di gambar ini ?
2. Tentukan penilaian resiko !
3. Tentukan pengendalian resiko yang sesuai!
4. lakukan penilaian resiko kembali
5.Evaluasi, apakah pengendalian tambahan di perlukan/tidak?
KESIMPULAN

Tahapan melakukan IBPR adalah identifikasi bahaya, penilaian resiko dan lakukan
pengendalian resiko sesuai dengan hierarki pengendalian resiko

Jenis bahaya dikelompok menjadi bahaya biologis,fisika,kimia, ergonomi, mekanis,


lingkungan sekitar, Psikososial dan tingkah laku

Dalam penilaian resiko terdapat 3 parameter penting yakni severity (keparahan),


probability (kemungkinan) dan frekwensi (kekerapan) sehingga didapatkan nilai
resiko sesuai matriks resiko

Pengendalian resiko diutamakan mengurut dari hierarki pengendalian paling tinggi


yakni eliminasi, substitusi, pemisahan, administrasi, training dan APD
REFERENSI

• OHSAS 18001
• ISO 14000
• Kepmen 555K/MPE/1995
• PSMS
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai