Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Intra-operatif Tanggal:…………..jam:……….

Data Diagnosa keperawatan Rencana Jam Implementasi Evaluasi Jam


Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) nama nama
TTD TTD
Jenis anestesi: Resiko tinggi infeksi b/d: Setelah dilakukan □1. identifikasi jenis luka □1. mengidentifikasi jenis luka operasi S: -
□ regional (spinal/epidural) □prosedur invasif tindakan operasi □2. menggunakan APD sesuai O:
□ GA (umum/tiva) keperawatan selama □2. penggunaan APD sesuai prosedur Integritas kulit dan
□lokal DS: - 3x 24 jam resiko prosedur □3. mempertahankan suhu tubuh jaringan meningkat
Kesadaran: DO: tinggiinfeksi □3. pertahankan suhu tubuh pasien dalam rentang normal □luka insisi bersih
□sadar □peningkatan paparan menurun dengan pasien dalam rentang □4. melakukan prinsip aseptik (cuci □pus (-)
□mengantuk pathogen adanya luka insisi/ kriteria hasil: normal tangan bedah, jas, sarung tangan □prinsip aseptik
□tidur luka lainnya……. □luka bersih □4. lakukan prinsip aseptik (cuci steril) □tanda infeksi tidak ada
□sedasi □pasien dengan penyakit □pus (-) tangan bedah, jas, sarung □5. menggunakan gown, drapping dan Status imun membaik:
□dalam pengaruh anestesi kronis □prinsip aseptik tangan steril) dressing dispossible □Hb post op meningkat
KU: □riwayat penyakit penyerta □tidak ada tanda □5. gunakan gown, drapping □6. mempertahankan sterilitas selama A: resiko tinggi infeksi
TD:………..mmHg lainnya…………… infeksi pada luka dan dressing dispossible pembedahan P: lakukan
HR:………..x/mnt □KPSW jam…… operasi □6. pertahankan sterilitas selama □7. melakukan preparasi kulit area intervensi………………
RR:………..x/mnt □Hb (kurang)….. pembedahan operasi sesuai prosedur ………..
S :………….°C □kerusakan integritas kulit Status imun □7. lakukan preparasi kulit area □8. membatasi personil OK (maksimal I: melakukan
Status pernafasan: membaik: operasi sesuai prosedur 8 orang) & cek tanggal expired intervensi………………
□spontan Jenis luka: □Hb normal □8. batasi personil OK sterilitas instrumen …….
□bantuan O2…L/mnt □bersih (maksimal 8 orang) & cek □9. Melakukan irigasi luka dengan E: □teratasi
Alat bantu: □bersih terkontaminasi tanggal expired sterilitas cairan steril atau povidone iodin □belum teratasi
□nasal canule □kotor/ terinfeksi instrumen □10. Melakukan kolaborasi pemberian R: □ lanjutkan intervensi
□terpasang ETT no… □9. irigasi luka dengan cairan antibiotik profilaksis □hentikan intervensi
□terpasang LMA no… steril atau povidone iodin
□terpasang N2O…. L/mnt □10.kolaborasi pemberian
□terpasang Mayo antibiotik profilaksis
Antiseptik kulit: Resiko cedera b/d Pasien terbebas dari □1. posisikan pasien sesuai □1. memposisikan pasien sesuai S:-
□betadine 10% pembedahan cedera dengan kebutuhan operasi dengan kebutuhan operasi O:
□alkohol 96% □2. lakukan fiksasi dengan tepat □2. melakukan fiksasi dengan tepat □ posisi pasien saat
□klorheksidin gluconat 4% DS:- Kriteria hasil: □3. penggunaan electrocauter □3. memasang netral plate dan pembedahan sesuai
Jenis luka: DO: □posisi pasien saat sesuai standar penggunaan electrocauter sesuai □ jumlah kassa, jarum,
□insisi □ posisi pasien saat operasi sesuai □4. hitung jumlah kassa, jarum, standar dan instrumen sesuai
□lain- lain….. pembedahan kebutuhan/ instrumen sesuai dengan □4. menghitung jumlah kassa, jarum, dengan pemakaian
Electosurgical: □medikasi penenang tindakan pemakaian instrumen sesuai dengan □ pengaruh narkose
□betis □gelisah □jumlah kassa, □5. awasi pasien secara continue pemakaian terkontrol
Perdarahan…..cc □perhitungan kassa, jarum, jarum, instrumen □6. lakukan transport pasien □5. mengawasi pasien secara continue □ lokasi operasi sesuai
Terpasang drain: dan instrumen lengkap/ tidak dengan aman □6. melakukan transport pasien dengan □ tidak ada cedera karena
□ya □tidak □penandaan lokasi operasi tertinggal dalam aman electrocauter atau alat
□keluaran……cc □penggunaan alat tubuh pasien lainnya
□warna… electrocauter □TTV dalam batas A: risiko cedera
□penggunaan alat lainnya… normal P: lakukan
□prinsip aseptik intervensi………………
□pengaruh narkose ………………
terkontrol I: melakukan
□lokasi operasi intervensi………………
sesuai ………………
□tidak ada cedera E: □ teratasi
karena □ belum teratasi
electrocauter R: □ lanjutkan intervensi
□ hentikan intervensi
Risiko hipotermi perioperatif Setelah dilakukan □ 1.monitor suhu tubuh □ 1.mengukur suhu tubuh S
b/d: tindakan
□prosedur pembedahan keperawatan selama □ 2 identifikasi penyebab □ 2 mengidentifikasi penyebab □pasien mengatakan
□kombinasi anestesi regional ±3 jam, termoagulasi hipotermi hipotermi dingin berkurang
dan umum pasien membaik □ 3 monitor tanda dan gejala □ 3 memonitor tanda dan gejala O
dengan kriteria hasil hipotermi hipotermi □akral hangat
DS: perfusi perifer □ 4 atur suhu ruangan tidak □ 4 mengatur suhu ruangan tidak □nyaman
□pasien mengatakan dingin membaik: terlalu dingin (20-24°C) terlalu dingin (20-24°C) □menggigil (-)
DO: □ S: 36,5 – 37,5 °C □ 5 lakukan penghangatan pasif □ 5 memasang selimit tebal/ menutup □sianosis (-)
□BB pasien rendah (tampak □ TTV normal selama pre, intra, post operasi kepala dan ekpremitas □CRT < 2 detik
kurus) □ sianosis (-) □ 6 lakukan penghangatan aktif □ 6 memasang blamket warmer water/ □TTV:
□suhu ruangan rendah □ akral hangat eksternal selama pre, intra, air TD:……………/mmhg
□skoring ASA >1 □ CRT < 2 detik post operasi □ 7 a.memberikan cairan infus hangat HR:……………/mmhg
□TD meningkat □ Sp02 >96% □ 7 lakukan penghangatan aktif □ 7 b memberikan cairan NaCl hangat RR:……………./mmhg
□takikargi □ menggigil (-) internal selama pre, intra, post untuk peritoneal irigasi S:…………….°C
□penurunan suhu tubuh □ pasien merasa operasi □ 8 melakukan kolaborasi pemberian SpO2:…………...%
nyaman □ 8 kolaborasi pemberian madikasi A: resiko hipotermi
madikasi perioperatif
P: lakukan interfensi
……….…
I: melakukan interfensi
…………
E □teratasi
□ belum teratasi
R □lanjutkan interfensi
□hentikan interfensi
Post-operatif Tanggal:…………..jam:……

Data Diagnosa keperawatan Rencana Jam Implementasi Evaluasi Jam


Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) nama nama
TTD TTD
Jenis anestesi: Risiko tinggi jatuh b.d kondisi Setelah dilakukan □ 1. Identifikasi gangguan fisik □ 1. mengidentifikasi gangguan fisik S: -
□ regional (spinal/epidural) paska bedah, efek agen tindakan dan kognitif yang dan kognitif yang memungkinkan O:
□ GA (umum/tiva) farmakologi (anestesi) keperawatan selama memungkinkan jatuh jatuh Ambulasi membaik
□lokal 24 jam derajat resiko □2. Hitung skor resiko jatuh □2. menghitung skor resiko jatuh □ mobilitas aktif
Kesadaran: DS: tinggi jatuh menurun dengan skala jatuh dengan skala jatuh Fungsi sesnsorik
□sadar □ (-) dengan kriteria hasil: □3. Bantu mobilitas pasien □3. membantu mobilitas pasien membaik
□mengantuk □ menyatakan pusing Ambulasi membaik □4. Awasi pasien □4. mengawasi pasien □ ekstremitas dapat
□tidur □sedasi □menyatakan ekstremitas □ mobilisasi aktif □5. Pasang pengaman tempat □5. memaasang pengaman tempat tidur digerakkan
□ disorientasi tidak dapat digerakkan/ berat Fungsi sensorik tidur ‘ □6. memberikan edukasi untuk tidak □ pasien tidak jatuh
GCS: E… V… M…. membaik □6. Berikan edukasi untuk tidak melakukan aktivitas mandiri/ □ resiko jatuh berkurang
KU: DO: □ ekstremitas dapat melakukan aktivitas harus dibantu perawat/ □ pengaruh narkose
TD:………..mmHg □ gelisah digerakkan mandiri/ harus dibantu pendamping terkontrol
HR:………..x/mnt □ pasien tidak jatuh perawat/ pendamping □7. melibatkan keluarga Fungsi kognitif
RR:………..x/mnt □ resiko jatuh □7. Libatkan keluarga □8. memaasang gelang kuning/ stiker membaik
S :………….°C berkurang □8. Pasang gelang kuning/ stiker fallrisk □ pasien dapat
Status pernafasan: □ pengaruh narkose fallrisk mengontrol diri
□spontan terkontrol □pasien tenang
□bantuan O2…L/mnt Fungsi kognitif A: resiko tinggi jatuh
Alat bantu: membaik P: lakukan intervensi
□nasal canule □ pasien dapat ………………………..
□simple mask mengontrol diri I: melakukan
□rebreathing □ pasien tenang intervensi……………..
□nonrebreathing E: □ teratasi
□terpasang Mayo □ belum teratasi
Intake R: □ lanjutkan intervensi
infus ±………ml □ hentikan intervenssi
Output
perdarahan ±………ml
Urine ±………ml

Anda mungkin juga menyukai